(Skripsi)
Oleh
PUTRI WINDARNI
Oleh
Putri Windarni
Pesatnya pembangunan pasar modern dirasakan oleh banyak pihak berdampak terhadap
keberadaan pasar tradisional. Disatu sisi, pasar modern dikelola secara profesional dengan
fasilitas yang serba lengkap; disisi lain, pasar tradisional masih berkutat dengan
permasalahan klasik seputar pengelolaan yang kurang profesional dan ketidaknyamanan
berbelanja. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai dampak keberadaan
pasar modern terhadap kondisi pasar tradisional Bandar Jaya. Penelitian ini menggunakan
metode penitian kuantitatif dengan tipe eksplanatif. Penelitian dilakukan di pasar
tradisional Bandar Jaya di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah. Populasi pada
pasar tradisional Bandar Jaya berjumlah 2.159 penjual, penarikan sampel menggunakan
rumus Slovin dengan Batas toleransi kesalahan 5% diperoleh sampel 338 responden.
Peneliti menggunakan Rank Spearman untuk menguji hubungan antar variabel X
(Keberadaan pasar moder) dan Variabel Y (Kondisi pasar tradisional). Hasil uji hubungan
menunjukan bahwa dampak keberadaan pasar modern terhadap kondisi pasar tradisional
sebesar 0,406 yang berkategori sedang dengan taraf sig. (2 tiled) sebesar 0,000.
By
Putri Windarni
The rapid development of modern markets had impact of traditional markets felt by many
parties. The modern markets is professionally managed with all-round facilities, in the
other side, traditional markets are still struggling eith the classic issues surrounding less
professional management and the inconvenicnce of shopping. The research aim to explain
on the existance of modern markets to traditional markets. The study used quantitative
methods with explanative. This study focused at Bandar Jaya’s traditional market in Sub-
district Terbanggi Besar, District Lampung Tengah. The population off sellers in the
Bandar Jaya’s traditional market is 2.159. samples used were 338 respondents by Slovin
method with standard error of 5%. Rank spearman analyze used to know relation of
impact on the relation of impact on the existance of modern markets (X) to traditional
markets (Y). The relation of both is 0,406 which medium with sig level (2 tiled) was
0,000.
Oleh
Putri Windarni
Skripsi
Pada
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
:-; .:
it i
= lIS
:: tr;,,:r:t:.],;tit.:::ii- l
H1 =
' '.- :
l:l:i:ltr,l:t;ili:l:it:
::r,
pffiM-'g
L;fu_
,,,:
Drs. IIcman Baldar, il.Sl.
NIP'1960T11e198802 1 001
: :r: : r ;ti:rj: .: :: :....a.:..:ti:.:'
,;..,,,..::,,,
i'i':.ll:.,:;..
,ir...? irii.,iii,ii:.tI! . ...'
1.,
*tliiri[irtli
" ::l:.: 'f-
,: . , : I 1r i
i.
', , i ri.:
. a:.:. ......
i
PER}[YATAAI\
pernah diajukan
1. K.ryi tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum
untuk
mendapatkan gelar Akademik (Masterlsarjana/Ahli Madya), baik di
Universita-s
Lampung maupun di Perguruan Tinggi lain'
-ini tanpa
2. Karya tulis murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
Pembimbing dan Penguji.
bantuan pihak.lain kecuali Eahan Tim
atau
Dalam karya tutis ini tidal: terdapat kar;va atau pendapat yang telah ditulis
jelas dicantumkan
dipublikasikan orang iain, kecuali secara tertulis dengan
dan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
daftar
dicantumkan dalam Pustaka.
4. Fcrnyataan ini saya buat dengan ses'.rngguhnyadan apabila <li kemudian hari
saya
terdapit penyirnpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini. maka
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
telah diperoleh karena karya'tulisini, serta sanksi lainnyn sesuai dengan nonna
yang
berlaku di Universitas LamPung-
Putri Windarni
RIWAYAT HIDUP
Jenjang studi dimulai pada tahun 2002 dari SD An-Nur Bandar Jaya selesai pada tahun
2008, melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar dan selesai pada tahun
2011. Melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar dan selesai pada tahun
2014. Tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Rengas Kecamatan Bekri Lampung Tengah selama 40 hari. Selama menjadi
SANWACANA
Segala puju bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya. Tiada daya dan upaya serta
kekuatan yang penulis miliki untuk dapat menyelesaikan skripsi ini selain daya, upaya
dan kekuatan yang dianugrahkan-Nya. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Nabi Besar Muhammad SAW yang syafa’atnya selalu kita nantikan di yaumil qiyamah.
