Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pegadaian

Pegadaian adalah salah satu bentuk lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang
mempunyai kegiatan membiayai kebutuhan masyarakat, baik itu bersifat produktif maupun
konsumtif dengan menggunakan hukum gadai. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
pasal 1150, gadai adalah suatu hak yang diperoleh pihak yang mempunyai piutang
(pegadaian) atas suatu barang bergerak.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) NOmor 10 Tahun 1990 tentang Perusahaan


Umum Pegadaian dijelaskan bahwa Pegadaian merupakan kegiatan menjaminkan barang-
barang berharga kepada pihak tertentu, guna mendapatkan sejumlah uang senilai barang yang
dijaminkan yang akan ditebus sesuai dengan kesepakatan antara nasalah dengan lembaga
gadai.

Sejarah Pegadaian

Sejarah Pegadaian bermulai pada saat pemerintah penjajahan Belanda mendirikan Bank Van
Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan pinjaman uang dengan dasar hukum gada
di Batavia pada 20 Agustus 1746.

Ketika Inggris mengambil ahli seluruh kekuasaan di Indonesia dari tangan Belanda (1811-
1816), maka Bank Van Leening resmi dibubarkan dan masyarakat diberi kekuasaan untuk
mendirikan usaha pegadaiaan asal dapat lisensi daripemerintah daerah setempat (Liecentie
Stelsel). Namun metode yang telah dijalankan tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi
menjalankan praktek lintenir atau linta darat yang dirasakan pada saat itu kurang
mmenguntungkan pemerintah Inggris. Oleh karna itu, metode Liecentie Stelsel diaganti
menjadi Pacth Stelsel yaitu pendirian lembaga penggadaian diberikan kepada umum yang
mampu membayarkan pajak yang tingggi kepada pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali di Indonesia, pola atau metode Pacth Stelsel tetap
dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana setiap pemegang hak ternyata
banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah
Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan Cultur Stelsel dimana kajian tentang
pegadaian, saran yang dikemukan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh
pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut, pemerintah Hindia Belanda
pegadaian rnerupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian
Negara pertama di Sukabumi (Jawa barat). Selanjutnya pada setiap tanggal 1 April akan terus
diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, Gedung Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di jalan.
Kramat Raya No. 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian
dipindahkan ke Jalan Kramat Raya. 132. Namun, tidak banyak perubahan yang terjai pada
masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi jawatan
pegadaian, Jawatan Pegadaian dalam bahasa jepang disebut `Sitji Eigeikyuku'. Pimpinan
Jawatan pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya
orang pribumi yang bernama M. Saubari.

Pada awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan pegadaian sempat pindah ke
Karang Anyer (Kebumen), Jawa Tengah karena situasi perang yang semakin terus memanas.
Agresi militer Belanda yang kedua memaksa kantor Jawatan Pegadaaian dipindah lagi ke
Magelang. Selanjutnya pasca perang kemerdekaaan, kemudian Kantor Jawatan Pegadaian
kembali ke Jakarta da Pegadaian kembali dikelola oleh pemerintah Republik Indonesia.

Dalam masa tersebut, Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, Yaitu sebagai
Perusahaan Negara (PN) sejak 0 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP No.07/ 1969
menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP No.10/1990
(diperbaharui dengan PP No. 103/2000) berubah lagi menjadi perusahaan umum (PERUM)
hingga 31 Maret 2012, kemudian sejak tanggal 1 April bentuk badan hukum berubah dari
Perusahaan Umum (PERUM) menjadi Perusahaan Terbatas (PT) Persero berdasarkan hasil
keputusan Menteri Negara BUMN No. SK- i57/MBU/2012 tangga130 Maret 2012.

Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun lamanya. Sampai saat ini PT. Pegadaian
(Pesero) merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dibidang jasa gadai. Oleh karena itu, Pemerintah memberikan hak monopoli kepada PT.
Pegadaian (Persero) untuk mengelola jasa pengkreditan atas dasar hukum gadai. Manfaat
semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi Public service
Obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam
bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat banyak lembaga keuangan
lainya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai