Latar Belakang Do Research
Latar Belakang Do Research
Anggota Tim
DORE MSCIA UB
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NOVEMBER
2018
1
DAFTAR ISI
Kanker serviks adalah jenis kanker kedua setelah kanker payudara yang paling
umum diderita oleh perempuan. Salah satu upaya pemerintah untuk mendeteksi kanker
serviks secara dini adalah melalui skrinning kanker serviks dengan test Pap Smear
suatu metode untuk menemukan lesi prakanker leher rahim. Pemeriksaaan Pap Smear
merupakan pemeriksaan skrining pap smear memiliki biaya murah, praktis, sangat
mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana.
Tujuan penelitian untuk untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan pada
perubahan sikap Wanita Usia Subur (WUS) terhadap deteksi dini kanker leher rahim
di wilayah Kelurahan Arjowinangun, Kota Malang, Jawa Timur tahun 2018. Penelitian
ini berdesain pre-eksperimen (pre-eksperimen-design). Jenis penelitian ini
menggunakan rancangan one group pre post and post test. Metode pengumpulan data
yang di gunakan adalah kuesioner.. Sampel dalam penelitian ialah Wanita Usia Subur
di wilayah kerja Kelurahan Arjowinangun, Kota Malang, Jawa Timur sebanyak 100
orang.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa sebelum diberikan penyuluhan seperti yang
ditunjukkan pada tabel 4.3 sikap terhadap deteksi dini Pap Smear sebagian besar
kategori cukup, yaitu 28 responden (56,0%) dan yang mempunyai sikap yang kurang
untuk melakukan deteksi dini Pap Smear yaitu 6 responden (12,0%).
Pada tabel 4.3 juga didapatkan hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan jumlah
sikap terhadap deteksi dini Pap Smear pada kategori sikap yang baik menjadi 20
respoden (40%) yang sebelumnya hanya 16 respoden (32%). Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi perubahan sikap yang awalnya memiliki sikap yang kurang maupun
sikap yang cukup mengalami peningkatan menjadi sikap yang baik.
Disarankan bagi petugas kesehatan perlu meningkatkan kegiatan promosi dan
penyuluhan kesehatan reproduksi yang bertujuan pada pentingnya pemeriksaan Pap
Smear sebagai deteksi kanker leher rahim, karena pemeriksaan Pap Smear merupakan
hal yang baru. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan informasi seluas–luasnya
tentang waktu pemeriksaan, tidak sakit saat dilakukan pemeriksaan dan biaya
pemeriksaan.
Kata Kunci : Penyuluhan, Sikap, Deteksi Dini, Kanker Leher Rahim, Test
Pap Smear.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Etiologi
Etiologi dari kanker serviks adalah Human Papilloma Virus (HPV)
(Andriyono, 2009; Yatim, 2005). Infeksi dari HPV secara signifikan berkaitan
dengan kanker serviks intraepitel dan kanker serviks yang sudah infasi. Banyak
tipe virus HPV yang sering dianggap berkaitan, menurut Andrijono (2009) tipe
HPV diklasifikasikan dalam tiga golongan yaitu resiko tinggi, kemungkinan resiko
tinggi, dan resiko rendah.
Tabel 2.1 Klasifikasi Berdasarkan Epidemiologi
Golongan Tipe HPV
Resiko Tinggi 16,18,31,33,35,39,45,51,52,56,58,59
Kemungkinan resiko 16,53,66,68,73,82
tinggi
Resiko Rendah 6,11,40,42,43,44,54,61,70,72,81
Sumber : Kanker Serviks Edisi Kedua, Divisi Onkologi (2009)
Penelitian menggunakan rancangan one group pre post and post test. Kuesioner untuk
menganalisis pengaruh penyuluhan pada perubahan sikap terhadap deteksi dini kanker
leher rahim pada Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah Kelurahan Arjowinangun,
Malang, Jawa Timur
Sebagai pedoman awal untuk pengumpulan data dan informasi sesuai fokus penelitian,
digunakan definisi operasional yang dikembangkan seperti urain berikut :
1. Sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dari respoden terkait
deteksi dini kanker leher rahim meliputi sikap deteksi dini, kanker leher rahim,
dan deteksi dini kanker leher rahim dengan test Pap Smear.
