Anda di halaman 1dari 3

Tanda dan gejala Halusinasi 6.

Cenderung mengikuti halusinasi

1. Menyeringai

HALUSINASI
7. Kesulitan berhubungan dengan orang lain
2. Menggerakkan bibir tanpa bicara 8. Tidak mampu mengendalikan diri
3. Gerakan mata cepat

9. Tidak mamapu mengikuti perintah nyata

10. Beresiko mencederai diri, orang lain dan


4. Cemas
lingkungan
5. Konsentrasi menurun

Nama : Riri Farwanti


04064881618039
Halusinasi merupakan gangguan atau
perubahan persepsi dimana klien mempersepsikan CO_NERS Program Studi
segala sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.Suatu Ilmu Keperawatan
penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu
(Stuart, 2007).
Cara merawat halusinasi di
rumah oleh keluarga
Faktor Predisposisi a. Menyapa klien jika tampak berbicara
Faktor Presipitasi
1) Biologis sendiri
1. Biologis b. Bicara dengan klien secara sering dan

Gangguan dalam komunikasi dan singkat


c. Berikan klien kegiatan
putaran balik otak, yang mengatur proses d. Jangan biarkan klien menyendiri
informasi serta abnormalitas pada mekanisme e. Ajaki klien berbicara jika tampak sedang
2) Psikologis pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan berhalusinasi
ketidakmampuan menanggapi stimulus yang f. Terima halusinasi klien tanpa
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien
diterima oleh otak untuk diinterpretasikan. mendukung dan menyalahkan. Misal
sangat mempengaruhi respon dan kondisi
2. Stress lingkungan. “saya percaya anda mendengar tetapi
psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan
3. Sumber koping saya tidak mendengarnya”
yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi g. Beri kesempatan untuk
Sumber koping mempengaruhi respon
realitas adalah penolakan atau tindakan mengungkapkannnya
individu dalam menanggapi stressor.
kekerasan dalam rentang hidup klien. h. Makan bersama
i. Bepergian bersama
Jenis-jenis halusinasi j. Mencegah klien melukai diri sendiri dan
orang lain
a. Halusinasi pendengaran (auditorik)
3) Sosial Budaya b. Halusinasi penglihatan (Visual)
Kondisi sosial budaya mempengaruhi c. Halusinasi penghidu (olfactory)
gangguan orientasi realita seperti: kemiskinan,
d. Halusinasi pengecap (gustatory)
konflik sosial budaya (perang, kerusuhan,
bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi e. Halusinasi peraba (tactile)
disertai stress.
f. Halusinasi sinestetik

g. Halusinasi Kinesthetic

Anda mungkin juga menyukai