pengembangan kurikulumnya dengan terlebih sesuai dengan standar industri? (2) Bagaimana
dahulu mengetahui isi kurikulum tentang kualifikasi tenaga instruktur alat berat yang
apasaja yang dibutuhkan dan dipersyaratkan dibutuhkan industri sesuai dengan standar
bagi lulusan bidang keahlian ini. industri? (3) Kompetensi dan materi ajar
Merujuk pada pernyataan kebutuhan produktif apa saja yang harus diajarkan untuk
dan persyaratan tenaga kerja di bidang alat mendukung kualifikasi tenaga kerja di bidang
berat, maka dalam pelaksanaan pendidikan alat berat sesuai tuntutan industri?.
dan pembelajaran bidang alat berat ternyata Tujuan kajian yang ingin dicapai dalam
memiliki banyak permasalahan khususnya penelitian ini adalah (1) mengetahui rumusan
dalam hal persiapan dan perencanaan pendi- kompetensi tenaga mekanik alat berat sesuai
dikan. Salah satu kerja persiapan dan peren- standar industri; (2) mengetahui kualifikasi
canaan adalah menetapkan model pengem- tenaga instruktur alat berat yang dibutuhkan
bangan kurikulum yang sesuai dengan bidang industri sesuai standar industri (3) merumus-
keahlian di dunia kerja sehingga ada sinkro- kan kompetensi dan materi ajar produktif
nisasi dan pemenuhan pengalaman belajar yang harus diajarkan untuk menyiapkan te-
yang cukup bagi siswanya. Bila dikaitkan naga kerja di bidang alat berat.
dengan desain pembelajaran sebagai turunan Secara umum tiga tujuan kajian ini
dari pengembangan kurikulum, maka infor- akan membawa dan membantu dunia kerja
masi tentang isi kurikulum yang berkaitan agar tidak lagi membuang waktu dan biaya
dengan aspek selection and order of compe- menyelenggarakan pelatihan awal bagi tenaga
tence yang sesuai dengan bidang kerjanya kerja baru, karena calon tenaga kerjanya su-
sangatlah dibutuhkan. Selain itu dalam hal dah memenuhi kecukupan minimal keteram-
pembelajaran di abad 21, perencanaan kuri- pilan untuk siap bekerja.
kulum dan kelengkaannya termasuk proses
pembelajarannya tidak boleh lepas dari pe-
METODE
manfaatan IT. Triyono (2015) membagi de-
sain pembelajaran yang berkaitan dengan Metode yang digunakan dalam kajian
pemanfaatan IT secara umum menjadi empat ini adalah survei. Metode ini digunakan untuk
aspek, yaitu: (a) aspect of need analysis; (b) menggali data di industri (tempat kerja), seko-
aspect of selection and order of competence; lah SMK, maupun di perguruan tinggi untuk
(c) aspect of inatructional development; and mengetahui pelaksanaan pendidikan dan pem-
(d) aspect of instructional evaluation. Berda- belajaran alat berat yang sesuai dengan stan-
sarkan permasalahan umum tersebut, meng- dar industri. Data kajian yang diperoleh ber-
hasilkan beberapa konsekuensi permasalahan kaitan dengan kualifikasi kompetensi mekanik
yang perlu ditindaklanjuti oleh lembaga alat berat, kualifikasi instruktur alat berat,
pendidikan dan pelatihan alat berat. materi ajar dalam program pelatihan mekanik
Pertama, dengan adanya berbagai jenis alat berat. Data selanjutnya akan dideskrip-
pekerjaan alat berat di industri, perlu adanya sikan dan dibahas sesuai dengan pertanyaan
rumusan kompetensi yang jelas yang harus dalam kajian ini.