2. Penyuluhan kesehatan adalah cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan
hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi didalamnya
terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku
masyarakat. Menurut WHO penyuluhan/promosi kesehatan merupakan proses
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara an
meningkatkan kesehatannya. Penyuluhan kesehatan tentang kanker serviks
adalah upaya penyebar luasan dengan memberikan informasi tentang penyakit
keganasan yang menyerang leher rahim perempuan secara tatap langsung
kepada ibu-ibu, dengan menggunakan metode menerangkan suatu poster dan
tanya jawab.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah promosi kesehatan tentang kanker
serviks dengan metode presentasi dengan poster secara door to door ke rumah
masyarakat sekitar.
Skala pengukuran sikap berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari respoden
terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Kuesioner sikap terdiri dari 12 pertanyaan
dengan pilihan setuju(S) dan tidak setuju (TS). Instrumen penelitian untuk sikap dibuat
hanya dengan dua pilihan yaitu S dan TS dikarenakan peneliti ingin jawaban yang lebih
umum dan lebih memudahkan respoden. Kuesioner terdiri dari pertanyaan positif dan
negative. Bila pertanyaan positif, jawaban S diberi nilai 2 dan TS diberi nilai 1,
sebaliknya bila pertanyaan negatif, jawaban S nilai 1 dan TS diberi nilai 2.
Data yang dikumpulkan kemudian dianalisa dan dibuat dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dan selanjutnya diuraikan dalam bentuk narasi sesuai literature
yang ada. Jenis analisis yang dilakukan adalah :
1. Analisa Univariat
Analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi
atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No. Pernyataan S TS
N % N %
Pemeriksaan test pap smear penting
1. dilakukan sebagai salah satu deteksi 39 78% 11 22%
dini penyakit kanker leher rahim.
Seorang wanita yang terlihat sehat,
bersih dari perilaku seksual yang
2. 22 44% 28 56%
buruk tidak perlu melakukan test pap
smear.
Wanita yang belum aktif secara
3. seksual bisa melakukan test pap 27 54% 23 46%
smear
Jika seorang wanita telah menikah
atau pernah berhubungan seksual
mendapat informasi tentang test pap
4. 28 56% 22 44%
smear untuk pemeriksaan dini kanker
leher rahim, sebaiknya segera
melakukannya.
Jika tidak pernah berganti-ganti
pasangan, maka tidak perlu
5. 33 66% 17 34%
melakukan pemeriksaan dini kanker
leher rahim
Tidak perlu untuk melakukan
pemeriksaan dini kanker leher rahim
6. dengan test pap smear, jika merasa 24 48% 26 52%
tidak memiliki penyakit kanker leher
rahim
Pada saat ini program pemeriksaan
test pap smear di puskesmas
dilaksanakan dengan gratis, apabila
7. 34 68% 16 32%
suatu saat diharuskan untuk
membayar lebih dari itu, ibu tetap
mau melakukan test pap smear
Manfaat dari pemeriksaan test pap
smear yaitu dapat mengetahui
8. kelainan pra kanker pada leher rahim 30 60% 20 40%
secara dini atau lanjut, sehingga dapat
dicegah dan ditangani dengan segera
Pemeriksaan test pap smear dilakukan
9. setelah ada gejala-gejala kanker leher 22 44% 58 56%
rahim.
