Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA

PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE DI


MUSEUM RANGGAWARSITA SEMARANG
Andhi Wisang Christian Dwiyanto1, Heribertus Himawan, M.Kom2
Email : christian.andy46@gmail.com, himawan26@dsn.dinus.ac.id
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165

ABSTRAK
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan suatu perusahaan, tenaga kerja yang berkualitas akan memungkinkan perusahaan
untuk mengelola kegiatannya sehingga tujuan yang ditetapkan tercapai. Salah satu aktifitas yang
penting bagi perusahaan adalah proses penilaian kinerja pegawai. Pada kenyataannya pengambilan
keputusan secara efisien dan efektif pada saat melakukan seleksi terhadap sumber daya manusia
bukanlah hal yang mudah, maka diperlukan suatu model pengambilan keputusan untuk membantu
memecahkan masalah tersebut. Penilaian kinerja pegawai adalah tahap untuk evaluasi terhadap
kinerja yang dilakukan selama masa kerjanya, serta dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
kenaikan pangkat pegawai. Penilaian kinerja pegawai sering mengalami kesulitan karena masih
menggunakan metode manual sehingga kurang efektif dan efisien. Untuk mengurangi kendala ini
diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat menilai kinerja pegawai dengan efektif
dan efisien.Sistem pendukung keputusan untuk penilaian kinerja didasarkan pada data manusia
yang terdapat di Museum Ranggawarsita Semarang. Proses penilaian kinerja pegawai ini
menggunakan metode Promethee (Preference Rangking Organization Method for Enrichment
Evaluation).Dalam proses penilaian kinerja pegawai menggunakan beberapa kriteria, termasuk:
DP3, masa kerja, tingkat pendidikan dan golongan. Hasil dari proses ini akan membantu pihak
penilai dalam mengevaluasi pegawai dan menentukan dalam hal kenaikan pangkat.
.
Kata Kunci :Sistem pendukung keputusan, Promethee, penilaian kinerja, kriteria, bobot.

ABSTRACT

A source of human resources is one of the factors that determine the success of an
enterprise, labor quality will allow companies to manage their activities so that the objectives set
achieved.One activity that is important for the company is the assessment process the employee
performance.In fact the decision-making efficiently and effectively on when doing the selection
against human resources it is not easy then required a decision-making model to help solve the
problems.The employee performance assessment is the stage for an evaluation of performance
done during the ex-coworker, and can be used as consideration for promotion employees.The
employee performance assessment often experience difficulties because it still uses the method of
manual so that less effective and uneficience. To reduce this obstacle required a support system
decision that could evaluate performance employees with effective and efisien.sistem supporters
the decision to the assessment is based on human data is found in semarang ranggawarsita
museum .The assessment process the employee performance is using a method of promethee (
preference ranking organization method for enrichment evaluation ) . In the assessment process
the employee performance using several criteria , Including: dp3 , the work , the level of education
and the level group .The result of this process will help the assessor in evaluating civil servants
and determine in terms of promotion .
Keywords: decision support system, promethee, performance, criteria, weight.