dikuasai oleh seorang mekanik alat berat. Kajian ini dilakukan di Fakultas Teknik
Kedua, pengajar pendidikan dan pelatihan Universitas Negeri Yogyakarta dan beberapa
kejuruan di bidang alat berat di lembaga industri alat berat serta SMK. Industri yang
pendidikan banyak yang tidak sesuai dengan terlibat yaitu PT Thiess Contractors Indonesia,
latar belakang kompetensinya, sehingga perlu PT United Tractors Indonesia, dan PT Tra-
adanya rumusan kualifikasi yang ideal untuk kindo Utama. Data diperoleh melalui metode
pendidikan dan pelatihan tenaga mekanik alat wawancara serta dokumentasi terhadap subjek
berat. Ketiga, untuk menjamin efektivitas dan yang telah ditentukan. Metode wawancara
efisiensi pembelajaran di lembaga pendidikan, digunakan untuk menggali informasi/data
maka materi ajar perlu disesuaikan dengan kompetensi, kualifikasi mekanik dan instruk-
kebutuhan keahlian di dunia kerja. tur alat berat, rumusan kompetensi dan materi
Berdasarkan beberapa pembatasan ma- ajar. Metode dokumentasi digunakan untuk
salah tersebut, perlu dirumuskan menjadi tiga melengkapi dan menguatkan berbagai data
masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana kua- yang diperoleh dari hasil wawancara.
lifikasi kompetensi tenaga mekanik alat berat
Data yang terkumpul dianalisis dengan beberapa kompetensi yang berbeda antar
analisis deskriptif untuk mendapatkan hasil pelaku di industri alat berat. Berikut merupa-
mengenai rumusan kompetensi mekanik alat kan deskripsi kualifikasi kompetensi masing-
berat, kompetensi instruktur alat berat, ru- masing industri.
musan dan materi ajar produktif untuk pem-
belajaran alat berat, sebagai bahan untuk Industri A (PT Thiess Contractor
mengembangkan kurikulumnya. Indonesia)
Data yang diperoleh dari industri A,
HASIL DAN PEMBAHASAN tenaga mekanik alat berat diklasifikasikan
menjadi 4 level mekanik, yaitu mekanik pem-
Peralatan alat berat merupakan salah
bantu (helper), mekanik level I, mekanik level
satu hal yang penting dalam pekerjaan kon-
II, mekanik level III dan mekanik spesialis.
struksi. Mengelola alat berat yang efektif akan
Masing-masing mekanik memiliki level kuali-
menguntungkan penyelesaian pekerjaan kon-
fikasi kompetensi yang berbeda-beda. Sema-
struksi, hal ini bekaitan dengan waktu, biaya
kin tinggi level mekanik, maka semakin ting-
dan manusia. Anbhule & Kumthekar (2013)
gi pula level kompetensi yang harus dikuasai.
menyatakan, menggunakan peralatan yang
Mekanik helper bertugas untuk mem-
benar di tempat yang membutuhkan dengan
bersihkan komponen, menjaga kebersihan
biaya minimum untuk pengoperasian dan
area kerja, dan membantu pekerjaan mekanik
perawatan merupakan keberhasilan dari
terampil (mekanik level I, II, dan III). Dengan
manajemen peralatan. Hal ini tidak lepas dari
demikian, mekanik helper memiliki kompe-
kualitas tenaga kerja terampil yang menguasai
tensi untuk mengontrol kontaminasi dan
di bidang pekerjaan itu sendiri.
menggunakan serta memperbaiki handtools
Data diperoleh mengenai kompetensi
dan powertools di bawah supervisi.
yang dipersyaratkan menjadi mekanik/tenaga
Mekanik level I memiliki tuntutan
perawatan dan perbaikan alat berat, kualifikasi
kompetensi lebih tinggi dari mekanik helper.
dan kompetensi instruktur, materi ajar yang
Mekanik level I memiliki tugas: membersih-
diajarkan lembaga pelatihan untuk calon
kan komponen, menjaga kebersihan area ker-
tenaga perbaikan dan perawatan, diambil dari
ja, melepas dan memasang komponen, mem-
beberapa perusahaan yang bergerak di bidang
bongkar dan merakit, perawatan berkala,
alat berat serta memiliki lembaga pelatihan
sampai pada perbaikan minor pada engine/
dan pengembangan tenaga kerjanya. Penting-
unit alat berat.
