Anda di halaman 1dari 2

Rancangan Pembelajaran Abad 21

Disusun oleh Hadi Santoso

Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis,
mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi, dan
berkolaborasi. Pencapaian ketrampilan tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode
pembelajaran yang sesuai dari sisi penguasaan materi dan ketrampilan.

Proses pembelajaran yang mampu mengakomodir kemampuan berpikir kritis siswa tidak dapat
dilakukan dengan proses pembelajaran satu arah. Pembelajaran satu arah, atau berpusat pada guru,
akan membelenggu kekritisan siswa dalam mensikapi suatu materi ajar. Siswa menerima materi
dari satu sumber, dengan kecenderungan menerima dan tidak dapat mengkritisi. Kemampuan
berpikir kritis dibangun dengan mendalami materi dari sisi yang berbeda dan menyeluruh.

Penguasaan teknologi informasi komunikasi menjadi hal yang harus dilakukan oleh semua guru
pada semua mata pelajaran. Penguasaan TIK yang terjadi bukan dalam tataran pengetahuan, namun
praktik pemanfaatnyanya. Metode pembelajaran yang dapat mengakomodir hal ini terkait dengan
pemanfaatan sumber belajar yang variatif. Mulai dari sumber belajar konvensional sampai
pemanfaatan sumber belajar digital. Siswa memanfaatkan sumber-sumber digital, baik
yang offline maupun online. Membuat produk berbasis TIK, baik audio maupun audiovisual.

Adapun pembelajaran Abad 21 memuat (critical thinking and problem solving, communication,
collaboration, creativity and innovation).

Sedangkan karakteristik pembelajaran abad 21 yaitu;


 Integratif
 HolisMk
 Saintifik
 Kontekstual
 Tematik
 Efektif
 Kolaboratif
 Berpusat pada siswa

Metode Pembelajaran Abad 21


1. Small Group Discussion (Berbagi pengetahuan dan pengalaman & kemampuan
komunikasi)
2. Role-Play & Simulation (Belajar dg bermain peran dan menirukan gerak / model / pola /
prosedur)
3. Discovery Learning (Belajar melalui penelusuran, penelitian dan pembuktian/penemuan)
4. Self-Directed Learning (Belajar berdasarkan pengalamannya sendiri)
5. Cooperative Learning (Belajar dalam tim dengan tugas yang sama untuk mencapai tujuan
bersama)
6. Collaborative Learning (Belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai
tujuan bersama)
7. Contextual Learning (”Doing the real thing”)
8. Project Based Learning (Belajar berdasarkan target dan perencanaan)
9. Problem Based Learning & Inquiry (Belajar berdasarkan pada masalah dengan solusi
“open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan/penelitian)

Evaluasi dalam pembelajaran abad 21 yang berkualitas mulai digagas dan berakhir dengan
tujuan yang jelas untuk kebermaknaan siswa dalam belajar. Link interpretasi memperkuat gagasan
bahwa tanggapan dari tugas penilaian harus secara khusus dianalisis dan disintesis dengan cara
mengungkapkan dan mendukung kesimpulan valid yang terhubung pada tujuan penggunaan hasil
evaluasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dirumuskan standar evaluasi abad ke 21 adalah sebagai
berikut :
1) Disejajarkan dengan perkembangan signifikan yang menjadi tujuan keterampilan abad dua
puluh satu.
2) Memungkinkan sistem adaptasi pada kemungkinan yang tidak dapat diprediksi.
3) Sebagian besar evaluasi berbasis kinerja.
4) Tambahkan nilai dalam proses belajar mengajar.
5) Membuat pemikiran siswa terbuka.
6) Bersikap adil.
7) Data penilaian harus memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan dalam
pembentukan untuk pengambilan keputusan.
8) Berorientasi pada tujuan pembelajaran.
9) Validitas tujuan
10) Menghasilkan informasi yang dapat ditindaklanjuti dan memberikan umpan balik yang
produktif dan bermanfaat untuk semua pengguna yang dimaksudkan.
11) Menyediakan umpan balik yang produktif.
12) Membangun kapasitas untuk pendidik dan siswa.
13) Menjadi bagian dari sistem yang komprehe

Anda mungkin juga menyukai