Anda di halaman 1dari 8

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL, FRAKSI

NON POLAR, SEMIPOLAR SERTA POLAR DAUN SIRSAK (Annona muricata L.)
TERHADAP Klebsiella pneumoniae DAN Staphylococcus epidermidis

Haryoto*, Yuliana Dwi Jayanti, Henggar Prasetyo Wikan Saputro, Kosworo


Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura,
Surakarta 57102
*Corresponding author email: haryoto@ums.ac.id

Abstrak
Penyakit infeksi masih merupakan penyakit utama dan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu
tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah tumbuhan sirsak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol, fraksi nonpolar, semipolar dan polar daun sirsak
(Annona muricata L.) terhadap Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus epidermidis serta golongan
senyawa kimianya yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae dan
Staphylococcus epidermidis. Daun sirsak diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Uji
aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode dilusi padat. Untuk mengetahui kandungan senyawa
dari ekstrak etanol daun sirsak dilakukan uji Kromatografi Lapis Tipis. Bioautografi dilakukan untuk
mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak etanol daun sirsak yang berkhasiat sebagai
antibakteri yang ditunjukkan dengan adanya zona jernih pada media yang telah diinokulasi bakteri dan
ditempeli plat KLT hasil elusi ekstrak etanol daun sirsak. Uji Kromatografi Lapis Tipis menggunakan fase
diam silika gel GF254 dan fase gerak heksan:etil asetat (7:3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
etanol daun sirsak, fraksi nonpolar, semipolar dan polar mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella
pneumoniae dan Staphylococcus epidermidis dengan KHM berturut-turut sebesar 2,5% 3%; 3,5%; 4% dan
4,5% b/v. Hasil KLT menunjukkan bahwa golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol daun
sirsak adalah polifenol, antron, antranol, triterpenoid saponin, dan steroid saponin. Golongan senyawa dari
ekstrak tersebut yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumonia adalah senyawa golongan
saponin, polifenol, dan antakinon. Sedangkan Golongan senyawa dari ekstrak tersebut yang memiliki
aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis adalah senyawa golongan polifenol dan
antrakinon.

Kata kunci : Annona muricata L., antibakteri, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus epidermidis, ekstrak
etanol, 3 fraksi dan bioautografi

Submitted on: Accepted on:

DOI: https://.doi.org/10.25026/jsk.v1i9.60

PENDAHULUAN bakteri resisten serta lebih terjangkau dari


Penyakit infeksi masih merupakan sisi ekonomi (Hertiani et al., 2003).
penyakit utama dan penyebab kematian Jumlah bakteri di alam yang
tertinggi di Indonesia (Batubara, 2008). bersifat patogen sangat banyak. Bakteri
Selain itu, muncul pula masalah yang dapat menyebabkan infeksi tersebut
resistensi antibiotik yang saat ini menjadi di antaranya Klebsiella pneumoniae dan
perhatian dunia (Westh et al., 2004). Staphylococcus epidermidis. Klebsiella
Seiring meningkatnya penyakit infeksi pneumoniae memiliki antigen O dan
dan jumlah bakteri yang resisten, antigen K yang keduanya mampu
mendorong para ilmuwan untuk meningkatkan patogenitas. Selain itu,
menemukan senyawa antibakteri baru Klebsiella pneumoniae mampu
yang poten tetapi tidak menjadikan memproduksi enzim ESBL (Extended

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2018. Vol 1. No 9. 497


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas antibakteri dan bioautografi ekstrak etanol, fraksi non polar, semipolar serta polar daun sirsak
(Annona muricata l.) terhadap klebsiella pneumoniae dan staphylococcus epidermidis

