Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Vokasi

Volume 6, No 3, November 2016 (355-363)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv

PENGEMBANGAN ISI KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNIK ALAT


BERAT BERBASIS KEBUTUHAN INDUSTRI
Moch Bruri Triyono
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
bruritriyono@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui rumusan kompetensi tenaga mekanik alat berat
sesuai standar industri, (2) mengetahui kualifikasi tenaga instruktur alat berat yang dibutuhkan
industri sesuai standar industri, (3) merumuskan isi kurikulum untuk materi ajar produktif untuk
menciptakan tenaga kerja di bidang alat berat. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan
model pilihan pengembangan kurikulum Task Analysis. Penelitian dilaksanakan di industri yang
bergerak di bidang alat berat dan institusi pendidikan perguruan tinggi dan SMK yang bekerja
sama dengan industri alat berat yaitu PT Thiess Contractors Indonesia, PT United Tractors
Indonesia, dan PT Trakindo Utama. Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) kompetensi mekanik
alat berat meliputi: menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, menguasai dasar mekanik alat
berat, melaksanakan perawatan dan perbaikan engine, sistem hidrolik, powertrain, sistem vehicle
control, serta sistem kelistrikan alat berat minimal pada level capable (di bawah supervisi); (2)
kualifikasi tenaga instruktur alat berat meliputi: memiliki kemampuan mekanik alat berat level III,
memiliki kemampuan mengelola pelatihan, memiliki pengalaman kerja, serta mendapatkan
pelatihan instruktur; (3) isi kurikulum untuk materi ajar produktif mekanik alat berat meliputi:
dasar mekanik alat berat dan keselamatan kerja, dasar engine, dasar hidrolik, dasar vehicle
control, dasar kelistrikan; materi sistem engine lanjut, sistem hidrolik lanjut, sistem powertrain
lanjut, sistem vehicle control lanjut, sistem kelistrikan lanjut, product training, serta electronic
machine control.
Kata kunci: kompetensi, instruktur, isi kurikulum, materi ajar

THE CONTENT CURRICULUM DEVELOPMENT OF EDUCATION


TECHNIC IN HEAVY EQUIPMENT BASED ON INDUSTRIAL NEEDS
Abstract
This study aims to: (1) find out the formula of competency for heavy equipment mechanic based on
industry needs, (2) determine the qualifications of instructors in heavy equipment which is
appropriate to the industry standards, (3) formulate the content of curriculum development for the
teaching material. This research is a survey of Task Analysis curriculum development model. The
research was conducted in the industry engaging in heavy equipment that has collaboration with
educational institutions and vocational colleges The heavy equipment industry wich invole such as,
(PT Thiess Contractors Indonesia, PT United Tractors Indonesia, and PT Trakindo Utama). The
results showed that: (1) the competence of heavy equipment mechanic include: implementing
occupational safety and health, mastering the basic mechanics of heavy equipment, carrying out
maintenance and repairing engine, hydraulic system, powertrain, the system of vehicle control, as
well as the electrical system of the machine with a minimum level capable (participants under
supervision); (2) the qualifications of heavy equipment instructors includes: having the ability of
heavy equipment mechanic to level III, having the skill to manage training, work experience, and
training instructors; (3) The contents of the curriculum for the teaching material in heavy
equipment mechanic include: basic heavy equipment mechanics and safety, the basic engine,
hydraulic basic, basic vehicle control, basic electricity; Advance engine system materials,
advanced hydraulic system, advanced powertrain systems, vehicle control systems further,
advanced electrical systems, product training, as well as electronic machine control.
Keywords: competence, heavy equipment instructor, curriculum content, teaching materials

