BAB III
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
3.2.3 Iklim
Pulau Ternate adalah daerah kepulauan dengan ciri iklim tropis. Curah hujan
bulan tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu 546 mm dan terendah pada bulan Oktober
42 mm. Nilai rata-rata curah hujan bulanan adalah 184,68 mm dan rata-rata curah
hujan tahunan sekitar 2.322,70 mm. Jumlah hari hujan rata-rata 202 hari dan nilai
rata-rata hujan tertinggi pada bulan Januari dan November yaitu 20 hari hujan dan
terendah bulan Agustus sebanyak 12 hari hujan (Badan Meteorologi dan Geofisika
Kota Ternate 2004).
Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin di wilayah Pulau Ternate
berkisar antara 2,9-5,2 knot dengan kecepatan terbesar bulanan berkisar antara 16-28
knot. Arah angin terbanyak dari Barat Laut yang terjadi pada bulan Januari, Februari,
Maret, dan April. Sedangkan bulan Mei dan Juni angin terbanyak bertiup dari Barat
14
Daya serta pada bulan Juli, Agustus, September, dan Oktober angin terbanyak bertiup
dari arah Tenggara (Pancaroba), pada bulan November dan Desember angin kembali
bertiup dari arah Barat Laut. Nilai rata-rata kelembaban tertinggi pada bulan-bulan
yang curah hujannya tinggi, meskipun variasi tiap bulannya tidak tinggi. Kelembaban
tertinggi pada bulan Februari, Maret, dan Desember 85% dan terendah pada bulan
Juli dan Agustus yaitu 76% (Badan Meteorologi dan Geofisika Kota Ternate 2011).
3.3.2 Fauna
Beberapa jenis fauna yang terdapat di Pulau Ternate yaitu biawak (Varanus
salvator), ular (Phyton sp), soa-soa, kuskus mata biru (Phalanger matabiru),
beberapa jenis kelelawar, dan kupu-kupu (Nursjafani 2006). Selain itu tentunya
burung-burung yang hidup di kawasan Pulau Ternate memiliki keunikan tersendiri
15