1
I. PENDAHULUAN Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung
1.1 Latar Belakang Museum di Indonesia Tahun 2009 –
Museum merupakan wahana 2011
yang memiliki peranan strategis NO TAHUN JUMLAH(ORANG)
terhadap penguatan identitas
masyarakat sekaligus sebagai media 1 2009 664.593
pendidikan yang mampu
mencerdaskan suatu negara. 2 2010 869.963
Berdasarkan situs resmi Museum
Nasional Sejarah Amerika, terdapat 3 2011 1.146.122
berbagai macam program untuk
menarik para pengunjung seperti 4 2012 1.518.666
demonstrasi, ceramah, dan teater film Sumber : Pengelola Museum Sri
kelas dunia. Membuktikan bahwa Baduga, 2012
museum di negara maju sangat peduli
terhadap pendidikan sejarah dan Tabel 1.2 Perkembangan WIsatawan
budaya untuk menumbuhkan Nusantara di Indonesia Tahun 2009 –
kebanggaan terhadap identitas 2011
bangsanya. JUMLAH
Indonesia merupakan negara NO TAHUN
(RIBUAN ORANG)
yang kaya akan budayanya.
Keragaman budaya yang dimiliki 1 2009 229.731
melalui peristiwa sejarah sudah
seharusnya diapresiasikan kepada 2 2010 234.377
masyarakat dan diketahui sebagai
identitas bangsa. Apresiasi tersebut 3 2011 236.732
diwujudkan dalam bentuk sebuah
museum. Museum menurut
International Council of Museums 4 2012* 105.954
(ICOM) merupakan sebuah lembaga Sumber : www.budpar.go.id, 2012
yang bersifat tetap, tidak mencari *: tahun 2012 sampai semester
keuntungan, melayani masyarakat dan pertama
perkembangannya, terbuka untuk
umum, memperoleh, merawat, Tabel 1.1 dan Tabel 1.2
menghubungkan, dan memamerkan menjelaskan perbandingan jumlah
artefak - artefak. Sangatlah wajar bagi pengunjung museum dengan tempat –
wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata lainnya. Perkembangan
museum untuk lebih mengenal jumlah pengunjung ke museum di
tempatnya berkunjung. Berlaku juga Indonesia meningkat secara perlahan,
untuk masyarakat lokal untuk tetapi masih sangat rendah jika
mengunjungi museum untuk sekedar dibandingkan dengan jumlah
mengisi waktu luang dan pengetahuan pengunjung ke tempat – tempat
umum. Namun di Indonesia, tingkat wisata lainnya. Masyarakat lebih
kesadaran untuk berkunjung ke memilih untuk berkunjung ke tempat
museum masih rendah dibandingkan wisata lain darpada ke museum,
dengan jumlah kunjungan tempat – disebabkan museum – museum di
tempat wisata lainnya. Perbandingan Indonesia yang masih kurang terawat,
jumlah pengunjung museum dengan fasilitas yang belum memadai, dan
tempatdi Indonesia tersaji dari tabel kurangnya sumber daya manusia.
berikut :

2
Sumber daya manusia Museum Ranggawarsita
merupakan salah satu aspek yang merupakan instansi pemerintah yang
penting dalam keberhasilan sebuah bergerak pada bidang pelayanan
museum. Maka dari itu diperlukan kepada masyarakat. Di mana pegawai
petugas museum sebagai tenaga negeri sipil berperan besar dalam
penjual dalam menarik minat pelayanannya terhadap masyarakat.
masyarakat untuk berkunjung ke Kinerja pegawai negeri sipil dituntut
museum. Kualitas pelayanan yang untuk berkompeten dalam memenuhi
baik akan meningkatkan kepuasan sasaran kerja. Pegawai negeri sipil di
masyarakat. Semua di atas dapat Museum Ranggawarstia Semarang
dicapai jika ditunjang dengan kinerja terbagi dalam berbagai bidang, yaitu
pegawai yang baik. bidang pengkajian dan pelestarian,
Kinerja merupakan sistem bidang tata usaha, dan bidang
yang digunakan untuk menilai dan pelayanan dan tata pameran.
mengetahui apakah seorang karyawan Sistem penilaian terhadap
melaksanakan pekerjaannya secara kinerja pegawai negeri sipil yang
keseluruhan, atau merupakan dilakukan Museum Ranggawarsita
perpaduan dari hasil kerja yaitu apa masih menggunakan sistem Daftar
yang harus dicapai oleh seseorang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-
dan kompetensi termasuk bagaimana 3) tahun 1993. Menurut situs resmi
mencapainya (Sedarmayanti badan kepegawaian negara, DP-3
2009:88). Kinerja pegawai yang sudah tidak digunakan lagi dalam
kurang baik akan berpengaruh penilaian kinerja pegawai negeri sipil.
terhadap kualitas layanan suatu Karena penilaian berdasarkan DP-3
instansi pemerintah. Sehingga dapat tidak didasarkan pada target goal
mengganggu tercapainya sasaran atau (kinerja standar/ harapan), sehingga
target kerja yang disepakati serta dalam prosesnya cenderung bias dan
pelayanan kepada masyarakat bersifat subjektif. Ketika tidak
menjadi kurang maksimal. Kinerja digunakan untuk promosi jabatan atau
pegawai yang berkualitas akan kenaikan pangkat, pejabat penilai
memudahkan suatu instansi dalam akan menggunakan nilai “sedang”
mencapai tujuannya dalam hal untuk menghindari nilai yang terlalu
pengabdian maupun pelayanan. Salah tinggi atau terlalu rendah. Pejabat
satu upaya yang dilakukan untuk penilai hanya sekedar menilai, belum
meningkatkan kualitas pegawai atau tidak memberikan klarifikasi dari
dengan adanya promosi jabatan atau hasil penilaiannya. Penilaian dengan
kenaikan pangkat. Peraturan DP-3 lebih berorientasi pada
Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo penilaian kepribadian dan perilaku.
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Penilaian perilaku terfokus pada
Tahun 2002 Tentang Kenaikan pembentukan karakter individu
Pangkat Pegawai Negeri Sipil dengan kriteria behavioral belum
menyatakan, kenaikan pangkat adalah terfokus pada kinerja, peningkatan
penghargaan yang diberikan atas hasil, dan produktivitas. Masalah lain
prestasi kerja dan pengabdian yang dihadapi adalah proses
pegawai negeri sipil terhadap negara, penghitungan yang terlebih dahulu
serta sebagai dorongan kepada dilakukan secara manual. Sehingga
pegawai negeri sipil untuk lebih mengurangi efektifitas dan
meningkatkan prestasi kerja dan keefisienan. Berdasarkan hal tersebut
pengabdiannya. di atas, diperlukan sebuah teknologi

3
yang mampu menyelesaikan negeri sipil di Museum
permasalahan di atas. Ranggawarsita Semarang?
Penulis membangun suatu 2. Bagaimana efektifitas metode
aplikasi sistem pendukung keputusan promethee untuk mengukur
untuk memberikan kemudahan dan kinerja pegawai negeri sipil di
efektifitas dalam menentukan Museum Ranggawarsita
keputusan dengan hasil maksimal. Semarang?
Metode yang digunakan adalah 1.3 Tujuan Penelitian
Metode Promethee (Preference Tujuan dalam penelitian ini
Rangking Organization Method for adalah :
Enrichment Evaluation). Promethee 1. Membuat software untuk
adalah metode dalam memecahkan menilai kinerja pegawai dengan
suatu masalah yang bersifat mengimplementasikan metode
multikriteria dengan cara menentukan promethee.
urutan (prioritas). Penelitian yang 2. Menerapkan sistem kepada
dilakukan oleh Hanstoro dalam pegawai di Museum
judulnya “SISTEM PENDUKUNG Ranggawarsita Semarang.
KEPUTUSAN PENENTUAN 3. Mengukur efektifitas software
BONUS PEGAWAI DENGAN dalam menghasilkan keputusan
METODE PROMETHEE” dengan mini survey.
menjelaskan bahwa metode
promethee sangat cocok digunakan II. TINJAUAN PUSTAKA
dalam penghitungan untuk 2.1 Sistem Pendukung Keputusan
menentukan urutan (prioritas) suatu Sistem pedukung keputusan
alternatif dari karyawan dengan cara atau Decision Support System (DSS),
menghitung preferensi tiap pegawai secara umum didefinisikan sebagai
menggunakan suatu fungsi. Dengan sebuah sistem yang mampu
metode ini dapat memberikan memberikan kemampuan baik
penghitungan secara objektif dan kemampuan pemecahan masalah
terstruktur, sehingga data yang sudah maupun kemampuan
diinputkan dapat diolah kembali pengkomunikasian untuk masalah
hingga berulang kali. semiterstruktur. Secara khusus, DSS
Dengan ini penulis didefinisikan sebagai sebuahsistem
melakukan penelitian dengan judul yang mendukung kerja seseorang
“SISTEM PENDUKUNG manajer maupun sekelompok manajer
KEPUTUSAN PENILAIAN dalam memecahkan masalah
KINERJA PEGAWAI semiterstruktur dengan cara
MENGGUNAKAN METODE memberikan informasi ataupun
PROMETHEE DI MUSUEUM usulan menuju pada keputusan
RANGGAWARSITA tertentu.[1]
SEMARANG”.
2.2 Rekayasa Perangkat Lunak
1.2 Rumusan Masalah Istilah Rekayasa Perangkat
Dari masalah yang telah Lunak (RPL) secara umum disepakati
dipaparkan,rumusan masalah yang sebagai terjemahan dari istilah
mendasari penelitian ini adalah : Software Engineering. Istilah
1. Bagaimana penerapan Metode Software Engineering mulai
Promethee dalam sistem dipopulerkan tahun 1968 pada
penilaian kinerja pegawai Software Engineering Conference
yang diselenggarakan oleh NATO.

