Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR

A. JENIS-JENIS BENCANA ALAM


1. Banjir
Banjir adalah bencana alam yang diakibatkan oleh curah hujan yang cukup
tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran-saluran pembuangan air yang
memadai, sehingga banjir dapat merendam berbagai wilayah-wilayah yang cukup
luas.

2. Longsor
Longsor atau disebut juga gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi
yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah guncangan atau getaran yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba lalu menciptakan
gelombang seismik. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak
bumi (lempeng bumi).

4. Letusan Gunung Merapi


Gunung meletus bisa terjadi karena endapan magma di dalam perut bumi
yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti
itulah gunung berapi bisa terbentuk. Letusan gunung berapi bisa merenggut
korban jiwa dan menghabiskan harta benda yang besar.

B. GEMPA BUMI
1. Magnitude
Magnitude adalah ukuran kekuatan gempa bumi, menggambarkan
besarnya energi yang terlepas pada saat gempabumi terjadi dan merupakan hasil
pengamatan Seismograf.

2. Skala MMI (Modified Mercalli Intensity)


Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini
diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli
pada tahun 1902.

3. Skala Richter
Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo
maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh
instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak
100 km dari pusat gempanya.

C. AKIBAT GEMPA BUMI


 Hancurnya bangunan infrastruktur karena goncangan tanah.·
 Korban jiwa yang terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan,
terkena longsor, dan kebakaran.·
 Jika sumber gempa bumi berada di dasar lautan maka bisa
membangkitkan gelombang tsunami yang tidak saja menghantam pesisir
pantai di sekitar sumber gempa tetapi juga mencapai beberapa km ke daratan.

D. PRINSIP PERENCANAAN
 Gempa kecil – terjadi kerusakan non-structural
 Gempa sedang – terjadi kerusakan structural, tetapi masih bisa diperbaiki
 Gempa besar – kerusakan struktur boleh terjadi tetapi tidak boleh runtuh

E. GAYAGEMPA
1. Static Analysis
Pada metode ini diasumsikan bahwa gaya horizontal akibat gempa yang
bekerja pada suatu elemen struktur, besarnya ditentukan berdasarkan hasil
perkalian antara suatu konstanta berat atau massa dari elemen struktur tersebut.

2. Respons spektrum
Respons spektrum adalah suatu spektrum yang disajikan dalam bentuk
grafik/plot antara periode getar struktur T, lawan respon-respon maksimum
berdasarkan rasio redaman dan gempa tertentu. Respon-respon maksimum dapat
berupa simpangan maksimum (spectral displacement, SD) kecepatan maksimum
(spectral velocity, SV) atau percepatan maksimum (spectral acceleration, SA)
massa struktur single degree of freedom (SDOF), (Widodo, 2001)

3. Time history analysis


Analisis dinamik linier riwayat waktu (time history) sangat cocok
digunakan untuk analisis struktur yang tidak beraturan terhadap pengaruh gempa
rencana. Dalam analisis ini digunakan hasil rekaman akselerogram gempa sebagai
input data percepatan gerakan tanah akibat gempa.
GEOTEKNIK
A. PENGERTIAN

Daya dukung (bearing capacity) adalah kemampuan tanah untuk


mendukung beban baik dari segi struktur pondasi maupun bangunan diaatasnya
tanpa terjadi keruntuhan geser.

Pencairan tanah atau likuefaksi tanah (bahasa Inggris: soil liquefaction)


adalah fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau agak jenuh kehilangan
kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, misalnya getaran gempa
bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak, sehingga tanah yang
padat berubah wujud menjadi cairan atau air berat.

B. PENYEBAB LIKUEFAKSI DI PALU

1. Likuifaksi terjadi di kawasan dengan tanah aluvium


Likuifaksi terjadi disebabkan di kawasan tersebut berada di tanah aluvium
atau tanah 'muda'.
"Bahasa geologinya tanah yang masih muda. Hitungan mudanya ratusan
tahun.

