Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kelvin Dwi Novrizer

NIM : 5180211355
Kelas : Manajemen F
Matkul : Etika Bisnis

ETIKA PASAR BEBAS

Pengertian Pasar Bebas


Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang sama dan fair bagi semua
pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen & objektif, memberi peluang yang
optimal bagi persaingan bebas yang sehat dalam pemerataan ekonomi. Rasanya sia-sia ketika
mengharapkan suatu bisnis yang baik dan etis kalau tidak di tunjang system social politik dan
ekonomi yang memungkinkan untuk itu. Dengan kata lain, betapa pun etisnya etika pelaku
bisnis, jika system ekonomi yang berlaku sangat bertentangan dengan nilai-nilai moral yang
dianutnya, akan sangat menyulitkan. Betapa etisnya pelaku ekonomi, kalaupun system yang ada
melanggengkan praktek-praktek bisnis yang tidak fair seperti monopoli, kolusi, manipulasi, dan
nepotisme secara transparan dan arogan, akan sulit sekali mengharapkan iklim bisnis yang baik
dan etis. Ini berarti, supaya bisnis dapat dijalankan secara baik dan etis, dibutuhkan puluh
perangkat hukum yang baik dan adil. Harus ada aturan main yang fair, yang dijiwai oleh etika
dan moralitas.

1. Keunggulan Moral Pasar Bebas


 Pertama : system ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan
yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
 Kedua : ada aturan yang jelas dan fair, dan karena itu etis. Aturan ini diberlakukan juga
secara fair, transparan, konsekuen, dan objektif. Maka, semua pihak secara objektif
tunduk dan dapat merujuknya secara terbuka.
 Ketiga : pasar memberi peluang yang optimal, kendati belum sempurna, bagi persaingan
bebas yang sehat dan fair.
 Ke empat : dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih
mampu menjamin pertumbuhan ekonomi.
 Kelima : pasar juga memberi peluang yang optimal bagi terwujudnya kebebasan manusia.
2. Peran Pemerintah
 Mengawasi agar akibat ekstern kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari.
 Menyediakan barang public yang cukup hingga masyarakat dapat membelinya dengan
mudah dan murah.
 Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan yang besar yang dapat
mempengaruhi pasar.
 Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan ketidak setaraan
dalam masyarakat.
 Memastikan pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan secara efisien.
 Campur tangan pemerintah dalam ekonomi.
 Membuat undang-undang. Dalam peraturan Undang-undang diperlukan untuk
mempertinggi efisiensi mekanisme pasar, menciptakan dasaran social ekonomi dan
menciptakan pertandingan bebas sehingga tidak ada kekuatan monopoli.
 Secara langsung melakukan kegiatan ekonomi (mendirikan perusahaan) dengan produksi
barang public.

3. Monopoli, Oligopoli, dan Suap

Pengertian Monopoli
Pasar monopoli, Monopoli berasal dari bahasa Yunani , “monos” yang berarti satu (sendiri)
dan “polein” yang berarti menjual. Dari akar kata tersebut secara sederhana orang lantas
memberi pengertian monopli sebagai suatu kondisi dimana hanya ada satu penjual yang
menawarkan (supply) suatu barang atau jasa tertentu, atau bisa di artikan hanya terdapat satu
penjual yang menguasai pasar. Jadi monopoli adalah kondisi pasar dimana hanya ada satu pelaku
bisnis atau perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu dan ada hambatan bagi
perusahaan atau pelaku bisnis untuk masuk ke dalam bisnis tersebut. Penentu harga pada pasar
ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis"
Jadi Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir
perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti yang mirip
dan ada hambatan bagi perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk dalam bidang industri atau
bisnis tersebut. Dengan kata lain, pasar dikuasai oleh satu atau segelintir perusahaan, sementara
pihak lain sulit masuk didalamnya. Karena itu, hampir tidak ada persaingan berarti.

Ciri-ciri dari pasar monopoli:


1. Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran.
2. Tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute).
3. Produsen memiliki kekuatan menetukan harga.
4. Tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa
keunggulan.

Faktor – faktor yang menimbulkan monopoli :


1. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi
2. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya yang dapat dikatakan unik dan tifak
dimiliki perusahaan lain.
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang – undang, yaitu pemerintahan memberi
hak monopoli kepada perusahaan tersebut

Pengertian Oligopoli
Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya
jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana
keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga
semua usaha promosi, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan
dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Sifat-sifat pasar oligopoli :


 Harga produk yang dijual relatif sama
 Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
 Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
 Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian:
 Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
 Timbul inifisiensi produksi
 Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
 Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
 Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
 Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk
menciptakan persaingan
 Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.

Pengertian Suap

Suap adalah pemberian sesuatu yang bernilai dengan tujuan memengaruhi kewajiban
hukum si penerima dan akhirnya menguntungkan si pemberi. Suap dapat membelokkan jalan
hukum Suap dapat menguntungkan orang yang salah dan merugikan orang yang tidak salah dan
membelokkan jalan hukum, bahkan bisa membunuh orang benar. Suap dapat memutarbalikkan
perkara orang benar dan keadilan, membuat orang benar terjepit dan hak orang miskin tidak
dibela.

Karena itu, hukum Taurat melarang pemberian suap. Mereka yang memutus perkara
harus bersikap adil dan tidak perlu gentar terhadap siapa pun, sebab pengadilan adalah
kepunyaan Allah. Pelayan publik tidak boleh menerima suap, sebab itu secara tidak langsung
membuatnya memihak yang dapat memberi dan tidak memihak yang tidak dapat (mau)
memberi.

Sumber:

https://indonesiana.tempo.co/read/119293/2017/11/15/malidoardiansyah97/monopoli-dan-etika-
pasar-bebas

http://stirapanut.blogspot.com/2014/01/monopoli-oligopoli-suap-uu-anti.html

Anda mungkin juga menyukai