id
Disusun Oleh :
AGUSTIN PUTRI WARDANI
M0206001
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains Fisika
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Oktober 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini dibimbing oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan oleh
Jurusan Fisika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
AGUSTIN PUTRI W
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Pada tulisan ini telah dilakukan pembuatan program untuk menentukan
persentase fasa dan fraksi volume unsur-unsur dalam campuran. Campuran yang
digunakan adalah 0,082 gram Si dan 0,255 gram Ni. Program dibuat
menggunakan bahasa Delphi dengan input sudut difraksi sinar-X. Dari hasil
pengoperasian program diperoleh nilai persentase fasa unsur Si dan Ni adalah
44,1629 % dan 26,8581 %. Fraksi volume Si dan Ni dari simulasi adalah 0,7917
dan 0,2083. Sedangkan nilai fraksi volume yang sesungguhnya adalah 0,5510 dan
0,4489. Terdapat perbedaan antara nilai persentase fasa dan fraksi volume dari
simulasi dan nilai sesungguhnya. Hal ini mungkin disebabkan pada perhitungan
nilai intensitas total penentuan, batas atas dan batas bawah kurva puncak difraksi
kurang tepat. Selain itu juga disebabkan oleh pembulatan angka pada faktor
hamburan atom dan faktor struktur
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
v Forget the mistake that you have made, but don’t forget the lesson
you learned
(Penulis)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Sholawat
serta salam senantiasa penulis hanturkan kepada Rosulullah SAW sebagai
pembimbing seluruh umat manusia.
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari banyak pihak,
karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Drs. Sutarno, MSc. Ph.D. selaku Dekan FMIPA UNS.
2. Drs. Harjana, M.Si, Ph.D selaku ketua jurusan Fisika FMIPA UNS.
3. Drs. Suharyana, M.Sc selaku Pembimbing I yang telah mendampingi selama
penelitian, memberi motivasi, bimbingan dan saran dalam penyusunan
skripsi..
4. Utari, S.Si, M.Si selaku Pembimbing II yang telah mendampingi selama
penelitian, memberi motivasi, bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak dan Ibu dosen serta staff di Jurusan Fisika FMIPA UNS.
6. Ketua UPT Laboratorium Pusat FMIPA UNS dan Ketua Sub Laboratorium
Fisika.
7. Pak Eko, pak Yun, mas Johan selaku teknisi sub laboratorium pusat mipa
UNS yang banyak membantu dalam proses pengerjaan skripsi
8. Ayah dan ibuku yang selalu memberikan doa, motivasi serta selalu
memberikan rasa aman,nyaman dan damai.
9. Adikku tercinta yang selalu memotivasi.
10. Koen Mahendro yang telah sabar mendengarkan keluh kesahku, memberikan
doa, dukungan dan perhatian kepadaku
11. Mbak Siska yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Sahabat-sahabatku ( Galuh, Herna, Yuli, mbak Anik, Dyah) atas doa dan
commit to user
dukungannya.
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN..........................................................................................iii
HALAMAN ABSTRAK..................................................................................................iv
HALAMAN ABSTRACT................................................................................................v
MOTTO............................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................viii
DAFTAR ISI....................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................1
B. PERUMUSAN MASALAH...........................................................................2
C. BATASAN MASALAH.................................................................................2
D. TUJUAN PENELITIAN.................................................................................3
E. MANFAAT PENELITIAN.............................................................................3
F. METODOLOGI PENELITIAN......................................................................3
G. SISTEMATIKA PENULISAN.......................................................................3
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN
A. KESIMPULAN............................................................................................31
B. SARAN........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................32
LAMPIRAN..................................................................................................................33
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis-jenis Bahan Filter sesuai dengan Spektrum K a ..................................8
Tabel 2.2 Sistem kristal dan kisi Bravais......................................................................9
Tabel 4.1 Puncak Si untuk data sampel.......................................................................26
Tabel 4.2 Puncak Ni untuk data sampel.......................................................................27
Tabel 4.3 Puncak pengotor untuk data sampel.............................................................27
Tabel 4.4 Puncak Si untuk data Si murni.....................................................................27
Tabel 4.3 Puncak pengotor untuk data Si murni..........................................................28
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
Lampiran I Data Difraktometer.....................................................................................33
Lampiran II Perhitungan Faktor Struktur dan Faktor Pengali......................................34
Lampiran III Grafik XRD..............................................................................................35
Lampiran IV JCPDS......................................................................................................36
Lampiran V Paparan Program........................................................................................37
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
pada analisa kualitatif dengan memanfaatkan data base Powder Diffraction File
(PDF). Padahal metode XRD juga dapat digunakan untuk analisa kuantitatif. Hal
ini berdasarkan intensitas puncak difraksi suatu campuran unsur adalah sebanding
dengan fraksi volume dari unsur-unsur tersebut di dalam campuran
(Suryanarayana dan Norton, 1998).