Spectrum Beta Lactamase) yang dapat Penelitian ini dilakukan untuk


menyebabkan bakteri kebal dan sulit mengetahui Konsentrasi Hambat
untuk dilumpuhkan (Danan, 2011; Minimum (KHM) pada ekstrak daun
Podschun et al., 1998). Sedangkan sirsak (Annona muricata L.) serta
Staphylococcus epidermidis golongan senyawa kimianya yang
bertanggung jawab atas banyak kasus mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
sepsis pada bayi yang baru lahir (Isaacs, Klebsiella pneumoniae dan
2003). Staphylococcus epidermidis.
Karakteristik Staphylococcus
epidermidis adalah memproduksi kapsul METODOLOGI PENELITIAN
atau lendir yang dihasilkan dalam
pembentukan biofilm sehingga Alat dan Bahan
terlindungi terhadap serangan dari sistem Alat yang digunakan dalam
kekebalan tubuh dan antibiotik. Oleh penelitian ini adalah bejana stainless
karena itu, infeksi oleh Staphylococcus steel, blender, pengaduk kayu, vacum
epidermidis sulit untuk dihentikan rotary evaporator (Heidolph), penangas
(Fitzpatrick, et al., 2005). Penelitian air, cawan porselen, neraca analitik
sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak (Precisa), mikroskop (Olympus CK21),
aseton dan etanol daun sirsak (Annona object glass, deck glass, penjepit, pipet
muricata L.) memiliki aktivitas tetes, ose, autoklaf (My life), oven
antibakteri terhadap Bacillus subtilis, (Memmert) mikropipet (Socorex),
Eschericia coli, Pseudomonas Beaker glass, bunsen, blue tips, yellow
aeruginosa, Salmonella typhosa, Shigella tips, batang pengaduk, api bunsen, pipa
flexneri, Shigella flexneri 3a, kapiler, Laminar Air Flow (LAF)
Staphylococcus albus, dan Cabinet, inkubator (Memmert) chamber,
Staphylococcus aureus (Taylor, 2002; lampu UV 254 nm dan 366 nm, dan alat-
Prachi et al., 2010). alat gelas lainnya (Pyrex).
Selain itu ekstrak air buah sirsak Bahan yang digunakan adalah
menunjukkan aktivitas antibakteri daun sirsak yang diperoleh dari daerah
terhadap Staphylococcus aureus dan Karanganyar, etanol 96%, K. pneumonia
Vibrio cholerae (Vieria et al., yang diperoleh dari Laboratorium
2010). Tanaman sirsak memiliki beberapa Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
kandungan senyawa, salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta, S.
tanin (Prachi et al., 2010). Menurut epidermidis yang diperoleh dari
Akiyama et al.,2001 menyatakan bahwa Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
asam tanin juga dapat digunakan sebagai Farmasi Universitas Muhammadiyah
agen pembantu yang berguna untuk Surakarta, pelarut (DMSO 100%), media
pengobatan infeksi kulit yang disebabkan Mueller Hinton (MH) (Oxoid), media
oleh Staphylococcus aureus selain Brain Heart Infusion (BHI) (Conda
antibiotik β-lactam. Pronadisa), standar Mc. Farland (Remel),
Berdasarkan hasil penelitian- akuades, akuades steril, alkohol 70%,
penelitian tersebut, menarik bila formalin 1%, cat Gram A, cat Gram B, cat
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk Gram C, cat Gram D, silika gel GF254
mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun (Merck), heksan (p.a. Merck), etil asetat
sirsak terhadap bakteri Klebsiella (p.a. Merck), pereaksi semprot yaitu
pneumonia dan Staphylococcus FeCl3, sitroborat, larutan Liebermann
epidermidis. Burchard, KOH etanolik 10%, kertas

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2018. Vol 1. No 9. 498


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas antibakteri dan bioautografi ekstrak etanol, fraksi non polar, semipolar serta polar daun sirsak
(Annona muricata l.) terhadap klebsiella pneumoniae dan staphylococcus epidermidis

