Anda di halaman 1dari 2

HARIAN ANALISA “Harga di Lapak Pinggir Jalan

Pasar Sukaramai Disebut Lebih Murah”

Lapak dagangan pinggir jalan di Pasar Sukaramai, Kamis (15/9).


(rdn/rzd)
Kamis, 15 September 2016 | 10:01

Analisadaily (Medan) - Seorang pelanggan Pasar Tradisional Sukaramai, Evi,


mengaku terganggu akibat keberadaan pedagang di pinggir Jalan AR Hakim. Namun
karena harga murah, dia memilih tetap belanja di Pasar Tradisional Sukaramai.

"Tinggal bersisa jalan untuk satu mobil. Mau jalan pun susah, tapi emang murah, ya
nikmati sajalah," kata Evi di sekitar Pasar Tradisional Sukaramai, Kamis (15/9).

Menurutnya, pedagang juga membandel dan tidak mau naik ke Pasar Tradisional
Sukaramai. Padahal gedung baru untuk pedagang sudah dibangun sejak
kepemimpinan Walikota Medan, Rahudman Harahap.

"Kata pedagang kalau di atas tak laku. Makanya mereka turun ke jalanan, jualan di
pinggir jalan," ucapnya.

Baca Juga :
Tim Gabungan Bongkar Lapak Pedagang di Jalan Panglima Denai
14 September 2016 | 17:44

Evi juga menyebut, personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) telah berulang
kali menertibkan mereka. Namun pedagang tetap saja turun dan membuka lapaknya
kembali.

"Mereka pernah panggil keyboard dan nyanyi-nyanyi di pinggir jalan. Jalan pun diblokir
mereka," sebut Evi.

Pelanggan lain, Titi mengatakan, sudah terbiasa belanja barang dapur di Pasar
Tradisional Sukaramai. Walaupun tidak nyaman dengan sempitnya jalanan, soal harga
memaksanya terus membeli kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Sukaramai.

"Di Pajak Halat mahal. Di pajak dalam pun lebih mahal Rp 2000 daripada di pinggir
jalan. Kan lumayan harga murah," ungkapnya.

(rdn/rzd)

Anda mungkin juga menyukai