Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr, Wb

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah karena atas izinnya tugas
makalah ini dapat penulis selesaikan tepat waktu. Makalah ini berisikan tentang
materi kuliah fisiologi Olahraga yang bertemakan stretching di kedokteran gigi.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang benar dan
dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar pada kuliah fisiologi olahraga.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu atas segala kesalahan dan kekurangan yang ditemukan pada makalah ini
penulis minta maaf.

Wassalamualaikum Wr, Wb

Penulis

1
Streching di Kedokteran Gigi

Konsep Ergonomi

ERGOS, berasal dari bahasa Yunani, artinya kerja, sedangkan NOMOSyang juga
berasal dari bahasa Yunani artinyahokumatau ukuran. Wickens mendefinisikan
ergonomi adalah ilmu mempelajari faktor-faktor manusia untuk merancang mesin
yang dapat mengakomodasi keterbatasan manusia. International Labor
Organization (ILO) mengatakan bahwa Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari
atau mengukur pekerjaan. Ergonomi adalah ilmu yang multidisiplin, yaitu
perpaduan anatara ilmu kesehatan dan ilmu teknik. Dalam ilmu kesehatan
dipelajari antara lain anatomi tubuh manusia, biologi, fisiologi, antroplogi
kesehatan dan psikologi. Sementara dalam ilmu teknik antara lain dipelajari ilmu
teknik mesin, industri, disain dan mekanika. Disiplin ilmu kesehatan/kedokteran
memberikan batasan dan penjelasan tentang kemampuan dan keterbatasan
manusia. Dan disiplin ilmu teknik merancang tugas/pekerjaan, tempat kerja dan
sistem kerja. Ergonomi adalah ilmu tentang penyesuaian tugas dengan
kemampuan dan keterbatasan manusia untuk meningkatkan produktivitas dan
keselamatan di tempat kerja.

Ergonomi di Kedokteran Gigi

Di kedokteran gigi ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi ergonomi seperti
melatih keterampilan yang baik, training asisten, desain perlengkaan dan
peralatan, perubahan susunan tempat kerja serta keseimbangan dan latihan fisik.
Tidak menerapkan fungsi ergonomi dengan baik dapat menyebabkan dokter gigi
beresiko mengalami gangguan muskuloskeletal.

Secara garis besar, prinsip disain suatu tempat kerja harus memperhatikan :

1. Prinsip kepentingan: yang paling penting umumnya diletakkan dekat


dengan pekerja
2. Prinsip pemakaian tersering: yang paling sering digunakan juga harus
diletakkan dekat dengan pekerja

2
3. Pinsip fungsional: diatur sedemikian rupa sehingga fungsi dari pengaturan
tempat sesuai dengan peruntukannya dan tidak membuat sulit saat bekerja
4. Prinsip urutan: mengatur alat kerja , sarana dan prasarana harus sesuai
dengan urutan yang akan digunakan sehingga akan mempermudah saat
bekerja dan menyingkat waktu yang diperlukan

Prinsip-prinsip tersebut sangat perlu di terapkan di kedokteran gigi agar dokter


gigi tidak kesulitan dalam bekerja, mengingat banyak alat yang diperlukan untuk
berbagai perawatan di kedokteran gigi.

Mekanisme gangguan muskuloskeletal pada dokter gigi

Prevalensi

Dokter gigi adalah profesi yang rentan mengalami work-related musculoskeletal


disorders (MSDS). Data epidemiology menunjukkan sekitar 49-92 % dokter gigi
mengalami MSDs. Kondisi yang banyak dikeluhkan adalah nyeri pada leher dan
tulang belakang, nyeri pada pundak, siku dan tangan. Untuk mencegah cedera
pada otot atau pada jaringan lainnya diperlukan periode istirahat untuk
memelihara serta memulihkan struktur yang mengalami stress fisik. Postur yang
tegang dan gerakan berulang yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan
muskuloskeletal.

