Anda di halaman 1dari 4

Jawablah semua soal dibawah ini

1. Apa yang terjadi jika sistem sudah baik tetapi dilaksanakan oleh orang-orang yang tidak baik? Apa
juga yang terjadi jika sebaliknya, sistem yang jelek dilaksanakan oleh orang yang baik-baik?
2. Jelaskan arti manajemen kinerja sebgai suatu sistem?
3. Jelaskan mengapa sistem manajemen kinerja itu penting?
4. Jelaskan arti ^dengan sistem maka semua subsistem akan bersinergi^?
5. Jelaskan keterbatasan sistem manajemen kinerja konvensional?
6. Jelaskan alasan dibutuhkannya sistem baru bagi manajemen kinerja organisasi baru?
7. Salah satu mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja berupa interaksi antar tahap bukan
interaksi linier (lurus). Mengapa demikian?
8. Dalam penerapan sistem manajemen kinerja harus ada visi, misi dan strategi yang telah ditetapkan
oleh suatu organisasi. Mengapa ketiga komponen tersebut sangat penting bagi kelangsungan sebuah
organisasi terutama dalam menerapkan sistem manajemen kinerja?
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja?
10. Visi dan misi yang baik memiliki kriteria seperti apa?

Selamat mengerjakan dan jangan lupa dikumpulkan dalam format Microsoft Words
Nama : Andhika Yudhistira Kusuma