saring, aseton, media KIA, media LIA, untuk tiap liternya untuk media MH
media MIO, dan media MSA. adalah 64 g, sedangkan untuk media BHI
37 g, untuk BHI double strength dibuat
Determinasi tanaman. dengan penimbangan 2 kalinya, yaitu 74
Determinasi simplisia dilakukan di g untuk 1 L. Jumlah media yang
Laboratorium Biologi , FKIP Universitas ditimbang disesuaikan dengan jumlah
Muhammadiyah Surakarta. yang dibutuhkan. Kemudian media
disterilkan pada suhu 121ºC dengan
Pembuatan ekstrak etanol daun sirsak tekanan 2 atm selama 15 menit.
Daun sirsak yang digunakan
dalam penelitian ini diambil dari daerah Pemeliharaan bakteri
Karanganyar. Kemudian dikeringkan Biakan murni mikroba uji yaitu
menggunakan sinar matahari hingga bakteri K. pneumonia dan S. epidermidis
kering dan disortasi kering dengan cara diambil satu ujung mata ose kemudian
memisahkan pengotor atau benda asing digoreskan pada media MH, kemudian
yang masih tertinggal dalam simplisia. media padat yang telah digoresi dengan
Selanjutnya daun yang telah kering mikroba diinkubasi pada suhu 37ºC
diserbuk menggunakan blender. Ekstrak selama 18-24 jam.
dibuat dengan cara maserasi
menggunakan etanol 96%.. Serbuk kering Pembuatan suspensi mikroba uji
daun sirsak sebanyak 2001,75 g direndam Bakteri K.pneumoniae dan
dengan etanol 96% sebanyak 20000 mL. S.epidermidis masing-masing diambil
Serbuk direndam sambil sekali-kali satu ujung mata ose dari biakan induk
diaduk dan didiamkan sampai 24 jam. dalam agar, kemudian disuspensikan
Maserat dipisahkan dan proses diulangi 2 dalam 1 mL media BHI steril, dan
kali dengan jenis dan jumlah pelarut yang diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam.
sama. Semua maserat dikumpulkan dan Hasil biakan tersebut diambil 100 µL,
diuapkan dengan vacum rotary kemudian disuspensikan ke dalam 1 mL
evaporator. Hasil penguapan media BHI steril, diinkubasi selama 3-4
menggunakan vacum rotary evaporator jam pada suhu 37ºC. Kemudian
dilanjutkan menggunakan penangas air konsentrasinya disamakan dengan standar
untuk memperoleh ekstrak kental. Mc. Farland 108CFU/mL dengan cara
Rendemen yang diperoleh ditimbang dan mensuspensikannya dalam akuades steril
dicatat. hingga diperoleh kekeruhan yang sama.
Untuk mendapatkan suspensi bakteri 106
Uji aktivitas antibakteri dengan CFU/mL, maka diambil sebanyak 50 µL
metode dilusi padat bakteri 108 CFU/mL dan disuspensikan
dalam 5 mL media BHI double strength
Preparasi media steril.
Media untuk uji aktivitas
antibakteri: Media yang digunakan untuk Uji aktivitas antibakteri
uji aktivitas antibakteri (K. penumoniae Pembuatan larutan stok 20%:
dan S.epidermidis) adalah media MH. Delapan gram ekstrak kental daun sirsak
Pembuatan media dilakukan dengan cara dilarutkan dengan pelarut (DMSO 100%)
melarutkan media dalam akuades sesuai sampai 40 mL. Konsentrasi ekstrak pada
dengan petunjuk dari tiap kemasan. uji aktivitas antibakteri adalah 3,75%,
Banyaknya media yang ditimbang 3,5%, 3,25%, 3%, dan 2,75% seperti

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2018. Vol 1. No 9. 499


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas antibakteri dan bioautografi ekstrak etanol, fraksi non polar, semipolar serta polar daun sirsak
(Annona muricata l.) terhadap klebsiella pneumoniae dan staphylococcus epidermidis

