Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSAAN PASIEN DENGAN “DRUGS INDUCED HEPATITIS”

Langkah-langkah tindak lanjut adalah sebagai berikut, sesuai kondisi :


1. Apabila gangguan fungsi hati disebabkan oleh karena fungsi hati, pemberian semua
OAT yang bersifat hepatotoksik harus dihentikam. Pengobatan yang diberikan
Streptomicin dan Etambutol sambal menunggu fungsi hati membaik. Bila fungsi hati
normal atau mendekati normal, berikan Rifampicin dengan dosis bertahap, selanjutnya
Isoniasid secara bertahap.
2. TB berat dan dipandang menghentikan pengobatan akan merugikan pasien, dapat
diberikan paduan pengobatan non hepatotoksik terdiri dari S,E dan salah satu OAT dari
golongan fluorokuinolon.
3. Menghentikan pengobatan dengan OAT sampai hasil pemeriksaan fungsi hati kembali
normal dan keluhan (mual, sakit perut) telah hilag sebelum memulai pengobatan
kembali.
4. Apabila tidak bias melakukan pemeriksaan fungsi hati, dianjurkan untuk menunggu
sampai 2 minggu setelah icterus atau mual dan lemas serta pemeriksaan palpasi hati
sudah tidak teraba sebelum memulai kembali pengobatan.
5. Jika keluahan dan gejala tidak hilang serta ada gangguan fungsi hati berat , paduan
pengobatan non hepatotoksik terdiri dari : S,E dan salah satu golongan quinolone dapat
diberikan (atau dilanjutkan ) samapi 18-24 bulan.
6. Setelah gangguan fungsi hati teratasi, paduan pengobatan OAT semula dapat dimulai
kembali satu persatu. Jika kemudian keluhan dan gejalan gangguan fungsi hati kembali
muncul atau hasil pemeriksaaan fungsi hati kembali tidak normal, OAT yang
ditambahkan terakhir harus dihentikan. Beberapa anjuran untuk memulai pengobatan
dengan Rifampicin. Setelah 3-7 hari, Isoniazid dapat ditambahkan. Pada pasien yang
pernah mengalami icterus akan tetapi dapat dapat menerima kembali pengobatan
dengan H dan R, sangat dianjurkan untuk menghindari penggunaan Pirazinamid.
7. Panduan pengganti tergantung OAT apa yang telah menimbulkan gangguan fungsi hati.
Apabila R sebagai penyebab, dianjurkan pemberian : 2HES/ 10 HE. Apabila H sebagai
penyebab, dapat diberikan : 6-9 RZE. Apabila Z dihentikan sebelum pasien
menyelesaikan pengobatan tahap awal, total lama pengobatan dengan H dan R dapat
diberikan sampai 9 bulan.apabilan H maupun R tidak dapat diberikan, paduan
pengobatan OAT non hepatotoksik terdiri : S, E dan salah satu dari golongan kuinolon
harus dilanjutkan sampai 18-24 bulan.
8. Apabila gangguan fungsi hati dan icterus terjadi pada saat pengobatan tahap awal
dengan H,R,Z,E (paduan kategori 1), setelah gangguan fungsi hati dapat diatasi, berikan
kembali pengobatan yang sama namun Z digantikan dengan S untuk menyelesaikan 2
bulan tahap awal diikuti dengan pemberian H dan R selama 6 bulan tahap lanjutan.
9. Apabila gangguan fungsi hati dan ikterus terjadi pada saat pengobatan tahan lanjutan
(paduan kategori 1), setelah gangguan fungsi hati dapat diatasi, mulailah kembali
pemberian H dan R selam 4 bulan lengkap tahap lanjutan.
(KEMENKES 2014)

Anda mungkin juga menyukai