Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Jelaskan definisi kemampulasan dan faktor apa saja yang mempengaruhi sifat tersebut.
Tipe penyambungan
Proses pengelasan
Sifat material temperatur lebur, temperatur uap, konduktifitas listrik dan panas,
afinitas lasan terhadap O,N,H, lapisan tipis film
2. Jelaskan kemampulasan dari baja karbon. Jenis baja karbon yang mana yang memiliki
kemampulasan terbaik.
=
Kemampulasan baja karbon dapat ditentukan dengan menggunakan nilai hasil perhitungan
Carbon equivalent dimana weldability dari baja karbon akan sangat baik apabila nilai CE
< 0,4. Berikut ini merupakan rumus perhitungan carbon equivalent (CE):
Berikut ini merupakan klasifikasi dari baja karbon dan kemampulasan dari baja karbon:
High carbon steel 0.50-1.00 40 HRC Springs, dies, Poor (low hydrogen
railroad rail welding process,
preheat, and
postheat reqiured)
3. Jelaskan hubungan antara komposisi logam yang akan dilas dengan sensitifitas retak.
Ukuran atau parameter apa yang dipakai untuk menentukan sensitifitas retak lasan.
Sebutkan beberapa rumusan yang saudara ketahui.
4. Jelaskan hubungan antara peak temperature dengan cooling rate logam yang dilas apabila
material tsb hasil canai (rolling). Jelaskan juga daerah mana yang mengalami degradasi
properties (kekuatan, impak & keuletan)
Produk hasil canai, saat peak temperature, butir akan terekristalisasi pada daerah HAZ,
sehingga keuletan meningkat, namun jika panas ditahan lama maka akan terjadi grain
growth. Cooling rate yang cukup tinggi akan menahan terjadinya grain growth sehingga
butir yang didapatkan tetap kecil & material jadi ulet. Sementara based material karena
tidak terkena panas, tidak akan terjadi rekritalisasi sehingga sifatnya masih kuat dan keras,
dibanding hasil lasan & HAZ-nya
Peak temperatur:
Pada material hasil pengerolan terjadi work hardening dimana butir membesar di dekat
batas las di HAZ dan akan terjadi rekristalisasi pada daerah HAZ.
Untuk baja peak temperature biasanya terjadi pada suhu sekitar 1600 oC. Seperti yang
diketahui apabila peak temperature semakin tinggi maka laju pendinginan juga akan
semakin lama ditambah lagi apabila pemanasan terjadi dalam waktu yang cukup lama
maka akan terjadi grain growth. Oleh sebab itu laju pendinginan harus ditahan cukup cepat
agar tidak terjadinya grain growth dyang dapat menurunkan sifat mekanis dari daerah hasil
lasan. Daerah yang paling mudah retak pada daerah HAZ tersebut adalah dimana saat butir
berbentuk coarse.
5. Jelaskan secara skematis weldability baja karbon medium yang dilakukan pengerasan
dengan perlakuan panas (heat treatment). Jelaskan juga daerah mana yang mengalami
degradasi properties (kekuatan, impak & keuletan).
Gambar di atas merupakan skema pengelasan material hasil heat treatment dan
hubungannya terhadap sifat mekanis hasil lasan. Grafik pada bagian bawah menunjukkan
bahwa pada daerah HAZ akan mengalami peningkatan kekuatan dan keuletan, namun
kekuatan dan keuletan tersebut akan menurun drastis pada batas daerah dekat fine grain
(memasuki daerah α + martensit).
6. Jelaskan hubungan antara besar butir di daerah HAZ dengan kekuatan impak material
yang di las. Daerah mana yang mengalami penurunan nilai impak khususnya untuk baja
karbon.