BESAR LAMPUNG TENGAH” ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari yang dicita-
citakan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan keritik dan saran dari semua
pihak sehingga menjadi lebih baik dalam penulisan skripsi ini penulis sangat menyadari
banyak sekali bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu,
1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
xiii
2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja
3. Bapak Drs. Ikram, M.Si. selaku ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung dan selaku dosen pembahas dalam menyusun
melalui keritik dan saran yang telah bapak berikan kepada saya sehingga sekripsi
4. Bapak Drs. Usman Raidar, M.Si. selaku dosen pembimbing dalam penyusunan
skripsi ini, terimakasih banyak karena telah meluangkan banyak waktu, tenaga,
fikiran dan memberikan semangat kepada saya selalu agar saya bisa
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung,
6. Seluruh dosen di Jurusan Sosiologi FISIP Unila, terimakasih atas ilmu yang telah
bapak dan ibu berikan dan semoga bermanfaat di masa depan serta bermanfaat
7. Kedua orang tua ku tercinta yaitu bapak Ahmad Widodo dan Ibu Darni di rumah
yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang selalu berdoa demi
kelancaran studiku, menjadi kekuatan terbesar bagiku untuk bisa tetap kuat
8. Kakakku Agus Supriyanto dan Cahyaning Windarni yang tersayang yang selalu
9. Daniel Galbo Bernando sebagai teman seperjuanganku dari awal kuliah hingga
dalam hidupku,
10. Sahabatku tersayang dan tercinta (Eriyadi Widhiastuti, Gardina Juviandini, Sani
Almira) yang selalu menemaniku dari awal masuk kuliah sampai saat ini
Universitas Lampung dan selalu memberikan canda tawa yang tidak masuk akal,
skripsi ini,
Penulis senantiasa berdoa kepada ALLAh SWT membalas semua kebaikan dan bantuan
yang telah diberikan kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin
Putri Windarni
xv
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ………………………………………………………………….. i
LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian
2. Dokumentasi Penelitian
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Definisi oprasional..............................................................................................................29
2. Kelompok dalam populasi................................................................................................31
3. Jumlah sampel......................................................................................................................33
4. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin kelurahan
Bandar Jaya Timur.............................................................................................................57
5. Jumlah penduduk berdasarkan umur kelurahan Bandar
Jaya Timur.............................................................................................................................58
6. Jumlah penduduk berdasarkan agama kelurahan Bandar
Jaya Timur.............................................................................................................................59
7. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencarian kelurahan
Bandar Jaya Timur..............................................................................................................60
8. Sarana dan prasarana Bandar Jaya Timur....................................................................62
9. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin..........................................................65
10. Identitas responden berdasarkan usia............................................................................65
11. Identitas responden berdasarkan suku..........................................................................66
12. Identitas responden berdasarkan agama.......................................................................67
13. Identitas responden berdasarkanpendidikan akhir....................................................78
14. Strategi harga yang diberikan oleh pasar modern.....................................................70
15. Strategi fasilitas yang diberikan oleh pasar modern.................................................71
16. Strategi pelayanan yang diberikan oleh pasar modern............................................72
17. Kondisi konsumen di pasar tradisional Bandar Jaya................................................74
18. Kondisi penjual di pasar tradisional Bandar Jaya.....................................................75
19. Kondisi pendapatan di pasar tradisional Bandar Jaya..............................................77
20. Pedoman interprestasi koefisien korelasi.....................................................................79
21. Uji rank spearman 338 responden.................................................................................80
DAFTAR GAMBAR
Halaman
I. PENDAHULUAN
perbelanjaan. Pasar sebagai salah satu fasilitas perbelanjaan selama ini sudah
masyarakat, pasar bukan sekedar tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pasar
alamiah. Keberadaan pasar tradisional ini sangat membantu, tidak hanya bagi
tradisional terdapat banyak aktor yang memiliki arti penting dan berusaha untuk
2003).
2
Dalam pasar tradisional terdapat banyak interaksi yang tidak ditemukan dalam
pasar modern, dimana para pedagang pasar tradisional tidak membeli suatu
barang dagangan yang akan mereka jajakan di tokonya dalam jumlah yang besar
dari agen, hal ini disebabkan karena keterbatasan modal yang mereka miliki
kemudian juga mereka tidak memiliki fasilitas yang lengkap untuk menyimpan
Menurut Cadillah Emiliana dkk (2011) Keunggulan dari pasar tradisional adalah
dimana para pembeli dan penjual bertemu langsung untuk melakukan suatu
transaksi jual beli. Ditemukan adanya proses tawar menawar dalam transaksi
jual beli seperti pada pasar tradisional. Tindakan ini merupakan suatu nilai lebih
untuk pasar tradisional dimana pembeli dan penjual dapat melakukan proses
tawar menawar barang yang akan dibeli oleh pembeli, mutu dari barang yang
akan dibeli dan yang terpenting menumbuhkan kesan akrab antara pembeli dan
penjual.
terhadap keberadaan pasar tradisional. Disatu sisi, pasar modern dikelola secara
profesional dengan fasilitas yang serba lengkap; disisi lain, pasar tradisional
Menurut Aryani (2011) Pasar modern merupakan pesaing dan akan mengancam
pasar modern antara lain melakukan beberapa strategi harga dan nonharga,
pada waktu tertentu. Sedangkan strategi nonharga antara lain dalam bentuk
iklan, membuka gerai lebih lama, khususnya pada akhir minggu, bundling/tying
Pemerintah telah membuat kebijakan dan peraturan yang tertuang dalam Perpres
No. 112 Tahun 2007 dan Permendagri No. 53 Tahun 2008 yang mengatur
tentang pasar modern dan pasar tradisional. Akan tetapi, pada kenyataannya
tidak dipatuhi oleh pendiri pasar modern, misalnya masalah perizinan, jarak
yang terlalu dekat dengan pasar tradisional, penyediaan tempat usaha bagi
pedagang kecil.
4
mereka dapat berbelanja dengan nyaman dan leluasa di pasar modern. Akan
sekitarnya.
Di Kelurahan Bandar Jaya terdapat banyak pasar modern (Chandra, Putra Baru,
Amri, Aisyah, Indomart dan Alfamart) yang sudah berdiri. Tiga diantaranya
berada di sekitar pasar tradisional Bandar Jaya dengan jarak yang sangat dekat.
Selain berdekatan dengan pasar tradisional, pasar modern tersebut juga memiliki
jarak yang sangat bedekatan antara satu pasar modern dengan pasar modern
Jaya dan juga pelaku usaha ritel lain disekitar wilayah berdirinya pasar modern
tersebut.
Seperti yang terjadi di Bandar Jaya sekarang ini, terdapat beberapa Minimarket
dan Swalayan di antaranya Chandra, dua Amri Swalayan, enam Indomaret, tujuh
disepanjang jalan Bandar Jaya dan berdekatan pula dengan pasar tradisional
menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pasar tradisional yang ada, selain
pelayanan mereka juga menawarkan harga yang relatif lebih rendah, variasi
barang yang banyak, tempat belanja yang nyaman. Mereka saling berusaha
persepsinya sendiri-sendiri.