Merasa takut dalam melakukan
pemeriksaan dini kanker leher rahim
10. karena merasa takut akan hasil tesnya 32 64% 18 36%
yang memiliki kemungkinan penyakit
kanker leher rahim atau tidak
Jika ada larangan dari suami untuk
tidak melakukan test pap smear, saya
11. 34 68% 16 32%
tetap bersikukuh untuk melakukan
pemeriksaan pap smear
Menjaga kebersihan alat kelamin
penting secara rutin dan dengan
12. menggunakan antiseptik merupakan 35 70% 15 30%
cara dalam mencegah terjadinya
kanker serviks
4.4 Pembahasan
Pernyataan sikap jika suami melarang ibu untuk tidak test Pap Smear, ibu
tetap menjalankan test Pap Smear mayoritas menjawab setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini terlihat dari pernyataan responden bahwa ibu menyadari
mempunyai hak untuk memutuskan secara bebas tanpa paksaan dalam memilih
dan menentukan sebagai upaya menjaga dan memelihara kesehatan dirinya
terutama organ reproduksinya. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki
pengetahuan yang cukup dan sikap yang baik.
Dari tabel hasil 4.3 sebanyak 34 responden menyatakan setuju untuk tetap
melakukan pemeriksaan meskipun dilarang (tidak didukung) oleh suami. Hasil
penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Wahyuni (2013) yang
menyimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi perilaku deteksi dini
kanker serviks adalah dukungan suami.
BAB V
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sikap ibu melakukan deteksi dini inspeksi visual asam asetat sebelum
diberikan penyuluhan kesehatan adalah memiliki sikap cukup 56,0% (28
responden).
2. . Sikap ibu melakukan deteksi dini Pap Smear setelah diberikan
penyuluhan kesehatan adalah memiliki sikap baik 40% (20 responden).
3. Ada pengaruh sikap ibu melakukan deteksi dini Pap Smear sebelum dan setelah
diberikan penyuluhan kesehatan
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Aida. 2010. Karakteristik Penderita Kanker Serviks yang Dirawat Inap di RSUP. H.
Adam Malik Medan Tahun 2009. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Alliance for Cervical Cancer Prevention (ACCP). Improving screening coverage rates
of cervical cancer prevention programs:A focus on communities. Cervical
Cancer Prevention Issues in Depth 4;2004.
Andrijono. (2009). Kanker serviks. Edisi Kedua. Jakarta: Devisi Onkologi.
Departemen Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Anonim, Kanker Leher Rahim, diunduh dari www.kalbe.com/cdk/tanggal 29 April
2016
Anonim, Peran Tenaga Kesehatan dalam Skrinning Kanker Leher Rahim dalam
Inspeksi Visual Asam Asetat. 2006. Universitas Sumatera Utara.
Arif. Pengertian penyuluhan. 2009. www.pondokinfo.co.id. Di unduh 01 November
2018
Aziz. F. 2001. Masalah pada kanker leher rahim. Cermin Dunia Kedokteran No 133.
Di unduh 1 November 2018
Azwar, Syaifudin. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar
Azwar, S. 2008. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Edisi ke 2. Jakarta: Rineka
Cipta
Azwar. S. 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi ke 2. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Hal 4-15
Arends MJ, Buckley CH, Wells M. Aetiology, pathogenesis, and pathology of cervical
neoplasia. J Clin Path 1998;51:96-103.
Arikunto, S. 2003. Manajemen Peneltian. PT. Rhineka Cipta. Jakarta.
Arikunto, S. 2005. Prosedur Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Askandar. 2009. Kanker Serviks Pencegahan dan Pengobatannya. Jakarta: Daras Book.
Benson, R. C. (2007). Buku saku obstetri & ginekologi. Edisi 9. Alih Bahasa Wijaya
Susiani. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bessler, P., Aung, M. & Jolly, P., 2007. “Factors affecting uptake of cervical cancer
screening among clinic attendees in Trelawny, Jamaica. Cancer Control”, Journal
of public health medicine 14(4).
Bruni L, Diaz M, Castellsagué M, Ferrer E, Bosch FX, de Sanjosé S. Cervical Human
Papillomavirus prevalence in 5 continents: meta-analysis of 1 million women
with normal cytological findings. J Infect Dis 2010;202(12):1789–99.
Cancer, I.A.f.R.o., and Organization, W.H. (2016). GLOBOCAN 2012: Cancer
Incidence and Mortality Worldwide.
S. Collins, T. P. Rollason, L. S. Young, and C. B. J. Woodman, “Cigarette smoking is
an independent risk factor for cervical intraepithelial neoplasia in young women:
a longitudinal study,” European Journal of Cancer, vol. 46, no. 2, pp. 405–411,
2010.
