LABORATORIUM
DIABETES MELITUS
I. Gejala
Klasik
II. Gejala
lain
Pemeriksaan laboratorium DM
A. Penapisan/Penyaring/Screening
B. Diagnosis
C. Pemantauan
D. Deteksi komplikasi/penyulit
A. Pemeriksaan laboratorium untuk
penampisan/penyaring/screening DM
• Dilakukan untuk menegakkan diagnosis DM tipe 2 dan pre diabetes
pada kelompok risiko tinggi yang tidak bergejala.
• Menguji semua org dewasa dg BB lebih /IMT ≥23 kg/m2 (Asian -
Amerika) + FAKTOR RISIKO
Penapisan/Penyaring/Screening
Diagnosis
Pemantauan
Deteksi komplikasi/penyulit
B. Pemeriksaan Laboratorium untuk
Diagnosis DM
• Diagnosis DM
– Ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar
glukosa darah.
– Pemeriksaan glukosa darah dengan metode
enzimatik bahan plasma darah vena.
– Pemeriksaan HbA1c (hemoglobin glikat)
Kriteria Diagnosis DM
Glukosa darah puasa (GDP) ≥126 mg/dL
Atau
Atau
Atau
– Tidak merokok
– Obat-obatan tidak mutlak dihentikan, obat yang
sangat diperlukan tetap diteruskan, sebaiknya
dicatat & diberitahukan kepada analis
laboratorium.
1. GDP Pemeriksaan aboratorium untuk diagnosis DM
Hemoglobin Albumin
Hematologi, HbA1C
DM tidak dapat didiagnosis melalui
pemeriksaan glukosa urin
Penapisan/Penyaring/Screening
Diagnosis
Pemantauan
Deteksi komplikasi/penyulit
C. Pemeriksaan laboratorium untuk
pemantauan DM
• Target terapi DM tipe 1 dan 2 adalah status glikemik
pasien terkontrol kadar glukosa darah
normal/mendekati normal.
• Parameter :
1. GDS
2. GDP
3. 2 jam pp
4. Kurva harian glukosa darah
5. HbA1c
6. Albumin-glikat
• Kekerapan pemeriksaan disesuaikan klinis & status
pengendalian glikemik
C. Pemeriksaan laboratorium untuk
pemantauan DM
Penapisan/Penyaring/Screening
Diagnosis
Pemantauan
Deteksi komplikasi/penyulit
D. Pemeriksaan labortorium
deteksi komplikasi/penyulit DM
KAD
Krisis
hiperglikemik
Akut HNK
Hipoglikemik
Komplikasi
DM
Makroavaskular
Kronik
Mikrovaskular
D. Pemeriksaan labortorium DM +
komplikasi/penyulit
Akut - Krisis hiperklikemik
Anamnesis masukan kalori >>, penghentian
OAD oral/insulin didahului stress akut.
I. Ketoasidosis diabetik (KAD)
– terjadi akibat ketidakmampuan tubuh
menggunakan glukosa sebagai sumber
energi
Nonalkoholik
fatty liver
Dislipidemia
RISIKO KELAINAN GINJAL
• Proteinuria
– Eksresi protein urin > 150 mg/24h
• Albuminuria
– Eksresi albumin urin > 30 mg/24h
D. Pemeriksaan Lab Deteksi Penyulit Ginjal
1.Mikroalbuminuria
Mikroalbuminuria
Proteinuria
Kreatinin serum