Anda di halaman 1dari 6

Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara
(Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini
pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau
dengan kata lain perkataan. Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan
Negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara terutama segala
peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini
dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan Sumber dari segala
sumber hukum , pancasila merupakan sumber kaidah hukum Negara yang secara konstitusional
mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilatah, beserta
pemerintah Negara.

Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi suasana
kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik
moral maupun hukum Negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis atau Undang-Undang
Dasar maupun yang tidak tertulis atau Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.
Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka Pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau
dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945,
yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta hukum positif lainnya .
kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara tersebut dapat dirincikan sebagai berikut :
Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum (sumber
tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan asas kerokhanian tertib hukum
Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar 1945.
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum dasar tertulis maupun tidak
tertulis)
Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain penyelenggara Negara (termasuk para penyelenggara partai dan golongan
fungsiona) memgang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam
pokok pikiran keempat yang berbunyi sebagai berikut : “….. Negara berdasarkan atas Ketuhanan
yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi penyelenggara Negara, para
pelaksana pemerintah (juga para penyelenggara partai dan golongan fungsional). Hal ini dapat
dipahami karena semagat adalah penting bagi pelaksanaan dan penyelengaraan Negara, karena
masyarakat dan Negara Indonesia senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan
perkembangan zaman dan dinamika masyarakat dan Negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas
kerokhanian Negara.
Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia tersimpul dalam
Pembukaan UUD 1945 alenia IV yang berbunyi sebagai berikut:”….. maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk
dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat,dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia
,kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan , serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia”.
Pengertian kata “…..Dengan berdasar kepada….” Hal ini secara yuridis memiliki makna sebagai dasr
negara. Walaupun dalam kalimat terakhir Pembukaan UUD 1945 tidak tercantum kata’Pancasila’
secara eksplisit namun anak kalimat”…denagn berdasar kepada….” Ini memiliki makna dasar Negara
adalah pancasila. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI
bahwa dasar Negara Indonesia itu disebut dengan istilah Pancasila.
Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan Negara bahwa tujuan utama dirumuskannya
Pancasila adalah sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu fungsi pokok Pancasila
adalah sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,ketetapan No. XX/MPRS/1966. (Jo Ketetapan MPR No.
V/MPR/1973 dan Ketetapan No. IX/MPR/1978). Dijelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum atau sumber tertib hukum Indonesia yang ada pad hakikatnya adalah
merupakan suatu pndangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi
suasana kebatinan serta dari bangsa Indonesia. Selanjutnya dikatakan bahwa cita-cita mengenai
kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional
dan mondial, cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan Negara, cita-cita moral mengenai
kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan sebagai pengejawatan dari budi nurani manusia.
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui sidangIstimewa tahun 1998, mengembalikan
kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia yang tertuang dalam Tap. No.
XVIII/MPR/1998. oleh karena itu segala agenda dalam proses reformasi , meliputi berbagai bidang
lain mendasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat (Sila IV) juga harus mendasarkan pada nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Reformasi tidak mungkin menyimpang dari nilai Ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan, bahkan harus bersumber kepadanya.

Read more: http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/10/pancasila-sebagai-dasar-