Coughlin SS, Uhler RJ. Breast and cervical cancer screening practices among His-
panic women in the United States and Puerto Rico, 1998–1999. Prev Med. 2002
Feb; 34(2):242–51. http:// dx.doi.org/10.1006/pmed.2001.0984. [PubMed:
11817921]
Darnindro et al. (2007). Pengetahuan sikap perilaku perempuan yang sudah menikah
mengenai pap smear dan faktor-faktor yang berhubungan di rumah susun klender
jakarta. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume: 57, Nomor: 7, Juli 2007
Delia, Wijaya. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Servik. Yogyakarta : Sinar
Kejora.
Dewi, NML, 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur
(WUS) Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Puskesmas
Buleleng I. Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 55-60
Diananda, R. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati.
Diananda R., 2009. Panduan Lengkap Mengenal Kanker. Yogyakarta: Mirzamedia
Pustaka
Ferlay J et al. Estimates of worldwide burden of cancer in 2008. Int J Cancer. 2010;
127(12): p 2893-917. PubMed | Google Scholar
Ferlay J, Soerjomataram I, Ervik M. Cancer Incidence and Mortality Worldwide: IARC
CancerBase International Agency for Research on Cancer, 2014. Google Scholar
Ferlay, J., Soerjomataram, I., Dikshit, R., Eser, S., Mathers, C., Rebelo, M., . . . Bray,
F. (2015). Cancer incidence and mortality worldwide: Sources, methods and
major patterns in GLOBOCAN 2012. International Journal of Cancer, •••, 136.
Globocan 2008, cancer facts sheet,” http://globocan.iarc.fr/
factsheets/cancers/cervix.asp.
Hidayat, A. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Menganalisa Data.
Jakarta: Salemba Medika
Hidayat,I.2010.Epidemologi Pencegahan Kanker Serviks dan Deteksi Dini. Jogjakarta:
Liberty.
Infodatin.2016
ICO/IARC HPV Information Centre.Human.2017.Papillomavirus and Related
Diseases Report.HPV Information Centre.Diundah pada tanggal 5 November
2018
Jasiak. (2008). Enhancing the roles of practice nurses: out comes of cervical screening
education and training in NSW. Australian Journal of Advanced Nursing Vol.
27. No. 2. Hal. 40-45
Jemal A et al. Global cancer statistics. CA Cancer J Clin. 2011; 61(2): p 69-90. PubMed
.Google Scholar
Karlinawati. 2010. Perilaku Ibu Dalam Pemanfaatan Layanan Metode IVA (Inspeksi
Visual Asam Asetat) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks di Desa
Dagang Kerawan Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun
2010. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Skrining Kanker Leher RahimDengan
Metode Inspeksi Visual Asam Asetat, 2008
Kementrian Kesehatan RI, 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2013. Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI.Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI, 2014. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Peneltian dan
Pengembangan Kementrian Kesehatan RI.Jakarta.
Lowndes CM, Gill ON. Cervical cancer, human papilloma virus, and vaccination. Br
Med J 2005;331:915-6.
Longo, D.L. (2009). Harrison’s hematology and oncology. Derived from Harrison’s
Principles of Internal Medicine. 17th Edition. Mc Graw Hill. Toronto: Medical
Publishing Division.
Made, N,dkk.2012.Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur dengan
pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di Puskesmas Buleleng. Jurnal
Kesehatan Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, Universitas Sebelas Maret.
Matejic, B. et al., 2011. “Determinants of preventive health behavior in relation to
cervical cancer screening among the female population of Belgrade”. Health
Education Research, 26(2), pp.201–211.
Monif Gilles R.G. (2009). Infectious disease in obstetric and gynecology. Sixth
Edition. New York: Informa Health Care.
Nasir, A, dkk. 2011.Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika
Notoatmodjo Soekijo, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
(Jakarta:PT Rineka Cipta, 2003).
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka cipta
Notoatmodjo. S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Hal 23,52-57,134-146.
