Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK

REVIEW
MK:FILSAFAT
PENDIDIKAN
PRODI:PEND.TEKNIK
SKOR NILAI
OTOMOTIF

FILSAFAT PENDIDIKAN

NAMA :EGO PRANATA


NIM : 5183122027
DOSEN PENGAMPU :SILVIA MARIAH HANDAYANI,
S.Pd.,M.Pd.
MATA KULIAH :FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
NOVEMBER 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya
sehingga saya dapat membuat dan menyelesaikan tugas critical book review ini
dalam keaadan sehat wala’fiat Tak lupa selawat kehadirat junjungan Nabi
Muhammad SAW. Semoga kita mendapat pertolongan di akhirat kelak amin Ya
Robbal Alamin.
Tugas ini saya susun untuk menyelesaikan mata kuliah Filsafat
Pendidikan.Harapan saya hasil critical book review ini dapat bermanfaat bagi
seseorang yang membacanya dan pada khususnya juga pada teman di program
studi pendidikan teknik otomotif
Demikian critical book riview ini saya susun, saya sadar bahwa critcal book
review ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, atas perhatian Dosen
pengampu Mata Kuliah Filsafat Pendidikan dan teman-teman, saya ucapkan
terima kasih.

Medan, November
2018

EGO PRANATA

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi pentingnya cbr

B.Tujuan penulisan cbr

C.Manfaat cbr

D.Identitas buku yang direview

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU

A.BAB I : PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN


B.BAB II : FILSAFAT PENDIDIKAN
C.BAB III : ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
D.BAB IV : FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA
E.BAB V : HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN

BAB III PEMBAHASAN


A.Pembahasan isi buku
B.Kelebihan dan kekurangan buku

BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Rasionalisasi pentingnya cbr

Tujuan Begitu pentingnya cbr ini karna cbr ini lah kita tahu bagaimana
kita bisa melihat kemampuan kita bagaimana cara mengkritik suatu buka dan
menganalisis arti dari tujuan buku tersebut,apalagi hal-hal yang sering terkait
tentang isi nya itu sangat lah penitng bagi kita sebagai mahasiswa ,dan
proses-proses nya pembuatan cbr ini tidak lah mudah bagi seorang yang
tidak bisa menganalisis cbr ini.

B.Tujuan penulisan cbr

Tujuan pembuatan critical book report ini adalah :


1. Memenuhi tugas wajib mata kuliah Filsafat Pendidikan
2. Untuk mengetahui apa itu hakekat pembelajaran
3. Untuk mengetahui apa itu landasan – landasan pendidikan
4. Untuk mengetahui apa itu asas – asas pendidikan.

C.Manfaat cbr

Manfaat pembuatan critical book report ini adalah :


1. Menambah wawasan pembaca tentang Filsafat Pendidikan
2. Menambah pengetahuan penyusun dan pembaca tentang critical book
report

D.Identitas buku yang direview

1. Judul buku : FILSAFAT PENDIDIKAN


2. Penulis : - Drs. Edward Purba, M.Si
- Prof. Dr. Yusnadi, MS
3. Penerbit : Unimed Press
4. ISBN : 978-602-7938-38-0
5. Tahun Terbit : Agustus 2017
6. Jumlah Halaman : 180 halaman

4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A.BAB I: PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

1. PENGERTIAN FILSAFAT

Kata filsafat dalam bahasa inggris philosophy dalam bahasa arab


falsafash, yang keduanya berasal dari bahasa yunani yakni, philosophia.
Philen berarti cinta dan sophia berarti kebijaksanaan. Sehingga secara
etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan dalam arti yang sedalam
dalamnya. Filsafat diawali dengan adanya keragu raguan, keraguan yang
menimbulkan banyak pertanyaan.

Menurut beberapa ahli pengertian filsafat adalah:

a. Plato

filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran


yang asli. b. Aristoteles

filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung


didalamnya ilmu – ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik,
dan estetika.

c. Al faribi

filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang Alam, wujud bagaimana hakikat


sebenarnya.

d. Rene deskartes

filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan alam, dan


manusia sebagai pokok penyelidikan.

 Tujuan dan ciri – ciri pikiran kefilsafatan

Tujuan filsafat yaitu mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena
secara mendalam. Jadi didalam filsafat harus refleksi, radikal dan integral. Ciri
ciri pikiran kefilsafatan yaitu merupakan pemikiran tentang hal hla serta

5
proses proses dalam hubungan yang umum.

