Amina Dan Amida
Amina Dan Amida
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
takar dan buret. Ketelitian pengukuran merupakan cara pembacaan skala yang tepat
pada alat ukur volumetri (labu takar, pipet gondok, ataupun buret) memperhatikan
angka signifikan, toleransi pembacaan skala, dan ketelitian standar dari alat.
Pembacaan skala pada alat ukur volumetri (buret, pipet gondok, labu takar, labu ukur)
harus benar-benar diperhatikan, dalam hal melihat skala, kedudukan badan, jenis alat
Kalibrasi dilakukan agar hasil pengukuran selalu sesuai dengan alat ukur
standar/alat ukur yang sudah ditera. Alat-alat analisis kimia dapat diartikan sebagai
alat-alat yang sering digunakan dalam pekerjaan analisis kimia; seperti: pipet
volumetri, labu takar, buret, labu erlenmeyer, neraca analitik ataupun neraca
listrik/neraca digital, cawan krus, pembakar bunsen (Hadi, Anwar, 2007; 122).
Untuk memperoleh hasil yang baik dalam analisis kimia diperlukan cara-cara
yang khusus dalam pemakaian dan pemeliharaannya. Adapun untuk pekerjaan analisis
kuantitatif anorganik yang perlu ketelitian lebih besar maka sebelum pemakaian alat-
alat volumetri yang terbuat dari gelas sebaiknya dilakukan dahulu kalibrasi alat.
1. Maksud percobaan
2. Tujuan percobaan
a. Untuk mengenali peralatan volumetrik khususnya yang berada dilaboratorium
kimia, cara memakai alat, alat volumetrik baik itu soal laboratorium berlangsung
C. Prinsip percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Alat pengukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap
dalam air encer yang umumnya digunakan sebagai pembanding dalam peneraan gelas
volumetri. Dasar umumnya adalah untuk menentukan berat air yang dimuat atau
dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu. Kemudian densitas air diketahui, maka
digunakan sebagai cairan kalibrasi. Volume dihitung dari massa dan kepadatan air.
menghitung kepadatan air. Formulasi baru dari kepadatan air (terutama didasarkan
pada karya Kell) sebagai fungsi temperatur pada 1990 International Skala suhu
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur. Artinya memberi angka
terhadap sesuatu yang disebut objek pengukuran atau objek ukur Kegiatan mengukur
dapat diartikan sebagai proses perbandingan suatu obyek terhadap standar yang
memberikan gambaran yang jelas tentang obyek ukurnya (Cairns, 2009; 125).
dalam hal ini dilakukan dengan menentukan nilai faktor kalibrasi yang digunakan
untuk menentukan besarnya sudut putar pada tiga sumbu x, y dan z. Gerak rotasi pada
sumbu x disebut roll rotasi pada sumbu y disebut pitch dan rotasi pada sumbu z
Ketelitian pengukuran merupakan cara pembacaan skala yang tepat pada alat
ukur volumetri (labu takar, pipet gondok, ataupun buret) memperhatikan angka
signifikan, toleransi pembacaan skala, dan ketelitian standar dari alat. Pembacaan
skala pada alat ukur volumetri (buret, pipet gondok, labu takar, labu ukur) harus benar-
benar diperhatikan, dalam hal melihat skala, kedudukan badan, jenis alat maupun jenis
larutan, dengan memperhatikan angka signifikan, toleransi pembacaan skala, dan sifat
ketelitian alat. Kalibrasi dilakukan agar hasil pengukuran selalu sesuai dengan alat
terhadap angka sebenarnya. Jadi, akurat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
angka hasil pengukuran, yaitu nilai z dari metode Mamdani dan metode Sugeno yang
menunjukkan hasil output yang benar berdasarkan nilai standar yang ditetapkan (Day,
1981;92).
