Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar thoraks, yang merupakan suatu
bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan. Paru-paru ada dua, merupakan alat
pernafasan utama. Paru-paru mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah
dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak
didalam mediastinum. Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk paru-
paru.) adalah organ utama pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem
peredaran darah (sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya adalah untuk menukar oksigen
dari udara dengan karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”. Pada umumnya paru-
paru terdapat pada hewan mamalia termasuk juga manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian Sistem pernapasan dan paru-paru ?
2. Apa saja fungsi paru-paru ?
3. Sebutkan bagian-bagian paru-paru ?
4. Apa saja yang tergolong penyakit paru-paru ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian paru-paru


2. Mengetahui fungsi-fungsi paru-paru
3. Mengetahui bagian-bagian paru-paru
4. Mengatahui berbagai macam penyakit paru-paru

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pernapasan


Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,
yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.

Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan
darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.

Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam
rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka
udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan
keluar.

B. Pengertian Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh struktur tulang
selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Berat paru-paru
kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram. Masing-masing paru-paru
dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta struktur-struktur lain
di dalam rongga dada. Selaput yang membungkus paru-paru disebut pleura. Paru-paru terbenam
bebas dalam rongga pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura.
Pleura dibagi menjadi dua yaitu:

1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus
paru.
2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.

ii
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada
keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat berkembang kempis
dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura,
menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.

Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri atas tiga gelambir (lobus)
yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir tengah (lobus medius), dan gelambir bawah (lobus
inferior). Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus superior)
dan gelambir bawah (lobus inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil bernama
segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior,
dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima
buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada
lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama
lobulus. Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi
pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus. Di
dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus
alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung
(gelembung hawa, alveoli, atau alveolus). Pada gelembung inilah terjadi pertukaran udara di dalam
darah, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Gelembung alveoli ini terdiri
dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2. Banyaknya
gelembung paru-paru ini kurang lebih 700juta buah. Ukurannya bervariasi, tergantung lokasi
anatomisnya, semakin negatif tekanan intrapleura di apeks, ukuran alveolus akan semakin besar.
Ada dua tipe sel epitel alveolus. Tipe I berukuran besar, datar dan berbentuk skuamosa,
bertanggungjawab untuk pertukaran udara. Sedangkan tipe II, yaitu pneumosit granular, tidak ikut
serta dalam pertukaran udara. Sel-sel tipe II inilah yang memproduksi surfaktan, yang melapisi
alveolus dan mencegah kolapnya alveolus.

B. Fungsi Paru-Paru
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan
tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga keseimbangan
asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan

ii
banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. Dalam sistem ekskresi, fungsi paru-paru
adalah untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Dalam sistem pernapasan, fungsi paru-
paru adalah untuk proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam darah. Dalam sistem
peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk membuang karbondioksida di dalam darah dan
menggantinya dengan oksigen.

Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.
Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil
metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air
dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.

C. Bagian-Bagian Paru-Paru
Berikut adalah bagian-bagian paru-paru. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.

Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa paru-paru terdiri
dari:

1. Trakea
2. Bronkus
3. Rongga pleura

ii
4. Paru-paru kanan
5. Paru-paru kiri
6. Tulang rusuk
7. Otot intercosta
8. Diafragma

Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian penting paru-paru:

1. Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara yang dihirup
dari hidung dan mulut akan ditarik ke trachea menuju paru-paru.
2. Bronchi merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan
trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat batang ini.
3. Bronchioles merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-tabung kecil yang
jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan membawa
oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru.
4. Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru
manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi menjadi karbondioksida yang
diambil dari dalam darah.

D. Penyakit Paru-Paru
1. Pneumonia (radang paru-paru)
Salah satu jenis-jenis penyakit paru-paru yang berbahaya adalah pneumonia atau disebut
juga dengan radang paru-paru. Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru.
Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah
bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.

Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di salah
satu paru-paru atau keduanya.

2. Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang
biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang
menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain
seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.

ii
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan.
Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan
hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga
pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.

Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau
dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau
menyentuh bahan makanan mentah.

Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan
harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.

Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin)
perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera
mendapatkan pengobatan.

3. Penyakit Legionnaries
Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah legionnaries. Penyakit paru-paru yang satu
ini disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.

Penyebab penyakit legionnaries adalah bakteri legionella, sebuah bakteri berbentuk batang
yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka dapat berlipat ganda sangat cepat. Mereka
terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang.

Penyakit Legionnaire pertama kali dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit
yang mirip penumonia berat pada veteran perang di sebuah konvensi American legion. Penyakit
ini lebih banyak menyerang laki-laki.

4. Flu babi (Swine influenza)


Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang
biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada
orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari
manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-
muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa
ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada

ii
tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar
dan muntah-muntah.

5. Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut
efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan
yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada.
Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat
menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang
menekan paru-paru.

6. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring.
Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau
kuman, pada saat daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila
karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak,
disertai dengan vitamin bisa menolong.

7. Tuberkulosis (TBC)
Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan paru-paru. Penyebab seseorang
mengidap TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang memiliki mikroba
TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya menyebabkan penyakit di beberapa orang saja,
biasanya jika imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.

8. Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura.
Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam
rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan
cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding
dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru “terisap” ke dalam dinding
dada.

ii
Pada pneumotoraks, udara masuk ke dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan pun
berubah dan paru-paru mengempis. Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi
tidak dapat keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat mengancam jiwa.

Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara
abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain
adalah patah tulang rusuk dan luka dada.

9. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-
gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih
besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan
dari paru-paru terperangkap didalamnya.

Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan


elastisitas pada paru-paru ini.

Gejala emfisema:

 Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang
biasa digunakan penderita sesak napas.
 Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.

Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit
ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

10. Asma
Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah Asma. Asma merupakan penyakit radang
paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan
salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di
beberapa daerah.

Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara
menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir
yang berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan

ii
penyakit yang didasari oleh alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit
turunan.

11. Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis


Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas
yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi
kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK
terutama meliputi bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi bersamaan.

12. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini
biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang
memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia
lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan
penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.

13. Bronkitis Kronis


Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali,
infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis. Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran
udara utama menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap
tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang
mulai menghasilkan dahak berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu
lembap dan dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.

14. Emfisema
Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada
kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang
diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan
sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok.

15. Penyakit Paru Akibat Kerja


Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang
mengiritasi dan membuat peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya fibrosis. Orang
yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru akibat pekerjaan, adalah para pekerja yang
terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya para pekerja tambang.

ii
Pada penyakit paru-paru akibat kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-paru,
yang akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.

16. Silikosis
Silikosis adalah salah satu penyakit paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan
suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel kristal silika bebas.

Silika adalah sejenis bahan yang banyak digunakan dalam bangunan dan perusahaan konstruksi.
Silika dalam bentuk padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu sangat tidak baik untuk
paru-paru. Yang termasuk silika bebas adalah kuarsa, tridimit, dan kristobalit.

17. Asbestosis
Asbestosis adalah penyakit paru yang disebabkan banyaknya zat asbes yang terhirup paru-
paru, sehingga menyebabkan kerusakan berat. Pada beberapa kasus asbestosis, bisa menjadi
penyebab timbulnya penyakit kanker paru-paru. Kanker paru-paru sendiri adalah keberadaan
tumor ganas di paru-paru. Kanker paru-paru adalah kanker paling umum di dunia dan lebih dari
satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.

18. Kanker paru-paru


Penyakit pada paru-paru lainnya yang sangat berbahaya adalah penyakit kanker paru-paru.
Kanker paru-paru ialah keberadaan tumor ganas pada paru-paru. Kanker paru-paru termasuk
kanker yang paling umum di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.
Penyebab paling sering pada penyakit kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen dari
seluruh kasus adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat bernapas memicu
pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, dan rokok mengandung ribuan zat karsinogen atau
zat penyebab kanker.

Dalam kasus yang sangat jarang, kanker paru-paru disebabkan oleh asbes, zat kimia
beracun, atau gas radioaktif radon. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker paru-paru pun dapat
dipicu oleh keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat, yang umumnya
seperti merokok dan terlalu banyak minum-minuman alkohol, serta kurangnya berolahraga.

