METODE PENELITIAN
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri–ciri
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati
oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-
cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian
survei merupakan salah satu metode penelitian yang sering digunakan oleh para
peneliti pemula. Metode ini bertujuan untuk melihat keadaan yang menjadi objek
penelitian apa adanya, dengan melihat data dan informasi yang ada dari sampel,
24
25
Tabel 3.1.
Perbedaan Metode dalam Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
No Kuantitatif Kualitatif
Hipotesis yang ditentukan Hipotesis dikembangkan saat
1
sejak awal penelitian penelitian
Definisi yang jelas dinyatakan Definisi sesuai konteks atau saat
2
sejak awal penelitian berlangsung
Reduksi data menjadi angka- Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan
3
angka atau pernyataan
Lebih memperhatikan Lebih suka menganggap cukup dengan
4 reliabilitas skor yang diperoleh reliabilitas penyimpulan
melalui instrument penelitian
Penelitian validitas Penilaian validitas melalui pengecekan
menggunakan berbagai silang atas sumber informasi
5 prosedur dengan
mengandalkan hitungan
statistic
Menggunakan deskripsi Menggunakan deskripsi prosedur
6
prosedur yang jelas (terinci) secara naratif
Cuplikan acak (random Cuplikan sengaja (purposive
7
sampling) sampling)
Desain/kontrol statistik atas Analisis logis dalam mengontrol
8
variabel eksternal variabel ekstern
Menggunakan cara khusus Mengandalkan peneliti dalam
9 untuk mengontrol bias mengontrol bias
prosedur
Menyimpulkan hasil Menyimpulkan hasil secara
10
menggunakan statistic naratif/kata-kata
Memecah gejala-gejala Gejala-gejala yang terjadi dilihat
11 menjadi bagian-bagian untuk dalam perspektif keseluruhan
dianalisis
Memanipulasi aspek, situasi Tidak merusak gejala-gejala yang
atau kondisi dalam terjadi secara alamiah/membiarkan
12
mempelajari gejala yang keadaan aslinya
kompleks
pendekatan kuantitatif.
26
dan perancangan penelitian, agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan
penelitian yang dilakukan pada waktu yang telah ditetapkan. Adapun proses-
siswa (Y) pada mata pelajaran ekonomi sub pokok bahasan manajemen
ajaran 2015-2016
siswa.
memberikan saran untuk penelitian yang akan datang agar jauh lebih baik.
28
diambil dalam penelitian biasanya disebut sebagai populasi. Jika jumlah populasi
terlalu besar, maka peneliti dapat mengambil sebagian dari jumlah total populasi.
Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA-A SMA
merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
penelitian merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data
untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan penelitian ini akan
dilakukan adalah mata pelajaran ekonomi pada tahun ajaran 2015-2016 di SMA
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2014, h.
60) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
yang dilakukan dapat lebih mudah. Dengan kata lain definisi variabel ini dapat
dijadikan patokan dalam pengumpulan data. Variabel dari penelitian ini terdiri
dari variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).
30
Tabel 3.2.
Operasionalisasi Variabel
Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe talking chips Terhadap
Keaktifan Belajar Siswa
mendengarkan
ceramah secara pasif
sebagaimana model
pembelajaran
lainnya.
4. Pembelajran aktif
memiliki beberapa
tujuan. Adapun
tujuan utama yang
hendak dicapai ialah
mengajar standar
akademik dan
mengembangkan
peserta didik secara
utuh dan seimbang.
5. Dalam pelaksanaan
ditekankan pada
kreativitas peserta
didik serta
mempertahankan
kemajuan mereka
didalam menguasasi
konsep secara
6. Meyakinkan
Penilaian dalam
pembelajaran aktif
dilakukan untuk
mengukur dan
mengamati kondisi
setiap murid, baik
berkaitan dengan
kegiatan maupun
kemajuan mereka
34
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
memiliki makna lebih dari sekadar teknik pengumpulan data. Namun dalam
2. Kuisioner / Angket
Data yang diperoleh dari teknik pengumpulan ini untuk mengetahui persepsi
angket kemudian penulis olah kedalam bentuk kualitatif, yaitu dengan cara
menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden”
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek
maka penulis meggunakan skala likert dengan pemberian skor -skor yang
didasarkan pada skala likert dimana setiap option terdiri dari lima kategori
yang diberi skala nilai. Dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada
Tabel 3.3.
Skala Likert
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Tidak Baik 2
penggunaan angket untuk penelitian yang akan dilakukan adalah memperoleh data
primer berupa persepsi siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe talking
chips dan keaktifan belajar yang berasal dari responden untuk kemudian diolah
dan melihat hasil antara pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe talking
/2013/04/30/sunu-wibirama-bagaimana-membuat-studi-pustaka-yang-baik/
“Studi pustaka, atau literature riview, adalah bagian dari sebuah karya tulis
referensi ilmiah yang terkait dengan penelitian yang dijelaskan oleh penulis
alat bagi peneliti yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang
dihasilkannya data tidak sahih terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap
37
berupa.