Dasar umum dalam peneraan adalah untuk menentukan berat air yang dimuat
atau dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu, kemudian dengan densitas air yang
diketahui volume yang betul dapat dihitung. National Bureau of Standaris telah
menetapkan 20oC sebagai suhu untuk mengadakan kalibrasi peralatan gelas, karena
suhu Laboratorium biasanya tidak akan tepat 20oC. Maka peralatan gelas pada
hakikatnya, harus dikoreksi apabila digunakan pada suhu lain (James R. Evans,2007;
139)
Alat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap
penentuan kuantitatif dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, dan labu
takar. Pipet merupakan alat untuk mengukur volume kecil, pipet volume digunakan
untuk mengukur volume tertentu. Pipet harus ditera sebelum digunakan, yaitu pada
penggunaan pipet volume tertentu cairan harus mengalir keluar secara kuantitatif.
Buret mempunyai ujung pelepasan yang dapat diatur, berupa tabung kaca dengan
ukuran isi, 5, 10, 20, atau 50 mL yang bagian bawahnya ditutup dengan keran gelas.
dengan nilai yang sebenarnya. Presisi adalah tingkat atau derajat ketepatan atau
menghasilkan nilayi yang sama untuk setiap pengukuran yang dilakukan secara
Ada dua kelompok kesalahan dapat mempengaruhi akurasi atau presisi dari
nilai terukur. Kesalahan pasti adalah suatu kesalahan yang dapat ditentukan dan dapat
dihindari atau koreksi. Kesalahan ini biasanya konstan, misalnya pada kasus
suatu buret yang mempunyai kesalahan pada pembacaan volumenya. Kesalahan tak
pasti atau kesalahan acak yaitu suatu kesalahan pengukuran yang terjadi secara tak
tentu. Kesalahan ini tak dapat diramalkan atau diduga. Kesalahan ini mengikuti pola
pada beberapa kesimpulan dari hasil pengukuran yang mungkin pada sederetan
pengukuran. Kesalahan tak pasti sesungguhnya dikarenakan kemampuan yang
volume tertentu adalah alat gelas yang memenuhi syarat. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam penetapan volume sebenarnya dari wadah gelas adalah: (Khopkar,
2002;156)
1. Berat jenis air tergantung pada suhu, sehingga berat satu liter air bukan 1000
gram untuk semua suhu.
2. Oleh karena gaya tekan udara, yang pada suhu tertentu tergantung pada tekanan
barometer, satu wadah dengan volume besar beratnya akan lebih kecil, dibanding
kalibrasi peralatan gelas. Karena suhu laboratorium biasanya tidak akan tepat 20ºC,
maka alat gelas pada hakekatnya harus dikoreksi bila digunakan pada suhu lain, oleh
karena kesalahan yang disebabkan oleh pemuaian (atau kontraksi) baik dari bejana itu
penentuan kualitatif. Dari sifat dan fungsi dapat dibedakan atas pipet, buret, labu ukur,
dan gelas ukur. Dalam penggunaan alat ukur volume ini dapat terjadi kesalahan. Salah
satunya adalah kesalahan kalibrasi karena volume yang tertera tidak sesuai dengan
Dasar umum dalam peneraan adalah untuk menentukan berat air yang dimuat
atau dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu, kemudian dengan densitas air yang
diketahui volume yang betul dapat dihitung. National Bureau of Standaris telah
menetapkan 20oC sebagai suhu untuk mengadakan kalibrasi peralatan gelas. Karena
suhu Laboratorium biasanya tidak akan tepat 20oC, maka peralatan gelas pada
hakikatnya, harus dikoreksi apabila digunakan pada suhu lain (Fatimah, 2003;79).