4
Sebagian orang mengartikan RPL Dimana k adalah sejumlah
hanya sebatas pada bagaimana kumpulan alternatif dan fi (i=1,2,...,k)
membuat program komputer. Padahal merupakan nilai atau ukuran relatif
ada perbedaan yang mendasar antara kriteria untuk masing – masing
perangkat lunak (software) dan alternatif.
program komputer. Dalam
Perangkat lunak adalah metode Promethee ada enam bentuk
seluruh perintah yang digunakan fungsi preferensi kriteria. Untuk
untuk memproses informasi. memberikan gambaran yang lebih
Perangkat lunak dapat berupa baik terhadap area yang tidak sama,
program atau prosedur. Program maka digunakan fungsi selisih kriteria
adalah kumpulan perintah yang nilai kriteria alternatif H (d) dimana
dimengerti oleh komputer sedangkan hal ini mempunyai hubungan
prosedur adalah perintah yang langsung pada preferensia. Keenam
dibutuhkan oleh pengguna dalam fungsi kriteria tersebut meliputi :
memproses informasi (O’Brien, 1. Kriteria umum / tipeI (Usual
1999). Criterion )
0 jika d = 0
H (d) =
2.3 PROMETHEE (Preference 1 jika d ≠0
Ranking Organization Method for
Enrichment Evaluation) dimana d = selisih nilai kriteria
Metode Promethee termasuk
ke dalam kelompok pemecahan 2. Kriteria Quasi (Quasi Criterion)
masalah Multi Criteria Decision 0 jika –q ≤ d ≤ q
Making (MCDM) atau pengambilan H (d) =
keputusan kriteria majemuk yang 1 jika d < -q atau d >q
merupakan disiplin ilmu yang sangat
penting dalam pengambilan dimana d = selisih nilai kriteria
keputusan atau suatu masalah yang
memiliki lebih dari satu kriteria 3. Kriteria dengan Preferensi Linier /
(multikriteria). tipe III (Linear Preferences
Menurut Brans dan Marschal Criterion)
(1999:15), Promethee yang
merupakan singkatan dari Preference d/p jika –p ≤ d ≤ p
Rangking Organization Method for H (d) =
Enrichment Evaluation adalah 1 jika d < -p atau d >p
metode outrangking yang
menawarkan cara yang fleksibel dan dimana d = selisih nilai kriteria
sederhana kepada user (pembuat
keputusan) untuk menganilisis 4. Kriteria Level / tipe IV (Level
masalah – masalah multikriteria. Criterion)
Prinsip yang digunakan adalah 0 jika |d| ≤ q
penetapan prioritas alternatif yang H (d) = 0,5 jika q < |d| ≤ p
telah ditetapkan berdasarkan 1 jika p< |d|
pertimbangan dengan kaidah dasar :
dimana d = selisih nilai kriteria
Max{ f1(x), f2(x), f3(x),...,
fi(x), ....,fk(x)Ig

5
5. Kriteria dengan preferensi linier Promethee I yang menggunakan
dan area yang tidak berbeda/ tipe urutan parsial.
V 4. Φ−(𝑎) = Entering flow,
0 jika |d| ≤ q digunakan untuk menentukan
H (d) = (|d|-q) / (p-q) jika q < urutan prioritas pada proses
|d| ≤ p Promethee I yang menggunakan
1 jika p< |dalam area urutan parsial.
antara dua 5. Φ(𝑎) = Net flow, digunakan
kecenderungan q dan untuk menghasilkan keputusan
p, dua parameter akhir penentuan urutan dalam
tersebut telah menyelesaikan masalah
ditentukan. sehingga menghasilkan urutan
lengkap.
dimana d = selisih nilai kriteria