3
Etiologi

Sebanyak Dalam artikel review dijelaskan postur statis tampaknya dianggap


sebagai penyebab utama MSD yaitu lebih dari 84% studi, diikuti oleh gerakan
berulang (53,8%), karakteristik individu (seperti jenis kelamin, usia, IMT, gaya
hidup) (46,2%) , ketidakseimbangan otot (38,5%), faktor psikososial seperti stres,
konflik dengan rekan kerja, beban kerja dan karakteristik workstation (30,8%).

Posisi statis dan kebutuhan suplai darah

Pencegahan terhadap MSD pada dokter gigi

61,5% penggunaan instrumentasi modern dan ergonomis memainkan peran kunci


dalam mencegah MSD, diikuti dengan latihan peregangan (53,8%), pemeliharaan
postur tubuh yang benar dan gaya hidup sehat (46%), mengambil istirahat pendek
setelah setiap pemeriksaan gigi dan penggunaan workstation yang sesuai
dilengkapi dengan peralatan pembesaran dan penerangan yang memadai (30,8%);
dan pergantian, posisi berdiri/duduk sepanjang hari kerja dan dukungan dari
asisten (7,7%).

4
Salah Benar

Contoh posisi duduk

Posisi operator pasien dan asisten operator

5
Pergerakan pergelangan tangan dan kekuatan yang dihasilkan

Kriteria postur tubuh yang ergonomi berdasarkan test of visual perception

1. Sudut antara paha dan betis harus membentuk sudut yang besarnya 110º
atau lebih
2. Dokter gigi harus simetris ke depan dan punggung sejauh mungkin dari
sandaran tempat duduk, atau badan dimiringkan ke depan maksimal
hingga 10-20º, hindari memutar dan miring condong ke samping
3. Kepala dokter gigi dapat dimiringkan ke depan hingga 25º
4. Pedal driveharus diposisikan/ditempatkan dekat dengan salah satu
kaki5Lengan diangkat hingga 10-25º dari sumbu horisontal
5. Jarak antara area kerja (mulut pasien) ke mata (atau kacamata pelindung)
adalah 35-40 cm
6. Instrument harus diposisikan dengan area penglihatan dari dokter gigi
pada jarak antara 20-25 cm
7. Lampu dari dental chair harus diposisikan di atas kepala dokter gigi
sebelum dan saat dokter gigi bekerja, sehingga cahaya yang dihasilkan
terpancar lurus searah pandangan langsung ke dokter gigi

Stretching/ Peregangan di kedokteran gigi

Peregangan adalah serangkaian gerakan untuk melatih fleksibilitas anggota badan


seperti punggung, kaki, dan tangan. Peregangan dilakukan untuk melemaskan otot

6
dengan membuatnya berkontraksi. Stretching berguna untuk mengembalikan
fleksibilitas otot setelah tubuh melakukan kegiatan berulang atau tidak melakukan
gerakan sama sekali dalam beberapa waktu.

Peregangan serta istirahat dapat mencegah perubahan fisiologis yang merugikan


yang berkembang saat bekerja dalam posisi statis atau canggung. Dalam upaya
untuk mencegah terjadinya cedera pada otot dan jaringan lain, dokter gigi harus
mengusahakan waktu istirahat untuk memelihara struktur otot atau jaringan yang
tertekan. Jika jarak istirahat terlalu jauh, tingkat kerusakan bisa melebihi tingkat
perbaikan dan akhirnya menyebabkan kerusakan jaringan.