Jurnal Pendidikan Vokasi


p-ISSN: 2088-2866, e-ISSN: 2476-9401
356 − Jurnal Pendidikan Vokasi

PENDAHULUAN formal dipenuhi oleh pusat pelatihan yang


dimiliki oleh penyedia dan pembuat atau
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
industri manufaktur alat berat. Seiring dengan
yang diikuti pertumbuhan di bidang infra-
banyaknya tuntutan kualifikasi tenaga kerja di
struktur menjadi bagian yang tidak terpisah-
bidang alat berat baik dalam hal jenis kom-
kan khususnya dikaitkan dengan letak geo-
petensi, jumlah, dan sertifikat kompetensi,
grafi Indonesia sebagai tempat aktivitas
merupakan tantangan yang harus diatasi oleh
perekonomian. Penyiapan infrastruktur tidak
penyedia tenaga kerja, tidak terkecuali di
lepas dari jasa konstruksi khususnya untuk
pendidikan formal. Informasi dari Kementrian
membuka lahan dan membangun jalan yang
PUPR, Industri Alat Berat Nasional Diharap-
menghubungkan jalur ekonomi di berbagai
kan Mampu Penuhi Kebutuhan Pembangunan
daerah. Realisasi dari jasa konstruksi akan
Infrastruktur, Selasa 13 Desember 2016 me-
mendorong pemanfaatan alat-alat berat yang
nyatakan bahwa 74% APBN 2017 di Kemen-
selanjutnya membawa konsekuensi penyiapan
terian PUPR untuk belanja modal termasuk
SDM yang sesuai dengan keahliannya.
pembelian alat berat sebanyak 8150 unit
Pertumbuhan di sektor konstruksi yang
(Kementerian PUPR RI, 2016),
meningkat seiring program Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dengan dukungan anggaran yang besar untuk
pembangunan jalan, bendungan, perumahan,
Lembaga pendidikan dan pelatihan
dan berbagai macam konstruksi lainnya.
sebagai penyedia tenaga kerja yang memadai
Konsekuensinya, dibutuhkan pula sumber
tentunya tidak lepas dari kualifikasi tenaga
daya dukung peralatan sehingga kondisi ini
pendidiknya, karena kualitas tenaga pendidik
meningkatkan jumlah populasi alat berat
baik sebagai dosen, guru, pelatih, instruktur
dengan berbagai merek dan jenisnya, baik di
merupakan kunci utama proses pembelajaran
sektor industri pertambangan, konstruksi,
untuk mendidik tenaga kerja yang sesuai de-
agroindustri, dan kehutanan. Data dari Indo-
ngan kebutuhan industri dan diakui oleh
analisis menunjukkan bahwa pangsa pasar alat
pemerintah sesuai perundangan yang berlaku.
berat berdasarkan sektor industri 2000-2016
Selain itu, ketidakcocokan (miss match) kom-
menunjukkan: sektor kehutanan 15%, kon-
petensi lulusan yang sesungguhnya dibutuh-
struksi 50%, Agroindustri 15%, dan Pertam-
kan di industri bidang alat berat dengan
bangan 20% (IndoAnalisis.com, 2016).
kemampuan lulusan pendidikan formal perlu
Di sisi lain, sumber daya manusia baik
menjadi perhatian. Disisi lain, lemahnya
sebagai operator maupun mekanik perawatan
kemampuan dan kualifikasi lulusan khususnya
dan perbaikan alat berat yang dibutuhkan
calon tenaga guru SMK mengenai keilmuan di
disektor pekerjaan tersebut juga harus diper-
bidang alat berat, serta cepatnya perkembang-
hatikan. Penyiapan SDM merupakan hal yang
an teknologi alat berat menyebabkan penting-
harus disiapkan secara khusus dengan meli-
nya penyesuaian materi ajar di lembaga
batkan unsur pemerintah sebagai pengambil
pendidikan dan kebutuhan kompetensi di
kebijakan, industri sebagai pengguna SDM
dunia industri untuk segera dilakukan. Melalui
dan pendidikan sebagai penyedia SDM. Data
kerjasama dunia pendidikan dengan dunia
yang disampaikan oleh ANTARAnews.com
usaha dan industri dalam berbagai proses
dalam artikel Industri Butuh Tenaga Kerja
pendidikan dan pelatihan, termasuk meru-
Alat Berat, memperkirakan bahwa tahun 2017
muskan isi kurikulum dan implementasinya
kebutuhan tenaga kerja di sektor penggunaan
pada pembelajaran, diharapkan akan menja-
alat berat berkisar 5000 tenaga kerja
min kesesuaian kualitas lulusan dengan kebu-
(Antranews.com, n.d.).
tuhan di dunia usaha dan industri.
Secara khusus, peningkatan populasi
Mengacu pada berbagai permasalahan
alat berat di Indonesia, bahkan dunia mem-
yang terjadi pada lembaga pendidikan dan
butuhkan tenaga yang kompeten untuk men-
pelatihan di bidang alat berat, maka dibutuh-
jamin perawatan dan perbaikannya. Selama
kan kajian yang membahas pentingnya upaya
ini, tenaga kerja yang ada dipenuhi melalui
penyelarasan pelaksanaan program pendidik-
pendidikan formal SMK, politeknik, maupun
an formal di bidang alat berat dengan industri
universitas, sedangkan dari pendidikan non-
yang dikhususkan pada penyesuaian atau

