Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental, untuk mengetahui

pengaruh massage bayi terhadap peningkatan frekuensi menyusui dan

perubahan berat badan pada bayi usia 0-2 bulan. Desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah “one group pretest-posttest design”.

Pada desain ini terdapat satu kelompok penelitian dimana dilakukan tes

sebelum mendapat perlakuan (Pre test) dan setelah mendapatkan perlakuan

(post test). Kelompok tersebut akan mendapat perlakuan intervensi berupa

pemberian Massage Bayi. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai

berikut:

O1 X O2

Gambar 4.1
Desain penelitian

Keterangan :

O1 : Pre test frekuensi menyusui dan berat badan bayi

O2 : Post test frekuensi menyusui dan berat badan bayi

X : perlakuan massage bayi

36
37

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu

dan Anak Pertiwi Makassar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan bulan

Juni 2019.

C. Populasi Penelitian dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan oleh peneliti. Populasi pada penelitian ini adalah bayi yang

berusia 0 - 2 bulan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar, sebanyak 10

bayi.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia

0 - 2 bulan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar, sebanyak 10 bayi.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total

sampling dimana semua populasi menjadi sampel penelitian sebanyak 10

bayi.

Hasil penelitian dapat ditentukan dengan kriteria Inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dan suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti.


38

Pada penelitian ini kriteria insklusinya adalah:

a) Bayi Umur 0 – 2 bulan.

b) Bayi dengan kondisi sehat.

c) Berat badan bayi 2,6 Kg.

d) frekuensi menyusui pada bayi kurang dari

8 kali, dengan durasi 1 jam setiap

menyusui.

e) Bayi yang memperoleh ASI tanpa susu

formula hingga usia 2 bulan.

f) Ibu bayi yang bersedia menjadi

responden.

Sedang kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah

1) Bagi yang sedang mengalami sakit seperti panas tetapi bila

sakitnya terjadi selama proses penelitian, bayi tersebut akan

tetap dijadikan responden.

2) Bayi yang cacat organ.

3) Orang tua tidak bersedia menjadi responden.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variable Penelitian

a. Variabel Independen

Pada penelitian ini variable independent yang digunakan

adalah pijat bayi.


39

b. Variabel Dependen

Pada penelitian ini variable dependent yang digunakan adalah

frekuensi menyusui dan berat badan bayi.

2. Definisi Operasional

a. Massage bayi

Massage bayi merupakan suatu bentuk pemberian stimulasi

berupa sentuhan dan pijat pada tubuh dan anggota geraknya.

Kriteria objektif :

Diberikan sebanyak 2 kali sehari dalam 3 kali seminggu,

dilakukan selama 10-15 menit. Dan setiap bayi diberikan massage

sebanyak 24 kali.

b. Frekuensi menyusui

Frekuensi menyusui adalah jumlah dari keseluruhan

menyusui pada bayi selama 24 jam atau sehari semalam.

Kriteria objektif :

1) Minimal 8-12 kali sehari dan dikondisikan dengan kebutuhan

bayi.

2) Durasi menyusui pada bayi sekitar 1 jam untuk total 2

payudara, setiap 2-3 jam sekali .

3) Meningkat bila frekuensi menyusui pada bayi lebih dari

frekuensi sebelum massage dan menetap bila frekuensi

menyusui pada bayi sama dengan frekuensi sebelum

massage.
40

c. Berat badan bayi

Berat badan bayi adalah ukuran massa tubuh bayi yang

diukur menggunakan timbangan bayi dengan menggunakan satuan

kilogram.

Kriteria objektif :

1) Meningkat bila berat badan bayi lebih dari berat badan bayi

sebelum massage bayi.

2) Menetap bila berat badan bayi sama dengan berat badan bayi

sebelum massage bayi.

E. Instrument penelitian

1. ATK (kertas, pulpen, dan penggaris)

2. Panduan pijat bayi

3. Blanko persetujuan ibu responden

4. Kuesioner frekuensi menyusui

5. Handuk

6. Baby Oil/Lotion

7. Timbangan bayi

F. Prosedur penelitian

Penelitian dimulai dari menetukan topik dari penelitian yaitu

permasalahan yang akan menjadi bahan untuk diteliti, lalu dilanjutkan dengan

studi pendahuluan dengan melakukan observasi di tempat penelitian untuk

melihat banyaknya bayi. Data sekunder di dapatkan dari hasil pendataan dari

Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar. Setelah itu
41

menentukan populasi dari penelitian menurut data primer yang di dapatkan di

Rumah Sakit, dari populasi yang di dapat, akan didapatkan sample sesuai

dengan kriteria yang di tetapkan oleh peneliti.

Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengurus surat

perizinan penelitian dengan pengantar dari kampus Poltekkes Makassar

jurusan Fisioterapi yang kemudian diajukan pada ke Kepala Diklit Rumah

Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar yang kemudian

dilampirkan ke Ruang Fisioterapi di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan

Anak Pertiwi Makassar.

Kemudian terlebih dahulu melakukan pre test pada bayi dengan

pengukuran menggunakan instrument kuesioner frekuensi menyusui dan

timbangan bayi kemudian diberikan perlakuan yaitu massage. Setelah itu

dilakukan post test untuk mengevaluasi adakah pengaruh massage terhadap

peningkatan menyusui dan berat badan bayi meningkat atau menetap. Setelah

itu dilakukan olah data kemudian pelaporan hasil penelitian.

Menentukan topik penelitian

Pengurusan Izin Penelitian Studi Pendahuluan

Pengumpulan Kriteria inklusi dan


Data eksklusi
Sampel

Total sampling

Kelompok perlakuan
42

Pre test :
frekuensi menyusui dan berat badan
bayi
Massage Bayi

Post test :
frekuensi menyusui dan berat badan
bayi
Analisis Data

Penyajian data dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 4.2 Prosedur penelitian


G. Prosedur Kerja

1. Pre Test

Pre test dilakukan sebelum melakukan intervensi. Pre test yang dilakukan

adalah frekuensi menyusui menggunakan instrument kuesioner frekuensi

menyusui dan berat badan bayi menggunakan instrument timbangan bayi.

Sebelum diberikan pre test ibu bayi diberikan blanko persetujuan responden

setelah itu melakukan pengukuran frekuensi menyusui dengan diberikan

lembar kuesioner frekuensi menyusui untuk diisi. Kemudian melakukan

pengukuran berat badan, letakkan timbangan pada meja yang datar. Lihat

posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka nol, lalu lepaskan semua

pakaian bayi agar saat diukur hasilnya lebih akurat. setelah itu letakkan bayi

diatas timbangan dengan hati-hati kemudian lihat jarum timbangan sampai

berhenti dan baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
43

timbangan. Kemudian hasil pre test dicatat di lembar instrument pengukuran

berat badan.

2. Prosedur Pemberian Intervensi

Massage bayi dilakukan sebanyak 2 kali sehari dalam 3 kali seminggu,

selama 10-15 menit. Dan setiap bayi diberikan massage sebanyak 24 kali.

Pijat bayi dilakukan untuk menigkatkan frekuensi menyusui dan berat badan

bayi.

Teknik pijat bayi :

a) Diawali dengan berdoa dalam hati

b) Menyiapkan minyak atau baby oil atau lotion yang lembut

c) Posisi bayi terlentang

d) Kaki

Mengurut telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara

bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju ke jari. Atau membuat

lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara bersamaan pada

seluruh telapak kaki dimulai dari tumit

Gambar 4.3
Pijatan pada telapak kaki
Sumber : Ghoida (2015)
44

Memijat jari-jari kaki satu persatu dengan gerakan memutar

menjauhi telapak kaki dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap

ujung jari.

Gambar 4.4
Memijat jari-jari kaki
Sumber : Ghoida (2015)

Membuat lingkaran di sekitar kedua mata kaki sebelah dalam dan

luar. Kemudian mengurut seluruh punggung kaki dengan kedua ibu

jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari. Atau

membuat gerakan yang membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan

kedua ibu jari secara bersamaan, dari daerah mata kaki ke jari kaki.

Gambar 4.5
Memijat punggung kaki
Sumber : Ghoida (2015)
45

Mengurut kaki dengan lembut. Merapatkan kedua kaki bayi, lalu

meletakkan kedua tangan secara bersamaan pada pangkal paha,

kemudian mengusap dengan halus kedua kaki bayi dari atas ke bawah.

Gambar 4.6
Mengurut kedua kaki lalu meluruskannya
Sumber : Ghoida (2015)

e) Perut

Menghindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.

Mengusap lembut dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan

kanan dan kiri.