 Alasan berfilsafat

Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yakni keheranan,
kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan.

 Peranan filsafat

Filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia yaitu :

a). pendobrak yang artinya mendobrak pemikiran manusia dalam alam


mistik, mitos dan hal rahasia lainnya;

b). Pembebas yang artinya membebaskan manusia dari belenggu cara pikir
yang mistis dan mite dari ketidaktahuannya;

c). Pembimbing yang artinya membimbing keluarnya manusia dari belenggu


ruang gerak akal budi manusia.

2. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Pendidikan diartikan sebagai proses dimana pendidikan merupakan


usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam
membimbing, memimpin, mengarahkan peserta didik dengan berbagai
problema atau persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam
pelaksanaanya. Menurut Mudyahardjo filsafat pendidikan dibedakan menjadi
dua macam yaitu :

1. Filsafat praktek pendidikan yaitu analisis kritis dan kompherensif tentang


bagaimana seharusnya pendidikan diselengarakan dan dilaksanaan dalam
kehidupan.

2. Filsafat ilmu pendidikan yaitu analisis kritis dan kompherensif tentang


pendidikan dan konsep – konsep psikologi pendidikan sebagai acuan teori
pendidikan.

Filsafat pendidikan berusaha mencari yang fundamental yang


berkaitan dengan proses pendidikan, mendalami konsep konsep pendidikan
dan memahami sebab sebab yang hakiki yang berkaitan dengan masalah

6
pendidikan.

B.BAB II: FILSAFAT PENDIDIKAN

1. Filsafat pendidikan sebagai sistem

Filsafat ditandai dengan pemunculan atau lahirnya teori-teori atau


sistem pemikiran yang dihasilkan oleh para pemikir atau filsuf. Filsafat
pendidikan terwujud dengan menarik garis linear anatara filsafat dan
pendidikan. Selain pendekatan linier, pendidikan dapat disusun dengan
berpangkal kepada pendekatan tertentu dari pada pendidikan itu sendiri.
Maka pendidikan adalah memberikan kebebasan kepada seseorang untuk
mengenbangkan dirinyasendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Pendekatan lain yang akan dikembangkan adalah ketika pendidikan itu
menghadapi masalah atau keadaan yang tidak seperti yang diharapakan, pasti
memerlikan jawaban yang tidak semata-mata berada dalam ruang lingkup
pendidikan.

2. Substansi filsafat pendidikan

Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah


sebagai bagian dari fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat
pendidikan perlu mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar pendidikan.
Semua konsep pendidikan di Indonesia berorientasi pada wawasan ini.
Dengan berpijak pada pandangan tentang kedudukan filsafat dan filsafat
pendidikan Pancasila sebagai filsafat terbuka. Dengan memperhatikan
kedudukan filsafat pendidikan secara fungsional tehadap keadaan atau
perubahan serta perkembangan zaman dan alam, maka tidak jarang filsafat
pendidikan merupakan tumpuan atas berbagai pertanyaan yang bersifat
makro.

3. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan

Filsafat sebagai pandangan hidup berisi nilai-nilai dan kebenaran yang


dijunjung tinggi oleh penganutnya sekaligus merupakan asas dan pedoman
yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan manusia, masyarakat, dan
bangsa. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan

7
mewariskan sisten norma-norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan
pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan tenaga
pendidikan dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin agar perlaksanaan
pendidkan efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan
ilmiah sebagai normatif dan pedoman pelaksaan.Dari uraian diatas dapat
disimpulakan bahwa hubungan fungsional anatara filsafat dan teori
pendidikan adalah:

a). Filsafat dalam arti filosofis merupakan cara pendekatan yang dipakai
dalam memecahlan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori
pendidikan oleh para ahli.

b). Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada
menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kebutuhan
nyata.

c). Filsafat dalam hal filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk


memberikan petunjuk dan arah dalam mengembangkan teori-teori
pendidikan menjadi ilmu pendidikan.

