ABSTRAK
PENENTUAN EFISIENSI FILTER HEPA DENGAN AEROSOL DIOCTHYL PTHALATE. Telah
dilakukan penentuan penapisan aerosol sangat halus dengan filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) secara
percobaan berdasarkan pada pengukuran konsentrasi aerosol Diocthyl Pthalate (DOP) monodispersi sebelum dan
setelah melewati filter uji. Dengan cara ini, dapat ditentukan efisiensi filter sebagai fungsi diameter aerosol dalam
rentang 0,017 - 0,747 |am. Dari hasil pengujian diperoleh efisiensi rata-rata filter Whatman - 41 ; Wliatman - 42
dan Whatman GF/A masing-masing sebesar 56,14 % ; 95,74 % dan 99,65 %. Filter serat gelas Gelman A dan
membran Whatman, memenuhi kriteria sebagai filter HEPA sesuai standar IAEA, karena mempunyai efisiensi
minimum 99,90%.
ABSTRACT
DETERMINATION OF HEPA FILTER EFFICIENCY WITH DIOCTHYL PTHALATE AEROSOL
Ultrafine aerosol filtration by HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter has been determinated experimentally,
based on the measurement of monodisperse Diocthyl Pthalate (DOP) aerosol concentration before and after passing
the test filter. Using this technique, filter efficiency can be determined as a function of aerosol diameter with range
from 0.017 to 0.747 pm. The average efficiencies for Whatman - 41; Whatman - 42 and Whatman GF/A filters
were 56.14 %; 95.74 %; and 99.65 % respectively. Gelman A fiber glass and Whatman membrane filter have
fulfilled criterion as HEPA filter according to standard of IAEA, because of their minimum efficiency of 99.90 %.
PSPKR-BATAN 114
Prosiding Presentasi Ilmiah Keseiamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996
ISSN : 0854 - 4085
TEORI
dengan t| t adalah efisiensi serat tunggal. Bila
Apabila partikel melewati filter Persamaan (6) disubstitusikan ke Persamaan
berserat, maka sebagian partikel akan (5) diperoleh persamaan efisiensi filter yaitu :
terperangkap pada filter. Efisiensi
pengumpulan partikel, dinyatakan dengan 4 a h
"t
persamaan : !t(\-a)dt
E = \-e (7)
No
E= (1) Besar harga kepadatan filter (a) dan diameter
serat (df) dapat ditentukan dengan mikrometer.
Persoalan yang sedang dikaji adalah penentuan
dengan A^,,, dan Nin masing-masing adalah efisiensi serat tunggal (r\^) yang secara teoritis
konsentrasi partikel yang keluar dan masuk dapat digunakan untuk memperkirakan efisiensi
dari filter (partikel/cm3). Perbandingan antara total filter (E).
partikel yang keluar dan masuk filter disebut
penetrasi dan dirumuskan sebagai berikut: Mekanisme Penyaringan
Penyaringan partikel sewaktu melewati
P= (2) filter berserat, ditentukan oleh tiga mekanisme
N... pengendapan yaitu difusi Brown, pemegatan
dan tumbukan inersial. Efisiensi serat tunggal
jumlah partikel yang melewati filter bergantung (r\{) dapat diasumsikan sebagai pendekatan
pada ketebalan filter (h), sehingga perubahan pertama penjumlahan efisiensi difusi (rjD),
konsentrasi fungsi elemen ketebalan efisiensi pemegatan (TJP) dan efisiensi tumbukan
adalah : inersia (rjT) [5].
PSPKR-BATAN 115
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996
ISSN : 0854 - 4085
Partikel yang bergerak secara difusi Brown Bila dipakai model aliran Kuwabara, maka
arahnya dapat menyimpang dari garis alir efisiensi pemegatan dapat dinyatakan dengan
udara melewati filter kemudian menabrak dan persamaan :
menempel pada serat (Gambar 2). Mekanisme
pengendapan secara difusi Brown ditentukan
oleh parameter bilangan Peclet (Pe) yang 2K 1+
didefinisikan sebagai:
(13)
,-K (10)
PSPKR-BATAN 116
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20 - 21 Agustus 1996
ISSN : 0854 - 4085
Garis atir udara Tumbukan Inersia tunggal dan efisiensi penyaringan filter secara
teori.
Lintasan partikel
(15)
18 r]df
Stk
VT = [(29,6 - 2 8 a0'62 ) R2 - 27,5 ]
2K2
PSPKR-BATAN 117
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996
ISSN : 0854 - 4085
PSPKR-BATAN 118
Prosiding Prcsentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi d a n Lingkungan, 2 0 - 2 1 Agustus 1996
ISSN : 0854-4085
Udara
Pompa Neutralizer
Pengering
hisap Kr-85
model 3072
Penyuplai udara bersih
model 3074
Pengabut
CPC
Klep Pengklasifikasi Elektrostatis
Pencacah
Partikel Aerosol
Beda Tekanan
Walaupun filter Whatman 42 terbuat harus > 0,1 [6]. Efisiensi filter Whatman 42
dari bahan yang sama dengan filter Whatman untuk diameter partikel antara 0.017 dan 0,457
41 yaitu selulosa ester, tetapi karena um berkisar antara 91,31 dan 98,52 % (rerata
mempunyai diameter serat yang lebih kecil 95,74%), dan perbedaan dengan teori sebesar
yaitu 1,6 um, maka efisiensinya lebih tinggi. 4,26% (Hhat Gambar 8).