Melakukan gerakan I Love You pada perut bayi. ”I”: memijat perut

bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-

jari tangan kanan seolah membentuk huruf ”I”. ”LOVE”: membentuk

huruf ”L” terbalik, dengan melakukan pemijatan dari kanan atas perut

ke kiri atas kemudian dari kiri atas ke kiri bawah. ”YOU”: membentuk

huruf ”U” terbalik, dimulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke

atas kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah .


46

Gambar 4.7
Gerakan I Love You pada perut
Sumber : Ghoida (2015)

f) Dada

Membuat gerakan yang membentuk gambar jantung dengan

meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan anda di ulu hati. Setelah itu

buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di

atas tulang selangka, lalu ke bawah ke ulu hati seolah membuat

gambar jantung.

Gambar 4.8
Gerakan menggambar jantung pada dada
Sumber : Ghoida (2015)
47

g) Tangan

Dengan kedua ibu jari, memijat telapak tangan seolah membuat

lingkaran-lingkaran kecil dari pergelangan tangan ke arah jari-jemari.

Sedangkan keempat jari lainnya memijat punggung tangan.

Gambar 4.9
Memijat telapak tangan
Sumber : Ghoida (2015)

Memijat jari bayi satu per satu menuju ujung jari dengan gerakan

memutar. Mengakhiri gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap

ujung jari.

Gambar 4.10
Memijat jari-jari tangan
Sumber : Ghoida (2015)
48

Mengurut halus tangan bayi mulai dari lengan atas ke bawah

menggunakan kelima jari dan telapak tangan dengan cara

menggenggamkan tangan secara lembut.

Gambar 4.11
Mengurut dari lengan atas ke bawah
Sumber : Ghoida (2015)

h) Punggung

Memijat dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua

telapak tangan di sepanjang punggung bayi, dari bawah leher sampai

ke pantat bayi.

Gambar 4.12
Gerakan maju mundur pada punggung
Sumber : Ghoida (2015)
49

Mengusapkan punggung bayi dengan telapak tangan, dimulai dari

pundak ke bawah sampai ke pantat.

Gambar 4.13
Mengusap punggung dari atas ke pantat
Sumber : Ghoida (2015)

i) Kepala dan wajah

Angkat bagian belakang kepalanya dengan kedua tangan dan usap-

usap kulit kepalanya dengan ujung jari. Kemudian, gosok-gosok daun

telingannya dan usapusap alis matanya, kedua kelopak matanya yang

tertutup, dan mulai dari puncak tulang hidungnnya menyeberang ke

kedua pipinya. Pijat dagunya dengan membuat lingkaran-lingkaran

kecil.
50

Gambar 4.14
Mengusap lembut bagian mukanya
Sumber : Ghoida (2015)

j) Mengakhiri pijat bayi dengan berdoa

3. Post Test

Post test dilakukan setelah melakukan intervensi. Post test yang

dilakukan adalah frekuensi menyusui menggunakan instrument kuesioner

frekuensi menyusui dan berat badan bayi menggunakan instrument timbangan

bayi. Pada pengukuran frekuensi menyusui, Ibu bayi diberikan lembar

kuesioner frekuensi menyusui untuk diisi. Kemudian melakukan pengukuran

berat badan, letakkan timbangan pada meja yang datar. Lihat posisi jarum

atau angka harus menunjuk ke angka nol, lalu lepaskan semua pakaian bayi

agar saat diukur hasilnya lebih akurat. setelah itu letakkan bayi diatas

timbangan dengan hati-hati kemudian lihat jarum timbangan sampai berhenti

dan baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka

timbangan. Kemudian hasil post test dicatat di lembar instrument pengukuran

berat badan.
51

H. Analisis Data

Dalam menganalisis data yang akan diperoleh, maka peneliti akan

menggunakan uji statisik sebagai berikut :

1. Uji statistik deskriptif, untuk memaparkan karakteristik sampel

berdasarkan usia dan jenis kelamin.

2. Uji normalitas data, menggunakan uji Shapiro Wilk untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal.

3. Uji analisis komparatif (uji hipotesis), jika hasil uji normalitas data

menunjukkan data berdistribusi normal maka digunakan uji statistik

parametrik yaitu uji paired t sample. Jika hasil uji normalitas data

menunjukkan data tidak berdistribusi normal maka digunakan uji statistik

non-parametrik yaitu uji Wilcoxon.

Anda mungkin juga menyukai