Gambar 5. Larutan ekstrak dengan stok Bioautografi


20% diambil dengan beberapa seri Senyawa aktif yang memiliki
volume kemudian ditambah akuades steril aktivitas sebagai antibakteri dideteksi
hingga 5 mL. Setelah itu, larutan ekstrak dengan metode bioautografi dengan cara
diambil masing-masing 2 mL dalam dibuat konsentrasi 3%. Kemudian
tabung terpisah, ditambahkan media ditotolkan di plat KLT sebanyak 2 µL
sebanyak 3 mL yang telah disterilkan dan dielusi dengan fase gerak heksan : etil
sampai volume total masing-masing asetat (7:3) v/v. setelah itu, plat KLT
tabung sebanyak 5 mL, kemudian diletakkan pada permukaan media MH
dikocok hingga benar-benar homogen dan dalam petri yang telah diinokulasi dengan
dipadatkan dalam posisi miring. bakteri K. pneumonia dan S.epidermidis
Selanjutnya jika media yang telah selama 20 menit. Setelah itu, diinkubasi
dicampur ekstrak telah padat, suspensi selam18-24 jam pada suhu 37ºC. bila
mikroba 106 CFU/mL diteteskan bercak-bercak pada plat KLT tersebut
sebanyak 25 μL, diratakan dengan ose memiliki aktivitas antibakteri maka
steril, selanjutnya diinkubasi pada suhu dengan adanya difusi golongan senyawa
37oC selama 18-24 jam kemudian diamati aktif akan terbentuk zona jernih yang
pertumbuhan bakterinya. Kadar terkecil merupakan zona hambatan.
yang dapat membunuh mikroba disebut
Kadar Hambat Minimum (KHM). HASIL DAN PEMBAHASAN
Kontrol untuk uji aktivitas antibakteri Hasil ekstraksi: Daun sirsak yang
ekstrak etanol daun sirsak terhadap K. digunakan diambil dari daerah Jumapolo,
pneumoniae dan S. epidermidis terdiri Karanganyar. Hasil determinasi daun
dari 3 macam: Kontrol media: Media memastikan bahwa daun yang digunakan
Kontrol pertumbuhan: Media dan berasal dari tanaman sirsak (Annona
suspensi mikroba, Kontrol pelarut: Media muricata L.). Daun sirsak dibuat menjadi
dan suspensi mikroba serta pelarut simplisia kering kemudian diserbuk yang
DMSO 100%. bertujuan untuk memperluas permukaan
simplisia ketika kontak dengan cairan
Kromatografi Lapis Tipis penyari. Selanjutnya serbuk simplisia
Ekstrak etanol daun sirsak dimaserasi dengan pelarut etanol 96%.
dilarutkan dengan metanol. Larutan Hasil maserasi simplisia sebanyak
sampel ditotolkan pada plat KLT yaitu 2001,75 gram menghasilkan 598,66 gram
silika gel GF 254 sebagai fase diam yang ekstrak kering etanol. Ekstrak kering
telah diaktifkan sebelumnya pada suhu difraksinasi dengan menggunakan KCV,
100°C selama 1 jam, kemudian totolan sehingga terbentuk fraksi non polar, semi
tersebut dielusi dengan fase gerak heksan polar dan polar.
: etil asetat (7:3) v/v. Plat tersebut Hasil Uji Aktivitas Antibakteri:
kemudian dikeringkan dan diangin- Metode yang digunakan dalam uji
anginkan kemudian diamati di bawah aktivitas antibakteri adalah dilusi padat.
sinar tampak, UV 254 nm, UV 366 nm Metode dilusi padat mempunyai
dan dengan beberapa pereaksi semprot keunggulan dibandingkan dengan metode
sitroborat, Liebermann-Burchard (LB), dilusi cair, yaitu satu konsentrasi dapat
KOH etanolik 10 %, dan FeCl3 untuk digunakan untuk beberapa mikroba uji.
mengidentifikasi golongan senyawa yang Parameter yang digunakan dalam uji
terdapat dalam ekstrak. aktivitas antibakteri menggunakan
metode dilusi padat adalah KHM (Kadar

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2018. Vol 1. No 9. 500


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas antibakteri dan bioautografi ekstrak etanol, fraksi non polar, semipolar serta polar daun sirsak
(Annona muricata l.) terhadap klebsiella pneumoniae dan staphylococcus epidermidis