1. Aktif bertanya
2. Mengungkapkan ide/pendapat
3. Aktif menjawab
dahulu angket yang telah disusun diuji cobakan kepada subjek yang mempunyai
sifat-sifat yang sama dengan sampel penelitian. Maksud dari uji coba angket ini
angket yang telah disusun untuk dikoreksi. Pada uji coba angket ini yang
pernyataan. Pemberian skor untuk angket didasarkan pada skala likert dimana
setiap option terdiri dari lima katageri yang diberi skala nilai. Menurut Rully
Indrawan (2014, h. 117) “Skala likert merupakan pengembangan dari skala rating,
Sastrangara Bandung sedangkan uji coba angket akan dilakukan dikelas yang
berbeda yakni kelas X IIS-D SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung,
dipahami oleh siswa atau responden. Uji coba angket akan dilakukan sebelum
angket yang disembarkan, angket akan diperbaiki jika ditemukan butir item
pernyataan yang membuat siswa kurang paham, jika angket seluruhnya mampu
dimengerti dan dipahami maka uji angket dikatakan berhasil dan selanjutnya bisa
langsung disebarkan pada subjek penelitian yaitu seluruh kelas X MIA-A SMA
yang dipilih, apakah memiliki tingkat ketepatan, untuk mengukur apa yang
semestinya diukur, atau tidak”. Menurut Arikunto (2010, h. 64) “Validitas adalah
instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diukur serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat”.
mengukur tingkat ketepatan instrumen maka dapat dilakukan analisis validitas dan
yang ditanyakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian. Untuk menentukan
kevalidan dari item kuesioner digunakan metode korelasi product moment yaitu
program SPSS 21,0 for windows. Adapun kriteria instrument dikatakan valid atau
tidak bisa dilihat dari hasil pengolahan program SPSS 21,0 for windows dengan
kriteria jika terdapat tanda bintang (*) maka instrument tersebut dapat dikatakan
valid dengan tingkat signifikansi 0,05 atau tanda bintang (**) maka instrument
N XY ( X )( Y )
rxy
. {N X 2
( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2 }
Keterangan:
N = Jumlah responden
Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan melihat apabila rhitung > rtabel
maka dapat dikatakan data valid, namun jika rhitung < rtabel maka dapat dikatakan
(butir yang tidak valid lebih banyak dari yang valid) maka peneliti
satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dikatakan baik”.
Dengan demikian suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang
41
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Pengujian reliabilitas
akan menggunakan program SPSS 21,0 for windows. Adapun pengujian manual
ri = 2rb
1+rb
tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan tolak ukur taraf
kepercayaan 95%. Kriteria thitung> ttabel sebagai pedoman untuk penafsiran adalah:
Tabel 3.4.
Kriteria Reliabilitas Suatu Penelitian
Interval Koefisien
Klasifikasi
Reliabilitas
0,800 – 1,000 Sangat reliabel
0,600 – 0,799 Reliabel
0,400 – 0,599 Cukup reliabel
0,200 – 0,399 Kurang reliabel
0,00 – 0,199 Tidak reliabel
Sumber: Riduwan (2007, h. 31), dimodifikasi
terhadap normalitas data harus dilakukan agar asumsi dalam statistik parametrik
BK = 1 + 3.3 Log n
4. Mencari nilai panjang kelas (i)
R
i
BK
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Bataskelas x
Z
s
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan menggunakan
angka 0-Z
( fo fe)
2
2
x
fe
Keterangan:
sebagai berikut:
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau
terhadap variabel terikat atau dependen. Adapun perumusan hipotesis nol (H0) dan
talking chips (X) terhadap keaktifan belajar siswa (Y) pada mata
2015-2016.
chips (X) terhadap keaktifan belajar siswa (Y) pada mata pelajaran
2016.
linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y). Untuk mengetahui hubungan fungsional antara
variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) maka digunakan analisis
independen (X) dan dependen (Y) maka digunakan analisis regresi linier
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
45
dengan:
𝑛. ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋. ∑𝑌
𝑏=
𝑛. ∑𝑋 2 − (∑𝑋)2
dan,
∑𝑌 − 𝑏. ∑𝑋
𝑎=
𝑛
Keterangan:
(Variabel bebas)
n = Banyaknya Populasi
Dari harga koefisisen korelasi (r), kita dapat menentukan harga koefisien
𝑎2 1 .∑ 𝑥 2
R2 = ∑y2
Keterangan:
a1 = Koefisien Regresi
Setelah peneliti berhasil mengolah data dan uji hipotesis, peneliti akan
masalah yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelas beikut ini adalah langkah
kooperatif tipe talking chips dan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran
ekonomi. Rata-rata akan dicari dengan menggunakan program SPSS 21,0 for
windows.
pembelajaran kooperatif tipe talking chips dan keaktifan belajar siswa, peneliti
berikut:
47
Tabel 3.5.
Penafsiran Rata-rata
Kategori Skor
Sangat Baik 4,01 – 5,00
Baik 3,01 – 4,00
Cukup 2,01 – 3,00
Tidak Baik 1,01 – 2,00
Sangat Tidak Baik 0,01 – 1,00
Sumber: Riduwan, (2015 h. 228) disesuaikan
Tabel 3.6.
Kriteria Penilaian
Skor Kategori
21%-40% Rendah
61%-80% Tinggi