C.BAB III :ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

1. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan

a.Filsafat pendidikan idealisme

Idealisme berpendiriananbahwa kenyataan tersusun atas gagasan-


gagasan. Prinsipnya aliran idealisme mendasari semua yang ada dan yang
nyata di alam ini hanya idea, dunia idea merupakan lapangan rohani dan
bentuknya tidak sama dengan alam nyata seperti yang nampak dan
tergambar. Yang terpenting dari ajaran ini adalah manusia menganggap roh
atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibanding dengan materi
kehidupan manusia.

b. Filsafat pendidkan realisme

Sistem kefilsafatan realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain

8
cara, ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri,
dan yang hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang. Salah seorang tokoh
atau penganut realisme mengemukakan bahwa manusia selalu berusaha
untuk mencapai tujuan hidup. Tujuan pertama, menyatu dalam hidup yang
meruoakan kualitas hidup yang menuju kesempurnaan, sedangkan tujuan
kedua, kehidupan sejahtera, damai dan kebahagiaan yang abadi.

c. Filsafat pendidikan Materialisme

Aliran ini menyatakan bahwa benda merupakan sumber segalanya.


Aliran ini berpikir realitas sebagaimana adanya, kenyataannya adalah aliran
ini memberikan suatu pertanyaan bahwa segala sesuatu yang ada disemua
alam ini ialah yang dapat dilihat atau diobservasi, baik wujudnya maupun
gerakannnya serta peristiwa-peristiwa. Pada fokusnya aliran materialisme
mengutamakan benda dan segala berawal dari benda demikian juga yang
nyata hanya dunia materi. Segala kenyataannya yang ada itu berdasarkan zat
atau unsur dan jiwa, roh, sukma(idea: idealisme) oleh aliran materialisme
dianggap pula sejenis materi tetapi mempunyai sifat yang berbeda
dibandingkan dengan sikap materi.

d. Filsafat pendidikan Pragmatisme

Menyatakan bahwa pengetahuan adalah apa yang dialami oleh


manusia. Menurut john dewey, pendidikan perlu didasarkan pada tiga pokok:

1). Pendidikan merupakan kebutuhan untuk hidup,

Hidup selalu berubah menuju pembaharuan hidup, karena itu pendidikan


adalah merupakan kebutuhan hidup.

2). Pendidikan sebagai pertumbuhan,

Pertumbuhan merupakan suatau perubahan tindakan yang berlangsung


terus-menerus untuk mencapai hasil selanjutnya.

3). Pendidikan sebagai fungsi sosial

Lingkungan merupakan syarat bagi pertumbuhan dan fungsi pendidikan


merupakan suatu proses membimbing dan mengenbangkan

9
e. Filsafat pendidikan Eksistensialisme

Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.


Eksistensi adalah cara manusia di dunia. Cara beradanya manusia adlah cara
beradanya benda benda materi.

f. Filsafat pendidikan Progresivisme

Menurut aliran ini kehidupan manusia berkembang secara terus-


menerus dalam suatu arah yang positif.

g. Filsafat pendidikan Perenialisme

Perenislisme mengemukakan bahwa situasi dunia saat ini penuh


dengan kekacauan dan ketidakpastian, dan ketidak teraturan terutama dalam
kehidupan moral, intelektual, dan sosio-kultural. Untuk memperbaiki
keadaan tersebut, maka kembali pada ajarab dan pandangan hidup yang kuat
pada jaman dulu.

h. Filsafat pendidikan Esensialisme

Menyatakan bahwa peserta didik memiliki nilai esensial dan perlu


dipertahankan.

i. Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme

Merupakan kelanjutan dari cara berfikir progresifisme dalam


pendidikan. Indinidu tidak cukup belajar di sekolah tetapi sekolah harus
mempelopori masyarakat.

D.BAB IVFILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

1. Pandangan Filsafat pancasila tentang manusia, masyarakat, pendidikan dan


nilai.

a. Pandangan Filsafat Pancasila tentang Manusia

Pancasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi oleh manusia.

b. Filsafat pancasila tentang masyarakat

10
Hakekat masyarakat telah dijelaskan bahwa masyarakat-bangsa dan
negara indonesia menuju masyarakat yang aman, damai, sejahtera,
terbuka,adil, dan makmur.

c. Pandangan filsafat pancasila tentang pendidikan

Pendidikan berlansung di keluarga, rumah, sekolah, dan masyarakat.

d. Pandangan filsafat pendidikan tentang nilai

Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional


sebagaimana yang sudah dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila
sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan sumber nilai bagi bangsa
indonesia.

