Pengk Syaraf
Pengk Syaraf
A. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama : P.Q.R.S.T.
a) Nyeri
- Nyeri : ringan, sedang, berat
- Penyebab : kerusakan jaringan
- Sebagai sistem control/alarm terhadap
bahaya
- Ambang nyeri tiap orang tidak sama
Sel rusak
B. DATA OBYEKTIF
MeLakukan pemeriksaan FISIK :
a. Tingkat kesadaran
1). Kesadaran secara kuantitatif
Lakukan perhitungan tingkat kesadaran klien dengan menggunakan alat: Glascow
Coma Scale (GSC).
a). Berapa nilai / score untuk tangkap/reaksi mata
Nilailah 4 bila : Klien dapat membuka mata secara spontan/tanpa
disuruh
Nilailah 3 bila : Klien dapat membuka mata sesuai dengan perintah
d. Fungsi motorik :
1). Perhatikan/amati : ukuran otot (ada atropi/tidak)
2). Lakukan uji kekuatan otot-otot tungkai dan lengan dengan cara : anjurkan klien untuk
menekuk atau meluruskan lengan/tungkainya, dan berikan suatu tahanan dan melawan
aksi yang dilakukan klien.
3). Amati/perhatikan : adakah gerakan-gerakan yang tidak disadari/ tidak disengaja oleh
klien.
e. Fungsi Sensorik
1). Anjurkan klien menutup matanya, dan dengan menggunakan segumpal kapas, usapkan
pada kulit : wajah, lengan atau tungkai dan anjurkan klien untuk berespon dengan
mengatakan “ya” atau merasa (untuk menguji syaraf Perifer).
2). Anjurkan klien menutup matanya dan dengan menggunakan peniti/benda tajam lain
sentuhkan pada kulit, dan anjurkan klien untuk merespon dengan mengatakan
Tajam/Tumpul atau tidak tahu (tidak merasa)
3). Dengan menggunakan garpu tala lakukan test getaran posisi dengan cara : bunyikan
garpu tala dan tempelkan tulang (pergelangan kaki, lutut, sisi ibu jari sampai
pergelangan tangan dan bagian luar siku ; dan juga pada tempat lain). Anjurkan klien
menutup mata dan berespon dengan mengatakan “ya”/ merasakan ketika merasakan
getaran pertama dan mengatakan tidak merasa/telah selesai ketika getaran berhenti.
4). Dengan menggunakan tabung yang diisi air panas dan dingin lakukan test sensasi,
temperatur dengan cara klien menutup mata dan sentuhan tabung yang telah diisi
dengan air panas dan dingin. Dan anjurkan klien berespon dengan mengatakan : panas,
dingin/tidak tahu, (Test ini untuk lebih membuktikan bila sensasi nyeri tidak normal
atau tidak sensibilitas).
5). Dengan menggunakan satu dan dua peniti lakukan test perbedaan ketajaman indra
perasa dengan cara : anjurkan klien menutup mata dan sentuhkan secara berulang
(dengan hati-hati) pada kulit, dengan dua peniti kemudian dengan satu peniti, dan
anjurkan klien mengatakan mana yang lebih tajam satu tusukan atau dua tusukan.
f. Refleks
Menurut lumbantobing (2000) Refleks adalah jawaban atas rangsang yang diberikan.
Jawaban ini dapat dibagi atas beberapa tingkatan :
- (negatif) : tidak ada reflek sama sekali
+ : Kurang jawaban, jawaban lemah
+ : Jawaban normal
++ : Jawaban berlebih, reflek meningkat.
Macam-macam reflek:
1). Refleks kedalaman tendon/ reflek fisiologis :
a). Refleksi biceps :
Lakukan perkusi pada insersio musculus biceps brachii
Positif : kontraksi otot bicep dan gerakan fleksi lengan bawah
b). Refleksi Triceps
Lakukan perkusi pada insersio muskulus triceps brachii dan perhatikan
gerakan/reaksi yang terjadi.
Positif : kontraksi otot tricep dan gerakan ekstensi lengan bawah
c). Refleks Brachiioradialis
Lakukan perkusi pada redus 2-5 cm dari pergelangan dan perhatikan gerakan/rekasi
yang terjadi.
Positif : kontraksi otot brachiioradialis dan gerakan fleksi lengan bawah
a c
Gambar 3.9 : Refleks biceps (a), refleks triceps (b) dan refleks Brachiioradialis (c).
e
Gambar 3.10 : refleks patella (d) dan refleks achiles (e)
3). Refleks Patologis (bila dijumpai adanya kelumpuhan) pada ektremitas dengan kasus-
kasus tertentu :
Reflek patoligis positif : bila dorso fleksi ibu jari
a). Refleksi Babinski
Lakukan pengoresan pada telapak kaki dengan menggunakan benda tumpul dari
belakang menyusuri bagian lateral dan menyebrang ke media menuju ke ibu jari
kaki. Perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki