Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian dan Fungsi Jadwal Pelajaran


Jadwal pelajaran dapat dilihat dari arti penjadwalan terlebih dahulu.
Menurut Michael Marte (2002), penjadwalan atau yang lebih sering dikenal
oleh masyakarat dengan jadwal adalah sesuatu yang menjadi rutinitas atau
kebiasaan dalam menjalakan kehidupan sehari-hari terutama dalam sebuah
institusi seperti institusi pendidikan dan sebagainya. Dapat dinyatakan bahwa
dalam sebuah jadwal harus tersusun secara rinci, padat, memuaskan serta
tidak adanya konflik sehingga tidak adanya kendala atau batasan yang akan
dihadapi.
Menurut Drs. B. Suryosubroto (2005), jadwal pelajaran merupakan
bentuk lebih rinci dari keseluruhan proses pembelajaran dan pengajaran di
sekolah. Menurut Drs. Hendyat Soetopo (1982), jadwal merupakan sebuah
alat untuk mengkukur kemampuan kepala sekolah atau guru yang diberikan
amanah untuk melakukan tugas tersebut.
Dari berbagai pendapat dari beberapa ahli, dapat diartikan bahwa
jadwal pelajaran sejatinya adalah sebuah program yang telah tersusun secara
detail, padat dan terperinci mengenai sistematika jalannya proses
pembelajaran yang ada di sekolah. Jadwal pelajaran didalamnya juga
mengatur pertemuan antara siswa dan guru yang dilakukan setiap hari atau
setiap minggunya. Jadwal yang dihasilkan harus mudah untuk di pahami serta
dapat di terima oleh seluruh invidividu dan pihak yang terkait di dalamnya,
agar kemudian didalam proses pembelajaran mampu mengatasi sekaligus
menghindari kendala yang ada.
Dengan disusunnya jadwal pelajaran dengan baik dan benar maka
didalamnya akan tersusun penjabaran program pengajaran disekolah dengan
mengetahui: 1) mata pelajaran apa yang akan diajarkan, 2) waktu pelajaran
akan diajarkan, 3) lokasi atau ruangan kelas dimana pelajaran akan diajarkan,
dan 4) guru yang akan mengajar pada suatu forum pembelajaran selama satu
minggu waktu proses pembelajaran.
Bersama dengan itu juga, jadwal pelajaran memiliki fungsi sebagai
pedoman mengajar guru dan pedoman belajar bagi para murid dan juga untuk
mengetahui apa yang akan diajarkan pada waktu yang telah ditentukan
didalam kelas maupun diluar kelas. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru
memegang peran yang sangat penting karena guru yang menentukan arah
pembelajaran yang akan diajarkan kepada para murid terutama apa saja yang
harus dikuasai oleh para murid dan sejauh mana merka mampu menguasai
pembelajaran. Hal-hal inilah yang kemudian menjadi tuntutan fungsi dari
jadwal pelajaran.

B. Macam-macam Jadwal pelajaran


Dalam proses pembelajaran terdapat klasifikasi perbedaan dari macam
jadwal pelajaran, yakni jadwal umum dan jadwal khusus. Berikut adalah
penjelasan mengenai jadwal dan jadwal khusus.
1. Jadwal Umum

Jadwal umum disusun dan dibuat dengan mengisi serta


mengatur pemberian mata pembelajaran pada seluruh kelas dan
menunjukkan pembagian jam atau waktu mengajar bagi seluruh
tenaga pendidik di sekolah yang terkait.

2. Jadwal Khusus

Jadwal khsusus adalah suatu kegiatan dengan memberikan


mata pelajaran yang hanya terkhusus untuk suatu kelas tertentu
dengan hari tertentu juga yang telah disusun dengan sedemikian
rupa, sehinga pada mingu-minggu atau pertemuan berikut proses
pembelajaran telah ditetapkan sesuai jadwal.

Memberlakukan dua macam bentuk jadwal pelajaran ini akan


memberikan keseimbangan dalam menjalan proses pembelajaran karena akan
memaksimalkan potensi belajar siswa tanpa memaksakan kondisi suatu
murid. Pembagian jadwal pelajaran terhadap dua macam jadwal pelajaran ini
tentu dirasa akan sangat membantu terhadap murid-murid yang memiliki
potensi dan ingin mengembangkan potensi mereka lebih jauh lagi.