Volume 6, Nomor 3, November 2016


Jurnal Pendidikan Vokasi 357
Volume 6, Nomor 3, November 2016

pengembangan kurikulumnya dengan terlebih sesuai dengan standar industri? (2) Bagaimana
dahulu mengetahui isi kurikulum tentang kualifikasi tenaga instruktur alat berat yang
apasaja yang dibutuhkan dan dipersyaratkan dibutuhkan industri sesuai dengan standar
bagi lulusan bidang keahlian ini. industri? (3) Kompetensi dan materi ajar
Merujuk pada pernyataan kebutuhan produktif apa saja yang harus diajarkan untuk
dan persyaratan tenaga kerja di bidang alat mendukung kualifikasi tenaga kerja di bidang
berat, maka dalam pelaksanaan pendidikan alat berat sesuai tuntutan industri?.
dan pembelajaran bidang alat berat ternyata Tujuan kajian yang ingin dicapai dalam
memiliki banyak permasalahan khususnya penelitian ini adalah (1) mengetahui rumusan
dalam hal persiapan dan perencanaan pendi- kompetensi tenaga mekanik alat berat sesuai
dikan. Salah satu kerja persiapan dan peren- standar industri; (2) mengetahui kualifikasi
canaan adalah menetapkan model pengem- tenaga instruktur alat berat yang dibutuhkan
bangan kurikulum yang sesuai dengan bidang industri sesuai standar industri (3) merumus-
keahlian di dunia kerja sehingga ada sinkro- kan kompetensi dan materi ajar produktif
nisasi dan pemenuhan pengalaman belajar yang harus diajarkan untuk menyiapkan te-
yang cukup bagi siswanya. Bila dikaitkan naga kerja di bidang alat berat.
dengan desain pembelajaran sebagai turunan Secara umum tiga tujuan kajian ini
dari pengembangan kurikulum, maka infor- akan membawa dan membantu dunia kerja
masi tentang isi kurikulum yang berkaitan agar tidak lagi membuang waktu dan biaya
dengan aspek selection and order of compe- menyelenggarakan pelatihan awal bagi tenaga
tence yang sesuai dengan bidang kerjanya kerja baru, karena calon tenaga kerjanya su-
sangatlah dibutuhkan. Selain itu dalam hal dah memenuhi kecukupan minimal keteram-
pembelajaran di abad 21, perencanaan kuri- pilan untuk siap bekerja.
kulum dan kelengkaannya termasuk proses
pembelajarannya tidak boleh lepas dari pe-
METODE
manfaatan IT. Triyono (2015) membagi de-
sain pembelajaran yang berkaitan dengan Metode yang digunakan dalam kajian
pemanfaatan IT secara umum menjadi empat ini adalah survei. Metode ini digunakan untuk
aspek, yaitu: (a) aspect of need analysis; (b) menggali data di industri (tempat kerja), seko-
aspect of selection and order of competence; lah SMK, maupun di perguruan tinggi untuk
(c) aspect of inatructional development; and mengetahui pelaksanaan pendidikan dan pem-
(d) aspect of instructional evaluation. Berda- belajaran alat berat yang sesuai dengan stan-
sarkan permasalahan umum tersebut, meng- dar industri. Data kajian yang diperoleh ber-
hasilkan beberapa konsekuensi permasalahan kaitan dengan kualifikasi kompetensi mekanik
yang perlu ditindaklanjuti oleh lembaga alat berat, kualifikasi instruktur alat berat,
pendidikan dan pelatihan alat berat. materi ajar dalam program pelatihan mekanik
Pertama, dengan adanya berbagai jenis alat berat. Data selanjutnya akan dideskrip-
pekerjaan alat berat di industri, perlu adanya sikan dan dibahas sesuai dengan pertanyaan
rumusan kompetensi yang jelas yang harus dalam kajian ini.
dikuasai oleh seorang mekanik alat berat. Kajian ini dilakukan di Fakultas Teknik
Kedua, pengajar pendidikan dan pelatihan Universitas Negeri Yogyakarta dan beberapa
kejuruan di bidang alat berat di lembaga industri alat berat serta SMK. Industri yang
pendidikan banyak yang tidak sesuai dengan terlibat yaitu PT Thiess Contractors Indonesia,
latar belakang kompetensinya, sehingga perlu PT United Tractors Indonesia, dan PT Tra-
adanya rumusan kualifikasi yang ideal untuk kindo Utama. Data diperoleh melalui metode
pendidikan dan pelatihan tenaga mekanik alat wawancara serta dokumentasi terhadap subjek
berat. Ketiga, untuk menjamin efektivitas dan yang telah ditentukan. Metode wawancara
efisiensi pembelajaran di lembaga pendidikan, digunakan untuk menggali informasi/data
maka materi ajar perlu disesuaikan dengan kompetensi, kualifikasi mekanik dan instruk-
kebutuhan keahlian di dunia kerja. tur alat berat, rumusan kompetensi dan materi
Berdasarkan beberapa pembatasan ma- ajar. Metode dokumentasi digunakan untuk
salah tersebut, perlu dirumuskan menjadi tiga melengkapi dan menguatkan berbagai data
masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana kua- yang diperoleh dari hasil wawancara.
lifikasi kompetensi tenaga mekanik alat berat

