Anda di halaman 1dari 5

3/20/2019 MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS Bag2 – Sains Teknologi Bangka Belitung

Sains Teknologi Bangka Belitung

MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS Bag2

1. Di dalam pelayanan obat yang termasuk golongan OWA apa yang harus dilakukan oleh Apt,
terangkan dengan contohnya untuk pemberian obat oral kontrasepsi?
Jawab:
Yang dilakukan apoteker dalam pelayanan OWA:
a. pelayanan OWA harus memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang
disebutkan dalam OWA yang bersangkutan (berapa tablet, tube atau botol)
b. apoteker harus membuat catatan pasien dan obat yang diserahkan (tanggal, jenis obat, jumlah,
nama dan alamat pasien,keluhan)
c. apoteker harus memberikan informasi : dosis, aturan pakai, kontraindikasi, efek samping,dll)
Contoh pada obat oral kontrasepsi:
a. pemberian pertama kali harus menggunakan resep dokter (melalui dokter dulu)
b. pemberian ke-2 sampai ke-5 bisa langsung ke apotek., pemberian ke-
6 harus ke dokter dulu (menggunakan resep dokter), maksimal 1 bulan 1 strip

2. Jelaskan pengelolaan SDM sesuai dgn standard pelayanan kefarmasian Apotek menurut
Kepmenkes No. 1027/2004?
Jawab:
Pengelolaan SDM sesuai standard pelayanan kefarmasian:
Apoteker harus menguasai 4 fungsi managemen: planning, organizing, actuating, controlling.
Permenkes 1027, ttg pengelolaan SDM: apotek dikelola oleh apoteker yang professional, yaitu:
a. mampu menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik.
b. Mampu mengambil keputusan yang tepat
c. Mampu berkomunikasi antar profesi terutama profesi kesehatan misal: dokter
d. Leadership
e. Dapat mengelola SDM scr efektif , harus mampu berencana :berapa pegawai yang dibutuhkan, dll
f. Selalu belajar (long-life learner)
g. Memberi pendidikan dan peluang untuk memberi pengetahuan pada
pegawai.
Pengelolaan SDM:
a. Struktur organisasi harus jelas, garis koordinasi dan pertanggungjawaban harus jelas.
b. Job description harus jelas, sesuai dengan bidang, berguna untuk mengetahui tugas, tanggung

https://insanpembelajar.com/2017/05/23/manajemen-farmasi-komunitas-bag2/ 1/5
3/20/2019 MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS Bag2 – Sains Teknologi Bangka Belitung

jawab dan wewenang. Penempatan berdasarkan pengetahuan, bakat, dan keterampilan.


c. Menanamkan sifat disiplin, jujur dan bertanggungjawab
d. Human relation, melalui hubungan yang baik, komunikasi, dan kekeluargaan
e. Pembinaan untuk peningkatan pengetahuan & keterampilan
f. Kesejahteraan, misalnya insentif, reward, n punishment
Dalam merekrut pegawai harus memperhatikan personality, attitude, interest, intelegensi.