nya tenaga kerja yang memiliki kompetensi
Mekanik level II, kompetensi yang di-
yang memadai sangat diharapkan agar pe-
miliki adalah kompetensi yang dimiliki meka-
kerjaan maupun proyek infrastruktur dapat
nik level I ditambah kemampuan untuk mela-
diselesaikan dengan baik. Isik, Arditi,
kukan penyetelan statis pada engine/unit, dan
Dikmen, & Birgonul (2009) menyatakan
membantu mekanik level III dalam melaku-
bahwa kompetensi teknik berkaitan dengan
kan perbaikan mayor.
aset fisik atau peralatan yang digunakan dan
Mekanik level III harus memiliki kom-
technical knowhow yang tersedia. Kondisi
petensi pada mekanik level II ditambah pada
tersebut diperlukan untuk menangani pekerja-
kemampuan melakukan perbaikan major serta
an yang spesifik. Berikut merupakan deskripsi
penyetelan dan pengujian dinamis pada
dari kompetensi yang diharapkan.
engine/unit alat berat. Selain itu, juga mampu
membantu mekanik spesialis untuk mana-
Kompetensi Tenaga Mekanik Perbaikan
ngani trouble shooting.
dan Perawatan Alat Berat
Level mekanik tertinggi pada alat berat
Data mengenai kompetensi tenaga adalah mekanik spesialis yang harus mampu
mekanik perawatan dan perbaikan alat berat melaksanakan tugas pada mekanik level di
diperoleh dari hasil wawancara terhadap bebe- bawahnya yaitu mekanik level III serta dapat
rapa stake holder industri, yaitu PT Thiess menangani trouble shooting unit. Selain itu,
contractors Indonesia (Industri A), PT Tra- juga mampu untuk membantu pekerjaan
kindo Utama (Industri B), serta PT United failure analysis komponen/bagian alat berat.
Tractors Indonesia (Industri C). Berdasarkan Meski demikian, mekanik alat berat yang
hasil penelaahan data dari industri, terdapat
ideal menurut perusahaan adalah minimal Industri C (PT United Tractors Indonesia)
pada mekanik level III.
Berdasarkan data yang diperoleh ter-
Selain level kompetensi yang diklasifi-
hadap kemampuan mekanik yang dibutuhkan
kasikan pada beberapa level mekanik, bidang
perusahaan alat berat Komatsu, tenaga me-
kerja pada mekanik alat berat dibagi menjadi
kanik untuk perawatan dan perbaikan alat
3 bagian, yaitu: bagian electrical (kelistrikan
berat adalah yang memiliki tingkat/ level
alat berat), mechanical (bagian mekanikal alat
kompetensi competent, yaitu seseorang yang
berat), serta welder (pengelasan). Hierarki
mampu melaksanakan pekerjaan di bidang
level mekanik alat berat dapat diuari yang
alat berat dengan menerapkan pengetahuan
paling rendah ke yang lebih tinggi: (1)
dalam pekerjaan secara mandiri. Kemampuan
Mekanik Helper; (2) Mekanik Level I; (3)
utama mekanik pada level competen adalah
Mekanik Level II; (4) Mekanik Level III; (5)
kemampuan mengenalisis. Berdasarkan hasil
Mekanik Spesialis
survei, kompetensi ideal mekanik alat berat
pada level itu adalah: mendiagnosis (trouble-
Industri B (PT Trakindo Utama)
shooting), melepas, membongkar, member-
Menurut perusahaan yang merupakan sihkan, mengukur dan memeriksa, memper-
dealer alat berat Caterpillar ini, kompetensi baiki, mengganti, merakit, memasang, menye-
yang dibutuhkan untuk tenaga mekanik untuk tel dan menguji sistem-sistem pada alat berat
perawatan dan perbaikan alat berat meliputi: baik engine maupun sistem di unit alat berat
(1) menguasai dan menerapkan basic techni- itu sendiri.
