Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan Regulasi Dan Homeostasis

Percobaan mengenai regulasi dan homeostasis dilakukan pada tanggal 23 Oktober


2018 terhadap objek percobaan, yaitu beberapa mahasiswa dan mahasiswi kelas
Pendidikan Biologi 2018. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui bagaimana
mekanisme regulasi dalam tubuh rangka homeostatis dan tubuh manusia beserta
contohnya
Sebelumnya kami mempersiapkan tiga mahasiswa dari setiap kelompok yaitu satu
orang laki-laki yaitu Edo dan dua orang perempuan yaitu Hanum dan Wina. Kelompok
kami mendapat bagian aktivitas berat dan tidak melakukan aktivitas. Untuk aktivitas
berat dengan lari selama 5 menit dan naik turun tangga dua kali dilakukan oleh Edo dan
Hanum,sedangkan untuk yang tidak melakukan aktivitas dilakukan oleh Wina. Indikator
yang diukur antara lain frekuensi pernafasan, frekuensi denyut nadi, suhu tubuh, dan
banyaknya keringat sebelum aktivitas (kondisi tenang), sesaat setelah aktivitas
(olahraga), serta setelah aktivitas (setelah istirahat 10 menit).
Kegiatan yang pertama kali kita lakukan adalah mengukur indikator sebelum
aktivitas (bagi mahasiswa yang melakukan aktivitas). Dari kedua mahasiswa tersebut
didapatkan hasil frekuensi denyut nadi : Edo dengan frekuensi denyut 105 kali/menit dan
Hanum dengan frekuensi denyut 74 kali/menit. Untuk frekuensi nafas didapatkan hasil :
Edo 10 kali/menit dan Hanum 24 kali/menit. Untuk pengukuran suhu tubuh didapatkan
hasil : Edo dengan suhu tubuh 36,5 oC dan Hanum dengan suhu tubuh 36,4 oC. Untuk
keringat keduanya tidak berkeringat sebelum melakukan aktivitas.
Kegiatan kedua adalah mengukur indikator sesaat setelah melakukan aktivitas yaitu
aktivitas lari selama 5 menit dan naik turun tangga. Didapatkan hasil frekuensi denyut
nadi : Edo dengan frekuensi denyut nadi 184 denyut/menit dan Hanum 152
denyut/menit. Untuk frekuensi nafas didapatkan hasil : Edo 36 kali/menit dan Hanum 30
kali/menit. Untuk pengukuran suhu tubuh didapatkan hasil : Edo dengan suhu tubuh 37,5
o
C dan Hanum dengan suhu tubuh 36,6 oC. Untuk banyaknya keringat keduanya
berkeringat dengan ukuran sedang. Hasil lain yang didapatkan adalah muka tidak
memerah dan tidak terengah-engah
Kegiatan ketiga adalah mengukur indikator setelah istirahat 10 menit dari aktivitas.
Didapatkan hasil frekuensi denyut nadi : Edo dengan frekuensi denyut nadi 94
denyut/menit dan Hanum 89 denyut/menit. Untuk frekuensi nafas didapatkan hasil : Edo
20 kali/menit dan Hanum 20 kali/menit. Untuk pengukuran suhu tubuh didapatkan hasil :
Edo dengan suhu tubuh 36,4 oC dan Hanum dengan suhu tubuh 36,4 oC. Untuk
banyaknya keringat keduanya tidak berkeringat.
Sedangkan dari pengukuran indikator tidak beraktivitas kepada Wina, didapatkan
hasil frekuensi denyut 84 denyut/menit. Untuk frekuensi nafas didapatkan hasil 16
kali/menit. Untuk pengukuran suhu tubuh didapatkan hasil 36,8 oC. Untuk banyaknya
keringat tidak ada.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa frekuensi pernafasan laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan, baik pada waktu sebelum beraktivitas, sesaat setelah
beraktivitas, maupun setelah beraktivitas. Hal ini disebabkan karena laki-laki lebih
banyak bergerak (lebih aktif) sehingga lebih banyak membutuhkan energi. Kebutuhan
energi yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan O2 menjadi lebih tinggi dan proses
metabolismenya lebih tinggi pula dibandingkan dengan perempuan. Faktor yang
mempengaruhi frekuensi respirasi yaitu :
1. Aktivitas berat
Aktivitas yang berat ini akan membutuhkan tenaga/energi yang cukup besar
sehingga memerlukan banyak oksigen dan dengan begitu proses respirasi
meningkat.
2. Jenis Kelamin
 Laki-laki
Cenderung mempunyai volume paru-paru besar sehingga frekuensi
respirasi tinggi dan menyebabkan respirasi berjalan lambat.
 Perempuan
Berbeda dengan laki-laki, perempuan mempunyai volume paru-paru kecil
sehingga frekuensi respirasi rendah dan menyebabkan respirasi berjalan
cepat.
Untuk denyut nadi dapat dilihat bahwa frekuensi denyut nadi pada laki-laki lebih
banyak daripada perempuan baik sebelum, sesaat dan sesudah istirahat dari aktivitas.
Selain karena aktivitas yang menyebabkan darah akan mendapat beban tambahan
membawa oksigen ke bagian otot yang sedang bekerja juga karena anatomi. Ukuran
jantung wanita lebih kecil dibandingkan pria. Detak jantung rata-rata pria adalah di
antara 70-72 denyut/menit dan detak jantung rata-rata wanita adalah di antara 78-82
denyut/menit.
Untuk suhu tubuh, suhu tubuh laki-laki normalnya lebih hangat daripada
perempuan karena tingkat metabolisme wanita lebih rendah dibandingkan pria.
Hal ini dikarenakan massa otot yang lebih tinggi menandakan metabolisme beristirahat
lebih lama sehingga aliran darah yang lebih besar membuat tubuh pria menjadi lebih
hangat. Namun karena pengukuran di dalam ruangan ber-AC menyebabkan suhu tubuh
laki-laki dan perempuan tidak begitu besar perbedaannya.
Untuk banyaknya keringat normalnya keringat laki-laki lebih banyak dari
perempuan karena kaitannya dengan metabolisme tubuh. Namun ada beberapa faktor
yang dapat menyebabkan kondisi sama atau sebaliknya. Seperti banyaknya minum dan
suhu udara sekitar. Jika banyak minum maka keringat yang dihasilkan juga akan banyak,
sedangkan jika suhu sekitar sejuk maka keringat yang dihasilkan tubuh pun akan sedikit.

Anda mungkin juga menyukai