Pada penelitian sebelumnya telah dibuat simulasi intensitas total sinar-X
terdifraksi menggunakan program komputer berbahasa Delphi oleh Siska Desy
Fatmaryanti (2003). Program digunakan untuk menentukan fraksi volume dalam
campuran. Namun untuk memperoleh hasil yang lebih baik, maka penulis
menambahkan variasi dalam tampilan program dan merubah beberapa variabel.
Untuk variasi tampilan program, penulis menambahkan grafik ternormalisasi.
Grafik ternormalisasi adalah grafik dimana intensitas maksimumnya adalah 100.
Sedangkan untuk variabelnya penulis merubah range dalam penentuan batas atas
dan batas bawah agar diperoleh hasil yang lebih baik.
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah campuran serbuk Si dan
Ni. Alasan menggunakan unsur Si dan Ni adalah karena unsur-unsur tersebut
menghasilkan puncak-puncak difraksi yang tajam dan tidak overlap, serta
diketahui struktur kristal dan konstanta kisinya. Dengan menggunakan simulasi
intensitas total sinar-X terdifraksi akan dihitung persentase fasa gan fraksi volume
dari unsur Si dan Ni.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, permasalahan yang akan
dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana menentukan persentase fasa yang
terkandung dalam zat padat dan menghitung perbandingan nilai fraksi volume
unsur-unsur yang terkandung di dalam campuran Si dan Ni menggunakan
simulasi intensitas total sinar-X terdifraksi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
C. Batasan Masalah
Dalam skripsi ini campuran yang digunakan adalah 0,082 gram sebuk Si
dan 0,255 gram serbuk Ni. Simulasi menggunakan bahasa pemrogaman Delphi
untuk menghitung persentase fasa.
D. Tujuan penelitian
Membuat simulasi intensitas total sinar-X terdifraksi dengan program
computer menggunakan bahasa Delphi untuk menghitung persentase fasa dan
fraksi volume dalam campuran Si dan Ni.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari tugas akhir ini dapat dipaparkan penulis sebagai berikut :
a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai wadah untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah didapat penulis selama menempuh
kuliah serta menambah pengetahuan penulis mengenai difraktometer
sinar-X.
b. Bagi masyarakat umum hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Khususnya
pengetahuan tentang Fisika Material.
F. Metodologi Penelitian
a. Tahap Penelitian
Studi literatur untuk mendapatkan referensi yang berkaitan
dengan masalah perhitungan kuantitatif untuk menentukan persentase
fasa dalam campuran, pembuatan program, pengoperasian dan analisa
program.
b. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan pada bulan Febuari 2010-Juni 2010 di Sub
Lab Fisika UNS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
G. Sistematika Penulisan
Laporan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sinar-X
Sinar-X ditemukan oleh fisikawan Jerman Wilhelm C Rontgen pada tahun
1895. Sinar-X merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang memiliki
panjang gelombang dalam orde Angstrom. Panjang gelombang tersebut sama
ordenya dengan konstanta kisi kristal, sehingga sinar-X sangat berguna untuk
menganalisa struktur kristal. Secara skematis proses terjadinya sinar-X dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
a. Sinar-X Bremstrahlung
Elektron dengan kecepatan tinggi mengenai target anoda, elektron tiba-
tiba akan mengalami perlambatan ketika menumbuk target dengan
mengeluarkan energi yang sama dengan energi yang hilang pada saat
tumbukan sehingga menimbulkan sinar-X, sinar-X yang terjadi dinamakan
sinar-X Bremstrahlung atau “ breaking radiation “. Semakin besar
perlambatan yang dialami elektron maka akan semakin banyak energi yang
dikeluarkan. Karena proses perlambatan terjadi berulang-ulang maka
spektrum yang dihasilkan bersifat kontinu.
