Anda di halaman 1dari 11

“Dosen : Ir. Magit Fitroni, M.

Kom”

Disusun oleh :

Nur Wahyuningsih

FAKULTAS MANAGEMENT

STIMA IMMI
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktifitas


fisik maupun psikis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara maksimal. Salah
satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri
dengan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Proses itulah yang dalam kehidupan
kita sebut bekerja.

Dimasa sekarang ini, manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain agar tujuan
dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa saling membutuhkan ini muncul keinginan
untuk bekerja sama dalam satu hal ataupun lainnya. Dari kerja sama ini kemudian muncul
keinginan untuk dapat mengatur, merencanakan, dan mengevaluasi tujuan kerja sama yang
semula diharapkan.

Organisasi memulai fungsi pertama yaitu perencanaan dalam mencapai tujuan.Kemudian


dilaksanakan melalui berbagai upaya seperti berbagai tugas menempatkan petugas yang
tepat.Temuan dalam pengawasan merupakan umpan balik yang sangat berguna untuk
memperbaiki perencanaan tahapan berikutnya.Inilah kesinambungan sustainable dan
perencanaannya disebut rulling plan.

Terdapat berbagai macam pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen, tetapi yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah fungsi Manajemen menurut George R. Terry.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Menurut George R. Terry


Manajemen menurut GeorgeR. Terry dalam buku Principles of Management (Sukarna,
2011:3), juga menyatakan bahwa management is the accomplishing of a predetemined
obejectives through the efforts of other people atau manajemen adalah pencapaian tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan melalui atau bersama-sama usaha orang lain.Manajemen sangat
penting bagi setiap aktivitas individu atau kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Manajemen berorientasi pada proses (process oriented) yang berarti bahwa
manajemen membutuhkan sumber daya manusia, pengetahuan, dan keterampilan agar
aktivitas menjadi lebih efektif atau dapat menghasilkan tindakan dalam mencapai kesuksesan.
Oleh sebab itu, tidak akan ada organisasi yang akan sukses apabila tidak menggunakan
manajemen yang baik. (Torang, 2013: 165).Berdasarkan pengertian diatas, menurut pendapat
penulis yangdimaksud dengan Manajemen adalah ilmu mengatur proses untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya guna mencapai hasil yang sesuai.
B. Fungsi Manajemen Menurut George R. Terry
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah fungsi manajemen
menurut George R. Terry, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (actuating), dan pengawasan (controling).
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemikiran yang logis dan rasional derdasarkan data atau
informasi sebagai dasarkegiatan atau aktifitas organisasi, manjemne, maupun individu
dalam upaya mencapai tujuan.
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang
sangat rumit.
Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan
serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang
terakhir merumuskan perencaanmerupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan
berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Manfaat Perencanaan
1. Sebagai penerjemah dari kebijakan yang bersifat makro
2. Peramalan, terhadap masa dating yang penuh ketidakpastian
3. Sebagai alat pemersatu arah dari pelaksanaan operasional dari berbagai tingkatan dan
divisi.
4. Sebagai alat untuk melakukan efisiensi penggunaan sumber daya organisasi
5. Untuk menjamin kepastian tujuan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan
yang melingkupinya. Dua aspek utamaproses susunan struktur organisasi yaitu
departementalisasi dan pembagian kerja.
Departementalisasiadalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja organisasi agar
kegiatan-kegiatan sejenis salingberhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan
tercermin pada struktur formal suatu organisasi dantampak atau ditunjukkan oleh bagan
suatu organisasi. Pembagian kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu
pada organisasi bertanggung jawabdalam melaksanakan sekumpulan kegiatan. Kedua
aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasiansuatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal
mengelompokan danmengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para
anggota organisasi dapat dicapaidengan efisien. Ada beberapa aspek penting dalam
proses pengorganisasian, yaitu :
1. Bagan organisasi formal
2. Pembagian kerja
3. Departementalisasi
4. Rantai perintah atau kesatuan perintah
5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Rentang manajemen dan kelompok informal yang dapat dihindarkan.

Proses pengorganisasian terdiri dari tiga tahap, yaitu :

1. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap individu dalam mencapai
tujuan organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat
dilaksanakan olehsetiap individu. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat
sehingga tidak dapat diselesaikan, atauterlalu ringan sehingga ada waktu menganggur,
tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3. Pengadaan dan pengembangan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi pekerjaan
para anggotaorganisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme
pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi memahami tujuan
organisasi dan mengurangi ketidak efisiensian dan konflik.
c. Pengarahan (Actuating)
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat
para bawahan agarbersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta
efisien dalam pencapaian tujuansuatu organisasi.Di dalam manajemen, pengarahan ini
bersifat sangat kompleks karena disampingmenyangkut manusia juga menyangkut
berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.Manusiadengan berbagai tingkah
lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan
perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
1. Prinsip mengarah kepada tujuan
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
3. Prinsip kesatuan komando
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud
agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang
dari prinsip-prinsip di atas.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu
supaya kegiatan dapatdilakukan dengan baik.
2. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di
bawahnya untukmelakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan
tertentu.
3. Delegasi wewenang. Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan
sebagian dariwewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
d. Pengawasan (Contolling)
Pengawasan ialah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agarsemua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai
rencana yang telah ditetapkan.
Tolak ukur pengawasan adalah rencana, oleh karenanya dikatakan bahwa perencanaan
dan pengawasanmerupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Dengan pelaksanaan
fungsi pengawasan diharapkan dapatdicapai :
1. Tereliminasinya penyimpangan
2. Memotivasi kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan
3. Memperbaiki kesalahan
4. Meningkatkan tanggung jawab
5. Diperolehnya umpan balik
6. Mengukur kompetensi personel.
 Metode dan Teknik pengawasan
Metode pengawasan yang umumnya digunakan adalah :
1. Observasi langsung
2. Laporan
3. Metode statistical yang diolah secara statistic
 Adapun teknik pengawasan adalah :
1. Pengawasan terhadap penyimpangan yang menonjol
2. Pengawasan terhadap pengeluaran biaya
3. Pengawasan terhadap penggunaan waktu
4. Pengawasan terhadap penggunaan bahan – bahan baku
5. Pengawasan terhadap produksi
6. Pengawasan terhadap personel terutama personel kunci
7. Pengawasan terhadap prosedur atau proses serta aspek teknis lainnya.
STUDI KASUS
Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul di komunitas adalah gizi buruk
pada anak.DataUNICEF tahun 2006 menunjukkan, penderita gizi buruk pada anak
meningkat jumlahnya. Dari 1,8 jutajiwa pada tahun 2005 meningkat menjadi 2,3 juta jiwa
pada tahun 2006. Ini menggambarkan bahwatingkat kehidupan masyarakat saat ini masih
di bawah garis kemiskinan.(Nurhamidah, 2008).Berbagai penelitian membuktikan lebih
dari separuh kematian bayi dan balita disebabkan oleh keadaangizi yang jelek.Risiko
meninggal dari anak yang bergizi buruk 13 kali lebih besar dibandingkan anakyang
normal.WHO memperkirakan bahwa 54% penyebab kematian bayi dan balita didasari
oleh keadaan gizi anak yang jelek. (Republika, 4 April 2007).
Pengurangan jumlah penderita malnutrisi menjadi salah satu target Tujuan
Perkembangan Milenium(Millenium Development Goals atau MDGs). Indonesia
berkomitmen untuk mengurangi hinggasetidaknya tinggal 18% penduduk yang
mengalami malnutrisi pada tahun 2015, di mana angka tahun inimasih 28%, sementara
pelaksanaan MDGs tahun ini sudah memasuki periode sepertiga terakhir.
Programperbaikan gizi masyarakat dalam beberapa tahun ini sudah masuk dalam
program tugas wajib PemerintahDaerah. (Antonius Wiwan Koban, 2008).
Salah satu sasaran dari MDGs kaiatannya pada masalah gizi buruk nampak pada
poin 4 yaitu upayamenurunkan angka kematian balita.Angka kematian balita memiliki
hubungan yang erat dengan masalahgizi buruk pada anak.
Dari studi kasus diatas, maka dibuat program Keluarga Binaan dalam Mengatasi Masalah
Gizi Buruk pada Anak. Kerangka programnya dapat dibuat sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Program Keluarga Binaan dalam mengatasi permasalahan gizi buruk yang mana
akan dikirim seorangperawat yang disebut juga perawat komunitas yang akan
membantu dalam Praktik yang bertujuan untukmeningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat dengan menekankan pada peningkatan peran sertamasyarakat
dalam melakukan upaya-upaya pencegahan, peningkatan dan mempertahankan
kesehatan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
a. Pemerintah atau dinas kesehatan setempat mengirim tenaga perawat komunitas
pada setiap puskesmasdi tiap daerah.
b. Setiap puskesmas memberikan informasi yang dibutuhkan perawat komunitas
tentang keluarga yanghidup didaerah sekitar puskesmas setempat.
c. Setiap perawat komunitas memberikan pengarahan pada keluarga binaan.
d. Keluarga binaan melaksanakan kegiatan sesuai arahan perawat komunitas tentang
kesehatan gizi pada keluarganya terutama pada bayinya.
3. Pengarahan (Actuating)
a. Melakukan pengkajian fisik dan psikososial
b. Menetapkan masalah kesehatan
c. Melakukan tindakan keperawatan
d. Menetapkan tingkat kemandirian keluarga melalui 7 dari 9 peran perawat
keluarga: sebagai pendidik pemberi pelayanan, penemu kasus, kolaborator,
fasilitator, pengelola, dan advocator
e. Melakukan rujukan terhadap kasus yang ditemukan untuk pemeriksaan lebih
lanjut (bila perlu).
4. Pengawasan (Controlling)
a. Mengamati proses kegiatan (apakah sudah sesuai prosedur atau tidak) yang
dilakukan oleh keluargabinaan.
b. Mengontrol keluarga binaan agar tetap melaksanakan kegiatan untuk hidup sehat
sesuai arahan.
c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan agar konsisten terhadap waktu yang telah
ditentukan, misalnya jikamemang waktu pelaksanaan telah ditentukan sebelumnya.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen (GR. Terry) adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari POAC yang
dilakukan untukmenentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
menggunakan manusia dan sumber dayalain. Dan satu tahap akhir yang juga perlu
dilakukan tidak lain adalah evaluasi sebagai fungsi akhir darisuatu manajemen. suatu
proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. Manajemen juiga adalahsuatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah
suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni
adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan
pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Program kesehatan di jalankan dengan berdasarkan fungsi – fungsi
manajemen.Dengan harapan, program kesehatan dapat berjalan dengan lancar dan
dapat meningkatkan derajat kesehatan mayarakat.

DAFTAR PUSTAKA
http://akur-stbajia.blogspot.com/2007_11_01_archive.html

http://jakerz.ngeblogs.com/

http://jyus-yudistira.blogspot.com/2008/01/bab-i.html

http://liaedu.files.wordpress.com/2008/08/manajemen1.pdf

http://organisasi.org/fungsi_manajemen_perencanaan_pengorganisasian_pengarahan_pengendali
an_belajar_di_internet_ilmu_teori_ekonomi_manajemen

http://wynon4.ngeblogs.com

Anda mungkin juga menyukai