Disusun Oleh :
Kelompok : 6A2
Kelas : D4 – 6A
2018
1. TEORI DASAR
Sistem pengentanahan atau grounding sistem adalah suatu rangkaian atau jaringan
mulai dari kutub pengentanahan atau elektroda, hantaran penghubung sampai terminal
pengentanahan yang berfungsi untuk menyalurkan arus lebih ke bumi, agar perangkat
peralatan dapat terhindar dari pengaruh petir dantegangan asing lainnya.
3. DIAGRAM RANGKAIAN
4. LANGKAH KERJA
2. Rangkaian percobaan dibuat sesuai dengan diagram rangkaian yang terdapat pada
peralatan “Earth Tester”.
Terminal E adalah ujung atas dari elektroda pengentanahan yang akan di ukur
tahanannya.
Terminal C1 dan P1 adalah ujung atas elektroda-elektroda bantu.
Terminal E, C, dan P adalah terminal yang bersesuaian yang terdapat pada panel
Earth Tester, yang ada saat melakukan pengkuran tahanan pengentanahan akan
saling dihubungkan dengan terminal E, E1, dan P1 tersebut diatas.
Menggunakan warna penghantar yang sesuai dengan warna terminal-terminal yang
terdapat di panel alat ukur Earth Tester tersebut.
4. Mengukur tahanan dari pengentanahan pengaman tersebut dengan cara dan urutan
proses sebagai berikut :
Mula-mula menekan tombol x10 Ω dan kemudian menekan tombol MEAS.
Bila defleksi dari penunjuk meter berada pada skala penuh sehingga melampaui
batas ukurnya, tekan tombol x100 Ω dan lihat pembacaan meter tersebut.
Jika nilai tahanan yang terukur kurang dari 10 Ω, tekan x1 Ω, untuk mendapatkan
pembacaan meter yang lebih teliti.
Selama pengukuran ini, lampu yang bertanda O.K. akan menyala, yang
menandakan bahwa pengukuran terlaksana dengan baik.
Jika keadaan tidak normal terjadi, maka lampu tersebut akan padam, dan untuk
itu lakukan pemeriksaan terhadap penyambungan ke terminal C dan P.
5. Mencatat nilai tahanan pengentanahan terukur dan masukkan dalam table
percobaan. Melakukan pengukuran untuk jarak-jarak E, C, dan P terhadap E1, C1,
dan P1 sesuai dengan table percobaan yang disediakan .
5. DATA PRAKTIK
Tabel 1 Tabel 2
Jarak antara Nilai Jarak antara Nilai
E - C1 C1 - P1 Tahanan Tahanan
E - C1 C1 - P1
Terukur Terukur
(meter) (meter) (Ohm) (meter) (meter) (Ohm)
2 9,2 2 9,6
4 8,6 4 9
5 8,4 5 9
7 8,4 7 9
9 8,4 9 9
2 4
11 8,4 11 8,8
13 8,4 13 8,8
Tabel 3 Tabel 4
Jarak antara Nilai Jarak antara Nilai
Tahanan E - C1 C1 - P1 Tahanan
E - C1 C1 - P1
Terukur Terukur
(meter) (meter) (Ohm) (meter) (meter) (Ohm)
2 9,8 2 10
4 9,4 4 9,4
5 9,2 5 9,3
7 9,2 7 9,2
9 9,2 9 9,2
7 9
11 9 11 9,2
13 9 13 9,2
Tabel 5 Tabel 6
Jarak antara Nilai Jarak antara Nilai
E - C1 C1 - P1 Tahanan Tahanan
E - C1 C1 - P1
Terukur Terukur
(meter) (meter) (Ohm) (meter) (meter) (Ohm)
2 10 2 10
4 9,4 4 9,4
5 9,4 5 9,4
7 9,2 7 9,4
9 9,2 9 9,4
11 13
11 9,2 11 9.2
13 9,2 13 9,2
Tabel 7 Tabel 8
Jarak antara Nilai Jarak antara Nilai
C1-P1 E-C1 Tahanan Tahanan
C1-P1 E-C1
Terukur Terukur
(meter) (meter) (Ohm) (meter) (meter) (Ohm)
2 9,2 2 8,4
4 9,6 4 9
5 9,8 5 9,2
7 9,8 7 9,3
9 9,8 9 9,4
2 4
11 9,8 11 9,4
13 10 13 9,4
Tabel 9 Tabel 10
Jarak antara Nilai Jarak antara Nilai
C1-P1 E-C1 Tahanan Tahanan
C1-P1 E-C1
Terukur Terukur
(meter) (meter) (Ohm) (meter) (meter) (Ohm)
2 8,4 2 8,4
4 9 4 8,8
5 9 5 9
7 9,2 7 9,2
9 9,2 9 9,2
6 8
11 9,2 11 9,2
13 9,2 13 9,2
Tabel 11 Tabel 12
Jarak antara Nilai Jarak antara Nilai
C1-P1 E-C1 Tahanan Tahanan
C1-P1 E-C1
Terukur Terukur
(meter) (meter) (Ohm) (meter) (meter) (Ohm)
2 8,4 2 8,4
4 8,8 4 8,8
5 9 5 9
7 9 7 9
9 9,2 9 9,2
11 13
11 9,2 11 9,2
13 9,2 13 9,2
6. TUGAS DAN PERTANYAAN
4. Hitung besarnya tahanan jenis tanah di sekitar elektroda pengentanahan yang telah
anda ukur berdasarkan hasil pengukuran anda tersebut.