2. Pandangan Filsafat Pendidikan PancasilanTerhadap Sistem Pendidikan


Nasional

Sebagai acuan penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, UUD


1945 Pasal 31 yang baru sebagai hasil amandemen Agustus 2002 menjadi:

a. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah


wajib membiayainya.

b. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan


nasional

c. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%


dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah.

E.BAB V: HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN

1. Hakekat Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pada hakekatnya pendidikan bukan membentuk, bukan menciptakan seperti


yang diinginkan, tetapi menolong, membantu dalam arti luas. Membentu
menyadarkan anak tentang potensi seoptimal mungkin, mmberikan
pengetahuan dan keterampilan, memberikan latihan-latihan, memotivai

11
untuk terlibat dalam pengalaman-pengalaman yang berguna, mengolah
materi pelajaran sehingga peserta didik bernafsu untuk menguasainya dan
meningkatkan intensitas proses pembelajaran. Untuk memberi pemahaman
akan hakekat dan pengertian pendidikan, berikut ini sejumlah pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli yaitu:

 pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku dalam usaha
mendewasakan seseorang melalui pelatihan dan pengajaran.

 dalam arti sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan


untuk memperoleh pengetahuan sebagai sebuah proses dan metode-
metode tertentu

 pendidikan berarti kegiatan yang bersifat kelembagaan.

 pendidkan adalah usaha yang dilakukan orang dewasa untuk


mengalihkan segala pengetahuan dan pengalaman kepada generasi
muda.

 hakekat pendidikan adalah proses kegiatan mengubah perilaku


individu kearah kedewasaan.

b. Tujuan Pendidikan

Dengan adanya tujuan pendidikan, peserta didik harius mampu tujuan yang
sudah ditetapkan sesuai dengan kurikulum. Pesesrta didik setelah selesai
pembelajaran, maka perumusan tujuan, spesifik, terukur, dan berubah hasil
belajar, perilaku atau reformemce peserta didik yang mencakup aspek sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Hirarki tujuan
pendidikan dapay digambarkan sebagai berikut: Jenis tujuan kontinum,
Tujuan pendidikan Nasional sangat umum, Standar Kompetensi Lulusan,
Kompetensi inti, Kompetensi dasar, Indikator sangat spesifik

c. Pilar Pendidikan

Pendidikan harus didasarkan pada cinta kasih sesama, cinta masyarakat,


cinta bangsa dan negara, sebagai modal dasra timbulnya dan berkembangnya
pengabdian warga negara.

12
d.Aliran-aliran Pendidikan

 Nativisme: pribadi seseorang ditentukan oleh bawaan lahir

 Naturalisme: pribadian seseorang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha


Esa

 Empirisme: pekembangan seorang anak ditentukan oleh lingkungan

 Konvergensi: pendidikan dapat diberikan, dapat dari pembawaan dan


lingkungan.

 Lingkungan pendidikan: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,dan


lingkungan masyarakat.

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-


hal yang baik dalam kehidupan , sehingga seseorang memiliki kesadaran dan
pemahaman yang tinggi.

3. Hakekat Manusia

Pandangan tentang manusia adalah manusia sebagai mahluk berfikir (homo


sapiens), manusia sebagai mahluk suka berbuat sesuatu (homo faber),
manusia juga bisa dididik, manusia juga suka berkawan dan berhati nurani
serta memiliki rasa ingin tahu. Manusia memiliki eksistensi manusia yakni:
manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk susila, sebagai
makhluk religius.

4. Hakekat Masyarakat

Masyarakat akan selalu mengalami perubahan dan perubahan yang menuntut


perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi,
pengatuh regional dan global.

5. Hakekat peserta didik

Peserta didik harus merasakan suasana yang menyenangkan dilandasi rasa


kasih sayang dan penuh dengan tantangan atau motivasi sehingga peserta
didik dapat mengembangkan segala potensi dan bakat yang dimiliki.

13
6. Hakekat Guru atau Pendidik

Orang tua dirumah, guru di sekolah dan tokoh atau pemuka masyarakat, alim
ulama, pemimpin seluruhnya disebut pendidik. Karna itu para pendidik perlu
memperhatikan norma norma dan nilai susila sehingga setiap prilaku dan
tindakannya dapat ditiru dan dipertanggungjawabkan.