cal mekanik (safety, tools, workshop layout, Berdasarkan hasil eksplorasi melalui
contamination control, fastener, LOTO (Lock wawancara dan kunjungan ke industri, maka
Out dan Tag Out), (2) menguasai dasar-dasar deskripsi setiap kompetensi yang harus di-
engine, powertrain, hidrolik, dan sistem miliki oleh tenaga mekanik alat berat, khu-
kelistrikan, (3) melakukan perawatan dan per- sunya untuk tenaga kerja mekanik ideal ada
baikan sistem engine, powertrain, hidrolik, pada level minimal III yang memiliki ke-
suspensi, rem, kemudi, dan sistem kelistrikan mampuan: (1) membersihkan komponen, (2)
alat berat, (4) melakukan troubleshooting/ menjaga kebersihan area kerja, (3) melepas
diagnosis kerusakan alat berat, dan (5) me- dan memasang, (4) membongkar dan merakit,
lakukan perawatan unit alat berat. Dengan (5) memeriksa komponen dan menentukan
demikian, kompetensi yang harus dicapai oleh hasil pemeriksaan, (6) melakukan perbaikan
mekanik alat berat adalah kompetensi men- minor dan mayor, (7) melakukan penyetelan
diagnosis, melepas dan memasang komponen, statis dan dinamis, (8) mendiagnosis keru-
membongar dan merakit, membersihkan, me- sakan, serta (9) melakukan perawatan berkala,
meriksa dan inspeksi, memperbaiki dan meng- pada sistem engine maupun unit alat berat
ganti, serta pengetesan dan penyetelan. secara keseluruhan.
Melalui telaah kebutuhan materi serta bakar, sistem hidrolik, serta sistem power-
isinya dari industri yang terlibat dalam me- train. Dengan demikian, mekanik alat berat
nyiapkan keterampilan tenaga kerja di bidang harus mampu melakukan kontrol kontaminasi
alat berat serta hasil diskusi selama peng- pada pekerjaan.
ambilan data di lapangan yang ternyata memi-
liki banyak kesamaan, selanjutnya secara Melakukan Pelepasan dan Pemasangan
umum materi ajar untuk mekanik alat berat Komponen Alat Berat
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1) Melepas dan memasang komponen
materi dasar mekanik alat berat (keselamatan pada sistem-sistem di alat berat merupakan
dan kesehatan kerja, handtools, powertools, kompetensi yang harus dikuasai oleh mekanik
special tools, contamination control, seal, alat berat. Kompetensi ini didukung oleh
bearing, coating material, jacking & blocking, materi-materi basic mechanic, seperti meng-
literature, fasteners, LOTO, dan lifting); (2) gunakan alat tangan, alat bantu, menerapkan
materi utama (engine, hydraulic, pneumatic, keselamatan dan kesehatan kerja, LOTO,
powertrain, vehicle control, electrical system); (jacking, blocking, and fastener)
(3) materi lanjut (engine system, hydraulic
system, vehicle control, powertrain system, Membongkar dan Merakit Komponen Alat Berat
electronic engine), troubleshooting, dan Pada pekerjaan perbaikan dan perawat-
applied failure analysis. an alat berat, banyak pekerjaan untuk mem-
bongkar dan merakit komponen dengan prose-
PEMBAHASAN dur yang benar. Dengan demikian, kompe-
Kompetensi Tenaga Mekanik Alat Berat tensi ini didukung oleh materi basic mecha-
nic, serta sistem-sistem di alat berat dari basic
Sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja sampai intermediate.
mekanik alat berat tentang perawatan dan
perbaikan, perlu rumusan yang jelas mengenai Merawat Berkala Engine dan Unit Alat Berat
kompetensi yang harus dikuasai oleh tenaga Kompetensi merawat alat berat secara
kerja untuk pekerjaan perawatan dan perbaik- berkala harus dikuasai oleh semua level me-
an alat berat berdasarkan industri pengguna kanik, dari mekanik helper sampai mekanik
lulusan. Rumusan kompetensi ini yang akan spesialis. Perawatan berkala yang dibutuhkan
menjadi pedoman pengembangan kurikulum meliputi: perawatan 10 jam operasi (daily
dan penyelenggaraan lembaga pendidikan maintenance), 50 jam operasi (weekly mainte-
kejuruan formal. Berdasarkan hasil analisis nance), 250 jam operasi (monthly mainte-
data dari beberapa industri alat berat, kompe- nance), maupun 2000 jam operasi.
tensi tenaga mekanik ditentukan dari level
mekanik di industri, yaitu untuk mekanik Perbaikan Minor dan Mayor
helper, mekanik level I, mekanik level II, me-
Mekanik alat berat level III harus mam-
kanik level III, dan mekanik spesialis. Secara
pu melakukan perbaikan minor (kecil) mau-
umum ketiga industri menentukan bahwa
pun perbaikan mayor/berat. Perbaikan yang
kebutuhan ideal mekanik alat berat cukup
dilakukan dapat berupa pembersihan, peng-
pada Mekanik Level III dengan kompetensi
gantian, maupun perlakuan lainnya.
yang dideskripsikan sebagai berikut.
