Anda di halaman 1dari 1

Stase Kulit dan Kelamin, yap. Itulah stase yang kujalani setelah stase Anak.

Dan untuk yang satu ini, istilah beauty lebih cocok. Hehe. Ya, jujur mulai dari
stase ini, aku mulai memperhatikan yang namanya ‘penampilan’. Hahaha.
Maksudku, karena kami disini belajar tentang kesehatan kulit dan kelamin,
tentu saja kami menjadi lebih sering memperhatikan yang namanya “estetika”,
“kecantikan”, dan sebagainya. Yap, kata-kata yang amat keramat di stase ini.
Bersama delapan orang teman di stase kulit, kami dibimbing oleh dua orang
dokter spesialis kulit yang dua-duanya sangat cantik, baik dan ramah.
Alhamdulillah, aku sangat bersyukur bisa berada di kelompok ini. Berdua
dengan bang Aziz dari Malaysia, kamilah dua orang laki-laki beruntung yang
berada di antara tujuh perempuan yang sangat baik, ada Dina, Vela, Kak Ica,
Kak Nurul, Kiki, Vanny, dan Imey. Tentu saja tak lupa dengan dua orang
dokter pembimbing kami yang super super super baaiiiikk buangett, kak
Poppy dan kak Tuti. Merekalah yang senantiasa mengajari kami banyak hal,
membantu kami dalam setiap kesulitan, tempat mengadu dan sharing ilmu
dan pengalaman. Dan sekali lagi, aku sangat bersyukur bisa bersama dengan
mereka distase ini.
Stase kulit merupakan surga, tentu saja pelepas penat setelah perjuangan
panjang selama koas setelah melewati siklus mematikan, interne-neuro-jiwa-
anak. Stase dengan kegiatan ilmiah yang sedikit lebih longgar, tanpa dinas
malam, dan setiap hari berada di ruangan ber-AC di lantai tiga poliklinik
M.Djamil yang megah yang baru saja berdiri belum lama ini. Meski demikian
tetap saja harus belajar giat karena kami dibimbing oleh preseptor yang
subhanallah banget ilmunya, mesti baca ilmu yang terupdate setiap kali
tampil case, bed side teaching, ataupun journal reading. Dan di minggu terakhir,
minggu 4, harus mempersiapkan diri untuk menghadapi mini cex, semacam
ujian anamnesis di depan dokter konsulen, dan OSCE, semacam ujian praktek
dan tulis dengan sistem waktu dan bel. But overall, kulit benar-benar stase
yang melegakan, dan alhamdulillah bisa pulang kampung dua kali. hehehe

Anda mungkin juga menyukai