Anda di halaman 1dari 9

Menghawatirkan gugurnya amalan

Muqoddimah
Maasirol muslimin jamaah jum’at rohimakumullah

Marilah kita senantiyasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT,,dengan


taqwa yang sesungguhnya, taqwa sebuah kata yang mudah di ucapkan,akan
tetapi banyak diantara kita yang sulit mengamalkan dalam kehidupan sehari-
harinya,,

Hadirin…..

Manakala beramal dengan berbagai jenisnya,seorang muslim sangat berharap


agar seluruh amalannya diterima oleh Allah Azzawajalla. Hal ini didorong oleh
kesadarannya untuk menjadikan seluruh hidupnya didunia ini sebagai
kesempatan memperbanyak kebaikan di sisi Allah Azza wajalla.

Namun perlu diketahui, sesungguhnya limpahan pahala yang Allah subhanallah


wa taala janjikan hanyalah akan di dapatkan bagi orang yang melakukan
amalan dengan ihlas dan berharap pahala darinya subhanallahu wataala. Ibnul
qoiyim Rahimakumullah berkata “ sesungguhnya setiap amalan memiliki
motifasi dan tujuan. Sebuah amalan tidaklah terhitung sebagai ketaatan
kecuali jika di dasari dengan keimanan, yakni bukan hnya terdorong oleh
sekedar rutinitas hawa nafsu, atau mencari pujian semata. Motifasinya harus
iman dan tujuanya adalah menggapai rindho dan pahala dari Allah
SWT.karenanya rosullah SAW menyandingkan keimanan dan harapan pahala
dalam banyak hadis…..”

Allah SWT berfirman:

“ Dan orang-orang yang meberikan apa yang telah mereka berikan, dengan
hati yang takut (mereka menyadari bahwa ) sesungguhnya mereka akan
kembali kepada rob mereka” (QS. Al-mukminun: 60)

ketika rosullah SAW membacakan ayat di atas, aisiyah R.A bertanya,” Apakah
mereka orang-orang yang minum khomer?” Rosullah menjawab “ tidak wahai
putrid abu bakar as-syidiq . mereka itu adalah yang melakukan ibadah
shoum,shalat dan bersedekah,namun mereka takut jika amalan mereka tidak
diterima oleh Allah SWT .mereka itu adalah orang-orang yang selalu bersegera
dalam segala kebaikan dan mereka selalu menjadi yang terdepan”

Ketakutan mereka bukanlah terhadap janji Allah SWT yang akan melimpahkan
balasan pahala atas kebaikan amal ibadah mereka, tapi rasa kehawatiran jika
Allah SWT tidak menerima amal ibadah mereka manakala mereka melalaikan
syarat-syarat yang harus mereka penuhi agar menjadi amal yang sholeh.

Mereka menghawatirkan gugurnya pahala amalan mereka.dan hal yang


merupakan bagian dari kesempurnaan iman yang mereka miliki . Allah SWT
berfirman :

“ Maka tidaklah merasa aman dari ancaman azab Allah melainkan orang-orang
yang merugi” (Al-A’raf:99)

Maasirol muslimin rohimakumullah

Pengguguran amalan yang di maksud dalam pembahasan tema ini berlandasan


pandangan umala bahwa penggugur hakiki yang dapat menghapus seluruh
bagian iman dan amalan adalah yang di sebabkan oleh kekafiran,kemurtadan
dan kemunafikkan,adapun penggugur yang dapat membatalkan sebagian
amalan oleh sebab kemaksiyatan, atau berkurangnya balasan pahala,atau
tertundanya manfaat baik sebuah amalan pada waktu yang dibutuhkan adalah
penggugur yang bersifat relatif dan tidak sampai berakibat mengugurkan dasar
keimanan. Berikut ini adalah penggugur-penggugur amalan,di antaranya:

Pertama: dan riddah (kemurtadan) keduanya jelas menjadi penghalang


diterimanya sebuah amalan di hadapan Allah Azza wajalla, sebaik seindah
apapun amalan itu,karena Allah Azza wajalla membenci syrik dan kemurtadan
serta tidak menerima segala jenis kebaikan apapun dari mereka manakala
mereka mati dalam kondisi demikian.