elektronik, adanya acara-acara lomba dan permainan dan hiburan, hadiah atau
undian yang diberikan, area parkir yang tersedia, keramahan pelayanan (kasir,
pelayan toko dll), dan adanya papan petunjuk harga untuk memudahkan dalam
mencari produk sehingga membuat para konsumen beralih dari pasar tradisional
Berbeda dengan Minimarket, pasar tradisional Bandar Jaya yang lebih dulu ada
Minimarket maupun Swalayan dengan alasan lebih lengkap dan nyaman atau
6
Minimarket atau Swalayan pun tersedia di pasar tradisional Bandar Jaya. Selain
itu ruang bersaing pedagang pasar tradisional Bandar Jaya kini juga mulai
terbatas, kalau selama ini pasar tradisional Bandar Jaya dianggap unggul dalam
belanja yang jauh lebih baik skala ekonomis pengecer modern yang cukup luas
dan akses langsung mereka terhadap produsen dapat menurunkan harga pokok
mempunyai skala yang kecil dan menghadapi rantai pemasaran yang cukup
panjang untuk membeli barang yang akan dijualnya. Keunggulan biaya rendah
pedagang tradisional pun kini mulai terkikis dan pendapatan penjual juga sudah
Keunggulan pasar tradisional Bandar Jaya selama ini dapat dilihat dari lokasi,
akan hilang, kedekatan lokasi kini tidak dapat lagi dijadikan sumber keunggulan
yang berkelanjutan.
Pasar tradisional Bandar Jaya terdapat 2.159 penjual dengan menjual berbagai
Seperti blok pakaian, sepatu, tas berada di blok tengah, blok sayuran berada di
7
blok belakang kanan hingga belakang tengah. Blok daging berada di blok
belakang kiri. Dan blok elektronik berada di blok depan. Semua barang hampir
tersedia di pasar tradisional ini, seperti sayuran, buah dan daging segar selalu
tersedia. Setiap pagi terminal belakang pasar tradisional Bandar Jaya selalu
dipenuhi mobil truck, mobil book, dan angkutan umum dari berbagai daerah
daerahnya. Penjual di pasar ini mulai buka pukul 02.00 WIB dan pukul 10.00
WIB banyak para penjual yang sudah habis barang dagangannya. Banyak para
pemborong yang berbelanja di pasar tradisional ini karena harga yang murah dan
langsung dari petani tanpa melalui tengkula jadi harga relatif murah.
Hasil pra survey yang dilakukan di pasar tradisional Bandar Jaya dengan salah
satu penjual cabai yaitu mengatakan bahwa pasar tradisional Bandar Jaya saat
ini sepi tidak seperti dulu yang dapat menjual cabai 12 karung dalam sehari. Saat
ini menjual cabai sekarung sangat sulit karna sepi konsumen yang berbelanja di
pasar tradisional Bandar Jaya. Sekarang beliau hanya menjual eceran 1-5 Kg
saja, karena pasar tradisional saat ini jam 10.00 WIB sudah sepi sangat berbeda
jauh dengan yang dulu bisa sampai jam 15.00 WIB pasar Bandar Jaya masih
ramai. Dan perubahan ini bukan hanya beliau yang merasakannya, penjual yang
lain pun mengeluhkan kondisi yang sama. Walaupun kondisi pasar tidak seperti
dahulu beliau tetep bersyukur karena masih dapat berjualan dan mendapatkan
rezki.
8
Bapak Ahmad Widodo merupakan penjual cabai di pasar tradisional Bandar Jaya
menurut beliau banyak perbedaan kondisi yang sekarang dengan yang dulu.
Seperti jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan, serta jumlah pengunjung
yang datang ke pasar tersebut. Menurut beliau banyak pedagang yang juga
Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai dampak
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada dampak di pasar
Adapaun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pasar tradisional
Lampung Tengah
9
1. Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
2. Secara praktis.
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang diperjual
belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya
pasar ini adalah di mall dan tempat-tempat modern lainnya. Barang yang dijual
pasar modern juga menyediakan barang impor. Barang yang dijual mempunyai
kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian terlebih dahulu
gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern memiliki label harga yang
pasti (tercantum harga sebelum dan setelah dikenakan pajak). Pasar modern atau
disebut juga gerai modern mulai beroperasi awal 1960-an di Jakarta. Arti
dikelompokkan dibagian yang sama yang dapat silihat dan diambil langsung
shopping ini mulai digantikan oleh istilah pusat belanja. Banyak orang yang
mulai beralih ke gerai modern seperti pusat belanja ini untuk berbelanja
(Ekapribadi. W, 2007).
adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang
1. Minimarket
Terjadi pertumbuhan sebanyak 1.800 buah selama kurun waktu sepuluh tahun
2
sampai tahun 2002. Luas ruang minimarket adalah antara 50m sampai dengan
2
200m .
12
2. Convenience Store
Convenience Store mirip minimarket dalam hal produk yang dijual, tetapi
berbeda dalam hal harga, jam buka, luas ruang, dan lokasi. Convenience store
ada yang buka 24 jam dengan luas lantai kurang dari 350 meter persegi dan
berlokasi di tempat yang strategis. Gerai ini memiliki variasi dan jenis produk
mini yang menjual hanya lini terbatas dari berbagai produk kebutuhan sehari-
3. Specialty Store
tersedia lengkap sehingga tidak harus mencari lagi di toko lain. Keragaman
produk disertai harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga yang premium
4. Factory Outlet
Adalah istilah yang digunakan untuk toko pakaian yang menjual pakaian jadi
Adalah distribution store/toko distribusi. Yang bisa diartikan sebagai toko yang
6. Supermarket
2 2
Supermarket kecil mempunyai luas ruang antara 300m sampai 1.100m ,
2
sedangkan supermarket besar mempunyai luas ruang antara 1.100m sampai
2
2.300m .
Gerai jenis ini mempunyai ukuran luas ruang yang beraneka, mulai dari
2 2
beberapa ratus m hingga 2.000-3.000m . Department store merupakan jenis
ritel yang menjual variasi produk yang luas dan berbagai jenis produk dengan
melakukan transaksi, dalam hal mana organisasi pasar yang ada masih sangat
sederhana, tingkat efisiensi dan spesialisasi yang rendah, lingkungan fisik yang
kotor dan pola bangunan yang sempit (Aryani. 2011). Pasar Tradisional
bahwa pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh
pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan badan
usaha milik daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha
berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil,
menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal
kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.
Menurut Aryani. (2011) beberapa potensi dan ciri pasar Tradisional, yaitu
sekitarnya.
