FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
INTERPERETATION OF COMPLETE BLOOD COUNT RESULT
HAEMATOLOGIC SYSTEM AND DISORDERS AND CLINICAL
ONCOLOGY
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan student project yang
berjudul “Interpretation Of Complete Blood Count Result ” tepat waktu. Penulisan
student project ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Interpretation
Of Complete Blood Count Result.
Dalam penyelesaian student project ini, penulis mengalami beberapa kesulitan
terutama dalam penentuan sub bahasan serta pemilihan kosa kata. Namun berkat
bimbingan dari berbagai pihak, tulisan ini akhirnya bisa terselesaikan. Oleh karena
itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Fasilitator kami, dr. I Made Dwija Putra Ayusta, Sp. Rad atas bimbingan dan
motivasi yang selalu diberikan.
2. Evaluator kami, dr. AA Widyana, Sp.A atas bimbingan dan arahan yang
mencerahkan.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar bisa lebih
baik lagi di kemudian hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ............................................................................................ 2
2.2 Indikasi Pemeriksaan Darah Lengkap ............................................ 2
2.3 Proses Pemeriksaan Darah Lengkap ............................................... 3
2.4 Parameter Pemeriksaan ................................................................... 7
A. Leukosit (WBC) .................................................................................. 7
a. Neutrofil ............................................................................................. 7
b. Limfosit .............................................................................................. 8
c. Monosit ............................................................................................... 9
d. Eosinofil ............................................................................................. 9
e. Basofil ................................................................................................ 9
B. Eritrosit ............................................................................................... 10
C. HGB .................................................................................................... 10
D. HCT .................................................................................................... 11
E. MCV ................................................................................................... 12
F. MCH ................................................................................................... 12
G. MCHC ................................................................................................ 13
H. RDW ................................................................................................... 13
I. PLT ...................................................................................................... 13
J. MPV ................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan student project ini adalah :
1. Mengetahui definisi dari interpretasi pemeriksaan darah lengkap
2. Mengetahui indikasi pemeriksaan darah lengkap
3. Mengetahui proses pemeriksaan darah lengkap
4. Mengetahui parameter pemeriksaan darah lengkap
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Definisi
Pemeriksaan darah lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis pemeriksaaan
penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon
tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat
kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.1
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu : 1
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
3. Leukosit (White Blood Cell / WBC)
4. Trombosit (platelet)
5. Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
6. Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
7. Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)
8. Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
9. Platelet Disribution Width (PDW)
10. Red Cell Distribution Width (RDW)
Pemeriksaan darah lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke suatu
Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil yang diluar nilai
normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut,
sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan
suatu laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.1
2
3
Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi
sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan
membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi
4
Hematokrit
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah
merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal
hematokrit untuk pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar
36,1% - 44,3%.
Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus
dengan kadar hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi
pada penyakit-penyakit yang sama.3
Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi
virus, penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada
penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia,
gagal ginjal, dll.3
Trombosit (platelet)
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam
proses pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam
morfologi trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet
clumping (trombosit bergerombol).
Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya
tidak ada keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa
ditemukan pada kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura
(ITP), supresi sumsum tulang, dll.3
leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam sel/μl. Nilai normal : Eosinofil 1-3%,
Netrofil 55-70%, Limfosit 20-40%, Monosit 2-8%.3
b. Limfosit
Limfosit merupakan sel darah putih agranulosit yang mencakup 20% hingga
25% dari total keseluruhan leukosit yang beredar. Limfosit memilki diameter 8 m
sampai 10m, memiliki inti besar yang bulat meliputi hampir seluruh sel (gambar
1). Sel limfosit di bagi menjadi 3 yaitu sel limfosit B, sel limfossit T dan sel Null,
secara morfologis ketiga sel tersebut tidak dapat dibedakan namun dapat dikenali
melalui perbedaan penanda pemurkaannya. Sel limfosit T dan B merupakan sel
yang berperan dalan sistem imun.5
Normalnya sel limfosit memiliki nilai rujuk yaitu 25-40%. Peningkatan nilai
limfosit disebut dengan limfositosis dan penurunannya disebut dengan limfopenia.
Ada beberapa keadaan yang bisa menyaebabkan peningkatan limfosit diantaranya
yaitu infeksi bakteri kronis; infeksi virus seperti campak, rubella, dan hepatitis;
leukemia limfositik; mieloma multiple; mononuklear infeksiosa dan radiasi.
Adapun keadaan yang menyebabkan penurunan limfosit diantaranya leukemia;
sepsis; penyakit imunodefisiensi; lupus eritematosa; fase lanjutan infeksi HIV;
pengaruh obat-obatan kortikosteroid, antineoplastik dan terapi radiasi.6
9
c. Monosit
Monosit merupakan sel darah putih terbesar dalam sirkulasi darah, dengan
diameter penampangnya yaitu 10-12 µm. Jumlah monosit yang beredar dalam
sirkulasi yaitu 3-8% dari total keselurah sel darah putih. Masa hidup monosit
berkisar antara jam hingga tahun setelah beredar dalam sirkulasi.7
Dalam cek darah lengkap, nilai absolut monosit yang digunakan adalah 400-
1000 sel/mL sementara nilai persentase monosit yang digunakan adalah 1-10%.