b. Sinar-X karakteristik
Elektron dari katoda yang bergerak dengan percepatan yang cukup
tinggi dapat mengenai elektron dari atom target (anoda). Sehingga
menyebabkan elektron tereksitasi dari atom, kemudian elektron lain yang
berada pada subkulit yang lebih tinggi akan mengisi kekosongan yang
ditinggalkan oleh elektron tadi. Dengan memancarkan sinar-X yang memiliki
energi sebanding dengan level energi elektron. Karena sinar-X karakterisitik
memiliki panjang gelombang tertentu yang dapat difilter, maka jenis ini
banyak diaplikasikan untuk difraksi sinar-X (XRD) dalam menentukan
struktur material. Bahan yang bisa digunakan adalah Cu, Fe, Cr dan Ni
(Beiser, A, 1995).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
e- datang eN
eM eN
kβ
eL eM
kα
eL
eK
eK’
K Sinar X
L
M
N eK
(a) (b)
Gambar 2.2: (a) peristiwa produksi sinar-X Bremstrhlung
(b) peristiwa produksi sinar-X Karakteristik
(Suryanarayana, 1998)
Pada Gambar 2.2(a), elektron kulit K (eK) yang ditumbuk oleh elektron
datang (e-datang) kemudian terusir keluar dari kulit K dan menyebabkan elektron
dari kulit L (eL) harus mengisi kekosongan orbital tersebut dan begitu seterusnya
berlaku pula untuk elektron kulit M (eM) dan N (eN) untuk saling mengisi
kekosongan orbital. Akibatnya, muncullah spektrum Sinar X Karakteristik yang
disebabkan pancaran radiasi transisi elektron (Gambar 2.2 (b)). Ciri khas dari
sinar X karakteristik adalah sinar X ini memiliki panjang gelombang tertentu
menurut jenis material targetnya. Energi yang ditrasmisikan selama pergerakan
elektron dari kulit L (eL) ke kulit K disebut dengan Kα sedangkan pergerakan
elektron dari kulit M (eM) ke kulit L disebut dengan Kβ.
Untuk keperluan difraksi digunakan spektrum karakteristik dengan
intensitas yang terkuat, biasanya spektrum K a . Untuk menjamin agar berkas
sinar-X benar-benar monokromatis diperlukan filter. Bahan filter bergantung pada
panjang gelombang spektrum K a yang dipakai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
B. Struktur Kristal
Suatu zat padat dapat berupa kristal atau amorf. Suatu zat padat dapat
dikatakan kristal jika atom-atom zat padat tersebut tersusun sedemikian rupa
sehingga posisinya periodik (teratur) sedangkan zat padat dikatakan amorf jika
tersusun secara tidak periodik (tidak teratur).
Pola dasar atau pola geometris dari kristal disebut kisi kristal (crystale
lattice) atau biasa disebut kisi (lattice). Kisi kristal dapat dibedakan menjadi dua
macam,yaitu kisi Bravais dan kisi non Bravais. Disebut kisi Bravais jika semua
titik kisinya equivalen sehingga semua atom dalam kristal adalah sejenis,
sedangkan kisi non Bravais jika ada beberapa titik kisi yang tidak equivalen. Jika
titik-titik pada kisi dibagi menjadi satuan yang lebih kecil maka satuan-satuan ini
disebut sebagai sel satuan. Setiap sel satuan mengggambarkan hubungan antara
panjang (a, b, c) dari setiap sisi dan sudut antar sumbu ( a . , b , g ) (Anzelmo,
John dan Seyfarth,Alexander. 2001).