3. a. Penyimpanan obat/bahan obat merupakan factor yang perlu diperhatikan agar tetap terjamin
mutunya. Jelaskan cara penyimpaann obat agar memenuhi standard pelayanan kefarmasian di
apotek?
b. bagaimana cara pengelolaan obat gol narkotika dan psikotropika yang sudah ED/rusak di apotek?
Jawab:
a. cara penyimpanan obat agar memenuhi standar pelayanan kefarmasian di apotek:
1. dalam wadah asli, jika dipindah, maka dicantumkan nama obat, no. batch, dan ED yang jelas.
2. kondisi sesuai, layak, dan menjamin kestabilan obat supaya tidak cepat rusak.
Agar tercapai tujuan penyimpanan, yt aman, tidak mudah rusak, dan mudah diawasi dapat dicapai.
Gudang obat harus memenuhi persyaratan :
1. ruang tersendiri
2. cukup aman, kuat, dapat dikunci
3. tidak terkena sinar matahari langsung
4. kering, tidak lembab
5. bersih
6. tersedia rak yang cukup
7. dilengkapi alat pemadam kebakaran
Untuk penataan perbekalan farmasi, dapat disusun secara sistematis :
1. bahan baku: dipisahkan serbuk, cairan setengah padat, dll berdasarkan alphabet
2. obat jadi: berdasarkan sediaan, alphabet, efek farmakologi, pabrik, dll.
b. cara pengelolaan obat gol narkotika dan psikotropika yang sudah rusak/ED di apotek:
Barang yang ED/rusak harus disisihkan, kemudian ditukar atau dimusnahkan. Untuk melakiukan
pemusnahan:
3. Apoteker harus membuat berita acara yang berisi:
– hari dan tanggal pemusnahan
– jenis dan jumlah obat yang dimusnahkan
– alasan pemusnahan (ED/rusak)
– cara pemusnahan, obat tidak boleh dibuang dalam bentuk utuh,karena bisa disalahgunakan atau
merusak lingkungan.
4. sebagai saksi untuk pemusnahan obat2 narkotik psikotropik adalah petugas apotek (AA), dan dari

https://insanpembelajar.com/2017/05/23/manajemen-farmasi-komunitas-bag2/ 2/5
3/20/2019 MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS Bag2 – Sains Teknologi Bangka Belitung

pemerintah (Dinkes kab/kota) obat dianggap rusak/ED apabila:


• diproduksi tanpa memenuhi standard persyaratan

• kadaluarsa
• tidak memenuhi standard persyaratan untuk digunakan di pelayanan kesehatan atau
pengembangan ilmu pengetahuan
• berkaitan dengan tinfdak pidana

4. Sebuah apotek milik suatu badan CV Anugerah tahun 2007 mendapatkan laba yang terdapat
pada neraca sebesar Rp 30.000.000
a. apabila WP tersebut membayar cicilan pajak Rp 300.000 per bulan pada tahun 2007, pajak apa
yang masih harus dibayar dan berapa besarnya?
b. hitunglah besarnya pajak PPh Ps 25 yang harus dibayar tiap bulan pada tahun 2008?
c. selain pajak tersebut, pajak apa yang masih harus dibayar oleh WP tersebut, terangkan?
Jawab:
a. pajak yang harus dibayar adalah PPh pasal 23, (ayoo, diinget-inget, menurut pasal 23, untuk
apotek yang bentuknya badan dikenai pajak lagi sebesar 15% dari dividen atau keuntungan), dan
besarnya adalah 15% dari keuntungan, jadi di kasus ini besarnya = 15% x 30.000.000 = Rp. 4.500.000,
Tapi ada juga yang harus diperhatikan ma temen-temen…pajak yang dibayar untuk tahun 2007
totalnya 12×300.000 = 3.600.000, berarti total keuntungan tahun 2006 adalah Rp. 36.000.000 soalnya
pajak terutangnya kan 10% dari keuntungan. Nah, ternyata keuntungan tahun 2006 > tahun 2007.
kalau seumpama keuntungan tahun 2007> tahun 2006, maka badan tersebut masih harus
membayar PPh pasal 29, yaitu pembayaran pajak kurang bayar pada akhir tahun.
b. laba = Rp. 30.000.000
PPh terutang = 10% x Rp. 30.000.000 = Rp. 3.000.000
PPh pasal 25 (angsuran) = 1/12 x 3.000.000 = 250.000
c. yang masih harus dibayar adalah PPh pasal 23, keterangannya idem point a yaah,,,

