Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

Mata Kuliah Organisasi


Nama: Abd Azis Nur
NIM: 041360677

Soal
1. Mengapa pengelola organisasi harus memiliki kemampuan mengidentifikasi elemen
elemen lingkungan?
2. Apa sebab organisasi memiliki ketergantungan ganda terhadap lingkungannya?
3. Perbedaan gaya kepemimpinan dalam organisasi akan mempunyai pengaruh yang berbeda
pada partisipasi individu dan perilaku kelompok. Jelaskan!

Jawaban:

1. Pengelola organisasi harus memiliki kemampuan mengidentifikasi elemen-elemen


lingkungan karena elemen-elemen lingkungan sangat berpengaruh terhadap operasional
organisasi tersebut. Elemen lingkungan organisasi dibagi menjadi dua yaitu elemen
eksternal dan elemen internal. Elemen eksternal adalah hal-hal yang terjadi di luar
organisasi yang bisa mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung, organisasi tentunya akan berhubungan dengan elemen-
elemen lingkungan seperti konsumen, pesaing, pemerintah, pemasok, dan lain-lain. Secara
tidak langsung, mereka akan berhubungan dengan perkembangan teknologi, ekonomi,
politik, dan demografi.
Elemen lingkungan internal meliputi norma organisasi, pemegang saham, dewan
harian, dan SDM organisasi itu sendiri karena kesemuanya bisa mempengaruhi jalannya
organisasi dari dalam paling tidak sedikit banyak. Bahaya bisa muncul dari sebab yang
dianggap kecil dan tidak terperhatikan. Elemen-elemen ini memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap jalannya perusahaan. Untuk melakukan adaptasi terhadap lingkungan,
maka pengelola organisasi harus memiliki kemampuan mengidentifikasi elemen
lingkungan terlebih dahulu untuk kemudian dapat mengambil keputusan adaptasi yang
seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan agar bisa beroperasi dengan maksimal. Maka
dari itu, seorang pengelola organisasi harus bisa menguasai elemen lingkungan agar
organisasinya dapat berjalan dengan lancar dan tidak hanya waspada terhadap hal-hal yang
dianggap besar.
2. Hubungan antara prinsip ketergantungan (contingency) dengan kenyataan, bahwa
organisasi memiliki ketergantungan terhadap kondisi lingkungannya, yaitu: Karena kondisi
lingkungan mempengaruhi organisasi. Dalam hubungan organisasi dengan lingkungan,
jelas bahwa organisasi mengambil input dari lingkungannya. Melakukan
transformasi, yaitu mengubah input menjadi output, dan mengeluarkan output kepada
lingkungan di luar organisasi. Organisasi memiliki ketergantungan ganda terhadap
lingkungannya, yaitu:
a) Organisasi harus menemukan semua sumber yang dibutuhkan organisasi
b) Lingkungan juga sebagai tempat untuk melemparkan seluruh produk atau output
organisasi.
Prinsip ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya memaksa organisasi untuk
berusaha menguasai dan menstabilkan lingkungannya, yaitu usaha untuk mencapai posisi
tertentu, dimana organisasi dapat mencapai transaksi timbal balik yang harmonis dengan
lingkungannya.

3. Perbedaan gaya kepemimpinan dalam organisasi akan mempunyai pengaruh yang


berbeda pada partisipasi individu dan perilaku kelompok. Hal ini disebabkan karena
perbedaan gaya kepemimpinan dalam organisasi secara langsung berpengaruh kepada
gaya manajemen sumber daya manusia yang diterapkan oleh pemimpin yang sedang
menjabat.
Sebagai contoh, partisipasi dalam pengambilan keputusan pada gaya kepemimpinan
demokratis akan mempunyai dampak pada peningkatan hubungan manajer dan bawahan,
menaikan moral dan kepuasan kerja, dan menurunkan ketergantungan terhadap pemimpin.
Kepemimpinan otokratis lebih banyak menghadapi masalah pemberian perintah kepada
bawahan.
Kepemimpinan demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antar orang
orang yang terlibat. Perbedaan gaya kepemimpinan dalam organisasi akan mempunyai
pengaruh yang berbeda pula pada partisipasi individu dan perilaku kelompok.
Kepemimpinan otokratis lebih banyak menghadapi masalah pemberian perintah kepada
bawahan. kepemimpinan demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antara
orang-orang yang terlibat. Dalam kepemimpinan laissez-faire, pemimpin memberikan
kepemimpinannya jika diminta.
Gaya-gaya efektif
- Eksekutif: Gaya ini memberikan perhatian besar baik terhadap tugas maupun karyawan.
- Pembangun: Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan
minimum terhadap tugas.
- Otokrat penuh kebajikan: Gaya ini memberikan perhatian maksimum pada tugas dan
minimum pada karyawan.
- Birokrat: Gaya ini memberikan perhatian minimun baik pada tugas maupun karyawan.

Gaya-gaya Tidak Efektif


- Kompromis: Gaya ini memberikan prhatian besar baik tehadap tugas maupun karyawan
dalam suatu situasi yang hanya memerlukan penekanan pada salah satunya.
- Misionaris: Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan perhatian
minimum terhadap tugas dimana perilaku tersebut tidak cocok.
- Otokrat: Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap tugas dan perhatian
minimum terhadap karyawan dimana perilaku seperti itu tidak tepat.
- Pelarian: Gaya ini memberikan perhatian minimum terhadap tugas dan karyawan dalam
suatu situasi dimana perilaku seperti itu tidak sesuai.

Empat Sistem Manajemen Likert


- Sistem 1 : Otokratik Eksploatif.
Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
memerintahkan dan biasanya mengeksploitasi bawahan untuk melaksanakannya.
- Sistem 2 : Otokratik penuh kebajikan.
Manajer tetap menentukan perintah-perintah kerja, tetapi bawahan diberi keleluasaan
(fleksibiltas dalam pelaksanaannya dengan suatu cara paternalistik).
- Sistem 3 : Partisipatif.
Manajer menggunakan gaya konsultatif. Manajer ini meminta dan menerima partisipatif
dari bawahan tetapi menahan hak untuk membuat keputusan final.
- Sistem 4 : Demokratik.
Manajer memberikan berbagai pengarahan kepada bawahan tetapi memberikan
kesempatan partisipasi total dan keputusan dibuat atas dasar konsesus dan prinsip
mayoritas.

Anda mungkin juga menyukai