Keempat belas kisi Bravais dikelompokkan dalam tujuh sistem kristal,
masing-masing dicirikan oleh bentuk dan simetri dari sel satuan. Sistem ini adalah
triklinik, monoklinik, orthohombik, tetragonal, kubik, heksagonal dan tritagonal
(rhombohidral). Masing-masing bentuk kristal ditentukan oleh sumbu kristal a ,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
b a b
g
a
Sedangkan ketujuh sistem kristal dan ke empat belas kisi Bravais sperti pada tabel
2.2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
a¹ b ¹ c
Tidak ada batasan
Triklinik a ¹ b ¹ g ¹ 90o Sederhana (P)
a=b ¹ c
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
Analisis kimia dengan teknik difraksi sinar-X tergantung pada fakta bahwa
suatu fase akan menghasilkan sebuah karakteristik pola difraksi sinar-X yang
merupakan suatu sidik jari. Artinya setiap unsur atau senyawa memiliki pola
difraksi yang berbeda-beda. Jika material yang dilakukan pengujian adalah suatu
logam murni maka parameter kisinya dapat diukur dari pola difraksi sinar-X dan
identitasnya dapat dievaluasi dengan berpedoman pada buku referensi
(Handayani, M dan Iwan, S, 2005).
massa elektron, v volume sel satuan, F2 faktor struktur atom, p faktor pengali, q
sudut Bragg, e-2M faktor temperatur dengan M = B ((sin q ) / l )2, B sebagai
temperatur batas dan m adalah koefisien absorbsi linear.
Dalam hubungannya dengan intensitas, faktor struktur menggambarkan
pengaruh dari struktur kristal terhadap intensitas total sinar yang terdifraksi.
Biasanya dituliskan dalam bentuk
F= å fi e 2 p i(hu i +kv i +lw i ) (2.3)
i
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
Dimana :
F = faktor struktur
f = faktor hamburan atom
u, v, w = posisi atom dalam sel satuan
h, k, l = indeks Miller
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
1 é 2 æ 1 + cos 2 2q öù -2M
F pçç 2 ÷÷ú e
v 2 êë
R= (2.6)
è sin q cos q øû
Dari Persamaan (2.4) dan (2.5) maka nilai intensitas total sinar terdifraksi dapat
dituliskan menjadi :
k2 R
I= (2.7)
2m
Karena berhubungan dengan campuran maka koefisien absorbsi linear m
diganti dengan m m, yaitu koefisien absorbsi linear dari campuran. Dalam
hubungannya dengan konsentrasi maka m m dapat dituliskan sebagai berikut :
mm æ ma ö æ mb ö
= wa çç ÷÷ + w b ç ÷ (2.8)
rm çr ÷
è ra ø è b ø
Dimana :
w = fraksi berat
m = koefisien linear absorbsi
r = massa jenis
Massa sebuah volume satuan dari campuran adalah r m dan berat a dalam
Apabila suatu campuran terdiri atas dua unsur yang berbeda a dan b
maka persamaan (2.7) menjadi :
k 2 Ra ca
Ia = commit to user (2.9)
2m m
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
k 2 Rb c b
Ib = (2.10)
2m m
Dengan membagi Persamaan (2.9) dan (2.10) diperoleh :
Ia R c
= a a (2.11)
Ib Rb c b
R b . Jika rasio c a /c b telah diketahui maka nilai c a dan c b dapat dihitung dengan
ca + c b = 1 (2.12)
I=
3h
[ f ( xc ) + 3 f (x1 ) + 3 f (x2 ) + f (x3 )] (2.19)
8
dimana h = (b-a) / 3, a adalah batas bawah dan b adalah batas atas dari integrasi.
Aturan Simpson 3/8 jiga dapat dinyatakan dalam bentuk
I = (b-a)
[ f (x0 ) + 3 f (x1 ) + 3 f (x2 ) + f (x3 )] (2.20)
8
æ 6 ö æ 6 ö
Di = çç ÷÷ (xi+1 – xi) + çç ÷÷ (xi-1 – xi)
è ( x i +1 - x i ) ø è ( x i - x i -1 ) ø
Dengan catatan F’’(x0) = f’’ (xn) = 0.