7. Hakekat Pembelajaran

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
manusia. Kegiatan belajar telah dilakukan manusia sejak lahir untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

8. Landasan-landasan Pendidikan

landasan agama,landasan filsafat, landasan sosiologi,landasan hukum,


landasan moral.

9.Asas-asas pendidikan

Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan orang dewasa untuk


membimbing dan mendidik peserta didik dalam pertumbuhan dan
perkembangannya untuk mengembangkan segala bakat atau potensi yang
dimiliki. Pengembangan segala bakat atau potensi yang dimiliki peserta didik
tidak akan dapat berlangsung melainkan secara bertahap dan berkelanjutan
sesuai dengan perkembangannya.

14
BAB III
PEMBAHASAN
A.Pembahasan isi buku
BAB I: PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

PENGERTIAN FILSAFAT

Buku ini mengartikan bahwa kata filsafat ialah cinta kebijaksanaan


dalam arti yang sedalam dalamnya, dimana adanya filsafat diawali dengan
keragu-raguan, keraguan yang menimbulkan banyak pertanyaan.

Menurut beberapa ahli seperti Plato mengartikan bahwa filsafat


adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang
asli. Dan menurut Aristoteles bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang
meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu – ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi politik, dan estetika.

Filsafat itu sendiri memiliki tujuan yaitu mencari hakikat dari sesuatu
gejala atau fenomena secara mendalam. Yang mencirikan bahwa filsafat itu
merupakan suatu pemikiran dalam berbagai hal. Alasan berfilsafat yakni
keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan. Filsafat berperan
penting dalam mendobrak pemikiran manusia; membebaskan manusia dari
belenggu cara pikir; serta membimbingnya keluar dari belenggu tersebut.

BAB II: FILSAFAT PENDIDIKAN

Munculnya filsafat ditandai dengan lahirnya teori-teori atau sistem


pemikiran yang dihasilkan oleh para pemikir atau filsuf. Dalam jajaran ilmu
pendidikan filsafat pendidikan berkedudukan sebagai bagian dari fundasi-
fundasi pendidikan. Yang artinya bahwafilsafat pendidikan mengetengahkan
tentang konsep-konsep dasar pendidikan. Semua konsep pendidikan di
Indonesia berorientasi pada wawasan ini. Dengan berpijak pada pandangan
tentang kedudukan filsafat dan filsafat pendidikan Pancasila sebagai filsafat
terbuka.

15
Filsafat sebagai pandangan hidup berisi nilai-nilai dan kebenaran yang
dijunjung tinggi oleh penganutnya sekaligus merupakan asas dan pedoman
yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan manusia, masyarakat, dan
bangsa. hubungan fungsional anatara filsafat dan teori pendidikan
yaitu:merupakan pendekatan yang dipakai dalam memecahlan problematika
pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli; memberi
arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu
yang memiliki relevansi dengan kebutuhan nyata;berfungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam mengembangkan teori-teori
pendidikan menjadi ilmu pendidikan.

BAB III :ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat Pendidikan memiliki banyak sekali aliran-aliran seperti :


Idealisme yang berpendiriananbahwa kenyataan tersusun atas gagasan-
gagasan;Sistem kefilsafatan realisme memiliki tujuan pertama, menyatu
dalam hidup yang merupakan kualitas hidup yang menuju kesempurnaan,
sedangkan tujuan kedua, kehidupan sejahtera, damai dan kebahagiaan yang
abadi; Materialismemenyatakan bahwa benda merupakan sumber segalanya.
Aliran ini berpikir realitas sebagaimana adanya, kenyataannya adalah aliran
ini memberikan suatu pertanyaan bahwa segala sesuatu yang ada disemua
alam ini ialah yang dapat dilihat atau diobservasi, baik wujudnya maupun
gerakannnya serta peristiwa-peristiwa.

Selanjutnya aliran pragmatisme yang menyatakan pengetahuan adalah


apa yang dialami oleh manusia. Yang merupakan kebutuhan untuk
hidup,sebagai pertumbuhan, dan sebagai proses membimbing dan
mengembangkan; Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-
pengalaman individu; Progresivisme yang beranggapan bahwa kehidupan
manusia berkembang secara terus-menerus dalam suatu arah yang positif;
aliran Perenialisme memperkuat ajaran dan pandangan hidup pada jaman
dulu. Selain itu ada aliran Esensialisme menyatakan bahwa peserta didik
memiliki nilai esensial dan perlu dipertahankan; serta aliran
rekonstruksionisme yang merupakan kelanjutan dari cara berfikir

16
progresifisme dalam pendidikan. Individu tidak cukup belajar di sekolah
tetapi sekolah harus mempelopori masyarakat.

