Anda di halaman 1dari 1

BAB IV

PENGARUH EUTHANASIA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


A. Dampak Euthanasia
Pada umumnya seseorang yang menderita sakit parah yang tidak tertahankan
akan berusaha untuk menghindari penyebab rasa sakitnya, namun apabila tidak
memungkinkan apalagi ditambah dengan faktor lain dan cukup berat, maka tidak
menutup kemungkinan pasien tersebut akan bunuh diri. Pada pasien yang mengalami
keadaan seperti itu, bunuh diri dilakukan dengan adanya bantuan dari dokternya sendiri
untuk melakukan Euthanasia.1 Akan tetapi, dokter melakukan prosedur tersebut setelah
mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga maupun dari pasiennya dengan sebab
tidak kuat lagi menahan sakit yang dideritanya. Maka dari itu, tindakan Euthanasia
dapat dilaksanakan.
Menghilangkan nyawa atau membiarkan seseorang meninggal dunia merupakan
inti definisi dari Euthanasia sendiri. Dalam hal ini, sampai dengan saat ini Negara
Indonesia belum melegalkan adanya Euthanasia. Hal ini dikarenakan bahwa proses
Euthanasia itu sendiri merupakan suatu tindakan yang bertentangan dengan prinsip
Negara Indonesia, yakni negara yang berlandaskan atas hukum. Dimana Euthanasia ini
sangat bertentangan dengan prinsip tersebut. Tidak hanya melanggar hukum, akan tetapi
Euthanasia sendiri juga melanggar hak asasi manusia.
Euthanasia juga menimbulkan dampak-dampak tersendiri dalam kehidupan
masyarakat. Dampak-dampak tersebut antara lain, yaitu:
1. Tindakan Euthanasia membuat pasien jadi mudah putus asa karena tidak
memiliki semangat untuk berjuang melawan penyakitnya lagi.
2. Melanggar hak asasi yang dimiliki oleh pasien tersebut.
3. Memerlukan biaya yang banyak untuk melakukan tindakan tersebut.
4. Pihak keluarga terancam tindak pidana jika Euthanasia dilakukan tidak sesuai
prosedur tenaga medis.2
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Euthanasia tidak bisa langsung
dilaksanakan begitu saja. Euthanasia dapat dilakukan jika telah memenuhi syarat-syarat
yang telah ditentukan oleh hukum kesehatan, yang mana harus berlandaskan prosedur
ketenagakerjaan medis serta telah mendapatkan ijin dari pihak keluarga ataupun pasien
itu sendiri.
1 Ibid
2
Wiradharma, Op.Cit. Hal 4

Anda mungkin juga menyukai