Hal ini terjadi karena harga parameter
pemegatan R sebesar 0,04 sudah mendekati Efisiensi (%1
syarat minimum yang diperkirakan oleh Lee
dan Liu [6], sehingga mekanisme pengendapan
secara pemegatan memegang peranan yang
berarti dalam proses pengendapan aerosol DOP
pada filter. Selain itu susunan serat lebih
homogen dan teratur. Efisiensi minimum yaitu
90 % terjadi pada partikel ukuran 0,074 urn, Pemegatan
penyebabnya serupa dengan filter Whatman 41. Difusi
Pemegatan Difusi-Pemegatan
Diameter partikel lebih dari 0,291 um, 20 -f- •+• -1-
0,017 0,028 0,053 0,074 0,132 0.221 0,291 0,337 0.457
mekanisme pengendapan secara tumbukan
Diameter partikel (um)
inersia mulai terlihat peranannya, walaupun
masih kecil dibandingkan pengendapan secara
pemegatan. Ini terjadi karena bilangan Stokes Gambar 7. Efisiensi filter Whatman 41 secara
(Stk) masih lebih kecil dari 0,01, padahal agar teori dan percobaan.
proses tumbukan inersia dominan harga Stk
PSPKR-BATAN 119
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20 - 21 Agustus 1996
ISSN : 0854 - 4085
Efisiensi filter Whatman GF/A dan nitrat halus berkisar antara 99,91 dan 99,98%
Gelman A tinggi yaitu masing-masing 99,65 (Gambar 11). Hal ini terjadi karena partikel
dan 99,97 %, karena terbuat dari serat gelas yang berukuran di bawah 1 urn dapat dengan
dan memiliki serabut (serat) yang lebih banyak mudah terperangkap di dalam lubang yang
dibandingkan filter Whatman 41 atau 42. Filter berukuran 0,8 jxm. Distribusi pengendapan
ini mempunyai diameter serat kecil dan tidak filter membran berpori lebih merata dengan
begitu padat (Gambar 5b) sehingga mekanisme koefisien absorbsi yang rendah, sehingga filter
pengendapan secara pemegatan, difusi maupun ini banyak dipakai untuk sampling partikel
tumbukan inersia menjadi dominan. Ini terjadi radioaktif pemancar alpha dan pengukuran
karena ukuran diameter serat kecil sehingga dengan spektroskopi alpha [11]. Akan tetapi
kelengkungan garis alir menjadi kecil pula, filter ini rapuh dan harganya relatif mahai ( ±
sehingga kecepatan garis alir naik yang akan Rp. 1000 /buah).
mempersulit bagi partikel untuk menyesuaikan
dengan garis alir dan menabrak serat. Efisiensi (%1
Perbedaan harga efisiensi dari hasil percobaan
dan perhitungan teoritis untuk filter Whatman
GF/A sebesar 0,35 % dan untuk Gelman A 100
sebesar 0,03 %.
99 Difusi Difusi
Difusi
Pemegatan
Pemegatan
Tumbukan Inersia
100
98
90 0,017 0,053 0,132 0,291 0,457 0,746
Difusi Difusi \ Pemegatan
„ 80
Pemegatan i Dfusi-Pemegatan Diameter partikel (um)
^ 70 I Tumbukan Inersia
| 60
uj
50 Gambar 10. Efisiensi filter Gelman A secara
40 teori dan percobaan.
\— Eksperfmen
30
20 -4- -f- -4-
0,017 0,028 0,53 0,074 0,132 0,221 0,291 0,337 0,457
Efisiensi (%)
Diameter partikel (um)
96
Efisiensi (%)
94
Teori 92
SO
100 0,017 0,028 0,063 0,074 0,132 0,221 0,291 0,337 0,457
94
Gambar 11. Efisiensi filter Whatman membran
92 secara percobaan.
90
0,017 0,028 0,053 0,074 0.132 0,2210,291 0,337 0,457 0,535 0,746
PSPKR-BATAN 120
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkiingan, 20-21 Agustus 1996
ISSN : 0854 - 4085
penelitian ini, sesuai dengan hasil penelitian Filters, Aerosol Science and Technology, 1
orang lain untuk jenis filter yang sama [11]. (1982) 147-161.