6. Kriteria Gaussian (Gaussan


Criteretion) 2.4 PHP (Hypertext Prepocessor)
H(d)= 1-exp {-d2/2 } Di sini penulis menggunakan
PHP sebagai bahasa pemrograman
Perhitungan Nilai Indeks : karena bersifat Open Source yang
𝑛
berarti dapat digunakan oleh siapa
𝜑 𝑎, 𝑏 = 𝜋1 𝑃1 𝑎, 𝑏 : ∀𝑎, 𝑏 𝜖𝐴 saja secara gratis. Sehingga dalam
𝑖=1 pembuataannya penulis tidak
mengeluarkan biaya sedikitpun.
Perhitungan arah preferensi PHP singkatan dari
dipertimbangkan berdasarkan nilai Hypertext Preprocessor yang
indeks leaving flow ( Ф+ ) entering digunakan sebagai bahasa script
flow ( Ф- ) dan net flow ( Φ ) server-side dalam pengembangan
mengikuti persamaan: web yang disisipkan dalam dokumen
1. Leaving Flow HTML[5]. Penggunaan PHP
1 memungkinkan web dapat dinamis
Φ+ 𝑎 = 𝜑(𝑎, 𝑥)
𝑛−1 sehingga maintenance situs web
𝑥𝜖𝐴
tersebut menjadi lebih mudah dan
2. Entering Flow efisien (Kasiman P:2006).
1
Φ− 𝑎 = 𝑛−1 𝑥𝜖𝐴 𝜑(𝑥, 𝑎)
III. METODE PENELITIAN
3. Net Flow 3.1 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem
Φ 𝑎 = Φ+ 𝑎 − Φ− 𝑎 yang digunakan adalah metode
modified waterfall. Metode modified
Keterangan: waterfall merupakan metode
1. f(𝑎, 𝑥) = menunjukkan pengembangan software yang bersifat
preferensi bahwa alternatif lebih sekuensial dan terdiri atas 5 tahap
baik dari alternatif 𝑥. yang saling terkait dan saling
2. f (𝑥, 𝑎) = menunjukkan mempengaruhi.
preferensi bahwa alternatif 𝑥
lebih baik dari alternatif
3. Φ+(𝑎) = Leaving flow,
digunakan untuk menentukan
urutan prioritas pada proses

6
f1(.)  Keseti 80 85 90 12,5
aan %
 Presta 90 80 75 12,5
si %
Kerja 85 85 85 12,5
 Tangg %
ung
Jawab 80 80 85 12,5
 Ketaat %
an
 Kejuj 78 75 80 12,5
uran %
 Kerja 80 80 75 12,5
Gambar 3.1 Modified Waterfall Sama %
Keuntungan dari metode  Prakar 90 80 85 12,5
%
modified waterfall adalah mudah sa
70 70 85 12,5
untuk dimengerti dan  Kepe
%
mimpi
diimplementasikan, pengembangan nan
sistem sangat terorganisir, selain itu f2(.) 65 70 80 5%
juga metode ini sangat cocok untuk f3(.) 70 85 90 15
pengembang yang bekerja %
perorangan. f4(.) 80 80 90 20
%

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Keterangan :


4.1 Identifikasi Poin Permasalahan A1,A2,A3 = Pegawai
Dari deskripsi singkat
f1(.) = Daftar penilaian pelaksanaan
permasalahan di atas, dapat diambil
pekerjaan (DP3)
poin – poin permasalahan yang
f2(.) = Masa Kerja
dijadikan identifikasi permasalahan
f3(.) = Tingkat Pendidikan
dari penelitian ini, yaitu :
f4(.) = Golongan
 Proses penilaian yang
dilakukan masih belum Tabel 4.2 Tipe Preferensi, Kaedah,
bersifat objektif. dan Parameter
 Penilaian perilaku terfokus
pada pembentukan karakter
KRIT Min/M FUN Paramete
individu dengan kriteria. ERIA ax GSI r
 Proses pelaksanaannya yang f1(.) Max 3 P=10
masih belum efektif dan f2(.) Min 2 Q= 2
efisien. f3(.) Max 3 P=5
4.2 Identifikasi Sistem f4(.) Max 3 P=10
Pada penelitian ini, sistem
yang digunakan merupakan sistem Tabel 4.3 Nilai Indeks Preferensi
aplikasi yang berbasis web yang Pega A1 A2 A3
terkandung data – data pegawai, wai
kriteria, bobot kriteria, nilai pegawai, A1 - -0,046875 -0,1625
dan hasil penilaian pegawai. A2 0,04687 - -0,115625
5
A3 0,1625 0,115625 -
4.3 Perhitungan Promethee
Tabel 4.1 Kasus Perangkingan Tabel 4.4 Leaving Flow, Entering
KRIT SUB A1 A2 A BO Flow, Net Flow
ERIA KRITERI 3 BO Pegawai L E N
A T A1 - 0,06979 -0,13958

7
0,06979 2. Tampilan Halaman Pegawai
A2 - 0,02191 -0,04382
0,02191
A3 0,0927 -0,0927 0,1854