5. Aspek apa saja yang perlu dianalisis pada studi kelayakan pendirian suatu apotek. Jelaskan!
Jawab :
Aspek yang perlu dianalisis pada studi kelayakan pendirian suatu apotek adalah :
a. aspek manajemen
meliputi apakah apotek yang akan didirikan merupakan perorangan atau badan usaha, dan apakah
merupakan cabang dari apotek lain, karena hal ini akan menentukan dalam hal distribusi obat
b. aspek teknis

meliputi dimana lokasi apotek akan didirikan, apakah lokasi tempat didirikannya apotek strategis
atau tidak, karena lokasi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan apotek

https://insanpembelajar.com/2017/05/23/manajemen-farmasi-komunitas-bag2/ 3/5
3/20/2019 MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS Bag2 – Sains Teknologi Bangka Belitung

c. aspek pasar
konsumen yang ada akan menentukan barang-barang dan obat-obat apa saja yang disediakan.
Misalnya saja jika konsumen sebagian besar berasal dari masyarakat golongan ekonomi lemah,
maka obat-obat yang disediakan sebagian besar adalah obat-obat generik
d. aspek keuangan
meliputi rencana pembiayaan seluruh kegiatan apotek, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana
apotek hingga perhitungan
parameter-parameter keuangan dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan (seperti : laba bersih,
TOR, dan BEP). Analisis keuangan ini dimasukkan dalam proposal pendirian apotek

6. a. Jelaskan pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana agar memenuhi standar pelayanan
kefarmasian di apotek menurut Kepmenkes 1027/2004
b. Apabila seorang pasien menginginkan obat oral kontrasepsi, apa kewajiban yang harus dilakukan
oleh Apoteker di Apotek? Jelaskan dan berikan contoh!
Jawab :
a. Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana agar memenuhi standar pelayanan kefarmasian
di apotek menurut Kepmenkes
1027/2004 adalah :
– 1. Pelayanan produk farmasi harus terpisah dari aktivitas yang lain untuk menjaga kualitas obat dan
sediaan farmasi
2. Kualitas merupakan salah satu syarat prasarana apoteker karena ada obat-obat tertentu yang
butuh penyimpanan
khusus
– Syarat ruang dan perlengkapan apotek minimal harus ada :
1. Ruang tunggu nyaman, misalnya dipasang AC, TV, dll
2. Tempat display informasi bagi pasien
3. Ruang tertutup untuk konseling (meja, kursi, dan lemari untuk menyimpan catatan medikasi
pasien)
4. Ruang racikan
5. Keranjang sampah
– Perabotan harus tertata rapi
Rak penyimpanan obat dan barang lain harus rapi, terlindung dari debu, serta kelembaban dan
cahaya yang berlebihan
– Kondisi ruang (Temperatur diperhatikan) Cahaya tidak boleh langsung mengenai obat, kelebaban
tidak boleh tinggi karena bisa mengakibatkan kerusakan obat
b. Obat oral kontrasepsi adalah merupakan obat yang termasuk golongan OWA, sehingga jika
seorang pasien menginginkan obat oral kontrasepsi maka kewajiban yang harus dilakukan apoteker

https://insanpembelajar.com/2017/05/23/manajemen-farmasi-komunitas-bag2/ 4/5
3/20/2019 MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS Bag2 – Sains Teknologi Bangka Belitung

di apotek dalam melayani pasien dengan OWA adalah:


1. memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat setiap pasien yang disebutkan dalam OWA yang
bersangkutan (seperti berapa tabet, tube, maupun botol)
2. membuat catatan pasien dan obat yang telah diserahkan (seperti tanggal, jenis obat, jumlah,
nama dan alamat pasien, keluhan)
3. memberikan informasi meliputi dosis, aturan pakai, kontraindikasi, efek samping, dll
Misalnya saja obat oral kontrasepsi yang dimaksud adalah mycroginon. Mycroginon memiliki
ketentuan seperti :
1. pemberian pertama kali harus melalui dokter dulu
2. pemberian ke-2 sampai ke-5 oleh langsung ke apotek
3. pemberian ke-6 harus ke dokter dulu
Pemberian mycroginon adalah hanya untuk 1 siklus/1 bulan/ 1 strip

Sumber : PST 2004

https://insanpembelajar.com/2017/05/23/manajemen-farmasi-komunitas-bag2/ 5/5

Anda mungkin juga menyukai