Gejala awal kanker paru-paru tidak spesifik. Namun, umumnya batuk yang terus-menerus
yang merupakan gejala paling awal penyakit kanker paru-paru. Karena kebanyakan orang yang
menderita kanker paru-paru adalah perokok, maka biasa disebut “batuk perokok”. Gejala lain
berupa batuk berdarah, mengi, berat badan turun, suara serak yang terus menerus, dan nyeri dada.

ii
19. Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit
ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang
manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.

Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala,
hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus
yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat
mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.

Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak
dengan hewan atau orang yang influensa.

Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit
hingga mereka merasa lebih sehat.

ii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Paru-paru juga membantu menjaga sel-sel tubuh tetap mendapatkan pasokan oksigen dan
menyingkirkan karbondioksida. Namun, tentu saja hal ini dapat dilakukan jika kondisi paru-paru
memang sehat. Penyakit Paru Paru dapat mempengaruhi saluran udara. Sakit paru paru yang
umum dikenal pada masyarakat meliputi asma, PPOK (penyakit Obstruktif Kronis), Bronkitis
(akut dan kronis), Emfisema, fibrosis kistik, tuberculosis / tbc / tb, kanker paru paru, dll. Penyakit
pada paru paru yang disebutkan tadi tergantung organisme dan letak kelainan/infeksi yang terjadi.
Penyakit Paru Paru adalah beberapa kondisi medis yang paling umum di seluruh dunia.
Organ paru paru merupakan organ yang kompleks, setiap hari berfungsi untuk membawa oksigen
dan mengeluarkan karbon dioksida. penyakit yang menyerang paru paru dapat berupa hasil dari
masalah dalam bagian manapun dari sistem ini. Penyakit pada paru paru sangat mempengaruhi
jalan napas mulai dari trakea (tenggorokan) yang bercabang menjadi bronkus, yang pada
gilirannya menjadi semakin kecil (alveoli) menuju seluruh paru-paru.

B. Saran
Untuk menjaga paru-paru tetap sehat, saran yang sering kita dengar adalah menghindari
kebiasaan merokok. Selain merugikan diri sendiri, merokok juga merugikan kesehatan orang lain
yang terkena polusi asap rokok (perokok pasif). Nah, selain itu, ada juga beberapa makanan sehat
dan bergizi yang sangat bermanfaat untuk menjaga paru-paru sehat, memastikan sistem pernafasan
berfungsi dengan baik, dan juga untuk membantu mengurangi risiko penyakit terkait paru-paru.
Sebuah penelitian di University of Southampton, Inggris, menyebutkan bahwa diet yang kaya akan
buah-buahan dan sayuran berpotensi menjadi pelindung terhadap perkembangan penyakit paru-
paru obstruktif kronik. Peserta penelitian tersebut adalah 266 perokok yang mengisap sekitar 20
batang rokok/hari selama 10 tahun. Fakta yang ditemukan adalah, satu sendok makan sayuran per
hari, atau satu potongan buah per hari, dapat membantu mengurangi risiko perkembangan penyakit
tersebut.

ii
DAFTAR PUSTAKA

http://tutorialkedokteran.blogspot.com
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/03/paru-paru-artikel-lengkap.html

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun judul
dari makalah ini adalah “ Pernapasan dengan paru-paru ”.

Makalah ini menyajikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti pembaca. Makalah
ini juga menjadi bahan ajar bagi guru dan peserta didik dan untuk menggali ilmu secara mandiri,
mencari untuk menemukan aspirasi, motivasi dan dapat berkarya sehingga bermamfaat bagi kita
semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga penyajian makalah selanjutnya dapat
kami tingkatkan. Semoga makalah ini dapat membantu mengantarkan peserta Siswa untuk
mencapai sukses dalam pendidikan, kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Pengertian sistem pernapasan dan paru-paru 2


B. Fungsi paru-paru 3
C. Bagian paru-paru 4
D. Penyakit Paru-paru 5

BAB III PENUTUP 12

A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA

ii

Anda mungkin juga menyukai