Langkah berikutnya adalah menentukan persamaan garis. Setelah nilai
f’’(x1) sampai dengan f’’(xn-1) diketahui maka Persamaan (2.13) dapat diubah
menjadi
f 13 (x) = Ei (xi – x)3 + Fi (x – xi-1)3 + Gi (xi – x) + Hi (x - xi) (2.22)
dimana :
f ' ' ( xi -1 )
Ei =
6( xi - xi -1 )
f ' ' ( xi )
Fi =
6( xi - xi -1 )
é f ( xi -1 ) f ' ' ( xi -1 )( xi - xi -1 ) ù
Gi = ê - ú
ë ( xi - xi -1 ) 6 û
é f (xi ) f ' ' ( xi )( xi - xi -1 ) ù
Hi = ê - ú
ë ( xi - xi -1 ) 6 û
Dengan mensubstitusi Persamaan (2.22) ke Persamaan (2.20) luasan kurva puncak
difraksi dapat dicari dengan menggunakan metode Simpson 3/8.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dari percobaan difraksi sinar-X diperoleh pola difraksi yang khas dari
material. Data yang diperoleh berupa data intensitas dan posisi sudut 2θ puncak
difraksi. Dalam tugas akhir ini telah dibuat program untuk menganalisa pola
difraksi sinar-X sehingga dapat diketahui persentasa fasa suatu material.
Data yang digunakan penulis merupakan data sekunder. Unsur-unsur yang
digunakan adalah Silikon (Si) dan Nikel (Ni). Telah diketahui massa jenis (ρ) Si
dan Ni, masing-masing adalah 2,33 gram/cm 3 dan Ni 8,91 gram/cm 3 . Massa Si
dan Ni yang digunakan adalah 0,082 gram dan 0,255 gram.
Data XRD difraktometer di set pada range sudut 2 q mulai dari 20 0
sampai dengan 80 0 dengan penambahan sudut 0,02. Pertambahan sudut yang
diambil kecil untuk mengurangi kesalahan di dalam simulasi.
Bahasa pemrograman yang digunakan untuk menentukan persentase fasa
dan fraksi volume adalah Delphi versi 7.0. Sebelumnya program telah dibuat
pada tahun 2003 oleh Siska Desy Fatmaryanti. Namun untuk memperoleh hasil
yang lebih baik, maka penulis menambahkan variasi dalam tampilan program dan
merubah beberapa variabel. Untuk variasi tampilan program, penulis
menambahkan grafik ternormalisasi. Grafik ternormalisasi adalah grafik dimana
intensitas maksimumnya adalah 100. Sedangkan untuk variabelnya penulis
merubah range dalam penentuan batas atas dan batas bawah agar diperoleh hasil
yang lebih baik.
Pada tahap baca program akan meminta masukan file data hasil XRD.
Data yang dibaca menghasilkan keluaran berupa tabel pasangan antara sudut 2 q
dengan intensitas. Hubungan antara sudut 2 q dengan intensitas divisualisasikan
dalam bentuk grafik. Sehingga pengguna program dapat menentukan batas atas
dan batas bawah untuk menghitung luasan di bawah kurva.
Berikut ini adalah flowchart untuk menghitung nilai fraksi volume unsur
dalam campuran Si dan Ni :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Start
Mencampurkan
serbuk Si dan Ni
Gambar grafik
Intensitas Vs 2 theta
Masukkan nilai l ,
Konstanta kisi Si & Ni
ya
0<=(sin q )/ l <=1
tidak
Unsur=Si Unsur=Ni
Si=0
ya
tidak tidak
F2=32*ff*ff h+k+l=genap h+k+l=genap F2=0
ya ya
F2=64*ff*ff F2=16*ff*ff
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
Hitung nilai R
Procedure splin
kubik
Procedure
Simpson 3/8
Hitung nilai
intensitas total
Membandingkan hasil
pemrogaman dengan perhitungan
STOP
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENGOPERASIAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Program
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tampilan dan pengoperasian
program yang digunakan untuk menentukan persentase fasa dan fraksi volume
dalam campuran Si dan Ni.
a. Tampilan program
Setelah program di RUN maka yang pertama muncul adalah tabel
pengisian data puncak 2 q seperti pada Gambar 4.1
Pada saat program dijalankan masukan pertama yang diminta adalah file
data difraksi sinar-X (XRD). Input data ini dilakukan secara manual dengan
format data berupa ‘int’. Ketika tombol ‘input data’ di klik maka data akan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Kemudian muncul keterangan data
yang meliputi jumlah data, sudut awal, kenaikan sudut, intensitas tertinggi dan
intensitas terendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
b. Pengoperasian program
Pada saat program dijalankan atau di RUN maka akan muncul tabel
pengisian sudut 2 q puncak difraksi sinar-X. Kemudian kita memasukkan data
XRD dan muncul grafik hubungan antara sudut 2 q dengan intensitas.