Pengembangan Isi Kurikulum Pendidikan Teknik Alat


Moch Bruri Triyono
358 − Jurnal Pendidikan Vokasi

Data yang terkumpul dianalisis dengan beberapa kompetensi yang berbeda antar
analisis deskriptif untuk mendapatkan hasil pelaku di industri alat berat. Berikut merupa-
mengenai rumusan kompetensi mekanik alat kan deskripsi kualifikasi kompetensi masing-
berat, kompetensi instruktur alat berat, ru- masing industri.
musan dan materi ajar produktif untuk pem-
belajaran alat berat, sebagai bahan untuk Industri A (PT Thiess Contractor
mengembangkan kurikulumnya. Indonesia)
Data yang diperoleh dari industri A,
HASIL DAN PEMBAHASAN tenaga mekanik alat berat diklasifikasikan
menjadi 4 level mekanik, yaitu mekanik pem-
Peralatan alat berat merupakan salah
bantu (helper), mekanik level I, mekanik level
satu hal yang penting dalam pekerjaan kon-
II, mekanik level III dan mekanik spesialis.
struksi. Mengelola alat berat yang efektif akan
Masing-masing mekanik memiliki level kuali-
menguntungkan penyelesaian pekerjaan kon-
fikasi kompetensi yang berbeda-beda. Sema-
struksi, hal ini bekaitan dengan waktu, biaya
kin tinggi level mekanik, maka semakin ting-
dan manusia. Anbhule & Kumthekar (2013)
gi pula level kompetensi yang harus dikuasai.
menyatakan, menggunakan peralatan yang
Mekanik helper bertugas untuk mem-
benar di tempat yang membutuhkan dengan
bersihkan komponen, menjaga kebersihan
biaya minimum untuk pengoperasian dan
area kerja, dan membantu pekerjaan mekanik
perawatan merupakan keberhasilan dari
terampil (mekanik level I, II, dan III). Dengan
manajemen peralatan. Hal ini tidak lepas dari
demikian, mekanik helper memiliki kompe-
kualitas tenaga kerja terampil yang menguasai
tensi untuk mengontrol kontaminasi dan
di bidang pekerjaan itu sendiri.
menggunakan serta memperbaiki handtools
Data diperoleh mengenai kompetensi
dan powertools di bawah supervisi.
yang dipersyaratkan menjadi mekanik/tenaga
Mekanik level I memiliki tuntutan
perawatan dan perbaikan alat berat, kualifikasi
kompetensi lebih tinggi dari mekanik helper.
dan kompetensi instruktur, materi ajar yang
Mekanik level I memiliki tugas: membersih-
diajarkan lembaga pelatihan untuk calon
kan komponen, menjaga kebersihan area ker-
tenaga perbaikan dan perawatan, diambil dari
ja, melepas dan memasang komponen, mem-
beberapa perusahaan yang bergerak di bidang
bongkar dan merakit, perawatan berkala,
alat berat serta memiliki lembaga pelatihan
sampai pada perbaikan minor pada engine/
dan pengembangan tenaga kerjanya. Penting-
unit alat berat.
nya tenaga kerja yang memiliki kompetensi
Mekanik level II, kompetensi yang di-
yang memadai sangat diharapkan agar pe-
miliki adalah kompetensi yang dimiliki meka-
kerjaan maupun proyek infrastruktur dapat
nik level I ditambah kemampuan untuk mela-
diselesaikan dengan baik. Isik, Arditi,
kukan penyetelan statis pada engine/unit, dan
Dikmen, & Birgonul (2009) menyatakan
membantu mekanik level III dalam melaku-
bahwa kompetensi teknik berkaitan dengan
kan perbaikan mayor.
aset fisik atau peralatan yang digunakan dan
Mekanik level III harus memiliki kom-
technical knowhow yang tersedia. Kondisi
petensi pada mekanik level II ditambah pada
tersebut diperlukan untuk menangani pekerja-
kemampuan melakukan perbaikan major serta
an yang spesifik. Berikut merupakan deskripsi
penyetelan dan pengujian dinamis pada
dari kompetensi yang diharapkan.
engine/unit alat berat. Selain itu, juga mampu
membantu mekanik spesialis untuk mana-
Kompetensi Tenaga Mekanik Perbaikan
ngani trouble shooting.
dan Perawatan Alat Berat
Level mekanik tertinggi pada alat berat
Data mengenai kompetensi tenaga adalah mekanik spesialis yang harus mampu
mekanik perawatan dan perbaikan alat berat melaksanakan tugas pada mekanik level di
diperoleh dari hasil wawancara terhadap bebe- bawahnya yaitu mekanik level III serta dapat
rapa stake holder industri, yaitu PT Thiess menangani trouble shooting unit. Selain itu,
contractors Indonesia (Industri A), PT Tra- juga mampu untuk membantu pekerjaan
kindo Utama (Industri B), serta PT United failure analysis komponen/bagian alat berat.
Tractors Indonesia (Industri C). Berdasarkan Meski demikian, mekanik alat berat yang
hasil penelaahan data dari industri, terdapat