Jadwal pelajaran juga memiliki macam atau jenis yang berbeda lagi
jika ditinjau dari tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran. Terdapat tiga
jenis jadwal pelajaran untuk guru. Berikut adalah penjelasannya

1. Jadwal Pelajaran Kurikuler

Jadwal pelajaran kurikuler disusun dan dibentuk oleh guru


dengan memperhatikan persyaratan akademi seperti keseimbangan
dari bobot pelajaran setiap hari, serta harus adanya prioritas mata
pelajaran yang perlu didahulukan ditengah atau diakhir pelajaran,
seperti olahraga, kesenian, matematika, serta yang lain-lain, yang
terakhir adalah dengan memperhatikan pelajaran yang bersifat
praktikum.

2. Jadwal Pelajaran Ko-Kurikuler

Jadwal pelajaran ini disusun dan dibentuk dengan mendetail


tergantung situasi dan kondisi suatu individu atau kelompok
peserta didik sehingga mampu meningkatkan pemahaman,
keterampilan serta mencerna materi pelajaran secara efektif dan
efisien.

3. Jadwal Pelajaran Ektra-Kurikuler

Jadwal pelajaran ini disusun dan dibentuk untuk kegiatan yang


berada diluar jam pembelajaran aktif di sekolah. Jadwal pelajaran
ini bersifat untuk mengembangkan bakat atau ekpresi serta hobi
yang bertujuan untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar
dan prestasi peserta didik baik akademik maupun non akademik.

C. Langkah-Langkah Menyusun Jadwal Pelajaran


Menyusun jadwal pelajaran adalah salah satu kegiatan yang dilakukan
dalam manajemen kurikulum disebuah intiansi pendidikan yang termasuk
dalam proses pengorganisasian. Penyusuanan jadwal pelajaran umumnya
dilakukan oleh petugas khusus penyusunan jadwal di sekolah dasar, seksi
kurikulum di sekolah menegah pertama (SMP), serta wakil kepala sekolah
bidang kurikulum di sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA). Sebelum
menyusun jadwal pelajaran perlu memperhatikan beberapa aspek. Berikut
adalah penjelasan mengenai aspek-aspek yang harus diperhatikan.
1. Terdapat selingan antar mata pelajaran satu sama lain untuk
menghindari kejemukan. Hal ini bisa dilakukan dengan
memberikan jeda waktu setiap pergantian mata pelajaran atau
melakukan pemindahan ruang atau kelas setiap mata pelajaran
(moving class).
2. Memberi batasan waktu terhadap proses pembelajaran dengan
rincian untuk kelas I dan kelas II SD 30 menit/jam pelajaran,
kelas III-IV SD 40 menit/jam pelajaran, dan sekolah lanjutan
45 menit/jam pelajaran.
3. Memberikan jam istirahat kepada peserta didik untuk
menghindari kejenuhan.
4. Memberikan pengaturan waktu pelajaran yang tepat untuk
masing masing pelajaran. Terlebih untuk pelajar yang
membutuhkan daya pikir lebih dan tenaga agar dijadwalkan
pada jam awal sekolah.
5. Tidak menganggu proses pembelajara antara satu kelas dengan
kelas lain.
6. Teruntuk instansi pendidikan yang kecil dengan jumlah peserta
didik sedikit, dapat melakukan penggabungan waktu kegiatan
seperti pada jam olahraga, atau kesenian dan sebagainya.
Setelah memperhatikan berbagai macam aspek yang diperlu
diperhatikan, selanjutnya pihak penyusun jadwal di sekolah dapat melakukan
penyusunan terhadap jadwal pelajaran yang akan digunakan. Berikut adalah
langkah-langkah dalam menyusun jadwal pelajarann

1. Penyusunan struktur program kurikulum masing-masing mata


pelajaran dengan memperhatikan tiap jenis mata pelajaran yang
akan diajarkan serta standar waktu atau jumlah jam yang
digunakan perminggu terhadap setiap mata pelarajan tiap
jenjang kelas
2. Penyusunan pembagian tugas jam mengajar guru yang berisi
nama guru, jenis mata pelajaran yang diajarkan, jumlah jam
setiap mata pelajaran, dan kelas yang diajar.
3. Penentuan hari atau jam kosong masing-masing mata pelajaran
dan tenaga pendidik.
4. Menentukan jumlah jam pelajaran sekolah tiap minggu dengan
perincian sebagai contoh, senin-kamis = 8 jam pelajaran, jumat
dan sabtu = 6 jam pelajaran, dengan total jam pelajaran 44 jam
pelajaran dalam seminggu.
5. Menentukan jumlah ruang mata pelajaran hanya teruntuk
sekolah yang melaksanakan moving class.
6. Menentukan jumlah jam mata pelajaran setiap ruang mata
pelajaran selama seminggu. Dalam menentukan jumlah jam
pelajaran, harus dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa
semua jam pelajaran harus merata dalam ruang tertengu,
artinya tidak boleh melebihi jumlah jam mata pelajaran total
perminggu dibagi jumlah ruang mata pelajaran.
7. Membagi atau mendistribusikan jam-jam yang telah di atur
kepada guru mata pelajaran sesuai dengan kelas, jam dan hari-
hari yang telah disusun.
8. Mempublikasikan jadwal pelajaran kepada tenaga pendidik,
peserta didik, serta seluruh komponen lain yang
memerlukannya.

D. Prinsip-prinsip penyusunan jadwal pelajaran


Menurut Drs. Hendyat Soetopo dan Drs. Wasty Sumanto (1982)
terdapat dua prinsip yang dapat digunakan dalam menyusun jadwal pelajaran.
Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut.
1. Prinsip Didaktis
Prinsip didaktis berarti adalah prinsip yang berhubungan
dengan mata pelajaran yang dirasa memerlukan pemikiran
lebih berat untuk selaku diutamakan, seperti ditempatkan pada
jam awal proses pembelajaran disekolah. Prinsip didaktis juga
menyangkut terhadap kegiatan belajar mengajar yang tidak
mengganggu kelas lain, adanya selingan mata pelajaran, serta
diberikannya waktu untuk istirahat.
2. Prinsip Praktis
Prinsip praktis adalah prinsip yang memiliki hubungan dengan
masalah keahlian, spesialisasi, dan kemauan (dari guru),
tingkat pengalaman guru, masalah guru wanita, masalah hari
mengajar yang terkait dengan jumlahnya, dan masalah jam
kosong.

E. Pedoman Penyusunan Jadwal Pelajaran


Penyusunan jadwal pelajaran merupakan proses pengorganisasian
(organizing) dalam kegiatan manajemen kurikulum di sekolah. Jadwal
pelajaran menjadi sangat penting karena merupkan sebuah acuan mengajar
bagi guru dan acuan untuk belajar bagi peserta didik. Penyusunan jadwal
pelajaran juga membutuhkan ketelitian, ketelatenan, dan menghasilkan jadwal
pelajaran yang menunjang kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun jadwal pelajaran.
Menurut Ahmadi (1978: 73-74) terdapat enam hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun jadwal pelajaran yakni:
1. Terdapat selingan antar mata pelajaran agar kegiatan pembelajaran
menjadi hal yang tidak membosankan. Hal ini dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan memberi jeda setiap pergantian mata pelajaran
dan melakukan moving class pada tiap pergantian jadwal pelajaran.
2. Upayakan kegiatan pelajaran tidak terlalu lama. Dalam hal ini dapat
diatur misalnya kelas I dan II SD memiliki 30 menit setiap jam
pelajarannya. Sedangkan kelas III dan IV SD memliki waktu 40 menit
setiap jam pelajarannya, dan sekolah lanjutan memiliki waktu 45 menit
setiap jam pelajarannya.
3. Pada masing-masing mata pelajaran harus ditata pada waktu yang
tepat. Mata pelajaran yang membutuhkan daya pikir dan tenaga maka
diletakkan pada jam pelajaran awal.
4. Diantara mata pelajaran harus disediakan jam istirahat bagi siswa agar
tidak kelelahan dalam berpikir.
5. Usahakan jadwal pelajaran yang disusun tidak mengganggu kegiatan
pembelajaran di kelas lain.
6. Bagi kelas yang memiliki siswa sedikit dapat digabungkan dengan
kelas lain.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1978. Didaktik Metodik. C.V. Toha Putra Semarang.


https://www.slideshare.net/mobile/.../peningkatan-keaktifan-belajar-anak-
pada-mata-pel. (diakses pada tanggal 20 April 2019).

Marte, Michael. 2002. Models and Algortithms for School Timetabling – A


Constrainst-Programming Approach. https://edoc.ub.uni-
muenchen.de/936/1/Marte_Michael.pdf (diakses pada tanggal 14 April 2019).

Soetopo, Hendyat, Drs, dan Drs. Wasty Sumanto. 1982. Pengantar Operasional
Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usana Offset Printing.

Suryobroto, B, Dr. 2005. Tata Laksana Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaifullah. 2015. Trick Menyusun Jadwal Pelajaran.


https://dokumen.tips/documents/makalah-cara-menyusun-jadwal-
pelajaran1.html (diakses ada tanggal 15 April 2019).

Widyaningsih, Wahyu. 2011. Pengelolaan Jadwal Sistem Belajar Moving Class


(Kelas Berpindah) SMA Negeri 3 Bantul Sebagai Rintisan Sekolah Kategori
Mandiri.
http://eprints.uny.ac.id/21619/1/Wahyu%20Widyaningsih%2007520241040.p
df (diakses pada tanggal 13 April 2019).

Anda mungkin juga menyukai