=
Kekuatan impak didasarkan pada nilai ketangguhan suatu material. Material dikatakan
tangguh jika dia memiliki kekuatan tinggi, namun tetap ulet, sehingga dapat menyerap
energi dengan baik tanpa terjadinya perpatahan. Butir pada daerah HAZ sebaiknya
merupakan gabungan antara yang coarse dan yang fine, seperti pada hasil lasan yang dianil,
dimana terdapat kesetimbangan antara kekuatannya dan keuletannya. Pada baja karbon
umumnya penurunan nilai impak terjadi pada daerah yang keuletannya rendah, yaitu pada
daerah HAZ.
7. Jelaskan fungsi t-8/5 dalam menentukan struktur mikro daerah HAZ dn diagram apa yang
saudara harus gunakan khususnya untuk baja karbon.
T-8/5 berfungsi dalam menentukan struktur mikro daerah HAZ. Biasanya siklus
temperatur-waktu selama pengelasan ditentukan oleh t-8/5 yang artinya waktu
pendinginan terhitung pada suhu 800 o – 500oC. Oleh sebab itu apabila cooling time 800-
500 besar maka kekerasan dari HAZ akan semakin menurun dan apabila cooling time 800
– 500 kecil maka ketangguhan dan ketahanan impak dari HAZ akan menurun.
Berikut ini merupakan diagram yang akan digunakan untuk baja karbon:
a. Pemanasan awal (preheating) adalah proses pemanasan material yang akan disambung
pada temperatur tertentu. Pemanasan ini bertujuan menurunkan laju pendinginan
sehingga pembentukan hotcracking dapat dihindari.
Tujuan:
memperkecil kecepatan pendinginan pada logam induk & logam lasan,
sehingga membuat lebih ulet dan tahan terhadap retakan.
memperkecil kecepatan pendinginan untuk memberi kesempatan hydrogen
keluar sehingga memperkecil retakan.
memperkecil tegangan sisa akibat penyusutan pada logam lasan yang
berbatasan dengan logam induk.
meningkatkan ketahan terhadap kegetasan yang terjadi pada fabrikasi.
Pemanasan Akhir (PWHT) adalah pemanasan yang berguna untuk pelapasan tegangan
pasca pengelasan (strees relieving) pada material sehingga tegangan pada benda las
menurun dan keuletan meningkat.
Tujuan:
mereduksi stress karena proses manufaktur.
meningkatkan ketahanan terhadap brittle fracture.
meminimalkan potensial hydrogen induced cracking.
b. Parameter preheating
Preheating bergantung pada nilai carbon equivalen dari material
10. Suatu baja konstruksi (carbon steel) dengan tipe A515 grade 70 untuk bejana tekan
(pressure vessel) memiliki komposisi kimia 0.35% C, 1.2% Mn, 0.4% Si, 0.25%Cr,
0.1%Ni, 0.2%Cu, 0.1%V. Hitunglah karbon ekivalen (CE) menurut IIW dan jelaskan
kemampulasan dari baja tersebut serta treatment apa saja yang menurut saudara harus
dilakukan pada pengelasan material tersebut.
Diketahui:
Komposisi kimia dari carbon steel A515 grade 70 untuk bejana tekan:
- C = 0,35%
- Mn = 1,2%
- Si = 0,4%
- Cr = 0,25%
- Ni = 0,1%
- Cu = 0,2%
- V = 0,1%
Untuk menentukan karbon ekuivalen suatu material kita dapat menggunakan rumus:
Dari hasil perhitungan CE tersebut untuk carbon steel A515 grade 70 untuk bejana tekan
didapatkan nilai CE sebesar 0,7%. Berdasarkan tabel “Preheating Requirement Based on CE”
maka untuk carbon steel A515 grade 70 untuk bejana tekan akan dilakukan preheat pada suhu
205 – 370oC.
Berdasarkan kandungan karbon dari carbon steel A515 grade 70 yaitu sebesar 0,35% maka
carbon steel tersebut termasuk dalam medium carbon steel dimana untuk menghasilkan
kemampulasan yang baik diperlukan suhu preheat dan postheat yang sama yaitu pada suhu 205 –
370oC. Pada carbon steel A515 grade 70 ini terdapat proses pengelasan yang direkomendasikan
yaitu proses pengelasan dengan low hydrogen.