Nursalam dan Pariani, Siti. 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan.
Jakarta. EGC
Norwitz, E.R. (2007). At a glance obstetri dan ginekologi. Alih Bahasa Artsiyanti.
Jakarta: Penerbit Erlangga dan Pusan Perbukuan Depdiknas.
Rasjidi, I. (2008). Manual pra kanker serviks. Edisi I. Jakarta: Sagung Seto.
Rasjidi, I. (2009). Deteksi dini pencegahan kanker pada wanita. Edisi I. Jakarta: Sagung
Seto.
Rasjidi, I. (2010). Manual Prakanker Serviks. Jakarta: Sagung Seto.
Sari, E.D. (2006). Kecemasan dalam menghadapi masa pensiun ditinjau dari dukungan
sosial pada PT. semen gresik (persero) Tbk. Jurnal Psikologi Proyeksi. ISSN:
1907-8455. Vol. 1. Oktober 2006
Stead, L. G. (2007). First aid for the obstetric & gynecology clerkshi. 2nd Edition. Mc
Graw-Hill. Toronto: Medical Publishing Division.
Sitopu, SD, 2012. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Serta
Dukungan Suami Dengan Tindakan Pap Smear Di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan. Tesis. Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sjamsuddin S. Pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Cermin Dunia Kedokteran
2001;133:8-13.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. CV. Alfabeta, Jakarta.
Suryati dan Anna. 2012. Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswi Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Sherwood, P. (2005). A cognitive behavioral intervention for symptom management in
patients with advance cancer. Oncology Nursing Forum. Vol.32. No. 6. Hal. 1190
– 1198.
Wahyuni, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Deteksi Dini Kanker
Serviks Di Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Departemen
Maternitas, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Islam Sultan Agung, Jalan
Raya Kaligawe Km.4 Semarang, Jawa Tengah
Wawan Derwanto & Dewi Astuti. 2010.Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
WHO. (2011). Cervical cancer. http://www.who.int/topics/cancer/en/. Diunduh pada
tanggal 05 November 2018.
WHO. Reproductive Health, World Health Organization. Chronic Diseases, & Health
Promotion. (2006). Comprehensive cervical cancer control: a guide to essential
practice. World Health Organization.
Wall, K. M. (2010). Modifiable barriers to cervical cancer screening adherence among
working women in mexico. Journal of Women’s Health. Vol. 9. Number 7. Mary
Ann Liebert. Inc.
Ma YT, Collins SI, Young LS, Murray PG, Woodman CBJ. Smoking initiation is
followed by the early acquisition of epigenetic change in cervical epithelium: a
longitudinal study. Br J Cancer 2011;104(9):1500–4.
Yanti, 2011.Kesehatan Reproduksi Pustaka Rihama.Yogyakarta
Yuli, E.M.M, 2010. Pengaruh Persepsi Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang
Kanker Leher Rahim (KLR) dan Program Inspeksi Visual Asetat (IVA) Terhadap
Pemanfaatan Pelayanan IVA Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010. Skripsi. FKM,
USU, Medan.
Yuliwati, 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku WUS dalam Deteksi
Dini Kanker Leher Rahim Metode IVA di Wilayah Puskesmas Prembun
Kabupaten Kebumen Tahun 2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. Jakarta.
Yatim, F. (2005). Penyakit kandungan: myoma, kanker rahim/ lehar rahim dan indung
telur, kista serta gangguan lainnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
LAMPIRAN
1.1 JAWABAN KUISIONER SIKAP SEBELUM PENYULUHAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1
3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1
4 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1
5 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1
6 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
7 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1
8 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
9 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1
10 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2
11 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2
13 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2
14 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
15 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
16 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2
17 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1
18 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
19 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
20 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1
21 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2
22 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2
23 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2
24 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
25 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1
26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
27 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
28 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
29 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1
30 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2
31 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
32 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1
33 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
34 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2
35 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
36 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1
37 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2
38 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
39 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2
40 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
41 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
42 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
43 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2
44 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1
45 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2
46 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
47 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2
48 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2
49 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
50 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
C :28
B : 16
K:6