Tentang syirik, Allah SWT berfirman:


“ dan sesungguhnya telah diwahyukan kepada engkau wahai Muhammad dan
kepada (nabi-nabi) yang sebelum engkau “ jika kamu berbuat syirik (kepada
Allah) niscaya akan gugur terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi” (QS: Az-zumar: 65) dan tentang bahaya kemurtadan,
Allah Azza wajalla berfirman:

“ Barang siapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam
keadaan kekafiran maka mereka itulah yang gugur sia-sia amalannya di dunia
dan di akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka,mereka kekal di dalamnya “
(QS. Al-baqoroh: 217)

Kedua: riya’

Yaitu seseorang beramal dan memperlihatkan amalnya kepada


manusia,mengharapkan suatu kebaikan duniawi baginya ketika mereka
melihatnya . riya’ tergolong syirik kecil yang memiliki beragam jenis dan
bentuknya. Banyak sekali hadis yang menyatakan kekhawatiran rosullah SAW
terhadap riya’ yang akan di alami oleh umatnya.

Ma’qil bin yasar menuturkan sebuah kisah,” aku pernah bersama abu bakar As-
sidiq R.A pergi menuju Rasullah SAW .beliau berkata” wahai abu bakar,pada
kalian ada syirik yang lebih tersembunyi dari pada langkah seekor semut. Abu
bakar bertanya..!bukankah syirik adalah seseorang telah menjadikanya selain
Allah sebagai sekutu baginya?Rosullah SAW menjawab..” demi dzat yang jiwa
ku ada di tangannya Allah SWT. Syirik kecil lebih tersembunyi dari pada seekor
semut. maukah engkau aku tunjukkan sesuatu (doa ) yang jika engkau ucapkan
akan selamat dari syirik tersembunyi.baik sedikit maupun banyak.ucapkanlah:

(Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada engkau dari perbutan


kesyirikkan terhadap mu dalam keadaan aku mengetahuinya.dan aku
memohon ampun kepada-mu dari apapun yang aku tidak mengetahunya.(HR.
Al-Buhori )
Ketiga: mendatangi dukun,peramal,dan sejenisnya.

Mempercayai omongkosong,penipuan dan kedustaan dukun dan paranormal


termasuk penyakit yang menjangkiti sebagaian masyarakat.dengan adanya
kemajuan teknologi,seseorang tanpa sadar telah mendatangi atau
membenarkan dukun(paranormal)meski tidak mendatangi tempat praktek
manusia – manusia itu.pasalnya,berbagai media massa seringkali menyediakan
produk-produk mereka (para dukun) seperti zodiac ( ramalan bintang),primbon
biro jodoh,ramalan pekerjaan dan keberuntungan,transfer kekuatan jarak jauh
dan penglaris dagangan,serta produk perdukungan lainya, banyak kita
dapatkan juga di tengah-tengah masyarakat bahwa ketika seseorang pada
posisi yang yang sangat sulit,justru mereka mendatangi dan lebih percaya
pada paranormal,, yang anehnya lagi yang sering kita jumpai di lingkungan kita
seseorang yang sedang sakit parah,,yang di vonis oleh dokter tidak
sembuh,,mereka lari ke tempat-tempat perdukunan,,hal ini dirsa penyakitnya
bukan karena medis,melainkan ghaib atau atau di guna-guna..padahal kita
tidak tau bahwa Allah akan menguji seseorang hamba..samapi seberapa besar
derajat besar keimanannya…. Allah Subhanallah wata’ala dan rasulnya SAW
mengecap siapapun yang mempercayai mereka dengan ancaman
kekufuran,atau dengan gugurnya pahala Sholat akibat menanyakan sesuatu
kepada mereka sekalipun tidak mempercayainya. Rosullah SAW bersabda:

“ Barang siapa yang mendatangi paranormal atau dukun dan mempercayai


ucapanya, maka sungguh dia telah kufur terhadap syariat yang di turunkan
kepada Muhammad”

Dalam lafad lain, beliau SAW berdabda:

“barang siapa mendatangi paranormal, kemudian bertanya kepadanya tentang


sesuatu maka tidaklah diterima Shalatnya sepanjang empat puluh hari” (HR>
muslim)
Keempat: Durhaka terhadap orang tua, mengungkit-ungkit sedekah yang
diberikan,mendustakan takdir.pelaku tiga perbuatan ini di ancam dengan
gugurnya pahala amalan yang mereka kerjakan. Rosullah SAW bersabda:

“ Ada tiga golongan manusia yang Allah tidak akan menerima dari mereka
amalanan wajib,dan pada harikiamat dan tidak pula amalan sunnah mereka
pada hari kiyamat kelak: seseorang yang durhaka terhadap orang
tuanya,seorang yang menyebut-nyebut sedekah pemberianya,dan seorang
yang mendustakan takdir”

Kelima: Bergembira atas terbunuhnya seorang mu’min

Rosulullah SAW bersabda: “ barang siapa membunuh seorang mukmin dan


berharap pembunuhannya, ,maka Allah Subhanallahu wata’ala tidak menerima
darinya amalan wajib maupun sunah.(HR. Abu dawud).

Keenam: mengakui selain ayahnya sebagai orang tuanya

“ Beliau SAW bersabda: “ brang siapa mengakui selain ayahnya (sebagai orang
tua nasab nya,)atau mengakui selain tuannya sebagai majikan pemiliknya
karena membencinya,maka baginya latnat para malaiakat dan seluruh manusia
serta Allah subhanallahu wataala tidak akan menerima amalan wajib atau
sunahnya”

Ketujuh: melanggar batasan –batasan Allah SWT sa’at sendirian

Hal ini salah satu hal yang di lalaikan atau bahkan di abaikan oleh banyak di
kalangan kaum muslimin. Mungkin karena mereka belum tau atau tidak mau
tahu. Padahal berdampak pada gugur nya pahala amalan. Sudah seharusnya
kita waspada terhadapnya.

Rosullah SAW bersabda: “ sungguh aku mengetahui banyak di kalangan


umatku yang akan datang pada hari kiyamat nanti dengan berbekal kebaikan
sebanyak gunung-gunung tihamah,namun Allah menjadikanya bagaikan debu
yang berterbrangan” tsauban bertanya: “ Wahai rosullah, tunukkan kepada
kami sifat mereka”! jelaskan kepada kami siapa mereka, agar kami tidak
menjadi tidak menjadi seperti mereka tanpa kami sadari”. Lantas Rosullah
SAW menjawab,” Sesungguhnya mereka adalah saudara-sadara kalian, dari
jenis kalian,mereka melakukan Sholat tahajud sebagaimana yang kalian
lakukan,namun mereka adalah orang-orang yang apabila berada dalam
kesendirian, mereka melanggar batasan keharaman-keharaman Allah SWT
(berbuat kemaksiatan)

Khutbah kedua:
Kedelapan : bersumpah dengan nama Allah SWT dan bersaksi bahwa Allah
SWT tidak akan mengampuni seseorang,

Maasirol muslimin Rohimkumullah

Ketahuilah bahwa Rahmad Allah AZza wajalla sangat luas, menaungi siapapun
yang dia kehendaki. Allah SWT maha mengampuni dosa apapun selain syirik,
sebagai gambaran betapa besar kebaikan dan limpahan karunia dari-nya,maka,
seseorang tidak berhak menghalang-halanginya dari siapapun. Rosullah SAW
bersabda:” Sesungguhnya ada seseorang yang berkata” demi Allah, Allah ta’ala
tidak mengampuni si fulan” Padahal Allah SWT berfirman: “ Siapakah orang
yang bersumpah atasnama ku (dan bersaksi) bahwa aku tidak memberikan
ampunan kepada si fulan?.. Sungguh Aku Telah ampuni si fulan itu dan aku
gugurkan amalanmu”.

Orang yang melakukan hal tersebut telah menyebabkan putus asa dari rahmat
Allah SWt , dan semaki menjadikannya tenggelam dalam kemaksiatan.maka ,
seorang yang menjadi penyebab tertutupnya pintu kebaikan dan terbukanya
pintu keburukkan berhak untuk digugurkan pahala amalanya oleh Allah SWT,
sebagai balasan yang setimpal.

Kesembilan: meninggalkan Sholat Asar

Rosullah SAW bersabda: “ barang siapa meninggalkan Sholat Asar, maka telah
gugur amalanya”(al-buhori)

Hadis ini memperingatkan kita agar selalu menjaga sholat lima waktu,terutam
sholat asar

Kesepuluh: krdurhakaan istri terhadap suaminya

Rosullah SAW bersabda:” ada tiga golongan manusia, Shalat mereka tidak
melampaui telinganya mereka: anatara lain budak yang kabur dari majikannya
sampai dia kembali, seorang istri yang melewati malam hari dalam keadaan
suaminya murka kepadanya, seorang imam bagi sekelompok kaum padahal
mereka membencinya”(At-tirmidzi)

Semoga Allah SWT selalu mengugah hati kita untuk waspada segala hal yang
akan mengugurkan amalan kita atau mengurangi keberkahannya.

doa

Anda mungkin juga menyukai