2. Potensi penyebab terjadinya likuifaksi dari ketebalan lapisan pasir


Lapisan tanah yang masih muda itu sangat mudah lepas akibat guncangan
gempa yang sebelumnya terjadi.
Potensi tanah yang mengalami likuifaksi akan menjadi lebih besar, jika
lapisan pasirnya lebih tebal.

3. Potensi likuifaksi dan gempa susulan di Palu tidak akan sebesar kejadian
awal
Seandainya pun terjadi lagi potensi gempa dan likuifaksi, dampaknya
tidak akan sebesar sebelumnya karena tanah yang mengalami lukuifaksi telah
keluar ketika bencana tersebut tejadi

C. PRINSIP DASAR BANGUNAN TAHAN GEMPA

Dalam membangun rumah tahan gempa, perlu menerapkan perencanaan denah,


pondasi, dan struktur bangunan. Adapun prinsip-prinsip bangunan tahan gempa
adalah sebagai berikut ini.
 Perencanaan gedung tanggap gempa pasti saja mesti simpel dan kompak.
Struktur bangunan tahan gempa mesti bisa menerima beban dan unsur
bangunan yang tidak menerima beban mesti dirasakan sebagai satu
kesatuan yang saling mempengaruhi.
 Bangunan tahan gempa mesti mempunyai volume yang ringan. Makin
berat bangunan maka kian besar daya massa andai terjadi gempa bumi.
Makin tinggi gedung yang dibangun, maka mesti kian ringan. Kontruksi
atap yang berat bisa membahayakan struktur yang sedang di bawahnya.
 Struktur bangunan tahan gempa yang direncanakan mestilah sesederhana
mungkin, sampai-sampai jalur gaya vertikal maupun horizontal bisa
dimengerti dengan paling mudah. Struktur yang simpel akan menciptakan
bangunan tahan pada situasi gempa yang keras.
 Denah bangunan tahan gempa usahakan ialah simetris dengan format segi
empat atau lingkaran.
 Struktur vertikal mesti ditempatkan sedemikian rupa sampai-sampai dapat
menerima beban vertikal sangat besar. Makin besar gaya vertikal maka
kian tahan terhadap gaya gempa (seismik horizontal) dan momen puntiran.
 Tinggi bangunan tahan gempa usahakan tidak melebihi empat kali lebar
bangunan.
 Struktur konstruksi usahakan mempunyai sifat monolit, berarti semua
struktur bangunan dikonstruksikan dengan bahan bangunan yang sama
sebab pada ketika gempa terjadi bahan bangunan akan bertolak belakang
saat menerima reaksi dari gempa.
 Ketebalan plat dan elevasi dinding balok usahakan lebih banyak dari
seringkali sehingga bisa menghindari getaran vertikal sejauh mungkin.
Balok tidak boleh diciptakan dengan lebih lebar dari tiang yang terdapat
pada tumpuan supaya tidak terjadi tegangan hambatan.
 Ringbalk horizontal pada masing-masing tingkatan dengan batang tarik
diagonal dapat menambah kestabilan gedung.
 Pondasi yang dipunyai haruslah yang simpel dan sekuat barangkali tidak
bakal patah pada ketika gempa bumi. Sebaiknya kita memilih pelat lantai
beton bertulang atau pondasi lajur kali dengan sloof beton bertulang.
 Reaksi bangunan pada ketika gempa terjadi bergantung pada teknik
pembangunan dan bukan pada etape perencanaan. Maka sangatlah penting
untuk Anda guna memanajemen pembangunan lokasi tinggal tahan gempa
dan memastikan setiap bahan bangunan yang dipakai ialah berkualitas
baik
LINGKUNGAN
Kerusakan lingkungan akibat proses alam adalah kerusakan terhadap
lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam. Kerusakan ini terjadi secara
alami tanpa campur tangan atau peranan manusia. Meskipun terkadang manusia
pun bisa menjadi pemicu awal terjadi proses kerusakan lingkungan secara tidak
langsung.
Kerusakan lingkunganhidup adalah proses deteriorasi atau penurunan
mutu (kemunduran) lingkungan. Jika dilihat dari faktor penyebabnya, kerusakan
lingkungan dapat dikategorikan menjadi kerusakan yang diakibatkan oleh
peristiwa alam dan diakibatkan oleh manusia.
Kerusakan lingkungan hidup oleh faktor alam disebabkan terjadinya gejala
atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi
keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi di
luar pengaruh aktifitas manusia sehingga manusia tidak mampu mencegah
terjadinya.
Beberapa peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan,
antara lain letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, banjir, badai dan
angin topan, kemarau panjang (kekeringan), dan tsunami.

KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT GEMPA BUMI


Gempa bumi adalah peristiwa alam berupa getaran atau gerakan
bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga dari dalam secara
tiba-tiba. Gempa bumi mengakibatkan kerusakan lingkungan berupa :
 Kerusakan bangunan.
 Tanah longsor.
 Perubahan struktur tanah dan batuan
 Degradasi lahan dan kerusakan bentang lahan
 Pencemaran udara
 Krisis air bersih
 Tsunami (gempa bumi di laut)
 Jatuhnya korban baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.

KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT TSUNAMI


Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan
permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Tsunami dapat diakibatkan oleh
gempa bumi yang terjadi di laut, letusan gunung berapi bawah laut, ataupun
longsor di dasar laut. Tsunami meninggalkan kerusakan lingkungan di dalam laut
maupun di sekitar pantai. Kerusakan-kekrusakan tersebut diantaranya adalah
rusaknya terumbu karang dan lamun, kerusakan fisik di sekitar pantai, serta
jatuhnya korban manusia.

JENIS TIMBULAN SAMPAH AKIBAT BENCANA


 Sampah akibat peristiwa gempa bumi dan tsunami yg volumenya sangat
besar dan jenisnya bervariasi mulai dari pohon, puing puing bangunan,
perabotan rumah tangga, hingga kendaraan
 Perlu relawan dan alat berat utk memilah dan menempatkannya pada
lokasi yg ditunjuk sebelum masing2 jenis sampah dimanfaat kan kembali
oleh masyarakat/ jadi material urug/ dikirim ke tpa/ bahan bakar dapur
umum (kayu)

PERMASALAHAN LINGKUNGAN YG LAIN AKIBAT BENCANA


GEMPA BUMI
 Suplai air bersih ke rumah - rumah hampir dipastikan terputus
 Kalaupun masih ada aliran, maka kemungkinannya sudah terce-mar air
limbah karena pipa yg terputus/ bocor akibat gempa
 Sistem perpipaan air limbah ke septik tank juga dipastikan bo-cor sehingga
mencemari air tanah/ air sumur
 Dampak yg terjadi adalah karena rusaknya fasilitas, para peng-ungsi akan
buang air besar sembarangan, sehingga dapat me-nimbulkan penyakit
diare/ muntaber

SOLUSI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH


 Untuk penyediaan air bersih dapat dipasang pompa air tanah dalam yang
dimasukkan ke dalam tangki - tangki air utk mengeluarkan air dari tangki
air utk warga pengungsi, dapat dimasukkan pompa submersible
 Untuk memastikan airnya bebas bakteri penyebab penyakit, harus di-
masukkan ke dalam tangki kaporit tablet.
 Uutuk kebutuhan air minum, perlu disuplai air kemasan secukupnya
 Listrik bila terputus dari jaringan PLN, maka untuk menghidupkan pompa
air dapat disuplai dari genset.
 Bila air yang tersedia hanya air asin yang keruh, maka harus disediakan
unit pengolah penjernih air
 Untuk penyediaan air bersih untuk mandi/ cuci/ kakus tidak perlu di-
lewatkan nano filtrasi, tapi dapat dibypass dari mikro filtrasi ke tangki air
utk mandi/ cuci/ kakus

Anda mungkin juga menyukai