negara.html#ixzz2BLv2Op80

Pancasila sebagai dasar negara


Pancasila sebagai dasar negara — Presentation Transcript

 3. PENDAHULUAN,Sebagai sebuah ideologi dan dasar filsafat negara, Pancasila layak untuk
dikaji kembali relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan PENDAHULUAN Kesepakatan
bangsa telah menetapkan bahwabernegara. Pancasila yang terdiri atas lima sila itu
merupakan NILAI - NILAI dasar negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan
tanggal 17 Agustus 1945. LANDASAN YURIDIS 1. Ketuhanan yang Maha Esa 2. Kemanusiaan
yang Adil dan Beradap PANCASILA DASAR 3. Persatuan Indonesia NEGARA 4. Kerakyatan
yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan, Dalam Permusyawaratan MAKNA PANCASILA
Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia APLIKASI PANCASILA PREVIOUS
HOME NEXT
 4. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG PADA Kelima sila dari Pancasila pada
hakikatnyaPANCASILA adalah satu nilai. Nilai-nilai yang PENDAHULUAN merupakan
perasan dari sila-sila Pancasila tersebut adalah: NILAI - NILAI • Nilai Ketuhanan • Nilai
Kemanusiaan LANDASAN YURIDIS • Nilai Persatuan PANCASILA DASAR • Nilai Kerakyatan
NEGARA • Nilai Keadilan MAKNA PANCASILA APLIKASI PANCASILA PREVIOUS HOME NEXT
 5. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG Dalam filsafat Pancasila jugaPADA PANCASILA
disebutkan Nilai Dasar :bahwa ada 3 (tiga) tingkatan nilai, yaitu : PENDAHULUAN • Nilai
yang bersifat abstrak, yaitu tidak dapat diamati melalui panca indra manusia, tetapi dalam
kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah NILAI - NILAI laku atau berbagai aspek
kehidupan manusia. Nilai Instrumental : • Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi
LANDASAN YURIDIS Nilaipedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Praktis : • Nilai yang
sesungguhnya kita laksanakan dalam PANCASILA DASAR kenyataan. Nilai praksis
sesungguhnya menjadi NEGARA batu ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu
benar-benar hidup dalam masyarakat. MAKNA PANCASILA APLIKASI PANCASILA PREVIOUS
HOME NEXT
 6. Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan sebagaiLANDASAN YURIDIS berikut: “…maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang Dasar
Negara Indonesia, yang berbentuk PENDAHULUAN dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan NILAI - NILAI yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam LANDASAN YURIDIS
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Kata “berdasarkan’ tersebut secara jelas menyatakanPANCASILA DASAR
NEGARA bahwa Pancasila yang terdiri atas 5 (lima) sila merupakan dasar dari Negara
Kesatuan Republik MAKNA PANCASILA Indonesia. APLIKASI PANCASILA PREVIOUS HOME
NEXT
 7. LANDASAN Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara iniYURIDIS merupakan
kedudukan yuridis formal oleh karena tertuang dalam ketentuan hukum negara, dalam
PENDAHULUAN hal ini UUD 1945 pada bagian Pembukaan Alinea IV. NILAI - Disepakati
sebagai dasar negara sebagaimanaNILAI tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang
ditetapkan oleh PPKI (panitia penyelenggara LANDASAN YURIDIS kemerdekaan indonesia)
pada tanggal 18 Agustus 1945. PANCASILA DASAR NEGARA MAKNA PANCASILA APLIKASI
PANCASILA PREVIOUS HOME NEXT
 8. PANCASILA SEBAGAI DASAR PancasilaNEGARA sebagai dasar negara berfungsi sebagai
dasar filosofis untuk menata dan mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut dapat
PENDAHULUAN dijabarkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara berarti: NILAI - NILAI 1.
Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaran negara LANDASAN YURIDIS 2. Pancasila
dijadikan dasar dalam pengaturan dan sistem pemerintahan negara PANCASILA DASAR 3.
Pancasila merupakan sumber hukum dalam NEGARA kehidupan berbangsa dan bernegara
MAKNA PANCASILA APLIKASI PANCASILA PREVIOUS HOME NEXT
 9. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Pengertian Pancasila sebagai dasar negara
diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam
Memorandum DPR -GR PENDAHULUAN 9 Juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan NILAI - NILAI dipadatkan oleh PPKI atas
nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia . Memorandum DPR-GR
itu disahkan pula oleh MPRS LANDASAN YURIDIS Ketetapan MPR No.V/MPR/1973
dandengan Ketetapan No.XX/MPRS/1966. Ketetapan MPR PANCASILA DASAR
No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan NEGARA Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia . MAKNA PANCASILA
APLIKASI PANCASILA PREVIOUS HOME NEXT
 10. MAKNA PANCASILA Pancasila sebagai dasarSEBAGAI DASAR NEGARA (filsafat) Negara
mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau
pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Nilai-nilai Pancasila padaPENDAHULUAN
dasarnya adalah nilai-nilai filsafati yang sifatnya mendasar yang menjadi motivator kegiatan
dalam penyelanggaraan NILAI - NILAI Pancasila sebagai dasar Negara berartibernegara.
nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi LANDASAN YURIDIS Konsekuensi dari
rumusanpenyelenggaraan bernegara. demikian berarti seluruh PANCASILA DASAR
pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah NEGARA Negara Indonesia termasuk
peraturan perundang- undangan merupakan pencerminan dari nilai-nilai Pancasila. MAKNA
PANCASILA APLIKASI PANCASILA PREVIOUS HOME NEXT
 11. WUJUD APLIKASI PANCASILA Ketuhanan Yang MahaSEBAGAI DASAR NEGARA
Kemanusiaan yang adil dan beradabEsa Kerakyatan yang Persatuan
IndonesiaPENDAHULUAN dipimpin oleh hikmat NILAI - NILAI Keadilankebijaksanaan
dalam permusyarawatan perwakilan sosial bagi seluh rakyat Indonesia LANDASAN YURIDIS
PANCASILA DASAR NEGARA MAKNA PANCASILA APLIKASI PANCASILA PREVIOUS HOME NEXT
 Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara
 Label: PPKN
 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Fungsi Pancasila Sebagai dasar
negara

 Pancasila sebagai dasar negara adalah kehidupan bernegara.
 Fungisi pancasila sebagai dasar negara adalah menjadikan setiap tingkah laku dan
setiap pengambilan keputusan para penyelenggara negara dan pelaksana
pemerintah harus selalu berpedoman pada pancasila dan tetap memegang teguh
cita-cita moral bangsa.