5. Potensi pasar akan semakin penting karena market turn over yang cukup
tersebut diantaranya harganya yang lebih murah dan bisa ditawar, dekat dengan
lainnya adalah pengalaman berbelanja yang luar biasa, dimana kita bisa melihat
dan memegang secara langsung produk yang umumnya masih sangat segar.
Akan tetapi dengan adanya hal tersebut bukan berarti pasar Tradisional bukan
Kelemahan itu antara lain adalah kesan bahwa pasar terlihat becek, kotor, bau
dan terlalu padat lalu lintas pembelinya. Ditambah lagi ancaman bahwa keadaan
(Cadillah. 2011).
tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi pengeluaran, jam
antara lain:
higienis.
kerugian dari usaha dagangnya. Ini berbeda dengan Supermarket yang umumnya
menggunakan metode konsinyasi atau kredit. Terkait dengan modal usaha, 88%
Hal ini bisa menjadi hambatan terbesar dalam memperluas kegiatan bisnis
Menurut Adam Smith, dalam suatu negara perekonomian dapat berjalan dengan
efektif dan efisien apabila tidak ada campur tangan dari pemerintah. Setiap
konsumsi, alokasi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal menjadi
efisien.
Pasar tradisional memiliki histori yang berevolusi panjang, fisik gedung kurang
Pasar Modern merupakan fenomena baru dimasyarakat, sisik gedung baik dan
masyarakat menengah keatas, metode pembayaran harga pasti dan bisa tunai
tradisional dan pasar modern. Meskipun begitu, perbedaan yang besar tidak
berbelanja. Selain itu, ada juga perubahan pola berbelanja yakni pergi berbelanja
bersama keluarga. Pola-pola belanja tersebut dilihat oleh investor sebagai suatu
peluang untuk mendirikan mall, dan pasar modern lainnya di wilayah perkotaan.
Pasar modern (mall) menyediakan sarana berbelanja yang tidak hanya nyaman
dan bersih, namun juga bisa menjadi sarana rekreasi keluarga. Dengan
Keunggulan dari pasar modern adalah tidak hanya menggunakan strategi harga
tetapi juga strategi non-harga. Untuk strategi harga, pasar modern melalui skala
berkualitas dengan harga yang lebih murah. Selain itu, pasar modern juga
harga (predatory pricing), dan diskriminasi harga antar waktu misalnya diskon
harga pada hari minggu dan pada waktu tertentu. Sedangkan strategi non-harga
dapat diakses publik, aneka pilihan pembayaran tunai maupun kredit, iklan,
memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh pasar modern. Keunggulan pasar
tradisional terletak pada harga yang lebih murah, segar dan dapat ditawar serta
pengumpulan data, metode analisis data yang digunakan dalam pengolahan data,
penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dalam menyusun
kerangka pemikiran dengan harapan hasil penelitian dapat tersaji secara akurat
Pertama, Daniel Suryadarma, Adri Poesoro, Sri Budiyati, Akhmadi, dan Meuthia
yang terjadi di pasar tradisional kebanyakan bersumber dari masalah internal pasar
supermarket.
sebelum dan sesudah keberadaan pasar modern. Dan penelitian secara kualitatif
deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah (1) keberadaan pasar modern
penurunan sebesar 8% (2) tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah
pekerja dan harga jual komoditas dan (3) keputusan untuk berbelanja di pasar
Hasil penelitian ini adalah (1) pasar modern di kota Medan mengalami
perkembangan dalam jumlah sejak tahun 2000 sampai tahun 2009 yang cukup
besar yaitu, sebesar 69,07%. Sedangkang untuk jumlah pasar tradisional di kota
Medan tidak terdapat perubahan sejak tahun 2000 sampai tahun 2009 yaitu
sebanyak 69 buah. (2) tidak terdapat perbedaan yang nyata antara jam buka,
pasar modern brastagi. (3) terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan
modern menggunakan konsep penjualan produk yang lebih lengkap dan dikelola
swasta lokal maupun asing. Pesatnya perkembangan pasar yang bermodal kuat
dan dikuasai oleh satu manajemen tersebut dipicu oleh kebijakan pemerintah
Keberadaan pasar modern sudah marak ditengah masyarakat Bandar Jaya, selain
lokasi yang dekat dengan rumah masyarakat pasar modern juga menitik beratkan
pada strategi harga, fasilitas dan pelayanan yang baik. Kenyamanan dalam
berbelanja di pasar modern tentu memikat minat pembeli untuk lebih memilih
sistem berbelanja. Harga yang dapat dilihat, fasilitas yang tersedia sangat
pasar tradisional Bandar Jaya. Kondisi pasar tradisional Bandar Jaya akan dilihat
dari konsumen, penjual dan pendapatan yang akan diakukan di pasar tradisional
Bandar Jaya untuk melihat apakah ada perubahan pada kondisi pasar tradisional
Bandar Jaya, dan apakah ada dampak di pasar tradisional Bandar Jaya setelah
(Variabel X) (Variabel Y)
Pasar Modern Pasar Tradisional
1. Harga 1. Konsumen
2. Fasilitas 2. Penjual
3. Pelayanan 3. Pendapatan
Terdapat dua hipotesis yaitu hipotesis nol dan alternatif. Adapun hipotesis dalam
Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu, pasar modern dan pasar tradisional.
Penelitian di pasar modern untuk melihat harga, fasilitas dan pelayanan yang
diberikan oleh pasar modern. Dan penelitian di pasar tradisional Bandar Jaya
Lampung Tengah. Adapun alasan memilih kedua lokasi tersebut yaitu karena,
pasar tradisional Bandar Jaya merupakan pasar terbesar yang ada di Lampung
26
di Lampung Tengah berada di Kelurahan Bandar Jaya, dan belum pernah ada
yang melakukan penelitian di kedua lokasi tersebut. Kedua lokasi ini saling
Definisi konsep dan definisi oprasional dibuat agar penelitian ini dapat terfokus
1. Pasar Modern
lainnya. Supermarket memiliki skala usaha yang lebih besar dari Minimarket.
Lokasi usaha yang mereka pilih sangat strategis dan mudah dijangkau oleh
konsumen.