Volume 6, Nomor 3, November 2016


Jurnal Pendidikan Vokasi 359
Volume 6, Nomor 3, November 2016

ideal menurut perusahaan adalah minimal Industri C (PT United Tractors Indonesia)
pada mekanik level III.
Berdasarkan data yang diperoleh ter-
Selain level kompetensi yang diklasifi-
hadap kemampuan mekanik yang dibutuhkan
kasikan pada beberapa level mekanik, bidang
perusahaan alat berat Komatsu, tenaga me-
kerja pada mekanik alat berat dibagi menjadi
kanik untuk perawatan dan perbaikan alat
3 bagian, yaitu: bagian electrical (kelistrikan
berat adalah yang memiliki tingkat/ level
alat berat), mechanical (bagian mekanikal alat
kompetensi competent, yaitu seseorang yang
berat), serta welder (pengelasan). Hierarki
mampu melaksanakan pekerjaan di bidang
level mekanik alat berat dapat diuari yang
alat berat dengan menerapkan pengetahuan
paling rendah ke yang lebih tinggi: (1)
dalam pekerjaan secara mandiri. Kemampuan
Mekanik Helper; (2) Mekanik Level I; (3)
utama mekanik pada level competen adalah
Mekanik Level II; (4) Mekanik Level III; (5)
kemampuan mengenalisis. Berdasarkan hasil
Mekanik Spesialis
survei, kompetensi ideal mekanik alat berat
pada level itu adalah: mendiagnosis (trouble-
Industri B (PT Trakindo Utama)
shooting), melepas, membongkar, member-
Menurut perusahaan yang merupakan sihkan, mengukur dan memeriksa, memper-
dealer alat berat Caterpillar ini, kompetensi baiki, mengganti, merakit, memasang, menye-
yang dibutuhkan untuk tenaga mekanik untuk tel dan menguji sistem-sistem pada alat berat
perawatan dan perbaikan alat berat meliputi: baik engine maupun sistem di unit alat berat
(1) menguasai dan menerapkan basic techni- itu sendiri.
cal mekanik (safety, tools, workshop layout, Berdasarkan hasil eksplorasi melalui
contamination control, fastener, LOTO (Lock wawancara dan kunjungan ke industri, maka
Out dan Tag Out), (2) menguasai dasar-dasar deskripsi setiap kompetensi yang harus di-
engine, powertrain, hidrolik, dan sistem miliki oleh tenaga mekanik alat berat, khu-
kelistrikan, (3) melakukan perawatan dan per- sunya untuk tenaga kerja mekanik ideal ada
baikan sistem engine, powertrain, hidrolik, pada level minimal III yang memiliki ke-
suspensi, rem, kemudi, dan sistem kelistrikan mampuan: (1) membersihkan komponen, (2)
alat berat, (4) melakukan troubleshooting/ menjaga kebersihan area kerja, (3) melepas
diagnosis kerusakan alat berat, dan (5) me- dan memasang, (4) membongkar dan merakit,
lakukan perawatan unit alat berat. Dengan (5) memeriksa komponen dan menentukan
demikian, kompetensi yang harus dicapai oleh hasil pemeriksaan, (6) melakukan perbaikan
mekanik alat berat adalah kompetensi men- minor dan mayor, (7) melakukan penyetelan
diagnosis, melepas dan memasang komponen, statis dan dinamis, (8) mendiagnosis keru-
membongar dan merakit, membersihkan, me- sakan, serta (9) melakukan perawatan berkala,
meriksa dan inspeksi, memperbaiki dan meng- pada sistem engine maupun unit alat berat
ganti, serta pengetesan dan penyetelan. secara keseluruhan.

Tabel 1. Kualifikasi Instruktur Alat Berat


Industri A Industri B Industri C
Kualifi kasi Tidak diutamakan Lulusan SMK/diploma/sarjana Lulusan
akademik SMK/diploma/sarjana
Pengalaman Memiliki pengalaman kerja Minimal memiliki pengalaman Memiliki pengalaman
kerja yang dibuktikan dengan lapangan pelatihan/
sertifikat III (OnJob Training) pengalaman kerja
Kemampuan Kemampu-an mekanik alat Kemampuan mekanik alat Kemampuan mekanik
berat, dan mengelola berat, kemampuan mengelola alat berat, kemampuan
pembelajaran / pelatihan pembelajaran & pelatihan mengelola
pembelajaran &
pelatihan
Sertifikasi Memiliki sertifikat III versi Memiliki sertifikat pelatihan Memiliki sertifikat
Australia, dan sertifikat IV Caterpillar pelatihan perusahaan
untuk pembelajaran
Pelatihan TOT TOT -

Pengembangan Isi Kurikulum Pendidikan Teknik Alat


Moch Bruri Triyono
360 − Jurnal Pendidikan Vokasi

Kualifikasi Instruktur/Trainer Mekanik 4. Level Mekanik: III


Perawatan dan Perbaikan Alat Berat Materi yang harus dikuasai:
Melalui kunjungan dan wawancara di a. Basic mechanic
perusahaan/industri alat berat, kualifikasi b. Basic engine
instruktur alat berat didasarkan pada data yang c. Basic hydraulic system
diperoleh dari bagian training center perusa- d. Basic powertrain system
haan. Rangkuman kualifikasi instruktur/ train- e. Basic vehicle control
er di bidang alat berat setiap perusahaan ada f. Basic electrical system
perbedaan seperti yang tertera pada Tabel 1. g. Intermediate engine system
Berdasarkan kualifikasi instruktur pela- h. Intermediate hydraulic system
tihan mekanik alat berat yang ada pada be- i. Intermediate powertrain system
berapa pusat pelatihan pada setiap perusahaan, 5. Level Mekanik: Spesialis
maka kualifikasi instruktur ideal dari per- Materi yang harus dikuasai:
spektif industri meliputi: (a) minimal lulusan Seluruh materi Level III, ditambah
program Diploma 3/S1; (b) memiliki kemam- a. Product training (at least one type of
puan teoretik maupun praktik mengenai machine)
kompetensi mekanik alat berat sesuai spe- b. Electronic machine control (engine
sialisasinya; (c) memiliki kemampuan dalam ecm, transmissio ecm, etc.)
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
Bila ditinjau lebih dalam, deskripsi dar
pelatihan; (d) memiliki pengalaman kerja di
materi Basic Mechanic secara umum meliputi
lapangan; (e) memiliki sertifikat sebagai
keselamatan dan kesehatan kerja, handtools,
pengakuan kompetensi mekanik alat berat dan
powertools, special tools, contamination con-
sertifikat pengelolaan pembelajaran &
trol, fasteners, literature, serta LOTO.
pelatihan
Berdasarkan data yang diperoleh dari
industri B, materi ajar yang disampaikan ke-
Materi Ajar di Bidang Alat Berat
pada tenaga mekanik alat berat yang ideal
Menurut industri, materi ajar yang meliputi: safety, engine & machine design,
disampaikan pada kegiatan pelatihan untuk jacking, blocking, lifting; seal, bearing, gasket;
mekanik disesuaikan dengan level mekanik- measuring tools, fastener, workshop tools, li-
nya. Untuk mekanik ideal, paling tidak adalah terature, contamination control, fundamental
mekanik level III. Secara keseluruhan, materi engine, fundamental powertrain, fundamental
ajar yang harus dikuasai oleh mekanik alat hydraulic, fundamental electric, dan mainte-
berat berdasarkan level mekaniknya adalah nance baterai. Namun, untuk tenaga mekanik
berikut. senior, selain beberapa materi tersebut juga
1. Level Mekanik: Helper disampaikan materi: intermediate engine,
Materi yang harus dikuasi : Basic Mechanic powertrain, hydraulic, ET Tool, electronic
2. Level Mekanik: I engine, troubleshooting, dan AFA 1 (Applied
Materi yang harus dikuasai: Failure Analysis). Jika ditinjau dari materi
Minimum: yang dipersyaratkan oleh industri A, B, dan C
a. Basic mechanic sebagian besar materi yang disampaikan me-
b. Basic engine miliki kesamaan. Begitu pula bila didekatkan
Additional: dengan materi utama yang harus dikuasai oleh
a. Basic hydraulic system lulusan mekanik alat berat dari Politenik
b. Basic powertrain system Saskatchewan Kanada, ternyata juga mem-
c. Basic vehicle control punyai kesamaan materi yaitu: (1) air con-
d. Basic electrical system ditioning and heating systems; (2) brake,
3. Level Mekanik: II steering and suspension systems; (3) electri-
Materi yang harus dikuasai: cal and hydraulic systems; (4) engines, fuel
a. Basic mechanic systems and power trains; (5) equipment
b. Basic engine operation and maintenance; (6) trade math
c. Basic hydraulic system and blueprint reading; (7) use of shop equip-
d. Basic powertrain system ment and tools; (8) welding (Saskatchewan
e. Basic vehicle control Polytechnic, 2016)
f. Basic electrical system