Hambat Minimum). Nilai KHM adalah sebesar 2,5; 2,5 dan 3% (Tabel 1).
konsentrasi terkecil dari ekstrak etanol Aktivitas antibakteri terhadap
daun sirsak yang dapat membunuh bakteri K. pneumoniae dan S. epidermidis
mikroba. pada penelitian ini lebih rendah dibanding
Validitas uji antibakteri ini penelitian-penelitian sebelumnya. Prachi
diperkuat dengan penggunaan 3 kontrol. et al. (2010) melaporkan ekstrak metanol
Kontrol media (K1) bertujuan untuk daun sirsak asal India pada konsentrasi
mengetahui sterilitas media yang 0,9 % memiliki aktivitas antibakteri
digunakan. Kontrol pertumbuhan (K2) terhadap K. pneumonia NCIM No. 2719
bertujuan untuk mengetahui bakteri atau dengan nilai KHM 17 mm menggunakan
jamur dapat tumbuh baik pada media atau metode agar cup. Aktivitas antibakteri
tidak. Kontrol pelarut (K3) bertujuan fraksi polar ekstrak etanol daun sirsak
untuk mengetahui aktivitas antibakteri lebih tinggi dibandingkan ekstrak
DMSO yang digunakan sebagai pelarut etanolnya sehingga kemungkinan
DMSO 100% sebagai pelarut digunakan senyawa yang bersifat antibakteri adalah
untuk membantu melarutkan ekstrak, senyawa polar (Kosworo, 2012). Saputro
sehingga ekstrak dapat terdispersii (2012) dan Septianingrum (2012)
merata. Uji aktivitas antibakteri ekstrak melaporkan fraksi semipolar dan nonpolar
etanol daun sirsak dilakukan terhadap 5 ekstrak etanol daun sirsak efektif
seri konsentrasi ekstrak. membunuh K. pneumoniae dan S.
Konsentrasi ekstrak etanol daun epidermidis pada konsentrasi berturut-
sirsak yang diuji adalah 2,5%; 3%; 3,5%; turut 3,5% dan 4%. Hasil uji aktivitas
4%; dan 4,5%. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa potensi
antibakteri ekstrak etanol daun sirsak antibakteri ekstrak etanol daun sirsak
terhadap K. pneumonia dan S. epidermidis adalah K. pneumoniae > S. epidermidis.
memiliki nilai KHM berturut- turut Hal tersebut kemungkinan dapat
sebesar 2,5; 3; 3,5%. Fraksi Non polar disebabkan oleh kemampuan S.
memiliki nilai KHM sebesar 4; 4,5; 4,5%; epidermidis memproduksi kapsul atau
sedangkan fraksi Semi polar mempunyai lendir dalam pembentukan biofilm
KHM berturut-turut 2,5; 3; 3,5%; sehingga terlindung dari serangan
selanjutnya fraksi Polar memiliki KHM antibakteri (Mack et. al., 2006).

Tabel 1. Hasil UJi Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi Non Polar, Semi Polar dan Polar Daun Sirsak
Konsentrasi Klebsiella pneumoniae Staphylococcus epidermidis
Ekstrak Non Semi Polar Ekstrak Non Semi Polar
(%b/v) polar polar polar polar
2,5 + - + + + - + +
3 + - + - + - + +
3,5 - - - - + - + -
4 - + - - - - - -
4,5 - + - - - + - -
K1 - - - - - - - -
K2 + + + + + + + +
K3 + + + + + + + +
Keterangan :
(+) : tidak terhambat pertumbuhan bakteri
(-) : terdapat hambatan pertumbuhan mikroba K1 : kontrol media
K2 : kontrol pertumbuhan K3 : kontrol pelarut DMSO 100%

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2018. Vol 1. No 9. 501


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas antibakteri dan bioautografi ekstrak etanol, fraksi non polar, semipolar serta polar daun sirsak
(Annona muricata l.) terhadap klebsiella pneumoniae dan staphylococcus epidermidis

Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis: Hasil Uji Bioautografi : Bila


Identifikasi golongan senyawa dalam dilihat pada media MH, pertumbuhan
ekstrak dilakukan dengan menggunakan K.pneumoniae tampak jernih pada Rf
kromatografi lapis tipis. Fase gerak yang 0,38; 0,50; 0,62; dan 0,80. Berdasarkan
digunakan adalah heksan:etil asetat (7:3) hasil KLT, bercak pada Rf 0,80
v/v. Bercak yang mempunyai harga Rf merupakan senyawa golongan saponin
0,62 dengan reagen semprot sitroborat yaitu triterpenoid saponin yang
pengamatan pada UV 366 nm tidak mempunyai aktivitas antibakteri
berfluoresensi kuning sehinggamungkin dengan cara mengubah permeabilitas
bukan merupakan senyawa flavonoid. membran terkait dengan perubahan
Bercak dengan Rf 0,80 merupakan dalam homeostatis antara
senyawa saponin tipe triterpenoid karena kompartemen intraseluler dan
pada UV 366 nm setelah disemprot ekstraseluler (Melzig et al., 2001).
pereaksi Liebermann- Burchard bercak Bercak pada Rf 0,50 dan 0,38
berfluoresensi merah. Bercak dengan Rf merupakan senyawa polifenol. Bercak
0,85 merupakan senyawa steroid karena pada Rf 0,62 adalah senyawa golongan
pada UV 366 nm setelah disemprot antrakinon yaitu antron dan antranol.
Liebermann- Burchard bercak Hasil bioautografi pada media
berfluoresensi biru. Bercak dengan nilai MH yang diinokulasi dengan
Rf 0,31 dan 0,62 merupakan antrakinon Staphylococcus epidermidis
karena pada sinar tampak setelah didapatkan zona jernih pada Rf 0,31;
disemprot KOH etanolik 10% bercak 0,38; 0,50; dan 0,65. Diameter zona
berwarna kuning. Bercak dengan nilai Rf jernih yang berada pada Rf 0,38; 0,50;
0,38; 0,50; 0,65 dan 0,77 merupakan dan 0,65 merupakan senyawa
polifenol karena pada sinar tampak golongan polifenol. Sedangkan bercak
setelah disemprot FeCl3 bercak berwarna pada Rf 0,31 merupakan senyawa
abu-abu. golongan antrakinon.

