Anda di halaman 1dari 2

3.

Revitalisasi Pasar TradisionalCitra Pasar Tradisional yang kurang baik sudah semestinyamendapat
perhatian yang cukup besar karena di dalamnya terkait denganhajat hidup orang banyak. Bagi
pemerintahan sendiri, pembangunanfasilitas publik dengan menjadikan pasar tradisional sebagai sarana
belanjayang bercitra positif merupakan suatu tantangan yang harus segeradiupayakan sebagai bentuk
tanggung jawab kepada publik
mengingat pentingnya fungsi fasilitas ini. Konsep revitalisasi pasar tradisional lebihluas dari sekedar
perubahan pada fisik bangunannya saja, tetapi juga harusada konsep bagaimana mendinamiskan pasar.
Pembenahan pasartradisional tentu saja bukan hanya tugas pemerintah tetapi jugamasyarakat,
pengelola pasar dan para pedagang itu sendiri untuk
saling bersinergi mengikis kesan negatif yang sudah melekat pada pasartradisional, sehingga pasar
tradisional masih tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat (Purwati, 2015)Paskarina dkk
(2017) merumuskan beberapa paradigma yangdibutuhkan dalam melakukan pengelolaan pasar, sebagai
berikut.
Pertama
, mrngembangkan paradigma dalam memandang pasar bukanhanya sebagai tempat bertransaksi
melainkan juga menjadi ruang
tempat berlangsungnya interaksi sosial yang bersifat publik atau milik umum.Kedua, revitalisasi
difokukan dalam upaya memperbaiki jalur distribusikomoditas yang diperjualbelikan di pasar-pasar
tradisional. Distribusi disini mengandung makna yang luas, mulai dari pemilahan
komoditas; pengangkutan; bongkar muat; pengemasan; hingga penjualan komoditas
di pasar. Ketiga, pembangunan pasar tanpa adanya kepentingan sematamencari keuntungan finansial
karena pembangunan pasar selain memilikitujuan sosial juga berperan untuk mengurangi biaya sosial, di
manarevitalisasi pasar tradisional harus dipandang sebagai investasi
jangka panjang dalam kerangka pengembangan sarana perdagangan (propertydevelopment). Keempat,
pembangunan pasar dengan konsep modernisasi.

Modernisasi pasar disini dimaksudkan sebagai upaya pengelolaan pasarsecara modern sesuai dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat,
modernisasi pasar juga merupakan langkah untuk meningkatkan perekonomian pedagang kecil sekaligus
menghambat beralihnya tempat belanjamasyarakat. Kelima, model kemitraan
dengan melibatan perusahaan pengembang
untuk menjadi penghubung antara
kepentingan pengembang/pengelola pasar dengan pedagang tradisional, sehinggarevitalisasi pasar
tradisional tidak terjebak dalam arus kepentingankapitalisme yang semakin ekspansif. Keenam, pasar
tradisional harusdikelola secara kreatif untuk memecahkan persoalan ruang usaha bagimasyarakat.
Pasar sebagai tempat usaha rakyat harus diciptakan secaralebih imajinatif, kreatif, dan rekreatif untuk
bisa bersaing dengan pusat perbelanjaan modern yang biasa dipasok sektor swasta seperti
minimarket,supermarket, hypermarket, dan sejenisnya. Ragam pasar yang lebihtransformatif seperti
pasar tematik seperti pasar teksil, pasar mebel, pasarelektronik dan lain-lain, untuk dapat menguatkan
daya saing pasartradisional.Berdasarkan hasil rapat Komisi VI DPR RI bersama KementerianPerdagangan
(Kemendag), ada beberapa syarat yang harus dipenuhiapabila Pemerintah Daerah (Pemda)
mengusulkan pasar yang akandirevitalisasi, yaitu:
Pasar yang usianya sudah lebih dari 25 tahun
Pasar yang mengalami bencana kebakaran, pasca bencana alam, pasca konflik sosial
Pasar yang merupakan jalur distribusi, pasar sabuk niaga, pasarkomoditas spesifik
Pasar yang belum memiliki bangunan utama
Berdasarkan data yang dikutip oleh liputan6.com (2018),sepanjang 2017 Kementerian Perdagangan
(Kemendag) telah
melakukan pembangunan dan revitalisasi 909 pasar rakyat. Dan pada 2018, jumlah pasar yang dibangun
dan direvitalisasi sebanyak 1.592 unit pasar. MenteriPerdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan,
selama 5 tahun, pemerintahmenargetkan 5.000 pasar tradisioanl dibangun dan direvitalisasi.
Namunsejak 2015 hingga 2017, baru sebanyak 2.715 unit pasar yang dibangundan direvitalisasi. Untuk
pasar tradisional pada tahun 2015 sebanyak 1.023unit, 2016 sebanyak 783 unit, 2017 sebanyak 909 unit,
kemudianditargetkan 2018 sebanyak 1.592 unit, dan sisanya akan dikejar pada tahun2019 sebanyak 693
unit. Namun upaya pemerintah dalam membangun danmerevitalisasi pasar ini memang kerap menemui
kendala, mulai darianggaran hingga faktor sosial seperti keberatan dari para pedagang jikaharus
dipindahkan.Revitalisasi yang dilakukan juga tidak selalu berkaitan
dengan pembangunan fisik gedung pasar tradisional tetapi tahapan terpentingdalam melakukan
revitalisasi pasar tradisional adalah
memperbaiki perilaku pedagang dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen.Pemerintah perlu
memfasilitasi perbaikan ini melalui berbagai metodeseperti pelatihan manajemen dagang, manajemen
keuangan, pelatihan pengelolaan pendapatan dan berbagai macam pelatihan lainnya yangdiharapkan
mampu meningkatkan softskill pedagang, yang nantinya akandiikuti dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi masyarakat.Pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran konsisi
perekonomiansuatu negara dalam jangka panjang, karena merupakan ukuran utamakeberhasilan
pembangunan pada periode waktu satu tahun dan hasilnyaakan dapat dinikmati masyarakat sampai
lapisan paling bawah. (Hapsa danKhairudin. 2018

Anda mungkin juga menyukai