NIM : 030743561

Jawaban

1. Sistem sudah baik tetapi dilaksanakan oleh orang-orang yang tidak baik, maka sistem itu akan
berjalan tidak efektif dan efisien. Sistem itu akan hancur dan menjadi kurang bermanfaat.
Sebaliknya, jika sistem yang jelek dilaksanakan oleh orang yang baik-baik, maka orang baik-baik
itu akan berusaha mengusulkan atau memperbaiki sistem yang belum baik tersebut.
Kesimpulannya, sistem dan orang yang melaksanakan sistem sama pentingnya.
2. Berhubungan dengan kesuksesan kerja, peningkatan kinerja, pengembangan diri karyawan, dan
sasaran organisasi.
3. Sistem manajemen kinerja sangat penting bagi sebuah perusahaan karena dengan manajemen
kinerja kita dapat mengukur kinerja para karyawan kita. Apakah sudah sesuai dengan standart
yang telah kita tetapkan atau belum. Jika belum maka personalia harus melakukan analisis, hal
apa yang menyebabkan kinerja karyawannya tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
4. Dengan adanya suatu sistem yang menjadi dasar dan memiliki tujuan akhir bersama, semua
subsistem secara sadar maupun tidak sadar akan mengikuti pola yang diciptakan oleh sistem
sehingga timbul sesuatu yang harmonis dan sinergi.
5. Sistem manajemen kinerja konvensional sangat dibatasi oleh hal-hal antara lain: menghasilkan
informasi yang terlalu lambat, terlalu global, kurang focus, dan terlalu terdistorsi untuk dilakukan
proses perencanaan dan pengambilan keputusan.
6. Alasan dibutuhkannya sistem baru bagi manajemen kinerja organisasi baru antara lain;
a. sistem lama sudah tidak cocok digunakan di perusahaan karena sudah tidak sesuai
dengan zaman, perubahan lingkungan, pola pikir (paradigma) baru
b. sistem yang baru diharapkan mampu meningkatkan kinerja individu, kelompok, dan
organisasi/perusahaan;
c. sistem lama tidak mampu menyelesaikan masalah individu, kelompok, dan
organisasi/perusahaan;
d. sistem lama tidak mampu mengakomodasi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi,
program, kegiatan, anggaran, evaluasi baru perusahaan;
e. sistem lama tidak mampu mengantisipasi persaingan yang semakin sengit dan ketat,
perubahan yang sulit diramalkan, dan pekerjaan yang semakin banyak dan kompleks.
7. Karena hubungannya timbal balik atau sebab-akibat. Bukan hanya sebab atau akibat.
Manajemen kinerja tidak linier tetapi tidak berurutan atau melompat-lompat. Sebagai sebuah
sistem, manajemen kinerja harus berhubungan dengan fungsi-fungsi penting lain seperti
kesuksesan kerja, peningkatan kinerja, pengembangan diri karyawan, dan sasaran organisasi.
Semakin baik kita merangkaikan sebuah sistem manajemen kinerja dengan hal-hal lain yang harus
dilakukan organisasi, semakin besar kemungkinan orang memahami bahwa hal ini mempunyai
manfaat yang penting. Kalau satu atau dua bagian kita lupakan, maka sistemnya tidak akan
berjalan dengan lancar. Manajemen kinerja juga memberikan suatu sarana yang amat berguna
bagi komunikasi ke atas. Para individu serta tim dapat dirangsang untuk memformulasikan sasaran
mereka sendiri dan mendiskusikan seberapa konsistennya mereka dengan sasaran yang lebih
tinggi tingkatannya pada bidang aktivitas yang berhubungan. Semakin tinggi tingkatannya, maka
manajemen kinerja semakin dapat memberikan ruang untuk penilaian ke atas; para karyawan
dapat memberikan komentarnya tentang kepemimpinan, bimbingan serta dukungan yang diberikan
oleh para manajer dan keterbatasan organisasi yang dapat menghambat pencapaian sasaran.
Pelaksanaan manajemen kinerja itu sendiri dapat memberikan kesempatan yang berharga untuk
mengomunikasikan nilai-nilai baru dalam organisasi yang mengindikasikan adanya perubahan
dalam budaya organisasi. Suatu organisasi yang belajar adalah suatu organisasi yang
memfasilitasi pembelajaran bagi seluruh anggotanya dan mengubah dirinya sendiri secara terus
menerus.
8. Ketiga komponen tersebut sangat penting bagi kelangsungan sebuah organisasi dikarenakan
secara dasar, ketiga komponen tersebut adalah Target dari Suatu Organisasi, dimana pencapaian
di ukur dari perbandingan komponen tersebut.
9. Menurut BACAL (2005), mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja meliputi:
a. Persiapan
i. Persiapan ini meliputi perencanaan /sasaran strategis dan operasional
perusahaan, dalam hal ini karyawan dan seorang manajer haruslah saling terlibat
satu sama lain, sehingga pada akhirnya karyawan dan manajer mampu mengerti
dan mempunyai perisapan yang baik untuk tujuan bersama.
ii. Rencana tujuan dan sasaran setiap unit kerja, dalam hal ini manajer mampu
memberikan penjelasan lebih terhadap karyawan agar rencana perusahaan /
tujuan perusahaan mampu dicapai, begitupun dengan manajer unit-unit tertentu,
sehingga ada keterikatan dalam arti saling bersinergi untuk mencapai tujuan
perusahaan.
iii. Hasil evaluasi kinerja dan rencana kerja masa lalu, setelah melakukan
perencanaan dengan menentukan sasaran tujuan yang hendak dicapai
perusahaan, kita harus mereview kembali beberapa hasil dari kinerja tersebut, dan
mengevaluasi kembali rencana masa lalu yang belum tercapai hingga saat ini.
iv. Setelah mengevaluasi kinerja karyawan, seorang manajer harus mampu
mendeskripsikan kerja karyawan agar arah dari perencanaan yang telah tersusun
tersebut mampu di fasilitasi dengan kinerja yang baik dan mampu bersama-sama
mencapai tujuan bersama.
b. Pertemuan
i. Dalam kinerja, pertemuan merupakan hal sentral yang harus di bangun seorang
manajer perusahaan, dengan membangun kemitraan yang baik , karyawan lebih
leluasa mengembangkan konsep dan kriteria yang ia miliki. Sehingga efek dari hal
yang telah di sebutkan diatas mampu terwujud dengan iklim dialog dan kerja sama
(teamwork) yang baik antara karyawan dan manajer.
c. Penutupan
i. Jika perencanaan dan berbagai hal yang terkait dengan komunikasi telah di
bangun maka timbul rasa tanggung jawab yang tinggi antara karyawan dan
perusahaan, di samping itu kontribusi yang di berikan karyawan akan semakin
menguntungkan perusahaan karena karyawan itu sendiri berfikir bahwa
perusahaan yang merupakan tempat ia bekerja adalah bagian dari miliknya.
10. Visi yang baik memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri visi yang baik adalah sebagai berikut :
a. Terukur dan spesifik
b. Fleksibel dan tidak kaku
c. Realistis dan sesuai dengan kemampuan serta bakat yang kita miliki.
d. Menarik dan kita tertantang untuk meraihnya.
e. Jelas dan mudah dipahami.
f. Sederhana, tidak terlalu panjang dan mudah diingat.
Sedangkan ciri Misi yang baik:
a. Misi harus bersifat luhur dan berasal dari hati nurani yang paling dalam yang merupakan
keinginan paling luhur dari diri kita.
g. Misi bersifat fleksibel, tidak kaku, dan mudah diubah. Artinya, misi tidak sekali jadi, tapi
terbuka peluang untuk perbaikan dan perubahan.
h. Misi harus menarik sehingga mampu memotivasi kita. karena kita akan terdorong bekerja
keras untuk sesuatu yang kita sukai.
i. Misi yang baik bukan bersifat materi dan berdasarkan ukuran-ukuan materi semata.
j. Misi harus jelas, mudah dihayati, dan dipahami. Misi yang jelas akan mudah terwujud dan
direalisasikan.
k. Misi sebaiknya singkat, padat, dan terdiri atas satu kalimat sehingga mudah dihafal dan
diingat

Anda mungkin juga menyukai