Tabel 4.5 Hasil Perangkingan


Pegawai Net Flow Ranking

A1 -0,13958 3
A2 -0,04382 2
A3 0,1854 1 Gambar 5.2 Tampilan Halaman
Pegawai
V. IMPLEMENTASI Pada halaman pegawai
Tampilan sistem yang berisikan hasil perhitungan nilai
digunakan pada penelitian ini berbasis pegawai menggunakan promethee
web dengan menggunakan PHP, dan menampilkan perangkingan
javascript, HTML, dan CSS sebagai pegawai.
bahasa pemrograman. Tampilan pada
sistem ini dibagi menjadi 2 yaitu VI. KESIMPULAN DAN SARAN
tampilan untuk penilai dan tampilan 6.1 Kesimpulan
untuk pegawai. Berikut tampilan yang Berdasarkan kegiatan yang
dibangun pada sistem ini : telah dilakukan oleh peneliti selama
melakukan penelitian sampai
1. Tampilan Halaman Penilai
implementasi sistem pendukung
keputusan penilaian kinerja pegawai
ini, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan berikut:
1. Metode Promethee dapat
diterapkan dengan baik dalam
mengatasi permasalahan pada
penilaian kinerja pegawai di
Museum Ranggawarsita
Semarang.
Gambar 5.1 Tampilan Halaman 2. Metode Promethee yang
Penilai digunakan dalam proses penilaian
kinerja pegawai di Museum
Pada tampilan halaman penilai Ranggawarsita Semarang mampu
terdapat halaman login sebagai syarat memberikan penilaian yang
agar dapat masuk ke halaman penilai. objektif dan terstruktur. Semua
Terdapat beberapa menu yang ada kriteria dalam proses penilaian
pada halaman penilai. Menu input mempunyai pengaruh
kriteria berguna untuk menginputkan berdasarkan bobot yang
nilai kriteria, menu data nilai pegawai ditentukan dan data yang sudah
berisikan data nilai tiap kriteria, menu di-input-kan dapat diolah
nilai prosen kriteria berisikan nilai kembali hingga berulang kali.
kriteria yang sudah diproses dengan
bobot kriteria. 6.2 SARAN
Untuk meningkatkan
kemampuan dan fungsi dari program
ini ada beberapa saran yang dapat

8
diberikan untuk pengembangan yang Penerima Beasiswa dengan
bisa dilakukan, antara lain : Metode Promethee”,2013.ISSN:
1. Sistem yang dibuat ini masih 2339-210X.
dapat dikembangkan lebih lanjut
supaya menjadi sistem yang lebih [8] Abulwafa,Muhammad,”Pemilih
lengkap berdasarkan dengan an Karyawan Berprestasi
kepentingan yang lebih luas. Hal dengan Metode Analitical
yang dapat dikembangkan antara Hierarchy Process
lain adalah penambahan jumlah (AHP)”,2010.ISSN:2086-4981
pegawai hingga tidak ada [9] Novaliendry,Dony,”Aplikasi
batasannya dan penambahan Penggunaan Metode Promethee
jumlah kriteria bisa dilakukan Dalam Sistem Pendukung
berdasarkan syarat-syarat dari Keputusan Untuk Penentuan
perusahaan yang dipakai sebagai Media
variable pembanding. Promosi”,2009.ISSN:0216-0544
2. Perlu dilakukan pemeliharaan
dan pengawasan dari pihak yang [10] Wijanarto,M.Kom,”Portabilitas
bertanggung jawab terhadap Aplikasi Perangkingan Seleksi
sistem. Penerimaan Siswa Baru denan
Metode Promethee”.Universitas
DAFTAR PUSTAKA Dian Nuswantoro.
[1] Agni F,Hanstoro,”Sistem
Pendukung Keputusan [11] Gunawan,” Sistem Pendukung
Penentuan Bonus Pegawai Keputusan Pemilihan Gadget
Menggunakan Metode Android Menggunakan Metode
Promethee”,2011,Universitas Promethee”,2013.Universitas
Pembangunan Nasional Dian Nuswantoro.
“Veteran” Yogyakarta.
[2] Turban dkk, Decision Support
Systems and Intelligent
System,Andi.
[3] Hermawan, Julius,Membangun
Decision Support
System,Andi,2005.
[4] https://wahyudisetiyawan.wordp
ress.com/2009/08/29/metode-
promethee-preference-rangking-
organization-method-for-
enrichment-evaluation/, diakses
pada tanggal 15 Januari 2015
[5] Jogianto,Analisis dan Desain
Sistem Informasi, Yogyakarta :
ANDI OFFSET,2005.
[6] Peranginangin,K., Aplikasi Web
dengan PHP dan
MySQL,Yogyakarta:Andi,2006.
[7] Dewi,S.H.,.”Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Siswa

Anda mungkin juga menyukai