Anda di halaman 1dari 4

Karya Tulis Ilmiah Statistika 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari
17.000 pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi, sehingga tanpa sarana
transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh
daerah di kepulauan ini. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan
(derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial dan sebagainya.Dalam
kerangka makro ekonomi transportasi merupakan tulang punggung
perekonomian nasional, regional dan local, baik di perkotaan maupun di
pedesaan. Harus diingat bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem
jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh
integrasi jaringan (Warpani, 1990)
Transportasi merupakan salah satu sektor kegiatan yang sangat
penting karena berkaitan dengan kebutuhan setiap orang. Kebutuhan ini
misalnya kebutuhan untuk mencapai lokasi kerja, lokasi sekolah, mengunjungi
tempat hiburan atau pelayanan dan bahkan untuk bepergian ke luar kota.
Transportasi tidak hanya mengangkut orang, tetapi juga untuk memindahkan
barang dari satu tempat ke tempat lain. Perkembangan transportasi
memungkinkan berbagai kegiatan dapat diangkut melalui darat, udara atau pun
laut dengan jenis angkut yang beragam. Namun yang perlu diingat, bahwa
sebagai fasilitas pendukung kegiatan kehidupan, maka perkembangan
transportasi harus diperhitungkan dengan tepat dan secermat mungkin agar
dapat mendukung tujuan pembangunan secara umum dari suatu daerah.
Pengadaan fasilitas pendukung transportasi yang melebihi tingkat kegiatan
hidup tertentu adalah suatu investasi yang merugikan, sebaliknya bila
pengadaan transportasi kurang, maka akan berdampak pada tersendatnya
kegiatan hidup dan roda perekonomian (Miro, 2005)

1
Karya Tulis Ilmiah Statistika 2016

Suatu transportasi dikatakan baik, apabila pertama waktu perjalanan


cukup cepat, tidak mengalami kemacetan. Kedua, frekuensi pelayanan cukup.
Ketiga, aman dan kondisi pelayanan yang nyaman. Untuk mencapai kondisi
yang ideal seperti itu sangatlah ditentukan oleh berbagai faktor yang menjadi
komponen transportasi, yaitu kondisi prasarana serta sistem jaringannya,
kondisi sarana, serta yang tidak kalah penting adalah sikap mental pemakai
fasilitas transportasi itu sendiri (Mujiono, 2002).
Kutai Kartanegara atau yang lebih dikenal dengan Kota Tenggarong
yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota ini didirikan pada tanggal
28 septenber 1782 oleh raja Kutai Kartanegara ke-15, Aji Muhammad
Muslihuddin, yang dikenal pula dengan nama Aji Imbut. Semula kota ini
bernama Tepian Pandan, ketika Aji Imbut memindahkan ibu kota kerajaan dari
pemerangan oleh Sultan Kutai nama Tepian Pandan kemudian di ubah menjadi
Tangga Arung yang berarti rumah raja. Namun pada perkembangannya Tangga
Arung lebih popular dengan sebutan Tenggarong hingga saat ini.
Kota Tenggarong terletak pada 116047’ – 117004’ bujur timur dan 0021’ –
0034’ lintang selatan. Titik pusat teringgi kota Tenggarong dari permukaan laut
± 500m. Kota Tenggarong dilewati oleh aliran sungai mahakam yang
merupakan salah satu sungai terbesar di Kalimatan Timur. Kondisi lahan di
Tenggaong cenderung lahan rawa didaerah daratan dekat tepian sungai dan
berbukit. Suhu udara rata-rata 300c, dengan curah hujan tahunan rata-rata 1500-
2000 mm pr-tahun
Berdasarkan data dan literatur yang telah disampaikan sebelumnya
diatas, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai gambaran
kondisi pekerja kapal feri penyebrangan di Kota Tenggarong (studi kasus
dampak di fungsikannya kembali jembatan Kartanegara). Faktor lain yang
mengakibatkan peneliti ingin mengangkat dan melakukan penelitian ini ialah
karena peneliti igin mengetahui bagaimana nasib para pekerja kapal feri setelah
jembatan di fungsikan

2
Karya Tulis Ilmiah Statistika 2016

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebagaimana diuraikan di atas maka
dikemukakan beberapa rumusan masalah,yaitu :
1. Apakah para pekerja kapal feri sudah menyiapkan modal jika feri semakin
lama semakin sepi peminat?
2. Usaha/pekerjaan apa saja yang akan dilakukan perkerja kapal jika usaha
kapal feri tutup?
3. Harapan apa saja yang para pekerja inginkan jika usaha penyebrangan kapal
feri ini akhirnya di tutup?

C.Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah para pekerja kapal feri sudah menyiapkan modal
jika feri semakin lama semakin sepi peminat.
2. Untuk mengetahui usaha/pekerjaan apa saja yang akan dilakukan pekerja
kapal jika usaha kapal feri tutup.
3. Untuk mengetahui harapan apa saja yang para pekerja inginkan jika usaha
penyebrangan kapal feri ini akhirnya di tutup.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat kepada
beberapa pihak, utama :
1. Manfaat bagi pengetahuan masyarakat umum untuk mengetahui bagaimana
nasib parapekerja.
2. Manfaat bagi pemerintah daerah yaitu hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam memformulasikan kebijakan
pengendalian terhadap kapal-kapal ferry serta pekerjannya.
E.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas,maka
untuk mempermudah dalam penelitian ini peneliti memiliki batasan-batasan
masalah,batasan masalah dalam penelitian ini ialah :

3
Karya Tulis Ilmiah Statistika 2016

1. Kapal-kapal feri yang kami teliti hanya di sekitar wilayah Tenggarong


karena itulah kapal-kapal feri yang terdekat.
2. Responden yang digunakan ialah para Nahkoda dan Pengatur kendaraan di
feri.

Anda mungkin juga menyukai