Anda di halaman 1dari 3

IV

PEMBAHASAN

4.1 Uji Ksanprotein


Dalam uji ini, larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke
dalam 2 ml larutan protein. Setelah di campur terjadi endapan putih yang
dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Lalu di dinginkan dibawah
air kran dan ditambahkan NaOH 10% dengan hati-hati hingga basa, ditandai
dengan terjadinya perubahan warna kuning menjadi kuning tua kemudian
jingga. Reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada
molekul protein. Jadi reaksi ini positif untuk protein yang mengandung tirosin,
fenilalanin dan triptofan.

4.2 Pembentukan Endapan dengan Asam dan Alkali


Pengendapan protein penting untuk dilakukan dalam usaha memisahkan
protein dari larutan atau dari campuran protein, seperti kasein pada susu. Ada
empat tingkat struktur dasar protein, yaitu struktur primer, sekunder, tersier
dan kuarter. Struktur primer menunjukan jumlah, jenis dan urutan asam dalam
molekul protein. Oleh karena ikatan antar asam amino ialah ikatan peptida,
maka struktur primer protein juga menunjukan ikatan peptida yang urutannya
diketahui.
Pada rantai polipeptida terdapat banyak gugus >C=O dan gugus >N-H.
Kedua gugus ini dapat berkaitan satu dengan yang lain karena terbentuknya
ikatan hidrogen antar atom oksigen dan gugus >C=O dengan hidrogen dari
gugus >N-H, apabila ikatan hidrogen ini terbentuk antara gugus-gugus yang
terdapat dalam satu rantai polipeptida, akan terbentuk struktur heliks
(berpilin). Ikatan hidrogen juga dapat terjadi antara dua rantai polipeptida atau
lebih dan akan membentuk konfigurasi yaitu bentuk rantai sejajar yang
berkelok-kelok dan disebut struktur lembaran berlipat (pleated sheet
structure). Ikatan jenis ini tergolong dalam struktur sekunder protein.
Struktur tersier menunjukan kecenderungan polipeptida membentuk
lipatan atau gulungan, dan dengan demikian membentuk struktur yang lebih
kompleks. Struktur ini dimantapkan oleh adanya beberapa ikatan antara gugus
R pada molekul asam amino yang membentuk protein. Beberapa jenis ikatan
tersebut misalnya ikatan elektrostatik, ikatan hidrogen interaksi hidrofobik
antara rantai samping nonpolar, interaksi dipol-dipol dan ikatan disulfida.
Struktur kuarterner menunjukan derajat persekutuan unit-unit protein.
Sebagian besar protein globular terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang
terpisah. Rantai polipeptida ini berinteraksi membentuk persekutuan.
Dalam praktikum ini, larutan yang bersifat asam akan mendonorkan
proton sedangkan pada larutan yang bersifat basa akan mendonorkan OH-. Ion
proton serta ion OH- yang ditambahkan dalam larutan protein dapat
menggangu struktur tersiernya yang diakibatkan oleh ikatan elektrostatik. Jika
ikatan elektrostatik terganggu maka protein dapat terdenaturasi. Protein yang
terdenaturasi dapat dicirikan dengan terbentuknya gumpalan atau endapan.
Jika konsentrasi protein dalam larutan kecil atau asam dan basa yang
digunakan bersifat lemah atau konsentrasi encer maka akan terbentuk koloid
putih.
Pada praktikum ini, dengan penambahan HCl yang bersifat asam, maka
akan terdapat ion H+ yang berlebih. HCl tergolong asam kuat. Dari hasil
praktikum menunjukan adanya kekeruhan dan adanya endapan di awal dan
setelah dipanaskan kemudian didiamkan.
Asam asetat tergolong dalam asam lemah. Hal ini terjadi karena asam
asetat tidak dapat terionisasi sempurna. Hal ini dapat diketahui dari harga Ka
asam asetat yaitu 1,8 x 10-5. Artinya setiap 0,1 molar asam asetat hanya
menghasilkan ion H+ sebanyak 10-3 M. Oleh sebab itu, penambahan asam
asetat dalam larutan protein juga dapat menyebabkan denaturasi protein dalam
jumlah yang lebih sedikit.
Hasil dari penambahan asam asetat glasial pada percobaan tidak tampak
adanya perubahan. Hal ini terjadi karena asam asetat yang ditambahkan tidak
cukup banyak sehingga belum mampu untuk mendenaturasi protein yang
terdapat dalam larutan.
NaOH tergolong basa kuat. Dalam hasil pengamatan praktikum,
menunjukan adanya hasil endapan setelah dilakukan pemanasan. Sedangkan
setelah didiamkan, tidak nampak adanya perubahan. Hal ini kemungkinan
terjadi karean NaOH yang ditambahkan tidak cukup, sehingga belum mampu
untuk mendenaturasikan protein yang terdapat dalam larutan.

Anda mungkin juga menyukai