Oleh karena kesalahan yang disebabkan oleh pemuaian (atau kontraksi) dari
baik bejana sendiri maupun larutan yang berada di dalamnya, koefisien muai panjang
cukup kecil sehingga pembetulan yang diperlukan untuk faktor ini untuk kebanyalan
pekerjaan boleh diabaikan (bejumlah setingkat satu bagian per 10000 untuk suatu
perubahan sebesar 5oC). Perubahan dalam volume larutan sendiri, sebaliknya adalah
lebih penting, tetapi masih dapat dihiraukan dalam banyak keadaan. Jika suhu bekerja
tidak jauh dari 20oC (perubahan setingkat satu bagian per 1000 pada setiap jarak
Alat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap
penentuan kuantitatif. Dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, dan labu
takar. Pipet merupakan alat untuk mengukur volume kecil. Pipet volume digunakan
unuk mengukur volume tertentu. Pipet harus ditera sebelum digunakan, yaitu pada
penggunaan pipet volume tertentu cairan harus mengalir keluar secara kuantitatif.
Buret mempunyai ujung pelepasan yang dapat diatur, berupa tabung kaca dengan
ukuran isi, 5, 10, 20, atau 50 mL yang bagian bawahnya ditutup dengan keran gelas.
Labu takar atau labu ukur adalah labu berleher panjang yang mempunyai bagian
bundar (perut) dengan volume 10, 25, 50, 100, 250 atau 1000 mL, yang ditutup dengan
sumbat gelas yang diasah atau sumbat dari zat sinafsis. Ruang isinya ditandai denga
suatu senyawa di dalam sampel, hasil ini biasanya tidak selalu tepat. Oleh karena itu
dengan nilai yang sebenarnya. Presisi adalah tingkat atau derajat ketepatan antara
ukuran-ukuran ulangan pada nilai yang sama, jadi presisi merupakan derajat
nilai terukur. Kesalahan pasti adalah suatu kesalahan yang dapat ditentukan dan dapat
duhindari atau koreksi. Kesalahan ini biasanya konstan, misalnya pada kasus
Kesalahan ini kadang-kadang bervariasi, tetapi dapat dihitung dan dikorekksi, seperti
suatu buret yang mempunyai kesalahan pada pembacaan volumenya. Kesalahan tak
pasti atau kesalahan acak yaitu suatu kesalahan pengukuran yang terjadi secara tak
tentu. Kesalahan ini tak dapat diramalkan atau diduga. Kesalahan ini mengikuti pola
pada beberapa kesimpulan dari hasil pengukuran yang mungkin pada sederetan
pengukuran. Kesalahan tak pasti sesungguhnya dikarenakan kemampuan yang terbatas
Rumus struktu : O
H H
berasa
METODE KERJA
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaaan ini adalah buret, botol labu ukur, pipet
2. Bahan
Bahan yang digunakan percobaan ini adalah aquadest
B. Cara Kerja
1. Labu ukur
2. Pipet tetes
3. Kalibrasi buret
a. Dibersihkan dan dikeringkan alat yang digunakan kemudian ditimbang botol
A. Hasil Pengamatan
Erlenmeyer + 92,37 gr
kosong
B. Perhitungan
Massa air = (Massa labu ukur + air) – (Massa labu ukur kosong)
= 155,635 – 56,44
= 99,195 gr
= 99,195 gr x 1,00o51
= 99,7088 ml
= 99,7008 ml – 100 ml
= - 0,29
2. Buret
a. Buret (5 ml)
= 96,89 gr – 92,37 gr
= 4,52 gram
= 4,52 x 1,0051
= 4,543 ml
= - 45,46
= 9,47 gram
= 9,47 x 1,0051
= 9,518 ml
Penyimpangan = volume buret – buret yang digunakan
= 9,518 ml – 50 ml
= - 40,482 ml
= 14,513 ml
= 14,513 ml – 50 ml
= - 35,487 ml
(toleransi yang diizinkan adalah 0,02 dan 0,04)
= 19,61 x 1,0051
= 19,7101 ml
= 19,7101 ml – 50 ml
= - 30,289 ml
= 24,61 gram
= 24,61 x 1,0051
= 24,735 ml
= 24,735 ml – 50 ml
= - 25,265 ml
C. Pembahasan
ukur yang mampu telusur ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukur
atau internasional dan bahan acuan tersertifikasi. Fungsi dari kalibrasi adalah
membandingkan dari satu alat ukur atau system yang memiliki hubungan yang sudah
diketahui dengan standar nasional dibandingkan dengan alat atau system lain yang
salah serta berbahaya. Tujuan kalibrasi adalah menentuka deviasi atau penyeimbangan
labu ukur, 100 ml dan buret 50 ml. dengan menggunakan air sebagai bahannya, karena
kecepatannya yang telah diketahui. Prinsip kerja dan labu ukur adalah labu ukur
memiliki ketelitian yang tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur larutan
secara teliti. Sedangkan pada prinsip kerja buret adalah harus berada dalam keadaan
bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan. Untuk mengetahui nilai
penyimbangan dari alat ukur maka harus diketahui terlebih dahulu massa air dan faktor
koreksinya.