Penyetelan Statis dan Penyetelan Dinamis
Membersihkan Parts/Komponen
Kemampuan membersihkan termasuk Mekanik alat berat ideal harus mampu
pengamatan kondisi komponen pada alat berat melakukan penyetelan-penyetelan yang diper-
merupakan hal mendasar dari kompetensi lukan untuk alat berat. Penyetelan yang harus
pekerja mekanik alat berat, baik menggunakan dilakukan meliputi penyetelan statis maupun
alat bantu maupun tanpa alat bantu. dinamis. Penyetelan statis adalah penyetelan
pada engine maupun unit alat berat yang
Menjaga Area Kerja Tetap Bersih dari dilakukan tanpa mengoperasikan engine/unit.
Kontaminasi Sedangkan penyetelan dinamis merupakan
Banyak pekerjaan pada alat berat ber- penyetelan yang membutuhkan pengoperasian
hubungan dengan komponen yang harus be- dan pengkondisian engine maupun unit alat
bas dari kontaminasi, contohnya sistem bahan berat.
materi kemampuan dasar mekanik (safety, Isik, Z., Arditi, D., Dikmen, I., & Birgonul,
handtools, powertools, specialtools, seal, M. T. (2009). Impact of corporate
bearing, coating material, contamination strengths/weaknesses on project
control, fasteners); materi dasar teknik alat management competencies.
berat meliputi: dasar engine, dasar hidrolik, International Journal of Project
dasar vehicle control, dan dasar kelistrikan; Management, 27(6), 629–637.
materi teknik alat berat lanjut meliputi: https://doi.org/10.1016/j.ijproman.2008.
perawatan dan perbaikan sistem engine, 10.002
sistem hidrolik lanjut, sistem powertrain
Kementerian PUPR RI. (2016). Industri alat
lanjut, sistem vehicle control lanjut, dan
berat nasional diharapkan mampu penuhi
sistem kelistrikan lanjut; product training,
kebutuhan pembangunan infrastruktur.
serta electronic machine control.
Retrieved from
http://pu.go.id/berita/11994/Industri-
DAFTAR PUSTAKA Alat-Berat-Nasional-Diharapkan-
Anbhule, Y. R., & Kumthekar, M. B. (2013). Mampu-Penuhi-Kebutuhan-
3D equipment management system for Pembangunan-Infrastruktur
highway construction projects: Saskatchewan Polytechnic. (2016). Heavy
conceptual cesign. IOSR Journal of equipment and truck and transport
Mechanical and Civil Engineering technician. Retrieved from
(IOSR-JMCE), 1(Special Issue SICETE http://saskpolytech.ca/programs-and-
Civil Group), 1–3. Retrieved from courses/programs/Heavy-Equipment-
http://www.iosrjournals.org/iosr- and-Truck-and-Transport-
jmce/papers/sicete(civil)-volume1/1.pdf Technician.aspx
Antranews.com. (n.d.). Industri butuh tenaga Triyono, M. B. (2015). The Indicators of
kerja alat berat. Retrieved from instructional design for e-learning in
http://www.antaranews.com/print/15136 Indonesian vocational high schools.
3/industri-butuh-tenaga-kerja-alat-berat Procedia - Social and Behavioral
IndoAnalisis.com. (2016). Pertumbuhan dan Sciences, 204, 54–61.
perubahan pangsa pasar alat berat 2016. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/
Retrieved from j.sbspro.2015.08.109
http://indoanalisis.co.id/pertumbuhan-
dan-pangsa-pasar-industri-alat-berat-di-
indonesia/