Apabila hasil cek darah lengkap menunjukkan di bawah nilai monosit yang
digunakan, kemungkinan terdapat suatu keadaan imunosupresi, kegagalan sumsum
tulang, ataupun efek dari kemoterapi. Apabila hasil cek darah lengkap
menunjukkan di atas nilai monosit yang digunakan, kemungkinan terdapat suatu
keadaan infeksi kronis, penyakit autoimun, ataupun leukemia.8
d. Eosinofil
Eosinofil memiliki diameter penampang sebesar 10-12 µm dan menyusun 2-
4% dari total keselurah sel darah putih yang beredar dalam sirkulasi darah. Masa
hidup eosinofil mencapai kurang dari 2 minggu setelah beredar dalam sirkulasi
darah.7
Dalam cek darah lengkap, nilai absolut eosinofil yang digunakan adalah 0-
800 sel/mL sementara nilai persentase monosit yang digunakan adalah 0-7%.
Apabila hasil cek darah lengkap menunjukkan di bawah nilai eosinofil yang
digunakan, umumnya bukan merupakan suatu masalah. Apabila hasil cek darah
lengkap menunjukkan di atas nilai eosinofil yang digunakan, kemungkinan terdapat
suatu keadaan infeksi parasite.8
e. Basoffil
Basofil adalah sel darah putih yang memiliki banyak granula sitoplasma yang
gelap hingga menutupi inti. Granula ini mengandung heparin dan histamin.
Didalam jaringan, basophil menjadi sel mast. Basofil mempunyai lokasi pengikatan
immunoglobulin E (IgE) dan degranulasinya disertai pelepasan histamin.9 Dalam
differential blood count, nilai hitung basofil secara normal adalah 0-100 sel/mcL
atau 0-0.5%, dimana peningkatan dari jumlah ini menandakan keadaan alergi.8
Pengecekan basofil umumnya dilakukan untuk mengetahui keadaan chronic
10
B. Eritrosit (RBC)
Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel darah yang berfungsi untuk
membawa oksigen dan karbondioksida. Eritrosit hidup dan beredar dalam darah
tepi rata-rata selama 120 hari. Setelah 120 hari eritrosit akan mengalami penuaan
(senescence) kemudian akan dikeluarkan dari sirkulasi melalui sistem RES.11 Sel
darah merah berdiameter 8 μm dan menghasilkan energi secara anaerob untuk
menghantarkan oksigen dan karbon dioksida.9
Red blood cell (RBC) count adalah jumlah eritrosit dalam satu mm3 darah.
Nilai hitung RBC akan rendah dalam keadaan defisiensi besi, perdaraharan,
keadaan hemolisis, dan gangguan pada sumsum tulang. Peningkatan RBC dapat
mengindikasikan bahwa seseorang tinggal di daerah ketinggian, melakukan
olahraga dalam waktu yang lama, atau mengindikasikan kompensasi tubuh
terhadap keadaan hipoksia.12 Nilai normal hitung RBC pada laki-laki adalah 4.7-
6.1 x103/ mcL, sementara pada perempuan 4.2-5.4 x103/mcL.8
C. HGB (Haemoglobin)
Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul
haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan
protoporphyrin yang terbentuk di mitokondria. Globin terbentuk dari rantai asam
amino dalam ribosom.13
Daya ikat Hb terhadap O2 menurun : mudah melepaskan O2 terjadi dalam
keadaan:
- bila kadar 2,3–DPG menurun
- kadar H+ atau CO2 meningkat.
Nilai normal Hb ( bervariasi ):
Laki-laki : 13,4 – 17,7 g/dl
Wanita : 11,4 – 15,1 g/dl
Neonatus : 16,5 + 3 g/dl
11
D. HCT (Haematocrit)
Presentase volume sel darah merah terhadap volume darah seluruhnya (Darah
+ anticoagulan à dipusingkan).13
Normal : Dewasa Laki-laki : 45 – 47 %, Dewasa Wanita : 40 – 42 %
Hematokrit meningkat pada :
- Peningkatan Juml RBC : Policitemia
- Penurunan vol plasma
- Makrositosis
Hematokrit menurun pada :
- Anemia
- Micrositosis
- Dilusi = hidrasi
Penyebab kesalahan pemeriksaan:
1. Sample darah diambil setelah terjadi perdarahan (Hematocrit cenderung tinggi)
2. Anticoalugan berlebih
3. Kecepatan & waktu pemusingan (Macro 30’, Mikro 5-10’)
4. Terlalu lama Vena terbendung.13
12
yang terdapat dalam sel darah merah mengalami peningkatan. Kondisi yang
menyebabkan hal ini, antara lain anemia makrositik.14,15
I. PLT (Platelet)
Fungsi parameter pemeriksaan PLT (Platelet Count) adalah untuk mengukur
jumlah platelet yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah dan
menjaga intergritas vaskuler. Nilai normal platelet berkisar antara 150.000 –
400.000 sel/ul darah, jika jumlah platelet diatas atau dibawah nilai normal beberapa
kemungkinan akan terjadi meliputi:8
- Platelet diatas nilai normal
a) Leukimia
b) Myleloprolliferative disorders
14
c) Inflammatory conditions
- Platelet dibawah nilai normal
1) Bone marrow failure
2) Lupus
3) Pernicious anemia (VIT B12 Deficiency)
4) Leukimia
5) Lymphoma
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17