 5. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

 Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila kelima
sila itu adalah
 1. Ketuhanan yang maha esa
 2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
 3. Persatuan Indonesia
 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
 5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
 Sebelum tanggal 17 agustus 1945 Indonesia belum merdeka. Bangsa Indonesia
dijajah oleh bangsa lain seperti portugis, Inggris, Belanda, Jepang. Paling lama
menjajah adalah Belanda. Sebelum kedatangan bangsa asing, indonesia terdapat
kerajaan-kerajaan besar yang merdeka misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak,
Mataram, Ternate dan Tidore. Terhadap penjajahan tersebut bangsa Indonesia
selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik.
 Pejuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam hal ini
belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu mengalami kegagalan.
Penjajah Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatbya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu
Indonesia di duduki oleh tentara Jepang.
 Mulai tahun 1945 , tentara jepang kalah oleh sekutu. Untuk menarik simpati, jepang
memberikan janji kemerdekaan janji ini diucapkan oleh perdana menteri Kaiso pada
tanggal 7 September 1944. Karena keadaan jepang terus menerus mendesak, maka
pada tanggal 39 april 1945 jepang memberikan janji kemerdekaan bangsa indonesia
yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam maklumat Gunseikan
(pembesar tertinggin sipil dari pemerintah militer jaepang di jawa dan madura) no
23. Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentkan BPUPKI. Tugas badan ini
adalh menyelidiki dan mengumpulkan usul-uslu untuk selanjutnya dikemukakan
kepada pemerintahan jepang untuk dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945-1 Juni 1945.
 Pada sidang pertama banyak orang yang berbicara dua diantarany Muhammad
yamin dan Bung kiarno yang masing-masin g mengusulkan caloin dasr negara.
Muhammad yamin mengajukan usul secara lisan dan tertulis. Contoh srcara lisan:
 1. Peri kebangsaan
 2. Peri kemanusiaan
 3. Peri ketuhanan
 4. Peri kerakyatan
 5. Kesejahteraan
 Contoh secara tertulis:
 1. Ketuhanan yang maha esa
 2. Persatuan indonesia
 3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap
 4. Kerakyatn yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan.
 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Bung karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal
yaitu:
 1. Nasionalisme
 2. Internasionalisme
 3. Mufakat/demokrasi
 4. Kesejahteraan sosial
 5. Ketuhanan yang berkebudayaan
 Kelima hal ini oleh bung Karno diberi nama pancasila. Kelima sila tersebut dapt
dipers menjadi Trisila yaitu:
 1. Sosionasionalisme
 2. Sosiodemokrasi
 3. Ketuhanan
 Selesai sidang pertama pada 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk
membentuk panitai kecil tugasnya adlah menampung usul-usul yang masuk dan
memriksa serta melaporkan kepadasidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi
kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal
20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil terdiri dari 8 orng yaitu:
 1. Ir. Sukarno
 2. Ki bagus Hadi Kusumo
 3. KH Wahid Hasyim
 4. Mr. Muh Yamin
 5. M. Sutardjo Kartohadi Kusumo
 6. Mr. A.A Maramis
 7. R. Otto Iskandar Dinata
 8. Drs. Muh. Hatta
 Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara panitia kecil, dengan para
panitia kecil dengan para anggota BPUPKI yang berdomisil di jakarta. Hasil yang
dicapai antara lain disetujinya dibentuk sebuah panitia kecil penyelidik usul-usul
perumus dasar negara, yang terdiri atas sembilan orang.
 Panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang itu pada tanggal itu juga
melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon mukadimah hukum dasar atau
dikenal “piagam Jakarta”
 Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1946, hasil yang dicapai adalah
merumuskan rancangan hukum dasar. Pada tanggal 9 agustus dibentuk panitia
persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945 jepang
menyerah tanpa syarat kepada sekutu, dan sejak itu Indonesia kosong dari
kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para
pemimpin bangsa Indonesia yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia, pada tanggal 17 Agustus. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan
mengadakan sidang.
 Bung hatta mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus sore hari ada utusan dari
Indonesia bagian Timur yang menemuinya. Intinya rakyat Indonesia bagian Timur
mengusulkan agar pada alinea ke empat preambul, dibelakang kata “ketuhanan”
yang berbunyi “dengan menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik
memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasiakan. Usul ini oleh Muh
Hatta disampaikan kepada tokoh-tokoh islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa.
 Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan
mrngingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh Islam merelazkan dicoretnya
kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat0-syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya” menjadi “ketuhanan yang maha esa”

Anda mungkin juga menyukai