Peregangan dapat berfungsi untuk:

• meningkatkan aliran darah ke otot


• meningkatkan produksi cairan sinovial sendi
• mengurangi pembentukan titik pemicu kelainan muskuloskeletal
• pertahankan rentang gerak sendi yang normal
• meningkatkan pasokan nutrisi ke diskus vertebralis
• membuat respons relaksasi di sistem saraf pusat
• menghangatkan otot sebelum mulai bekerja
• mengidentifikasi struktur kaku yang mungkin cenderung mengalami
cedera

7
Beberapa latihan peregangan di kedokteran gigi yang cukup mudah untuk
dilakukan selama bekerja.

Peregangan di kursi (Chairside stretching)

Latihan peregangan badan

Peregangan pergelangan tangan dan jari tangan

Latihan peregangan tangan dan jari

8
Buka perlahan dan tutup tangan dari posisi benar-benar terbuka (Gambar 5a), ke
posisi tertutup sepenuhnya (Gambar 5c), yang berakhir dengan jari-jari Anda
terselip di telapak tangan Anda; tekan kedua telapak tangan Anda bersama dan
kemudian rileks (Gbr 5b); tarik perlahan dan relakskan masing-masing jari pada
masing-masing tangan secara terpisah (Gambar 5d);

Regangkan pergelangan tangan dan jari Anda, terutama area antara ibu jari dan
jari telunjuk. Stabilkan tangan Anda dengan menyandarkan siku di punggung atau
lengan kursi. Gunakan instrumen tangan dengan pegangan berdiameter besar —
gagang yang lebih besar mendistribusikan tekanan pada area permukaan yang
lebih besar pada kelompok otot tangan yang lebih besar.

Latihan peregangan punggung

Latihan peregangan punggung

Rilekskan leher, kemudian membungkuk perlahan, biarkan tangan dan kepala


jatuh diantara kaki. Tahan posisi beberapa saat, lalu kembali tegak perlahan
sambil mengkontraksikan otot perut, tangan dan kepala perlahan diangkat.

9
Latihan peregangan leher

Rilekskan bahu dan selipkan dagu ke leher, lalu angkat kembali kepala; miringkan
kepala ke samping seolah mencoba menyentuh telinga ke bahu; ulangi di sisi lain

Latihan peregangan pundak

Angkat bahu ke arah telinga dan putar kepala terlebih dahulu searah jarum jam
dan kemudian berlawanan arah jarum jam.

Poin yang Perlu Diingat:

 Lakukan berbagai peregangan sepanjang hari kerja


 Peregangan harus lembut dan bertahap
 Jangan meregangkan otot di titik rasa sakit
 Peregangan dapat ditahan hingga 10 detik dan ulangi 3-5 kali
 Bernapaslah dengan normal saat melakukan peregangan
 Jika Anda menderita kondisi muskuloskeletal berkonsultasi dengan Dokter
sebelum mencoba latihan baru yang tidak di kenal

10
Daftar Pustaka

Shah, Aasim F., Pradeep Tangad, Manu Batra, Soumik Kabasi. Ergonomics in
dental practice. International journal of dental and health sciences. 2014;1(1)

Kawaldeep, Kwatra S., Gupta Sakshi, Sharma Puneet, Bansal K. Deepak and
Garg B. Madhu. Ergonomics in dental practice : an update. European Journal of
Pharmaceutical and Medical Research. 2018; 5(7)

Mayuresh J baheti, Nandlal Girijawal Toshniwal. Ergonomics: A pain free


dentistry for professionals. 2014. Download di
Https://www.Researchgate.Net/publication/264784091

Gasibat, Qais, Aniza Abd Azis, Nordin Bin Simbak. Stretching Exercises to
Prevent Work-related Musculoskeletal Disorders – A Review Article. Journal of
sports science & medicine 2017; 5(2). p.27-37. DOI: 10.12691/ajssm-5-2-3

Sio, Simone D., Veronica Traversini, Francesca Rinaldo, Valerio Colasanti,


Giuseppe Buomprisco, Roberto Perri, Federica Mormone, Giuseppe La Torre, and
Fabrizio Guerra. Ergonomic risk and preventive measures of musculoskeletal
disorders in the dentistry environment: an umbrella review .PeerJ. 2018; 6(4154)

11

Anda mungkin juga menyukai