Anda di halaman 1dari 2

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK APA ITU KOMUNIKASI TERAPEUTIK?

 Komunikasi
1. Membina hubungan terapeutik perawat
Penyampaian informasi verbal dan non-verbal untuk
klien
mencapai kesamaan pengertian dari pengirim
2. Mengenali kebutuhan dasar klien
informasi kepada penerima, shg menimbulkan
3. Realisasi diri, penerimaan diri, dan
tingkah laku yang diinginkan oleh pengirim dan
peningkatan penghormatan diri
penerima informasi.
4. Peningkatan fungsi dan kemampuan
untuk memuaskan kebutuhan serta
 Terapeutik KOMUNIKASI
Kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari
mencapai tujuan yang realistis
5. Rasa identitas personal yang jelas dan
penyembuhan TERAPEUTIK PADA
 Komunikasi terapeutik adalah Interaksi interpersonal
peningkatan integritas diri
antara perawat dan klien, yang selama interaksi LANSIA
berlangsung, perawat berfokus pada kebutuhan
khusus klien untuk meningkatkan pertukaran
informasi yang efektif antara perawat dan klien.

SIKAP DALAM MELAKUKAN KOMUNIKASI


TERAPEUTIK
1. Berhadapan dengan lawan bicara
2. Sikap tubuh terbuka (kaki dan
tanganterbuka tidak bersilang)
3. Menunduk/memposisikan tubuh ke
arah/lebih dekat dengan lawan bicara
4. Mempertahankan kontak mata, sejajar
dan natural Oleh :
5. Bersikap tenang Yanri Toy (1652023)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DIPLOMA III


UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BANDUNG
2019

120
KETERAMPILAN KOMUNIKASI TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK 3. Fase kerja
TERAPEUTIK PADA LANSIA 1. Sopan santun  Eksplorasi stresor yang tepat
a. Membina trust 2. Mendengarkan dengan penuh perhatian  Dorong perkembangan kesadaran duri
b. Menggunakan pertanyaan terbuka 3. Menunjukan penerimaan klien dan pemakain mekanisme koping
c. Mendorong klien untuk berbicara 4. Memberikan umpan balik yang konstruktif
d. Diam (Silent) 5. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan  Atasi penolakan perilaku adaptif
e. Empati dengan apa yang dibicarakan 4. Fase terminasi
f. Perawat harus cermat dalam 6. Mengulangi ucapan klien dengan  Ciptakan realitas perpisahan
mengidentifikasi tanda-tanda menggunakan kata-kata sendiri  Bicarakan proses terapi dan pencapain
kepribadian klien dan stress yang ada 7. Menghargai pendapat tujuan
g. Perawat tidak boleh beramsumsi 8. Memberikan penghargaan  Saling mengekplorasi perasaan,
bahwa klien memahami tujuan dari penolakan dan kehilangan, sedih,
wawancara pengkajian TUGAS PERAWAT PADA SETIAP FASE marah dan perilaku lain
h. Listening KOMUNIIKASI
i. Tempat wawancara yang sudah 1. Fase pra-interaksi :
dikenal dan tidak asing pada lansia  Mengumpulkan informasi tentang
j. Lingkungan harus dimodifikasi sesuai klien ( alasan masuk,riwayat
dengan kondisi kondisi lansia kesehatan, DX medis dll)
yangyang sensitif terhadap, suara  Mencari referensi yang berkaitan
berfrekuensi tinggi atau perubahan dengan masalah klien
 Mengekplorasikan perasaan,
kemampuan penglihatan ketakutan dan fantasi
k. Lingkungan harus nyaman dan kursi  Menganalisa kekuatan dan kelemahan
harus dibuat senyaman mungkin diri
l. Perawat harus mengkonsultasikan 2. Fase orientasi
hasil wawancara kepada keluarga  entukan alasan klien minta
klien atau orang lain yang sangat pertolongan
mengenal klien  Bina rasa percaya, penerimaan dan
m. Memperhatikan kondisi fisik klien komunikasi
pada waktu wawancara  Rumuskan kontrak pertama
 Ekplorasi pikiran, perasaan dan
perbuatan klien
 Identifikasi masalak klien
 Rumuskan tujuan dengan klien

121

Anda mungkin juga menyukai