27
a. Harga
Masalah harga antara pasar tradisional dengan pasar modern memiliki perbedaan
yang cukup signifikan. Harga suatu barang di pasar tradisional bahkan bisa
sepertiga dari harga barang yang sama yang dijual di pasar modern. Selain itu di
lebih murah jika mampu menawar dan dapat harga yang lebih tinggi jika tidak
pandai menawar. Sedangkan dipasar modern harga jual barang sudah ditentukan,
untuk beberapa event harga jual barang di pasar modern mengalami potongan
harga.
b. Fasilitas
seperti fisik gedung baik dan mewah, infrastruktur lengkap AC, Ekskalator,
c. Pelayanan
Pasar modern menomor satukan pelayanan konsumen yang ramah, sopan dan
santun pada pelanggan. Karna ini merupakan strategi dari pasar modern untuk
2. Pasar Tradisional
Pasar tradisional dalam penelitian ini berbentuk pasar yang meperjual belikan
a. Konsumen
b. Penjual
beli. Penjualan di pasar tradisional dilakukan secara eceran dan melalui proses
terdiri dari kios-kios, los, dan tenda tempat berjualan. Pedagang yang ada di
c. Pendapatan
1. Populasi
lingkup yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di pasar tradisional Bandar Jaya di
No Penjual Jumlah
1 Sayuran 740
2 Daging 103
3 Bumbu dapur 95
4 Sembako 161
5 Buah 110
6 Makanan 191
7 Pecah Belah 66
8 Pakaian 417
9 Tas 91
10 Sepatu 98
11 Elektronik 42
12 Perhiasan 45
Jumlah 2.159
2. Sampel
Menurut Martono (2012), sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N: Jumlah populasi
e: Batas toleransi kesalahan (5%)
1: Bilangan konstan
n = 2.159
2
2.159 (5%) + 1
n = 2.159
1.159 (0,0025) + 1
n = 2.159
6,397
n = 337,8 (338 Responden)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, rumus tersebut dapat dihitung sampel dari
populasi berjumlah 2.159 penjual dengan tarif kesalahan 5%, maka sampel
diperoleh 338 penjual yang akan menjadi responden. Untuk menyebar sampel
sebagai berikut:
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability
peluang yang sama bagi seluruh populasi untuk dipilih sebagai sampel.
Penggunaan teknik probability sampling ini karena dua alasan. Pertama, karena
terdapat populasi yang banyak, kedua tidak memiliki daftar nama dari seluruh
sampel yang terpilih kurang objektif, hal ini dikarenakan penentuan sampel
kategori (category scale) sebagai alternatif jawaban. Terdapat dua jenis data
yaitu :
1. Data Primer
2. Data Sekunder
pasar tradisional.
Analisis data merupakan tahap pengolahan dan penafsiran data. Data yang sudah
jawaban dari persoalan yang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis data
kuantitatif, karena data yang dikumpulkan berjumlah besar dan hasilnya mudah
sistematik.
Menurut Martono (2010), terdapat beberapa tahap dalam analisis data yaitu:
1. Data Coding
Tahap ini merpakan suatu proses pemberian kode (angka) untuk penyusunan
data mentah secara sistematis pada kuesioner kedalam bentuk yang lebih mudah
2. Data Entering
Tahap ini merupakan proses pemindahan data yang telah diubah kedalam kode
3. Data Cleaning
dari keseluruhan data yang telah dimasukan ke komputer dengan data yang
sebenarnya.
4. Data Output
Tahap ini merupakan tahap menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk
yang mudah dibaca dan lebih menarik baik tabel, grafik, maupun gambaran.
5. Data Analyzing
Analisis data merupakan tahap pengolahan dan penafsiran data. Data yang sudah
jawaban dari persoalan yang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis data
kuantitatif, karena data yang dikumpulkan berjumlah besar dan hasilnya mudah
sistematik.
Oleh karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka analisis data
dilakukan secara kronologis setelah semua data terkumpul kemudian diolah dan
Pada awalnya mata pencaharian masyarakat Bandar Jaya adalah sebagai petani.
Bandar Jaya berubah menjadi berdagang. Hal ini disebabkan oleh faktor
Selain itu faktor lain yang menjadi penyebab beralihnya mata pencaharian
perkembangan ekonomi.
eksternal;
Negeri Nomor 53 Tahun 2008, pasar tradisional adalah pasar yang dibangun
dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik
Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta.
Pasar tradisional merupakan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda
masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan
proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar dimana fungsinya
sebuah manajemen tata kelola pasar yang baik dan terintergritas. Hal ini
pelanggan.
40
Pada tahun 2001, pasar tradisional Bandar Jaya tersebut direnovasi kembali
yang ada dinilai sudah rusak dan tidak layak huni. Renovasi pasar dilakukan
mulai dari penataan lapak-lapak yang ada disekitar pasar tersebut. Setelah
diserahkan kepada PT. Kitita Alami (KA). Berikut ini dapat dilihat gambar
Dilansir dari portal online, Pojok Samber (2017), “selama masa pengelolaan
pasar tradisional Bandar Jaya dipegang oleh PT. Kitita Alami (KA), pasar
tradisional Bandar Jaya menuai masalah yang terjadi pada manajemen pasar.
Bandar Jaya, karena PT. Kitita Alami (KA) dinilai masih tidak bisa
professional. Maka terbuktilah, pada tahun 2011, PT. Kitita Alami (KA)
menunggak biaya retribusi kepada Dinas Pasar. Pada tahun 2013, pengadilan
tata niaga Jakarta menyatakan PT. Kitita Alami (KA) mengalami kegagalan
pungutan daerah sebagai pembayaran jasa atau pemberian izin tertentu yang
kepentingan orang pribadi atau badan. Menurut Josep Riwu Kaho, retribusi
jasa pekerjaan, usaha/milik daerah untuk kepentingan umum atau karena jasa
Retribusi berasal dari kata “retributio“ (latin) yang berarti pungutan. Secara
tentang Retribusi Pasar Bab I pasal 1, pasar adalah tempat yang diberi batas
tertentu dan terdiri atas halaman atau pelataran, bangunan berbentuk toko, kios,
los dan bentuk lainnya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan khusus
disediakan untuk berdagang. Retribusi pasar atau yang biasa disebut retribusi
pasar tradisional atau sederhana yang berupa los, kios, toko, halaman atau
pelataran dan bangunan lainnya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan
pasar, tidak termasuk yang dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) maupun
swasta.