Jawab :
Rumus:
Perhitungan Tabel 1
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 8,5
𝜌= = 2,104 Ω. m
8,5 𝑥 0,2
ln ( 0,01 )
Perhitungan Tabel 2
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 9
𝜌= = 2,228 Ω. m
9 𝑥 0,2
ln ( 0,01 )
Perhitungan Tabel 3
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 9,2
𝜌= = 2,277 Ω. m
9,2 𝑥 0,2
ln ( 0,01 )
Perhitungan Tabel 4
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 9,3
𝜌= = 2,302 Ω. m
9,3 𝑥 0,2
ln ( 0,01 )
Perhitungan Tabel 5
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 9,3
𝜌= = 2,302 Ω. m
9,3 𝑥 0,2
ln ( )
0,01
Perhitungan Tabel 6
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 9,4
𝜌= = 2,327 Ω. m
9,4 𝑥 0,2
ln ( 0,01 )
Perhitungan Tabel 7
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 9,2
𝜌= = 2,401 Ω. m
9,2 𝑥 0,2
ln ( 0,01 )
Perhitungan Tabel 8
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 9,1
𝜌= = 2,253 Ω. m
9,1 𝑥 0,2
ln ( 0,01 )
Perhitungan Tabel 9
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 9
𝜌= = 2,228 Ω. m
9 𝑥 0,2
ln ( )
0,01
Perhitungan Tabel 10
Perhitungan Tabel 11
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 8,9
𝜌= = 2,203 Ω. m
8 𝑥 0,2
ln ( )
0,01
Perhitungan Tabel 12
2𝜋 𝑥 0,2 𝑥 8,9
𝜌= = 2,203 Ω. m
8 𝑥 0,2
ln ( 0,01 )
7. ANALISA DATA
Analisa data pada praktikum pengukuran tahanan tanah adalah disetiap titik tempat
pengkuran dari grounding penangkal petir Laboratorium Teknik Elektro didapatkan
nilai tahanan dalam nya cukup kecil, yaitu 8 – 10 ohm disetiap jarak pengukuran
nya. Maka dari data yang diperoleh berdasarkan 12 tabel, dapat dianalisa bahwa :
1. Data percobaan dari tabel 1 bahwa pada jarak E – C1 tetap yaitu 2 meter dan jarak
C1 – P1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai tahanan
tanah yang terukur adalah dari 9,2 ohm sampai dengan 8,4 ohm.
2. Data percobaan dari tabel 2 bahwa pada jarak E – C1 tetap yaitu 4 meter dan jarak
C1 – P1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai tahanan
tanah yang terukur adalah dari 9,6 ohm sampai dengan 8,8 ohm.
3. Data percobaan dari tabel 3 bahwa pada jarak E – C1 tetap yaitu 7 meter dan jarak
C1 – P1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai tahanan
tanah yang terukur adalah dari 9,8 ohm sampai dengan 9 ohm.
4. Data percobaan dari tabel 4 bahwa pada jarak E – C1 tetap yaitu 9 meter dan jarak
C1 – P1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai tahanan
tanah yang terukur adalah dari 10 ohm sampai dengan 9,2 ohm.
5. Data percobaan dari tabel 5 bahwa pada jarak E – C1 tetap yaitu 11 meter dan
jarak C1 – P1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai
tahanan tanah yang terukur adalah dari 10 ohm sampai dengan 9,2 ohm.
6. Data percobaan dari tabel 6 bahwa pada jarak E – C1 tetap yaitu 13 meter dan
jarak C1 – P1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai
tahanan tanah yang terukur adalah dari 10 ohm sampai dengan 9,2 ohm.
7. Data percobaan dari tabel 7 bahwa pada jarak C1 – P1 tetap yaitu 2 meter dan
jarak E- C1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai
tahanan tanah yang terukur adalah dari 9,2 ohm sampai dengan 10 ohm.
8. Data percobaan dari tabel 8 bahwa pada jarak C1 – P1 tetap yaitu 4 meter dan
jarak E- C1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai
tahanan tanah yang terukur adalah dari 8,4 ohm sampai dengan 9,4 ohm.
9. Data percobaan dari tabel 9 bahwa pada jarak C1 – P1 tetap yaitu 6 meter dan
jarak E- C1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai
tahanan tanah yang terukur adalah dari 8,4 ohm sampai dengan 9,2 ohm.
10. Data percobaan dari tabel 10 bahwa pada jarak C1 – P1 tetap yaitu 8 meter dan
jarak E- C1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai
tahanan tanah yang terukur adalah dari 8,4 ohm sampai dengan 9,2 ohm.
11. Data percobaan dari tabel 11 bahwa pada jarak C1 – P1 tetap yaitu 11 meter dan
jarak E- C1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai
tahanan tanah yang terukur adalah dari 8,4 ohm sampai dengan 9,2 ohm.
12. Data percobaan dari tabel 12 bahwa pada jarak C1 – P1 tetap yaitu 13 meter dan
jarak E- C1 di variasikan dari 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 meter, maka diperoleh nilai
tahanan tanah yang terukur adalah dari 8,4 ohm sampai dengan 9,2 ohm.
8. KESIMPULAN