BAB IVFILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

Filsafat pancasila memiliki pandangan dalamkehidupan manusia,


bermasyarakat, proses pendidikan dan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya. Pancasila adalah sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi
oleh manusia. Pada hakekat masyarakat,pancasila menjelaskan bahwa
masyarakat, bangsa dan negara indonesia menuju masyarakat yang aman,
damai, sejahtera, terbuka,adil, dan makmur.filsafat pancasila juga memiliki
pandangan bahwa pendidikan berlansung diberbagai lemen negara yaitu
keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Serta memberikan
pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional
sebagaimana yang sudah dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila
sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan sumber nilai bagi bangsa
Indonesia.

Pandangan Filsafat Pendidikan PancasilanTerhadap Sistem


Pendidikan Nasional yang merupakan sebagai acuan penyelenggaraan sistem
pendidikan nasional, UUD 1945 Pasal 31 yang baru sebagai hasil amandemen
Agustus 2002 yakni:

a. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah


wajib membiayainya.

b. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan


nasional

c. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%


dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah.

BAB V: HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN

Hakekat Pendidikan

Pada hakekatnya pendidikan bukan membentuk, bukan menciptakan

17
seperti yang diinginkan, tetapi menolong, membantu dalam arti luas.
Membentu menyadarkan anak tentang potensi seoptimal mungkin,
memberikan pengetahuan dan keterampilan, memberikan latihan-latihan,
memotivai untuk terlibat dalam pengalaman-pengalaman yang berguna,
mengolah materi pelajaran sehingga peserta didik bernafsu untuk
menguasainya dan meningkatkan intensitas proses pembelajaran.

Untuk memberi pemahaman akan hakekat dan pengertian pendidikan,


berikut ini sejumlah pendapat yang dikemukakan oleh para ahli
yaitu:pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku dalam usaha
mendewasakan seseorang melalui pelatihan dan pengajaran, dalam arti
sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk
memperoleh pengetahuan sebagai sebuah proses dan metode-metode
tertentu, pendidikan berarti kegiatan yang bersifat kelembagaan, pendidkan
adalah usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mengalihkan segala
pengetahuan dan pengalaman kepada generasi muda, yang intinya bahwa
hakekat pendidikan adalah proses kegiatan mengubah perilaku individu
kearah kedewasaan.

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik


yang sudah ditetapkan sesuai dengan kurikulum. Hirarki tujuan pendidikan
dapat digambarkan sebagai berikut: Jenis tujuan kontinum, Tujuan
pendidikan Nasional sangat umum, Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi
inti, Kompetensi dasar, Indikator sangat spesifik. Pendidikan harus
didasarkan pada cinta kasih sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa dan
negara, sebagai modal dasra timbulnya dan berkembangnya pengabdian
warga negara.

Pendidikan itu sendiri memiliki berbagai aliran diantaranya


Nativisme: pribadi seseorang ditentukan oleh bawaan lahir; Naturalisme:
pribadian seseorang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa; Empirisme:
pekembangan seorang anak ditentukan oleh lingkungan; Konvergensi:
pendidikan dapat diberikan, dapat dari pembawaan dan lingkungan;
Lingkungan pendidikan: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,dan

18
lingkungan masyarakat.

Dalam hal pendidikan karakter adalah bagaimana menanamkan kebiasaan


tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan, sehingga seseorang memiliki
kesadaran dan pemahaman yang tinggi.Pandangan tentang manusia adalah
manusia sebagai mahluk berfikir (homo sapiens), manusia sebagai mahluk
suka berbuat sesuatu (homo faber), manusia juga bisa dididik, manusia juga
suka berkawan dan berhati nurani serta memiliki rasa ingin tahu. Manusia
memiliki eksistensi manusia yakni: manusia sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, makhluk susila, sebagai makhluk religius.