43
2001 tentang Retribusi Pasar Bab V pasal 7, prinsip dan sasaran dalam
pemeliharaan.
tarif digolongkan berdasarkan jenis fasilitas yang terdiri atas halaman atau
pelataran, los, kios, toko dan bangunan lainnya, luas lokasi dan jangka waktu
pemakaiannya.
2
Luas s/d 2 m Rp. 400/hari
2
Kelebihan tiap-tiap 1 m dikenakan tambahan Rp. 100/hari
2 : Rp. 500/hari
Ukuran s/d 4 m
Ukuran 5 s/d 6,5 m2 : Rp. 600/hari
Los permanen
Kios Permanen
2
Kelebihan tiap-tiap 1 m dikenakan tambahan Rp. 100/hari.
45
Pasar tradisional Bandar Jaya merupakan salah satu pasar sentral yang berada
Bandar Jaya Syarief H.B menyebutkan bahwa pasar adalah pusat perbelanjaan
terbesar yang ada di Lampung Tengah dengan luas 22.000 meter persegi
dengan jumlah pedagang sekaligus pemilik toko lebih dari 2.159 orang. Pasar
tradisional Bandar Jaya ini merupakan salah satu asset terbesar yang miliki
oleh Lampung Tengah yang dibangun dan dimiliki atas nama Pemerintah
Daerah Lampung Tengah. Namun demikian, meskipun pasar ini adalah milik
Pemerintah Daerah kebijakan yang mengatur dan mengelola Pasar Bandar Jaya
secara umum masih menggunakan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007
Tengah belum memiliki kebijakan sendiri yang berupa Peraturan Daerah guna
Keberadaan pasar tradisional Bandar Jaya adalah kebutuhan vital yang tak
Tengah yang mudah untuk di akses dari berbagai daerah sekitar Lampung
Tengah. Fasilitas yang dimiliki pasar tradisional Bandar Jaya saat ini pun dapat
dikatakan dalam keadaan yang kurang baik. pasar tradisional Bandar Jaya
memiliki berbagai fasilitas diantaranya jalan raya sebagai akses masuk, Tempat
Pembuangan Sampah (TPS), saluran air, tempat parkir dan toilet umum. Jalan
Bandar Jaya saat ini dalam keadaan rusak parah. Kerusakan yang terjadi
sampai saat ini perbaikannya masih belum tuntas. Sehingga keadaan jalanan
menjadi pemandangan yang sudah biasa terjadi bagi para pengguna jalan setiap
harinya. Berikut ini kondisi jalan rusak sekitar pasar tradisional Bandar Jaya :
Tempat parkir yang dimiliki pasar tradisional Bandar Jaya sebanyak 4 sisi yaitu
sisi depan, sisi kanan, sisi kiri dan sisi belakang. Tempat parkir yang tersedia
Jaya. Hal ini dibuat agar setiap pengunjung yang akan ke pasar tradisional Bandar
Jaya bisa memiliki tempat parkir bagi kendaraannya sesuai arah kedatangan. Bagi
pengunjung yang datang dari arah utara, barat dan selatan dapat memarkirkan
kendaraannya di tempat parkir pintu utama yaitu sisi depan, bagi pengunjung yang
datang dari arah timur dapat memilih tempat parkir di sisi kanan, kiri ataupun
Berikut ini salah satu tempat parkir yang terdapat di pintu masuk pasar
tradisional Bandar Jaya dengan membangun Pasar Bandar Jaya yang bermitra
dengan PT. Kitita Alami Namun, upaya ini ternyata berujung pada permasalahan
baru karena banyak pedagang lama yang tersingkir akibat tidak mampu membeli
kios baru. Harga jual atau sewa kios yang mahal membuat sebagian besar
pedagang kecil pasar tradisional lama harus memutar otak untuk tetap dapat
pasar ini dibangun guna penataan pasar yang lebih baik melalui
48
faktanya, sewa kios yang cukup mahal tidak membuat semua pedagang kecil
mampu untuk membeli atau menyewa kios yang berada didalam pasar
kios tentu tidak membuat mereka berhenti untuk berdagang di pasar tradisional
Bandar Jaya. Sebagian besar dari mereka yang tidak mampu menyewa kios,
kini menempati trotoar sekitar pasar tradisional Bandar Jaya. Berikut gambar
Saat ada penjual yang memilih berdagang di trotoar pasar tradisional Bandar
Jaya, tidak sedikit pula penjual yang menggelar dagangannya di bagian dalam
pasar tradisional Bandar Jaya. Tempat yang digunakan untuk berjualan adalah
sudah biasa terjadi setiap harinya. Maka tidak heran bagi para pengunjung
49
tradisional Bandar Jaya terlihat semraut. Suatu keadaan yang membuat banyak
para pengunjung yang ingin berbelanja menjadi tidak nyaman. Berikut ini
Jaya:
Kondisi yang lebih parah dari ini dapat terjadi ketika Bulan Ramadhan tiba. Di
saat itu, kondisi dari bagian tengah pasar tradisional Bandar Jaya menjadi lebih
dengan para pedagang buah, sandal dan mainan yang tetap menggelar
dagangannya. Sehingga yang terjadi saat bulan ramadhan adalah keadaan pasar
yang berdesak-desakan antara para pengunjung dan para penjual. Kondisi ini
50
diperparah ketika sudah memasuki saat akan lebaran Idul Fitri, pengunjung
yang berjalan di bagian tengah pasar otomatis akan menjadi sangat susah
yang pertama kali dibuka pada tanggal 8 Mei 1954 oleh Jawatan Transmigrasi
dan diberi nama Bandar Jaya. Pada saat itu, daerah transmigrasi Bandar Jaya
bagian dari kampung atau desa Terbanggi Besar di mana pada waktu itu yang
transmigrasi Bandar Jaya sebenarnya terdiri dari dua satuan pemukiman (SP),
yaitu:
Satuan Pemukiman (SP) Bandar Jaya pada waktu itu dimulai dari jalan Jendral
Ahmad Yani (sekarang simpang empat pos polisi) ke arah selatan sejauh 500
meter dengan setiap 100 meter diberi jalan selebar 10 meter, ke arah barat
sejauh 500 meter dan ke arah timur 500 meter dengan ketentuan yang sama
(setiap 100 meter diberi jalan selebar 10 meter). Sedangkan untuk Satuan
51
Pemukiman (SP) Bandar Sari kondisinya saat itu tidak jauh berbeda dengan
saat ini, di mana tanah kosong yang terletak antara Satuan Pemukiman (SP)
Bandar Jaya dan Satuan Pemukiman (SP) Bandar Sari merupakan tanah marga
Awal mula dibukanya Bandar Jaya diisi rombongan transmigrasi dari Pulau
Jawa sebanyak 80 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari dua rombongan,
yaitu:
Semenjak tahun 1956, Bandar Jaya ditetapkan menjadi kampung atau desa
dengan nama Bandar Jaya. Pada waktu ditetapkan sebagai kampung atau desa,
Bandar Jaya terdiri dari 2 dusun, yaitu: Dusun Bandar Jaya dan Dusun Bandar
Sari.