7. BUNA WAS, OTTO P. RUSLANTO dan
KESIMPULAN GATOT SUHARIYONO, Metode Penen-
tuan Efisiensi Filter Sebagai Fungsi
1. Dari hasil percobaan, diperoleh bahvva Diameter Aerosol dan Koreksinya, belum
efisiensi filter bergantung pada diameter diterbitkan(1996).
partikel dan karakter filter ( diameter serat PAYETS.,BOULAUD, MADELAINE,G.,
dan kerapatan filter). and RENOUX A., Penetration and
2. Perbedaan harga efisiensi filter dari hasil Pressure Drop of a HEPA Filter During
Loading with Submicron Liquid Particles,
percobaan dan perhitungan teoritis untuk
J. Aerosol Science. 23 (1992) 723-735.
Whatman 41, Whatman 42, Whatman
GF/A dan Gelman A adalah masing- 8. HORN, H. G., Optimization of the
Electrostatic Gasification for the
masing 23,44 %, 4,26 %, 0,35 % dan
Generation of Monodisperse Aerosol for
0,03 %.
Filter Testing, J. Aerosol Science 22
3. Filter Gelman A dan Membran berpori
(1991)339-342.
memenuhi kriteria sebagai filter HEPA
9. YEH, H. C , and LIU, B. Y. H., Aerosol
sesuai standar IAEA, karena mempunyai
Filtration by Fibrous Filter-II :
efisiensi > 99,90 %.
Experimental, J. Aerosol Science 5 (1974),
205-217.
UCAPAN TERIMA KASIH
10. LEE, K.W., and MUKUND RAMA-
Penelitian ini dibiayai oleh Proyek MURTHI, "Filter Collection", Aerosol
PPKR-KL dengan nomer kode 15.07.13.94. Measurement : Principles, Technique, and
Penulis mengucapkan terima kasih kepada sdr. Applications, Ch. 10, Willeke K. and Paul
Rhadeya Setiawan, S.Si atas bantuannya dalam A. Baron (Ed. ), New York : Van Nastrand
pengambilan data dan diskusi. Reinhold. 1993.
DAFTAR PUSTAKA
DISKUSI
1. IAEA, Particulate Filtration in Nuclear
Sahala Lumbanraja - PPkTN :
Facilities, Technical Report Series No. 325
Menurut teori yang Anda terangkan bahwa
(1991).
filter yang digunakan untuk perhitungan secara
2. ICRP, Human Respiratory Track Model
teoritis dianggap ideal. Mengapa efisiensi filter
for Radiological Protection, ICRP
Whatman 41 secara teoritis tidak merata
Publication 66 (1994).
(100%) bahkan hampir 50% untuk difusi,
3. LEE K. W., and LIU B. Y. H., On the
sedangkan untuk filter yang lainnya hampir
Minimum Efficiency and the Most
100% untuk semua kondisi. Faktor-faktor apa
Penetrating Particle Size for Fibrous
yang mempengaruhi perhitungan teoritis untuk
Filters, J. Air Pollution Control Associa-
Whatman 41 sehingga hasilnya tidak seperti
tion vol. 30 No. 4 (1980) 377 - 381.
untuk filter lainnya ?.
4. HINDS W. C , Filtration in Aerosol
Technology, John Wiley and Sons, New
Bunawas :
York, USA (1982) 164- 185.
Untuk filter Whatman 41, diameter filternya
5. STECHKINA I. B., KIRSCH A. A., AND
FUCHS N. A., Studies on Fibrous Aerosol teratur (sama besar) sedangkan untuk filter
Filter-IV : Calculation of Aerosol Whatman GF/A atau Gelman 41 diameter
Deposition in Model Filters in the Range of filternya lebih teratur dan seragam, sehingga
Maximum Penetration, Annual Occupa- perbedaan antara teori dan eksperimen kecil.
tional Hygienist 12 (1969) 1 - 82. Faktor yang mempengaruhi yaitu keseragaman
6. LEE K. W., and LIU B. Y. H., Theoretical dan keteraturan diameter filter.
Study of Aerosol Filtration by Fibrous
PSPKR-BATAN 121
Prosiding Presentasi Ilmiah Kesclamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996
ISSN : 0854 - 4085
M. Yazid - PPNY:
1. Apakah efisiensi filter HEPA tidak
tercantum pada spesifikasi dari pabrik ?.
2. Apakah ada perbedaan antara efisiensi hasil
pengukuran ini dengan spesifikasinya ?.
Bunawas :
1. Efisiensi filter tercantum tetapi nilainya
rata-rata.
2. Untuk filter Gelman A dan membran
berpori tidak ada perbedaan, tetapi untuk
filter whatman GF/A hasil eksperimen yang
diperoleh lebih kecil dibanding spesifikasi
pabrik.
Bunawas :
Untuk filter serat gelas dan membrane berpori
ada kecenderungan efisiensi tinggi pada
diameter 0,017-0,074 |xm, lalu turun untuk
diameter 0,291 \im dan ada kecenderungan
naik lagi. Diameter fiber akan mempengaruhi
jumlah fiber dan kepekatan, makin kecil
diameter fiber maka efisiensi cenderung makin
tinggi.
PSPKR-BATAN 122