Tabel 2. Hasil Analisis KLT Ekstrak Etanol Daun Sirsak dengan Fase Gerak Heksan:Etil Asetat (7:3)
Bercak Rf Deteksi
Pengamatan Sitroborat LB KOH Etanol FeCL3 Dugaan
10% Senyawa
UV 254 UV 366 UV 366 UV 366 ST ST
1 0,31 Pemadaman F. Merah - - Kuning Antron dan
Antranol
2 0,38 Pemadaman F. Ungu - - - Ab Polifenol
3 0,50 Pemadaman F. Ungu - - - Ab Polifenol
4 0,62 Pemadaman - - - Kuning Antron dan
Antranol
5 0,65 Pemadaman F. Ungu - - - Ab Polifenol
6 0,77 Pemadaman F. Ungu - - - Ab Polifenol
7 0,80 - - - F. Merah - KKc Triterpenoid
saponin
8 0,85 - - - F. Biru - - Steroid saponin
Keterangan:
Ab: abu-abu, F: fluoresensi, ST: sinar tampak, dan KKc: kuning kecoklatan
*: sumber Wagner dan Baldt (1996)

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2018. Vol 1. No 9. 502


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas antibakteri dan bioautografi ekstrak etanol, fraksi non polar, semipolar serta polar daun sirsak
(Annona muricata l.) terhadap klebsiella pneumoniae dan staphylococcus epidermidis

KESIMPULAN [5]. Hertiani T., Palupi, I. S., Sanliferianti,


Ekstrak etanol, fraksi non polar, Nurwindasari, H. D., 2003, Uji Potensi
Antibakteri terhadap S. aureus, E. coli,
semi polar dan polar daun sirsak (Annona Shigella dysentriae, dan Candida albicans
muricata L.) mempunyai aktivitas dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional
antibakteri terhadap Klebsiella untuk Penyakit Infeksi, Pharmacon, 4, 2.
pneumoniae dan Staphylococcus [6]. Isaacs, D. dan Australasian Study for
epidermidis dengan Kadar Bunuh Neonatal Infections, 2003, A Ten Year,
Multicenter Study of Coagulase Negative
Minimum (KBM) berturut-turut sebesar Staphylococcal Infections in Australasian
2,5% 3%; 3,5%; 4% dan 4,5%. Hasil Neonatal Units, Arch Dis Child Fetal
Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan Neonatal, 2, 89-93.
bahwa ekstrak etanol daun sirsak [7]. Kosworo, 2012, Aktivitas Antibakteri dan
(Annona muricata L.) mengandung Bioautografi Fraksi Polar Ekstrak Etanol
Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap
senyawa steroid saponin, triterpenoid Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus
saponin, polifenol, antron, dan antranol. epidermidis, Skripsi, Surakarta, Fakultas
Seyawa golongan saponin, polifenol, dan Farmasi, Universitas Muhammadiyah
antrakinon memiliki aktivitas antibakteri Surakarta.
terhadap Klebsiella pneumonia. [8]. Mack, D., Davies, A., Harris, L., Rohde, H.,
Horstkotte, M., and Knobloch, J., 2006,
Sedangkan, golongan senyawa yang Microbial Interactions in Staphylococcus
memiliki aktivitas antibakteri terhadap epidermidis Biofilm, Analytical and
Staphylococcus epidermidis yaitu Bioanalytical Chemisty, 387, 399-400.
golongan antrakinon dan polifenol.. [9]. Melzig, M. F., Bader, G., and Loose, R.,
2001, Investigations of the Mechanism of
Membrane Activity of Selected Triterpenoid
UCAPAN TERIMAKASIH Saponins, Thieme Journal, Planta Med, 67,
Disampaikan kepada Dekan 1, 43-48.
Fakultas Farmasi, dan Ketua LPPM [10]. Podschun, R., and Ullmann, U., 1998,
UMS yang telah mensupport penelitian Klebsiella spp. as Nosocomial Pathogens,
ini. Epidemiology, Taxonomy, Typing Methods,
and Pathogenicity Factors, American Society
for Microbiology, 11, 4, 589-603.
DAFTAR PUSTAKA [11]. Prachi, P., Saraswathy., Vora., and Savai.,
2010, In Vitro Antimicrobial Activity and
[1]. Akiyama, H., Fujji, K., Yamasaki, O., Oono, Phytochemical Analysis of The Leaves of
T., Iwatsuki, K., 2001, Antibacterial Action Annona muricata, International Journal of
of Several Tannins Against Staphylococcus Pharma Research and Development, 2, 5, 1-
aureus, Journal of Antimicrobial 6.
Chemotherapy, 48, 4, 487-491. [12]. Santosa, C. M., Hertiani, T., 2005,
[2]. Batubara dan Priyanto, L., 2008, Kandungan Senyawa Kimia dan Efek
Farmakologi Dasar, Depok, Leskonfi. Ekstrak Air Daun Bangun-Bangun (Coleus
[3]. Danan, C. R.,2011, amboinicus L.) Pada Aktivitas Fagositosis
Klebsiella pneumoniae, (online), Netrofil Tikus Putih (Rattus norvegicus),
(http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/0 Majalah Farmasi Indonesia, 16, 3, 141-148.
5/cornelius-danan-r-078114100.pdf, diakses [13]. Saputro, H. P. W ., 2012, Aktivitas
tanggal 26 Februari 2011). Antibakteri dan Bioautografi Fraksi
[4]. Fitzpatrick, P., Humphreys, H., and O'Gara, semipolar Ekstrak Etanol Daun Sirsak
J. P., 2005, The Genetics of Staphylococcal (Annona muricata L.) terhadap Klebsiella
Biofilm Formation—will a Greater pneumoniae dan Staphylococcus
Understanding of Pathogenesis Lead to epidermidis, Skripsi, Surakarta, Fakultas
Better Management of Device-Related Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Infection?, Clinical Microbiology and Surakarta.
Infection, 11, 967–973.

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2018. Vol 1. No 9. 503


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas antibakteri dan bioautografi ekstrak etanol, fraksi non polar, semipolar serta polar daun sirsak
(Annona muricata l.) terhadap klebsiella pneumoniae dan staphylococcus epidermidis

[14]. Septianingrum, R. U. D., 2012, Aktivitas [17]. Wagner, H., and Bladt, S., 1996, Plant Drug
Antibakteri dan Bioautografi Fraksi Analysis: A Thin Layer Chromatography
nonpolar Ekstrak Etanol Daun Sirsak Atlas, Second Ed., 350.
(Annona muricata L.) terhadap Klebsiella [18]. Westh, H., Zinn, C. S., Rosdahl, V. T., 2004,
pneumoniae dan Staphylococcus An International Multicenter Study of
epidermidis, Skripsi, Surakarta, Fakultas Antimicrobial Consumption and Resistance
Farmasi, Universitas Muhammadiyah in Staphylococcus aureus Isolates From 15
Surakarta. Hospitals in 14 Countries, Microb Drug
[15]. Taylor, L., 2002, Herbal Secrets of the Resist, 10, 169-176.
Raintforest, Second Ed., Sage Press, Inc.
[16]. Vieira, G. H. E., Mourao, J. A., Angelo, A.
M. Costa., R. A., and Vieira R. H. S. E.,
2010, Antibacterial Effect (in vitro) of
Moringa oleifera and Annona muricata
Againts Gram Positive and Gram Negative
Bacteria, Revista do Instituto de Medicina
Tropical de Sao Paulo, 52, 3, 129-132.

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2018. Vol 1. No 9. 504


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082

Anda mungkin juga menyukai