Pada tahun 1973, daerah transmigrasi Bandar Jaya oleh Jawatan Transmigrasi
Lampung Tengah, maka wilayah di seputaran Bandar Jaya yang semula tanah
Jaya, sehingga Desa Bandar Jaya memiliki luas ± 640 Ha. Sebagai akibat
dusun baru sehingga jumlah dusun di Desa Bandar Jaya menjadi 6 dusun,
yaitu:
52
Seiring waktu, maka jumlah penduduk yang berada di Desa Bandar Jaya
1. Dusun Rantaujaya I
2. Dusun Rantaujaya II
4. Dusun Rantaujaya IV
5. Dusun Rantaujaya V
ditingkatkan menjadi kelurahan yang pada saat itu dipecah menjadi dua
kelurahan, yaitu: Kelurahan Bandar Jaya Barat dan Kelurahan Bandar Jaya
Timur. Dengan batas pemisah antara kedua kelurahan tersebut adalah jalan
53
Bandar Jaya.
Kelurahan Bandar Jaya Timur. Kelurahan Bandar Jaya Timur terdiri dari 4
lingkungan:
1. Lingkungan I
2. Lingkungan II
3. Lingkungan III
4. Lingkungan IV
b. Perkebunan :8 Ha
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang yang
diperjual belikan dengan harga yang pas dan dengan layanan sendiri. Arti
dikelompokkan dibagian yang yang sama yang dapat dilihat dan diambil
pramuniaga profesional.
terdapat banyak pasar modern seperti Chandra Bandar Jaya, Putra Baru,
Indomart, Alfamart, Amri, dan Aisya. Lokasi pasar Modern tidak jauh dari
harga antar waktu misalnya diskon harga pada hari minggu dan pada waktu
tertentu. Barang yang dijual memiliki variasi jenis yang beragam. Selain
impor. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin
Kelurahan Bandarjaya Timur mempunyai Jumlah Penduduk 13.369 jiwa yang tersebar
Tabel 4. Diatas menjelaskan bahwa jumlah penduduk Kelurahan Bandar Jaya Timur,
Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah tahun 2015 dengan total
keseluruhan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dari data kelurahan tahun 2015
adalah sebesar 13.369 jiwa dan memiliki 2.611 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar
dalam 4 lingkungan dan 54 RT dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 7.734 jiwa
Keadaan penduduk Kelurahan Bandar Jaya Timur berdasarkan umur dapat dilihat di
bawah ini:
Tabel 5. Diatas menjelaskan mengenai jumlah penduduk Kelurahan Bandar Jaya Timur
berdasarkan umur. Dari tabel tersebut terlihat bahwa penduduk dengan usia diatas 55
tahun memiliki jumlah paling sedikit yaitu sebesar 1.561 jiwa (12%) dengan jumlah
laki-laki 912 jiwa dan jumlah perempuan 649 jiwa. Sementara jumlah penduduk dengan
golongan umur 0-15 tahun memiliki jumlah paling banyak yaitu sebesar 6.560 jiwa
(49%). Kemudian dapat diketahui juga bahwa ternyata jumlah penduduk laki-laki
berdasarkan golongan umur lebih banyak yaitu 7.734 jiwa jika dibandingkan dengan
Agama yang dianut oleh masyarakat Kelurahan Bandar Jaya Timur terdiri dari 6 agama.
Mengenai jumlah penduduk Kelurahan Bandar Jaya Timur berdasarkan agama dapat
2. Kristen 1312 10
3. Protestan 656 5
4. Katolik 787 6
5. Hindu 262 2
6. Budha 131 1
Total 13369 100
Tabel 6. Diatas menjelaskan bahwa penduduk Kelurahan Bandar Jaya Timur terdiri dari
6 agama yaitu Islam, Kristen, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Penduduk
Kelurahan Bandar Jaya Timur mayoritas menganut agama Islam dengan jumlah 10.221
jiwa (76%). Kemudian penduduk yang menganut agama terbanyak setelah agama Islam
yaitu agama Kristen dengan jumlah 1.312 jiwa (10%). Agama yang paling sedikit dianut
oleh masyarakat Bandarjaya Timur yaitu agama Budha dengan jumlah 131 jiwa (1%).
