Anda di halaman 1dari 5

A.

Pathway Hematemesis Melena


Pembentukan aktif jaringan ikat

Proses regenerasi sel hati dalam bentuk yang tergagnggu

Kegagalan parenkim hati Hipertensi portal Enselfalopati Ascites

Nafsu makan Varises esofagus Penekanan diafragma

Mual-muntah

Perut tak enak Tekanan meningkat Ruang paru menyempit

Kelemahan

Cepat lelah Pembuluh darah pecah

1. Prubahan nutrisi Sakit perut Hematemisis Melena Sesak nafas

2. Keseimbangan cairan 5. Gangguan pola nafas

3. Gangguan perfusi jaringan


4.Cemas.

B. Mind Map Hematemesis Melena

PENGERTIAN

Hemetamesis adalah Muntah darah dan


PENYEBAB PERDARAHAN SALURAN MAKAN BAGIAN ATAS mengindikasikan adanya perdarahan saluran PENATALAKSANAAN
cerna atas, yang berwarna coklat merah atau Mempertahankan saluran nafas paten dan
Kelainan esofagus: varise, esofagitis, keganasan.
“coffee ground restorasi volume intravascular adalah
Kelainan lambung dan duodenum: tukak lambung dan tujuan tata laksana awal. Infus kristaloid
Melena adalah Kotoran (feses) yang berwarna
duodenum, keganasan dan lain-lain. awal, sampai 30 mL/ kg, dapat diikuti
gelap yang dikarenakan kotoran bercampur
transfusi darah O-negatif atau yang
Penyakit darah: leukemia, DIC (disseminated intravascular asam lambung; biasanya mengindikasikan
crossmatched jika diperlukan. Pasien
coagulation), purpura trombositopenia dan lain-lain. perdarahan saluran cerna bahagian atas, atau
dengan perdarahan aktif memerlukan
perdarahan daripada usus-usus ataupun colon
Penyakit sistemik lainnya: uremik, dan lain-lain. konsultasi emergensi untuk
bahagian kanan dapat juga menjadi sumber
esofagogastroduodenoskopi (EGD).
Pemakaian obat-obatan yang ulserogenik: golongan salisilat, lainnya
kortikosteroid, alkohol, dan lai-lain.
Hematemesis
melena
ETIOLOGI Diagnosa yang dapat muncul
1. Duodenal ulcer (20 – 30 %) 1. Defisit volume cairan sehubungan dengan
2. Gastric atau duodenal erosions (20 – 30 %) PEMERIKSAAAN PENUNJANG perdarahan (kehilangan secara aktif)
2. Potensial gangguan perfusi jaringan
3. Varices (15 – 20 %) 1. Pemeriksaan laboratorium sehubungan dengan hipovolemik karena
seperti kadar hemoglobin, perdarahan.
4. Gastric ulcer (10 – 20 %) 3. Tidak efektifnya pola napas sehubungan
hematokrit, leukosit, sediaan
5. Mallory – Weiss tear (5 – 10 %) darah hapus, golongan darah dengan asites dan menurunnya
pengembangan diafragma.
dan uji fungsi hati.
6. Erosive esophagitis (5 – 10 %) 4. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi
2. Pemeriksaan radiologik
7. Angioma (5 – 10 %) 3. Pemeriksaan endoskopik 5. Kecemasan sehubungan dengan
4. Pemeriksaan ultrasonografi
8. Arteriovenous malformation (< 5 %) penyakitnya.
dan scanning hati
9. Gastrointestinal stromal tumors
C. Asuhan Keperawatan

TUJUAN ( NOC)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama di UGD, INTERVENSI (NIC)
kebutuhan cairan pasien dapat 1. Ukur dan catat pemasukkan
terpenuhi dengan kriteria hasil: Resiko Tinggi kurang volume
dan pengeluaran.
cairan sehubungan dengan
 Tanda vital dalam batas 2. Monitor vital sign
perdarahan
normal. 3. Monitor cairan parentral
 Turgor kulit normal. 4. Monitor laboratorium ; Hb,
 Membran mukosa lembab. Hct
 Produksi urine output
seimbang
Muntah darah dan berah darah
berhenti

Data Subyektif :
Klien puassa , merasa haus, sering berkeringat
Data Obyektif : mukosa mulut kering, muntah
darah sering (3 kali) dirumah sakit, berak
darah campur kencing berwarna merah
kecoklatan.
INTERVENSI (NIC)
TUJUAN ( NOC)
1. Kaji karakter, intensitas, dan letak
Setelah dilakukan asuhan
Nyeri akut berhubungan dengan nyeri
keperawatan selama di UGD
iritasi
diharapkan nyeri akut dapat R : Mengetahui derajat nyeri dan membantu
berkurang dengan kriteria hasil: dalam perencanaan intervensi
1. Pasien menunjukkan perilaku
2. Kaji ketidakefektifan/efek samping
yang lebih rileks
sedatif, analgesik, dan supositoria rektal dan
2. Pasien mengatakan nyeri salep
sudah berkurang
R : Sedatif dan analgetik dapat menurunkan
nyeri
3. Ubah posisi pasien secara teratur dan
gosok punggung untuk mengurangi rasa tidak
nyaman
DS: Klien mengeluh nyeri yang dapat
diukur dengan skala 1-10 R : Posisi yang sama dalam waktu lama dapat
menambah nyeri pada area yang menonjol
DO:
4. Berikan aktivitas yang bersifat hiburan
Klien berwajah menyeringai
dan istirahat yang teratur pada klien
R : Membantu mengalihkan perhatian
terhadap keluhan nyeri
5. Ambulasikan klien dengan bantuan
sesuai toleransi Berikan dorongan dan dan
ajarkan metode alternatif penatalaksanaan
nyeri
R : Pasien dapat menentukan sendiri teknik
alternatif bila nyeri dirasakan berat
D. Daftar Pustaka
Adi P, 2006. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas : Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: FKUI. Hlm 289-97
Davey P, 2006. Hematemesis & Melena: dalam At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga. Hlm 36-7
Junadi, P. et all. (1984). Kapita selekta. Media Aesculapius, FK-UI: Jakarta.
Long, Phips. (1991). Medical surgical nursing. Philadelphia, WB: Sounders.
Nurarif dan Kusuma. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc. Media Action:
Yogyakarta
Soeparman. (1984). Ilmu penyakit dalam Jilid II. FK-UI: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai