Tugas Ke-1
(Komponen-komponen Elektronika Daya)
Disusun oleh :
Nama : Mei Vera Andani
NIM : 5301416013
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Subiyanto, S.T., M.T
a. Dioda
Dioda merupakan komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub yaitu: anoda
dan katoda yang berfungsi menyearahkan arus. Dioda memiliki sifat untuk menghantarkan
arus listrik pada tegangan maju (forward) serta menghambat arus listrik pada tegangan
balik (reverse). Dalam rangkaian elektronika daya, dioda difungsikan sebagai sakelar.
Berikut ini contoh bentuk asli dan simbol dioda, yaitu :
Dioda Standar
Dioda Zener
Dioda Photo
Dioda Varactor
Dioda varactor memiliki kelebihan yaitu dapat membentuk kapasitas dengan besar
tertentu. Besar kapasitas tersebut ditentukan oleh besar tegangan yang masuk. Dioda
varactor mengalami pembiasan mundur atau reverse.
Dioda Schottky (SCR)
Dioda Schottky merupakan suatu dioda yang memiliki fungsi sebgagai pengendali.
Selain itu, dioda ini juga sering disebut sebagai thyristor yang tentunya masih masuk di
dalam keluarga komponen elektronika semikonduktor.
b. Thyristor
Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau
pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Meskipun terbuat dari semikonduktor,
Thyristor ini tidak dapat digunakan sebagai penguat sinyal seperti halnya transistor. Pada
dasarnya Thyristor itu memiliki fungsi yang baik apabila digunakan sebagai saklar
dibandingkan dnegan menggunakan Transistor. Karena Transistor itu sendiri dalam
mengoperasikan saklar memerlukan tegangan/arus yang tepat jika tidak seperti itu maka
Transistor tersebut akan berada diantara kondisi ON dan OFF. Saklar yang berada dalam
kondisi seperti itu merupakan saklar yang bisa dikatakan tidaklah baik. Berbeda dengan
Transistor, Thyristor dirancang untuk hanya berada di dua keadaan yaitu keadaan ON atau
keadaan OFF saja. Dalam aplikasinya, Thyristor banyak digunakan di perangkat atau
rangkaian-rangkaian elektronika seperti Pengendali Daya, Timer, Osilator, peredam cahaya,
pengendali kecepatan motor listrik dan lain sebagainya. Berikut ini bentuk asli dan simbol
dari Thyristor, yaitu :
Karakteristik Thyristor :
Apabila tegangan pada anoda itu dibuat positif terhadap katoda maka sambungan pada J1 dan
J3 akan mendapatkan bisa maju sedangkan sambungan pada J2 akan mendapat bias mundur
sehingga hal ini dapat dikatakan bahwa telah terjadi arus bocor yang mengalir dari katoda ke
anoda. Apabila tegangan anoda-katoda, VAK nya dinaikkan terus sampai nilai tertentu
sehingga mampu menjebol J2 sehingga dapat dikatakan bahwa thyristor dalam keadaan
breakdown bias maju. Tegangan yang menyebabkan breakdown ini disebut VBO. Karena J1
dan J3 dalam keadaan bias maju maka akan mengalir arus yang sangat besar dari anoda ke
katoda dan thyristor dikatakan dalam keadaan konduksi atau On. Dalam keadaan On ini arus
anoda dibatasi oleh beban luar. Arus anoda harus lebih besar dari arus latchingnya (IL) agar
piranti ini tetap dalam keadaan On. IL merupakan arus anoda minimum yang diperlukan agar
thyristor tetap dalam keadaan On, akan tetapi piranti ini akan kembali pada keadaan Off
apabila tegangan anoda ke katodanya diturunkan. Apabila arus diturunkan sampai dengan arus
holdingnya (IH) thyristor akan kembali pada keadaan off. Dalam operasi normalnya, tegangan
VAK selalu ada di bawah VBO, dan VKA selalu di bawah VBD. Dengan VAK yang lebih
rendah dari VBO, untuk membuat thyristor menjadi on dilakukan dengan memberikan
tegangan positif pada terminal gate-nya terhadap katoda. Dengan memberikan tegangan positif
pada gate sama halnya dengan memberikan arus gate, IG membuat thyristor dari off menjadi
on. Semakin besar IG maka tegangan arah maju untuk membuat thyristor konduksi semakin
rendah. Sekali arus trigger diberikan akan membuat thyristor on dan selama arus anodanya
tidak kurang dari arus holdingnya maka thyristor akan tetap on walaupun arus triggernya
dihilangkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar dibawah ini :
Karakteristik Thyristor
Thyristor memiliki kemampuan untuk mensaklar arus searah (DC) yaitu jenis SCR, maupun
arus bolak-balik (AC), jenis TRIAC.