60
Penduduk Kelurahan Bandar Jaya Timur sebagian besar bekerja sebagai pedagang dan
buruh harian atau swasta. Keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat
2. Petani 169
3. Peternak 17
4. Pedagang 1013
5. Tukang Kayu 17
7. Penjahit 15
8. PNS 270
9. Pensiunan 169
11. Pengrajin 34
Total 2836
Sumber : Monografi Kelurahan Bandar Jaya Timur, 2017
61
Tabel 7. Diatas menjelaskan bahwa jenis mata pencaharian atau jenis pekerjaan
masyarakat Kelurahan Bandar Jaya Timur bervariasi. Mata pencaharian atau pekerjaan
masyarakat Bandar Jaya Timur paling banyak yaitu sebagai pedagang dengan jumlah
1.013 jiwa. Kemudian penduduk dengan mata pencaharian terbanyak setelah pedagang
yaitu sebagai buruh harian atau swasta dengan jumlah 507 jiwa. Masyarakat Kelurahan
Bandar Jaya Timur lebih tertarik bekerja sebagai pedagang dan buruh swasta
dibandingkan sebagai petani. Hal ini terjadi karena adanya pasar tradisional Bandar Jaya
dan pabrik-pabrik seperti PT. Great Giant Pineapple (GGP) dibidang pineapple, juice
and canned, PT. Gunung Madu Plantations (GMP) dibidang sugar, dan PT. Gula Putih
Kelurahan Bandar Jaya Timur memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
d. Sarana pendidikan seperti Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
Kondisi sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Bandarjaya Timur selain Kantor
1. Puskesmas 1
2. Puskesmas Pembantu 1
3. Gedung SD 6
4. Gedung TK 4
5. Masjid 10
6. Mushola 12
7. Gereja
a. Khatolik 1
b. Protestan 1
8. Vihara 1
9. Pure 1
10. Jembatan 3
Total 42
Sumber : Monografi Kelurahan Bandar Jaya Timur, 2017
63
Tabel 8. Diatas menjelaskan bahwa di Kelurahan Bandar Jaya Timur banyak terdapat
sarana dan prasarana. Sarana yang paling banyak di Bandar Jaya Timur yaitu Mushola
dengan jumlah 12 mushola dan masjid sebanyak 10 masjid. Selain mushola dan masjid,
tempat peribadatan lainnya yang berada di Bandar Jaya Timur yaitu gereja khatolik 1
dan gereja protestan 1, pure 1 dan vihara 1. Sarana pendidikan berupa Sekolah Dasar
(SD) yang terdapat di Bandar Jaya Timur yaitu sebanyak 6 SD yang terdiri dari 3 SD
Negeri dan 3 SD Swasta. Terdapat juga sarana kesehatan berupa puskesmas utama
dengan jumlah 1 unit yang digunakan sejak tahun 2011 dan puskesmas pembantu
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai dampak keberadaan pasar
modern terhadap kondisi pasar tradisional Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar
1. Hasil perhitungan rank spearman dari 338 responden menunjukan hasil hitung
koeffisien korelasi rank spearman sebesar 0,406 dengan taraf signifikan 0,000.
Artinya hasil uji tersebut menunjukkan bahwa keberadaa pasar modern (X)
2. Terdapat dampak di pasar tradisional Bandar Jaya setelah adanya pasar modern
seperti, barang dagangan penjual tidak pernah laris, penjual sering mengalami
waktu yang berdekatan, pengurangan tenaga kerja dan pendapatan bersih yang
pasar modern yaitu perubahan pada jumlah pengunjung yang datang ke pasar
tradisional Bandar Jaya, jumlah barang yang dibeli oleh konsmen, perubahan
85
pada stock barang dagangan yang disiapkan oleh penjual, jumlah karyawan yang
6.2 Saran
pasar tradisional Bandar Jaya di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah, maka
konsumen.
1. Pemerintah
Pemihakan kepada penjual di pasar tradisional ini juga dapat dilakukan dengan
tradisional yang umumnya lemah dalam banyak hal, maka peran pemerintah lah
adanya regulasi yang secara tegas memihak pasar tradisional dan mengendalikan
86
Terlebih lagi, yang terpenting adalah menjamin bahwa aturan tersebut dipahami
oleh para pemangku kepentingan. Pemerintah pusat dan daerah harus memiliki
2. Supplier
mendapatkan akses barang dagangan yang lebih murah. Alternatif lain adalah
antara organisasi massa tani atau penghasil produksi kecil bekerjasama dengan
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
AC Nielsen. (2005). Pasar Modern Terus Geser Pasar Tradisional. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Ester dan Didik. (2003). Membuat Pasar Tradisional Tetap Eksis. Jakarta: Sinar
Harapan.
Martono, N. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif : analisis isi dan analisis isi data
sekunder. Jakarta: Rajawali Pres.
Morissan, M.A. (2012). Metode Penelitian Survey. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
89
Soeratno dan Arsyad. (2003). Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal :
Azimah, D., R. Martini dan D.G. Manar. (2013). Kontribusi Pasar Tradisional dan
Pasar Modern terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang Tahun 2011
(Studi Kasus di Wilayah Kecamatan Banyumanik). Jurnal Ilmu Pemerintahan. Vol.
2, No. 2, Hal. 1-10.
Ifah, M. F.R. Sutikno dan N.Sari. (2011). Pengaruh Toko Modern terhadap Toko Usaha
Kecil Skala Lingkungan (Studi Kasus : Minimarker Kecamatan Blimbing Kota
Malang). Jurnal Tata Kota dan Daerah, Vol. 3, No.1, Hal. 55-63.
90
Kotler. (1994). Pasar Modern Terus Menggerus Keberadaan Pasar Tradisional (study
kasus pasar tradisional Kecamatan Karang Anyar). Jurnal Ekonomi. Vol. 2, No.2,
Hal 15-17.
Mirah Pradnya Paramita, A.A dan A.A Ketut Ayuningsasi. (2010). “Efektivitas Dan
Dampak Program Revitalisasi Pasar Tradisional Di Pasar Agung Peninjoan”, E-
Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Vol. 2, No. 5, hal. 235.
Peraturan :
Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor 12 tahun 2001 Tentang Retribusi
Pasar. Dikutip tanggal 10 Agustus 2017 dari http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/
Perpres RI No. 112 tahun 2007 tentang Pembangunan, Penataan Dan Pembinaan Pasar
Tradisional.
91
Internet
Badan Pusat Stastistik. Jumlah dan Distribusi Penduduk. Dikutip tanggal 4 Juli 2017
dari bps.go.id/
Portal Online
“Pasar Bandar Jaya Belum Perlu Lantai 3,” PojokSamber.com, 14 Maret 2017.
“PT. Kitita Alami (KA) menuai masalah pada manajemen pasar,” PojokSamber.com, 21
Januari 2017.