Untuk menghitung nilai intensitas total maka kursor yang bergerak pada
grafik dapat diklik untuk menentukan letak batas atas dan batas bawah kurva.
Kemudian nilai intensitas total akan muncul pada tabel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
m
Dimana V= (4.3)
r
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
dan 8,91 gram/cm 3 . Dan unsur-unsur yang digunakan adalah 0,082 gram Si dan
0,255 gram Ni.
Untuk menghitung persentase fasa digunakan luas di bawah kurva puncak
Si, Ni dan pengotor. Dalam skripsi ini untuk menentukan persentase fasa
menggunakan perbandingan data antara data Si dan Ni dengan data Si murni.
Berikut ini adalah tabel puncak Si, Ni dan pengotor dari data NiSi:
Tabel 4.1 Puncak Si
Berikut ini adalah gambar grafik Si murni dan grafik NiSi yang digunakan untuk
menentukan puncak-puncak:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
bidang dari tiap puncak. Persentase fasa dapat diperoleh dengan perbandingan
antara luasan puncak Si atau Ni dengan luas total seluruh puncak. Dari data NiSi
diperoleh persentase fasa Si sebesar 44,1629 %, Ni 26,8581 % dan pengotor
28,9789 %. Sedangkan dari data Si murni diperoleh persentase fasa Si sebesar
75,6565% dan pengotor 24,4343%.
Terdapat perbedaan antara perhitungan dengan simulasi dan perhitungan
secara manual. Maka dapat dihitung kesalahan perhitungan program dalam %
dengan menggunakan rumus senagai berikut :
nilai sebenarnya - nilai hasil
Kesalahan relatif = x 100% (4.4)
nilai sebenarnya
Sehingga didapatkan kesalahan relatif dari program simulasi ini untuk fraksi
volume adalah 43,6842 % dan kesalahan relatif persentase fasa adalah 37,5465%.
Perbedaan hasil simulasi dengan perhitungan mungkin disebabkan pada
perhitungan nilai intensitas total penentuan batas atas dan batas bawah kurva
puncak difraksi kurang tepat. Selain itu juga disebabkan oleh pembulatan angka
pada faktor hamburan atom dan faktor struktur. Pada faktor hamburan atom
nilainya menurun dengan sin q / l dari harga awal Z (jumlah elektron dalam
atom). Padahal nilai dari faktor hamburan atom sangat berpengaruh untuk
menghitung nilai faktor struktur. Dalam simulasi ini penyelesaian menggunakan
pendekatan nilai saja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
V.I KESIMPULAN
Dari hasil pengoperasian program dan pembahasan yang telah dilakukan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Persentase fasa Si dan Ni yang diperoleh dari program simulasi ini
adalah 44,1629 % dan 26,8581 % dengan kesalahan relatif 37,5465%.
2. Nilai fraksi volume Si dan Ni dari program simulasi adalah 0,7917 dan
0,2083 dengan kesalahan relatif 42,6842 %.
V.II SARAN
Dalam pengembangan simulasi kedepan maka ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan :
1. Agar simulasi ini dapat digunakan untuk semua unsur maka yang
dibutuhkan hanyalah menambahkan data masukkan tentang unsur dan
senyawa lain.
2. Simulasi ini belum bisa menghitung luasan dibawah kurva jika ada
puncak difraksi dari tiap unsur yang overlap.
3. Masih perlu dilakukan penyempurnaan terhadap pemodelan matematis
menghitung luas dibawah kurva terutama dalam hal penentuan batas
pada kurva puncak difraksi.
commit to user
30