ºC)
untuk memanaskan 2,5 kg/detik air dari suhu 35ºC menjadi 85ºC. Gas masuk pada suhu
200ºC dan keluar pada suhu 93ºC. Koefisien perpindahan kalor menyeluruh sebesar 180
W/m2.ºC. Hitunglah luas penukar kalor dengan menggunakan:
a. Pendekatan LMTD
b. Metode NTU-efektivitas
Diketahui:
• Jenis penukar kalor: penukar kalor arus silang (mixed-unmixed)
• Cp gas panas = 1,09 kJ/kg.ºC
• mc = 2,5 kg/s
• Tc1 = 85ºC
• Tc2 = 35ºC
• Th1 = 200ºC
• Th2 = 93ºC
• U = 180 W/m2.ºC
Ditanya:
A = ?, dengan LMTD
A = ? ,dengan NTU-efektivitas
Jawab :
Asumsi :
Berdasarkan Appendix A-9 Holman, Cp air (35ºC) = 4,18 kJ/kg.ºC
Steady state
Tidak ada panas yang hilang ke lingkungan
Properti fluid konstan
Tidak ada faktor pengotor
Perubahan energi kinetik dan potensial aliran fluida dapat diabaikan
Terdapat fluida tak campur (air)(Cmaks) dan fluida campur (gas panas)
a. Pendekatan LMTD
Menentukan perpindahan kalor total dari energi yang diserap oleh air
∆𝑇1 = 𝑇1 − 𝑡2
∆𝑇1 = 200ºC − 85ºC
∆𝑇1 = 115 ºC
∆𝑇2 = 𝑇2 − 𝑡1
∆𝑇2 =93ºC - 35ºC
∆𝑇2 = 58 ºC
Mencari nilai F dengan menggunkan grafik dibawah pada nilai 𝑃 = 0,303 dan 𝑅 = 2,14
b. Pendekatan NTU-efektivitas
Menentukan Cmin dan Cmaks
𝑞𝑐 = 𝑞ℎ
𝑚𝑐 𝑐𝑐 ∆𝑇𝑐 = 𝑚ℎ 𝑐ℎ ∆𝑇ℎ
𝑘𝑔 𝐽
(2,5 ) (4180 ) (85 − 35℃) = 𝑚ℎ 𝑐ℎ (200 − 93℃)
𝑠 𝑘𝑔
𝑚ℎ 𝑐ℎ = 4883,18 𝐽/𝑘𝑔 ℃
𝑚𝑐 𝑐𝑐 = 10450 𝐽/𝑘𝑔℃
Gambar . efektivitas untuk penukar kalor aliran lawan arah, satu fluida campur
4. Sebuah sistem pemanas air menggunakan alat penukar kalor jenis selongsong-tabung. Uap
panas mengalir dalam satu lintasan selongsong pada suhu 120ºC, sedangkan air masuk
pada suhu 30ºC dan melakukan empat lintasan tabung dengan nilai U = 2000 W/m2.ºC.
Hitunglah luas penukar kalor, jika aliran air yang masuk sebesar 2,5 kg/detik dan air keluar
pada suhu 100ºC.
Diketahui
• Jenis penukar kalor:
Penukar kalor selongsong-tabung (1 lintas selongsong dan 4 lintas tabung)
• Th1 = 120ºC
• Tc1 = 30ºC
• Tc2 = 100ºC
• mc = 2,5 kg/s
• U = 2000 W/m2.ºC
Ditanya:
A=?
Jawab :
Asumsi :
Steady state
Berdasarkan Appendix A-9 Holman, Cp air (30ºC) = 4,18 kJ/kg.ºC
Tidak ada panas yang hilang ke lingkungan
Tidak ada faktor pengotor
Properti fluid konstan
Perubahan energi kinetik dan potensial aliran fluida dapat diabaikan
Pertama-tama, kita mencari temperatur uap yang keluar dari sistem pemanas air. Karena
air keluar pada suhu 100OC, maka kita dapat mengasumsikan bahwa air tersebut keluar
dalam keadaan mendidih sehingga terjadi perubahan fase. Oleh karena itu, kita dapat
mengasumsikan bahwa nilai P atau R sama dengan nol. Faktor koreksi yang kita punya
memiliki nilai 1.
𝑃=0
𝑇ℎ2 − 𝑇ℎ1
=0
𝑇𝑐1 − 𝑇𝑐2
𝑇ℎ2 − 120
= 0 → 𝑇ℎ2 = 120℃
30 − 120
Setelah kita mendapatkan besar temperatur uap yang keluar sistem, maka kita hitung log
mean temperature difference (LMTD) dalam sistem
(𝑇ℎ2 − 𝑇𝑐2 ) − (𝑇ℎ1 − 𝑇𝑐1 )
∆𝑇𝑚 =
ln[(𝑇ℎ2 − 𝑇𝑐2 ) /(𝑇ℎ1 − 𝑇𝑐1 )]
(120 − 100) − (120 − 30)
∆𝑇𝑚 =
120 − 100
ln [ 120 − 30 ]
20 − 90
∆𝑇𝑚 = = 46,54℃
ln[(20 − 90)]
Setelah mendapatkan LMTD pada sistem, kita dapat menghitung luas permukaan sistem
pemanas dengan persamaan berikut
𝑞 = 𝑈𝐴∆𝑇𝑚
𝑚̇𝑤 𝑐𝑤 ∆𝑇𝑤 = 𝑈𝐴∆𝑇𝑚
(2,5𝑘𝑔/𝑠)(4180𝐽/𝑘𝑔℃)(70℃) = (2000𝑊/𝑚2 )(46,54℃)𝐴
(2,5)(4180)(70)
𝐴= = 𝟕, 𝟖𝟔 𝒎𝟐
(2000)(46,54)