Volume 6, Nomor 3, November 2016


Jurnal Pendidikan Vokasi 361
Volume 6, Nomor 3, November 2016

Melalui telaah kebutuhan materi serta bakar, sistem hidrolik, serta sistem power-
isinya dari industri yang terlibat dalam me- train. Dengan demikian, mekanik alat berat
nyiapkan keterampilan tenaga kerja di bidang harus mampu melakukan kontrol kontaminasi
alat berat serta hasil diskusi selama peng- pada pekerjaan.
ambilan data di lapangan yang ternyata memi-
liki banyak kesamaan, selanjutnya secara Melakukan Pelepasan dan Pemasangan
umum materi ajar untuk mekanik alat berat Komponen Alat Berat
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1) Melepas dan memasang komponen
materi dasar mekanik alat berat (keselamatan pada sistem-sistem di alat berat merupakan
dan kesehatan kerja, handtools, powertools, kompetensi yang harus dikuasai oleh mekanik
special tools, contamination control, seal, alat berat. Kompetensi ini didukung oleh
bearing, coating material, jacking & blocking, materi-materi basic mechanic, seperti meng-
literature, fasteners, LOTO, dan lifting); (2) gunakan alat tangan, alat bantu, menerapkan
materi utama (engine, hydraulic, pneumatic, keselamatan dan kesehatan kerja, LOTO,
powertrain, vehicle control, electrical system); (jacking, blocking, and fastener)
(3) materi lanjut (engine system, hydraulic
system, vehicle control, powertrain system, Membongkar dan Merakit Komponen Alat Berat
electronic engine), troubleshooting, dan Pada pekerjaan perbaikan dan perawat-
applied failure analysis. an alat berat, banyak pekerjaan untuk mem-
bongkar dan merakit komponen dengan prose-
PEMBAHASAN dur yang benar. Dengan demikian, kompe-
Kompetensi Tenaga Mekanik Alat Berat tensi ini didukung oleh materi basic mecha-
nic, serta sistem-sistem di alat berat dari basic
Sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja sampai intermediate.
mekanik alat berat tentang perawatan dan
perbaikan, perlu rumusan yang jelas mengenai Merawat Berkala Engine dan Unit Alat Berat
kompetensi yang harus dikuasai oleh tenaga Kompetensi merawat alat berat secara
kerja untuk pekerjaan perawatan dan perbaik- berkala harus dikuasai oleh semua level me-
an alat berat berdasarkan industri pengguna kanik, dari mekanik helper sampai mekanik
lulusan. Rumusan kompetensi ini yang akan spesialis. Perawatan berkala yang dibutuhkan
menjadi pedoman pengembangan kurikulum meliputi: perawatan 10 jam operasi (daily
dan penyelenggaraan lembaga pendidikan maintenance), 50 jam operasi (weekly mainte-
kejuruan formal. Berdasarkan hasil analisis nance), 250 jam operasi (monthly mainte-
data dari beberapa industri alat berat, kompe- nance), maupun 2000 jam operasi.
tensi tenaga mekanik ditentukan dari level
mekanik di industri, yaitu untuk mekanik Perbaikan Minor dan Mayor
helper, mekanik level I, mekanik level II, me-
Mekanik alat berat level III harus mam-
kanik level III, dan mekanik spesialis. Secara
pu melakukan perbaikan minor (kecil) mau-
umum ketiga industri menentukan bahwa
pun perbaikan mayor/berat. Perbaikan yang
kebutuhan ideal mekanik alat berat cukup
dilakukan dapat berupa pembersihan, peng-
pada Mekanik Level III dengan kompetensi
gantian, maupun perlakuan lainnya.
yang dideskripsikan sebagai berikut.
Penyetelan Statis dan Penyetelan Dinamis
Membersihkan Parts/Komponen
Kemampuan membersihkan termasuk Mekanik alat berat ideal harus mampu
pengamatan kondisi komponen pada alat berat melakukan penyetelan-penyetelan yang diper-
merupakan hal mendasar dari kompetensi lukan untuk alat berat. Penyetelan yang harus
pekerja mekanik alat berat, baik menggunakan dilakukan meliputi penyetelan statis maupun
alat bantu maupun tanpa alat bantu. dinamis. Penyetelan statis adalah penyetelan
pada engine maupun unit alat berat yang
Menjaga Area Kerja Tetap Bersih dari dilakukan tanpa mengoperasikan engine/unit.
Kontaminasi Sedangkan penyetelan dinamis merupakan
Banyak pekerjaan pada alat berat ber- penyetelan yang membutuhkan pengoperasian
hubungan dengan komponen yang harus be- dan pengkondisian engine maupun unit alat
bas dari kontaminasi, contohnya sistem bahan berat.

Pengembangan Isi Kurikulum Pendidikan Teknik Alat


Moch Bruri Triyono
362 − Jurnal Pendidikan Vokasi

Troubleshooting eners, serta contamination control, (2) dasar


sistem engine, (3) dasar sistem hidrolik, (4)
Selain mampu melakukan berbagai
dasar sistem powertrain, (5) dasar vehicle
pekerjaan perbaikan, mekanik alat berat ideal
control, (6) dasar sistem kelistrikan, (7) sistem
harus mampu melakukan troubleshooting,
engine lanjut (mekanik level III & spesialis)
yaitu penyelidikan terhadap gangguan-gang-
(8) sistem hidrolik lanjut (mekanik level III &
guan yang muncul pada engine maupun unit
spesialis), (9) sistem powertrain lanjut (meka-
alat berat. Setelah dilakukan diagnosis, selan-
nik level III & spesialis), (10) product train-
jutnya diberikan rekomendasi untuk tidak
ing (khusus mekanik spesialis), dan (11)
lanjut perbaikan yang diperlukan.
electronic machine control (khusus mekanik
spesialis).
Kualifikasi Instruktur Alat Berat
Materi yang harus dikuasai oleh meka-
Selain kualifikasi tenaga mekanik alat nik mengacu pada level mekanik dan pekerja-
berat yang ideal, kemampuan instruktur alat annya. Mekanik helper hanya diberi pelatihan
berat perlu diketauhi secara detail berdasarkan mengenai pemeriksaan kontaminasi serta
kualifikasi yang diakui di beberapa industri penggunaaan handtools dan powertools saja.
alat berat yang memiliki program pelatihan Mekanik level I minimal hanya memiliki ke-
untuk mekanik alat berat. Berdasarkan kajian mampuan dasar mekanik alat berat dan sistem
data, kualifikasi instruktur/trainer alat berat engine dasar. Mekanik level II menguasai
meliputi: (1) memiliki kemampuan perawatan materi dasar mekanik, sistem engine dasar,
dan perbaikan alat berat yang dibuktikan de- sistem hidrolik dasar, sistem powertrain
ngan sertifikat kompetensi, (2) memiliki peng- dasar, dasar vehicle control, dan dasar sistem
alaman kerja di bidang alat berat, minimal kelistrikan.
mengikuti On Job training (OJT), (3) memi- Mekanik level III memiliki tambahan
liki kemampuan dalam perencanaan, pengelo- penguasaan materi pada sistem engine lanjut,
laan/pembelajaran, dan evaluasi pelatihan, dan sistem hidrolik lanjut, dan sistem powertrain
(4) mengikuti pelatihan sebagai trainer. Ber- lanjut. Sedangkan mekanik spesialis mendapat
dasarkan kualifikasi instruktur alat berat di materi tambahan mengenai product training
atas, kualifikasi akademik belum diutamakan. dan electronic machine control.
Namun, yang diutamakan adalah kompetensi
dalam pengelolaan pembelajaran serta ke- SIMPULAN
mampuan profesionalnya, termasuk penga-
Berdasarkan pembahasan terhadap ha-
laman kerja, dengan demikian trainer/instruk-
sil penelitian, dapat disimpukan sebagai beri-
tur alat berat dapat berasal dari lulusan SMK
kut. Pertama, mekanik alat berat ideal adalah
maupun dari jenjang akademik D3 dan S1.
mekanik level III dengan kompetensi: mem-
bersihkan komponen, menentukan kerusakan
Materi ajar pada Pelatihan Mekanik Alat
komponen, menjaga kebersihan area kerja,
Berat
melepas dan memasang, membongkar dan
Selain dukungan sumber daya manusia, merakit, perbaikan minor, perbaikan mayor,
dan sumber daya lainnya, untuk mencapai penyetelan statik, penyetelan dinamis,
proses pendidikan kejuruan di bidang alat troubleshooting, serta perawatan berkala pada
berat perlu mengacu juga pada materi ajar engine maupun unit alat berat.
yang disampaikan oleh industri dalam m- Kedua, kualifikasi instruktur alat berat
enyiapkan tenaga mekanik alat berat. Berda- yang ideal adalah memiliki kemampuan di bi-
sarkan hasil data yang diperoleh dari beberapa dang alat berat minimal kemampuan mekanik
industri yang memiliki pusat pelatihan meka- level III, memiliki kemampuan dalam penge-
nik alat berat, materi ajar yang diajarkan lolaan dan administrasi pelatihan dengan bukti
tergantung dari level mekaniknya. Materi ajar sertifikat, memiliki pengalaman kerja di bi-
yang ideal dikuasai oleh mekanik alat berat dang alat berat atau mengikuti On Job
meliputi: (1) dasar-dasar mekanik alat berat, Training, serta mengikuti pelatihan untuk
meliputi keselamatan dan kesehatan kerja, trainer/instruktur.
penggunaan dan perawatan handtools, power- Ketiga, materi ajar yang perlu disam-
tools, special tools, dan alat ukur, LOTO, paikan dalam melaksanakan pendidikan dan
penggunaan buku manual dan partbook, fast- pelatihan tenaga mekanik alat berat meliputi:

Volume 6, Nomor 3, November 2016


Jurnal Pendidikan Vokasi 363
Volume 6, Nomor 3, November 2016

materi kemampuan dasar mekanik (safety, Isik, Z., Arditi, D., Dikmen, I., & Birgonul,
handtools, powertools, specialtools, seal, M. T. (2009). Impact of corporate
bearing, coating material, contamination strengths/weaknesses on project
control, fasteners); materi dasar teknik alat management competencies.
berat meliputi: dasar engine, dasar hidrolik, International Journal of Project
dasar vehicle control, dan dasar kelistrikan; Management, 27(6), 629–637.
materi teknik alat berat lanjut meliputi: https://doi.org/10.1016/j.ijproman.2008.
perawatan dan perbaikan sistem engine, 10.002
sistem hidrolik lanjut, sistem powertrain
Kementerian PUPR RI. (2016). Industri alat
lanjut, sistem vehicle control lanjut, dan
berat nasional diharapkan mampu penuhi
sistem kelistrikan lanjut; product training,
kebutuhan pembangunan infrastruktur.
serta electronic machine control.
Retrieved from
http://pu.go.id/berita/11994/Industri-
DAFTAR PUSTAKA Alat-Berat-Nasional-Diharapkan-
Anbhule, Y. R., & Kumthekar, M. B. (2013). Mampu-Penuhi-Kebutuhan-
3D equipment management system for Pembangunan-Infrastruktur
highway construction projects: Saskatchewan Polytechnic. (2016). Heavy
conceptual cesign. IOSR Journal of equipment and truck and transport
Mechanical and Civil Engineering technician. Retrieved from
(IOSR-JMCE), 1(Special Issue SICETE http://saskpolytech.ca/programs-and-
Civil Group), 1–3. Retrieved from courses/programs/Heavy-Equipment-
http://www.iosrjournals.org/iosr- and-Truck-and-Transport-
jmce/papers/sicete(civil)-volume1/1.pdf Technician.aspx
Antranews.com. (n.d.). Industri butuh tenaga Triyono, M. B. (2015). The Indicators of
kerja alat berat. Retrieved from instructional design for e-learning in
http://www.antaranews.com/print/15136 Indonesian vocational high schools.
3/industri-butuh-tenaga-kerja-alat-berat Procedia - Social and Behavioral
IndoAnalisis.com. (2016). Pertumbuhan dan Sciences, 204, 54–61.
perubahan pangsa pasar alat berat 2016. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/
Retrieved from j.sbspro.2015.08.109
http://indoanalisis.co.id/pertumbuhan-
dan-pangsa-pasar-industri-alat-berat-di-
indonesia/

Pengembangan Isi Kurikulum Pendidikan Teknik Alat


Moch Bruri Triyono

Anda mungkin juga menyukai