Anda di halaman 1dari 7

Keluarga Berencana

Definisi

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang

diinginkan. Agar dapat mencapai hal tersebut, maka di buatlah beberapa cara atau

alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk

kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga

(Sulistyawati,2011:12 –13).

Keluarga Berencana atau merencanakan (Family Planning / Planned Parenthood)

merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan

dengan menggunakan kontrasepsi. Menurut WHO (Expert Committee,1970) tindakan

yang membantu individu / pasutri untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu,

menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan,

mengatur interval diantara kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam kelurga

(Sulistyawati 2011:13).

Tujuan Program KB

Tujuan Program Keluarga Berencana, yaitu :

Tujuan umumnya adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial

ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu

keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan

ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Hal ini sesuai dengan teori pembangunan

menurut Alex Inkeles dan David Smith yang mengatakan bahwa pembangunan bukan

sekedar perkara pemasok modal dan teknologi saja tapi juga membutuhkan sesuatu

yang mampu mengembangkan sarana yang berorientasi pada masa sekarang dan masa
depan, memiliki kesanggupan untuk merencanakan, dan percaya bahwa manusia dapat

merubah alam, bukan sebaliknya (Sulistyawati, 2011: 13).

Persyarat Medis Dalam Penapisan KB

Klasifikasi Persyaratan Medis

Keadaan atau kondisi yang mempengaruhi persyaratan medis dalam penggunaan setiap

metode kontrasepsi yang tidak permanen dikelompokkan dalam 4 kategori:

Kondisi dimana tidak ada pembatasan apa pun dalam penggunaan metode kontrasepsi

Penggunaan kontrasepsi lebih besar manfaatnya dibandingkan dengan risiko yang

diperkirakan akan terjadi

Risiko yang diperkirakan lebih besar daripada manfaat penggunaan kontrasepsi

Risiko akan terjadi bila metode kontrasepsi tersebut digunakan.

Kategori 1 dan 4 cukup jelas. Kategori 2 menunjukkan bahwa metode tersebut dapat

digunakan, tetapi memerlukan tindak lanjut yang seksama. Kategori 3 memerlukan

penilaian klinik dan akses terhadap pelayanan klinik yang baik. Seberapa besar masalah

yang ada dan ketersediaan serta penerimaan metode alternatif perlu dipertimbangkan.

Dengan perkataan lain, pada kategori 3, metode kontrasepsi tersebut tidak dianjurkan,

kecuali tidak ada cara lain yang lebih sesuai tersedia. Perlu tindak lanjut yang ketat

(Saifuddin, 2010:U – 27).

4. Jenis-Jenis KB

Terdapat beberapa jenis KB yaitu :

Metode Keluarga Berencana (KB) sederhana

Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana

tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi sederhana tanpa

alat antara lain :


Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif,

artinya hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman apapun lainnya.

MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila :

Menyusui secara penuh (full breast feeding) ; lebih efektif bila pemberian > 8 kali sehari

Belum haid

Umur bayi kurang dari 6 bulan

Efektif sampai 6 bulan

Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya

Metode Lendir Serviksa

Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan siklus haid atau

terdapat tanda-tanda adanya kesuburan yaitu keluarnya lendir encer dari vagina.

Senggama terputus

Adalah metode KB tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari

vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.

Metode Suhu Basal

Masa subur dapat dikenali dengan mengukur suhu badan secara teliti dengan

termometer khusus yang bisa mencatat perubahan suhu sampai 0,10C untuk

mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil, suhu tubuh.

Metode Kalender

Siklus haid dicatat selama 6-8 bulan.

Pada siklus yang teratur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid yang akan datang.

Untuk siklus yang tidak teratur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi 11, siklus

terpendek dikurangi 18.


Metode KB sedehana dnegan menggunakan alat :

Kondom

Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan

diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang

dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintesis yang

tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung

berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu.

Diafragma

Adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan

kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.

Spermisisda

Adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau

membunuh sperma. Dikemas dalam aerosol (busa), tablet vaginal, suppositoria, dan

krim.

Metode Kontrasepsi Hormonal

Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi

(mengandung Hormon Progesteron dan Estrogen) dan yang hanya berisi progesteron

saja.

Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Penjelasannya

sebagai berikut :

Pil Kombinasi

Efektif dan reversibel.

Harus diminum setiap hari.


Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak

berbahaya dan segera akan hilang.

Efek samping serius sangat jarang terjadi.

Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak

maupun belum.

Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.

Tidak dianjurkan pada ibu yang sedang menyusui.

Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

Suntikan Kombinasi

Jenis suntikan kombinasi adalah 25mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg

Estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (cyclofem), dan 50 mg

Noretindron dan 5 mg Estradiol Valerat diberikan injeksi I.M sebulan sekali. Cara

Kerjanya yaitu menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi kental, perubahan

pada endometrium, menghambat transportasi gamet oleh tuba.

Kontrasepsi Progestin

Suntikan Progestin

Sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua Perempuan dalam usia reproduksi,

kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan, cocok untuk masa laktasi karena

tidak menekan produksi ASI. Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yaitu Depo

Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 MDPA, yang diberikan

setiap 3 bulan dengan cara disuntik I.M, Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat),

yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara

disuntik I.M.

Pil Progestin (Mini Pil)


Cocok untuk Perempuan menyusui, sangat efektif pada masa laktasi, dosis rendah, tidak

menurunkan produksi ASI, tidak memeberikan efek samping estrogen, dapat dipakai

sebagai kontrasepsi darurat. Jenis minipil kemasan dengan isi 35 pil : 300 µg

levonorgestrel atau 350 µg noretindron, kemasan dengan isi 28 pil : 75 µg desogestrol.

Implant

Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk jadena atau implanon, nyaman, dapat

dipakai oleh semua ibu, pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan, kesuburan segera

kembali setelah implant dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur,

perdarahan bercak dan amenorea, aman dipakai pada masa laktasi.

Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang

mengandung Hormon (Progesteron) dan yang tidak mengandung hormon.

AKDR dengan Progestin

Jenis AKDR yang mengandung hormon steroid adalah prigestase yang mengandung

progesteron dari mirena yang mengandung Levonorgestrel.Cara kerjanya yaitu

endometrium mengalami transportasi yang ireguler, epitel atrofi sehingga mengganggu

implantasi, mencegah terjadinya pembuahan dengan memblok bersatunya ovum

dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba falopii, menginfasikan

sperma.

AKDR Non Hormon

Sangan efektif, reversibel dan berjangka panjang, haid menjadi lebih lama dan lebih

banyak, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, dapat dipakai oleh semua

Perempuan usia reproduksi, tidak boleh dipakai oleh Perempuan yang terpapar pada

Infeksi Menular Seksual (IMS). Jenisnya AKDR CuT-380 A dan NOVA T.


Kontrasepsi Mantap

Tubektomi

Sangat efektif dan permanen, tindak pembedahan yang aman dan sederhana, tidak ada

efek samping, konseling dan informed consent (persetujuan tindakan) untuk

diperlukan.Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas

(kesuburan) seorang Perempuan.

Vasektomi

Sangat efektif, tidak ada efek samping jangka panjang, tindak bedah yang aman dan

sederhana, efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan, konseling dan informed concent

mutlak diperlukan. Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas

reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur

transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dnegan novum) tidak

terjadi. (Saiffudin, 2010:MK2-MK85).

Manajemen Asuhan Kebidanan dan Pendokumentasian

Manajemen Kebidanan Varney

Langkah I: Pengkajian

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan

Anda mungkin juga menyukai