Masyarakat akan selalu mengalami perubahan dan perubahan yang


menuntut perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi, pengatuh regional dan global.Peserta didik harus merasakan
suasana yang menyenangkan dilandasi rasa kasih sayang dan penuh dengan
tantangan atau motivasi sehingga peserta didik dapat mengembangkan segala
potensi dan bakat yang dimiliki.Orang tua dirumah, guru di sekolah dan tokoh
atau pemuka masyarakat, alim ulama, pemimpin seluruhnya disebut
pendidik.

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam


kehidupan manusia. Kegiatan belajar telah dilakukan manusia sejak lahir
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Pendidikan harus berdiri berdasarkan berbagai landasan
diantaranya: landasan agama,landasan filsafat, landasan sosiologi,landasan
hukum, landasan moral.Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan orang
dewasa untuk membimbing dan mendidik peserta didik dalam pertumbuhan
dan perkembangannya untuk mengembangkan segala bakat atau potensi
yang dimiliki.

B.Kelebihan dan kekurangan buku


Buku Filsafat Pendidikan yang ditulis oleh Drs. Edward Purba, M.Si dan Prof.
Dr. Yusnadi, MS memiliki berbagai kelebihan dan juga kelemahan.

1. Kelebihan Buku

19
Buku ini memiliki susunan materi yang konsisten, dikarenakan buku
ini menjelaskan filsafat pendidikan itu dengan berbagai sudut pandang yang
berbeda, baik dari bahasa, pendapat para ahli, dan juga buku ini memberikan
penjelasan yang memudahkan kita dalam memahami maksud yang ingin
disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Untuk cover buku ini
memiliki cover yang menarik serta memunculkan rasa penasaran ingin
mengetahui isi dari buku tersebut.
Disamping itu, buku ini merupakan cetakan Agustus 2017, sehingga
materi dan penjelasan yang digunakan penulis sangat populer untuk masa
sekarang ini, menggunakan bahasa, penjelasan yang singkat, jelas dan padat
sehingga mudah dipahami dan juga sudah mengikuti kaidah Ejaan yang
disempurnakan. Buku ini sangat gamblang dalam menjelaskan materi-materi
tentang Filsafat Pendidikan itu sendiri.

2. Kelemahan Bulu
Dalam buku ini masih terdapat sistematika penulisan yang kurang
tepat yaitu dalam penulisan per kalimatnya dan juga penomoran yang tidak
sesuai serta spasi dalam buku ini masih sangat rapat sehingga kita lebih sulit
dalam mencari pokok-pokok isi materi buku. Tidak adanya cetak tebal (bolt)
dalam berbagai penulisan judul sub-babnya, cukup menyulitkan dalam
membacanya.

BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan

20
Filsafat pendidikan memiliki banyak konsep dalam penerapannya,
termasuk hakekat ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan adalah suatu peta
konsep yang dibuat untuk penerapan sistem pendidikan disekolah agar
tujuan dari pendidikan itu sendiri dapat tercapai. Dalam hakekat ilmu
pendidiakan juga banyak penjabarannya, termasuk yang dibahas dalam kritik
buku ini yaitu hakekat peserta didik, hakekat guru atau pendidik, hakekat
pembelajaran, landasan – landasan pendidikan, dan asas- asas pendidikan.
Namun pada dasarnya semua ilmu penting dalam menunjang sistem
pendidikan yang bermutu. Maka dari itu alangkah baiknya untuk menerapkan
menerapkan ilmu pendidikan tanpa meninggalkan ilmu – ilmu yang lainnya.

B.Rekomendasi
Berdasarkan hasil review yang saya lakukan, bahwa buku ini masih
perlu beberapa perbaikan seperti: sistematika penulisan, penomoran yang
digunakan serta cetak tebal/bolt dalam setiap judul bab dan subbabnya. Agar
buku ini semakin menarik dan cocok digunakan dalam pembelajaran
matakuliah filsafat pendidikan

21
DAFTAR PUSTAKA
Edward, P. Dan Yusnadi., (2017). Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press
Anwar, Q., (2002). Reorientasi Pendidikan dan Profesi
Keguruan.Jakarta:Uhamka Press
https://www.slideshare.net/nadiaRnrkjnnk/latar-belakang-pentingnya-
filsafat-pendidikan-harapan-dan-kenyataan-yang-terjadi-serta-ruang-
lingkup-filsafat-pendidikan

22

Anda mungkin juga menyukai