menghasilkan massa labu ukur kosong yaitu 56,44 gram dan massa labu ukur yang
berisi air adalah 155,635 gram. Massa air yang diperoleh sebesar 99,195 gram. Volume
labu ukur adalah sebesar 99,7008 dan nilai penyeimbangannya adalah – 0,29
sedangkan toleransi yang diizinkan adalah 0,08 dan 0,16 sehingga pengujian ini tidak
Erlenmeyer kosong yang ditimbang adalah 92,37 gram dan didapatkan massa air
sebesar 4,52 gram. Volume untuk buret adalah 4,543 ml dan nilai penyeimbangannya
– 45,46, sementara toleransi yang diizinkan adalah 0,01 pada pengulangan kedua
diperoleh hasil sebesar 101,84 gram. Massa air sebanyak 9,47 gram sedangkan volume
buret adalah 9,518 ml nilai penyeimbangan adalah – 40,482. Toleransi yang diizinkan
hanya sebesar 0,02 dan 0,04 pengulangan yang ketiga denga memasukkan air sebanyak
15 ml kedalam Erlenmeyer dan menghasilakan massa sebanyak 106,81 dan massa air
Erlenmeyer untuk ditimbang dana memnghasilkan massa air dan Erlenmeyer sebanyak
111,98 gram, massa air yang diperoleh adalah sebesar 19,61 gram, dan volume buret
adalah 19,7101. Nilai penyeimbangannya sejumlah -30,289 dan berbeda jauh dengan
toleransi yang diizinkan yaitu sebesar 0,02 dan 0,04. Pengulangan ke lima dngan
ditimbang dan menghasilkan 116,98 gram. Massa air sebanyak 24,61 gram sedangkan
volume buret adalah 24,735 penyeimbangan yang didapatkan adalah sejumlah -25,265.
Toleransi yang diizinkan yaitu 0,02 dan 0,04. Yang berarti pengujian ini juga tidak
akurat. Hasil tang didapatkan dari kalibrasi labu ukur, labu ukur dan buret sangatlah
berbeda dengan toleransi yag diizinkan. Hal ini disebabkan karna praktikum yang
kurang teliti pada saat melakukan penimbangan. Suhu yang diukur dalam kalibrasi labu
ukur dan buret adalah 30oC atau 1,0051. Pengaruh suhu pada percobaan ini adalah
semakin tinggi suhu maka nilai volume yang diperoleh juga maka akan semakin tinggi.
Grafik yang dapat dibuat dari percobaan ini dapat berbentuk garis linear karena pada
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
untuk memastikan nilai-nilai yang ditunjukkan olah instrument ukur. Salah satunya
adalah peralatan volumetric. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah suatu alat
Labu ukur maupun buret sudah tidak layak dipakai lagi apakah buret dan labu
ukurnya layak atau tidak.
B. Saran
1. Laboratorium
2. Asisten
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Emanuael, 2003. Pengendalian gulma diperkebunan. Kasinus: Yogyakarta
FMIPA UPI
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Labu Ukur
Tambahkan air
Ukur suhu
2. Buret
Timbang 10 botol A
Buret
5 ml 10 ml 15ml, 20ml, 25 ml
Tunggu 30 detik
Timbang B
Volume : (A – B + X) – Y =….ml
Memenuhi syarat
B. Gambar