SCR (Silicon Controlled Retifier)
SCR merupakan jenis tyhristor yang memiliki tiga kaki terminal yang maisng-masing
terminalnya dinamakan dengan GATE, ANODA, dan KATODA. Secara struktur, SCR
terdiri dari 4 lapis semikonduktor yaaitu PNPN yang terminal pengendalinya terdapat
pada lapisan P (Positif). Cara kerja dari SCR ini ialah ketika dialiri arus listrik maka
SCR akan berada dalam kondisi OFF. Kemudian saat terminal gate-nya dialiri arus
listrik rendah maka SCR akan menjadi ON dan menghantarkan arus listriknya dari
anoda ke katoda. Dan meskipun arus listrik gate ini dihilangkan akan tetapi SCR akan
tetap dalam kondisi ON hingga arus yang mengalir dari anoda ke katoda tersebut
dihilangkan. SCR ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan tegangan dan daya
yang relatif tinggi dalam suatu perangkat kecil. SCR dapat digunakan dengan sumber
masukan dalam bentuk tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC). SCR
dalam rangkaian elektronika daya dioperasikan sebagai sakelar. Berikut ini gambar dan
simbol dari SCR, yaitu :
TRIAC
Triac merupakan komponen semikonduktor yang tersusun atas dioda empat lapis
dengan tiga p-n junction. Triac memiliki tiga buah elektrode, yaitu : gate, A1, A2. Triac
biasanya digunakan sebagai pengendali dua arah (bi-directional). Triac dapat
digunakan untuk pensaklaran dalam dua arah. Triac ini memiliki sifat-sifat yang mirip
dengan SCR karena secara prinsip itu ekivalen dengan dua buah SCR yang disusun
secara paralel dengan salah satu SCR nya dibalik. Berikut ini gambar dan simbol dari
Triac, yaitu :
c. Transistor
Transistor merupakan komponen aktif dan dibuat dari bahan semikonduktor yang
menggunakan aliran elektron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan Transistor merupakan
pengembangan dari Tabung Hampa (Vacuum Tube). Sebuah transistor memiliki tiga daerah
doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Berikut ini gambar
dan simbol transistor, yaitu :
Jenis-jenis Transistor :
BJT (Bipolar Junction Transistor)
BJT merupakan jenis transistor yang memiliki tiga kaki, yaitu (Basis, Kolektor, dan
Emitor) dan di pisah menjadi dua arah aliran, positif dan negatif. Aliran positif dan
negatif diantara Basis dan Emitor terdapat tegangan dari 0v sampai 6v tergantung pada
besar tegangan sumber yang dipakai. Transistor BJT terdapat dua jenis tipe yaitu tipe
PNP dan NPN. Dimana NPN, terdapat dua daerah negatif yang dipisah dengan satu
daerah positif. Dan PNP, terdapat dua daerah positif yang dipisah dengan daerah
negatif. Berikut ini bentuk asli dan simbol danri BJT, yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:BJT_symbol_NPN.svg