TINJAUAN PUSTAKA
arah yang harus ditempuh oleh setiap orang sehingga dapat memecahkan masalah
arah yang lebih baik terbentuk, perilaku manusia dapat berubah atau diubah
perilaku baru yang berakibat kualitas kehidupan orang yang bersangkutan menjadi
di luar sekolah (non formal) untuk keluarga tani, dimana mereka belajar sambil
berbuat untuk menjadi tahu, mau, dan bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi
Menurut Belli (1982), penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan non formal
dihadapinya.
9
terencana, karena perubahan yang terjadi adalah perubahan yang disengaja dengan
adanya orang luar atau sebagian anggota sistem yang bertindak sebagai agen
mecapai tujuan yang telah ditentukan oleh lembaga dari luar (Hanafi, 1987).
melalui sistem pendidikan non formal dengan tujuan merubah perilaku (sikap,
2003).
keputusan yang rasional tentang apa yang akan dilaksakan, yang ingin dicapai.
dan mengapa hal itu harus dilakukan ( Slamet dan Suyatna, 1986).
dan cara (kegiatan) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.
dan dapat dikaji setiap saat, sebelum dan sesuadah program dilakukan.
11
berlangsung.
pihak yang terlibat dan menggunakan sumber daya yang tersedia dan dapat
Dalam hal ini Dahama dan Bhatnagar (Mardikanto 1993) merumuskan filosofi
ada kebutuhan nyata (real need) harus diupayakan menjadi kebutuhan yang
2. Penyuluhan pertanian tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya semua saling
kehidupan mereka.
masyarakat.
5. Membantu dirinya sendiri (self help). Artinya secara nyata warga masyarakat
yang turut serta atau diikut sertakan dalam unsur pelaksanaan kegiatan menunjang
dalam satu kegiatan (Samsudin, 1987). Adapun yang termasuk dalam unsur-unsur
1) Petugas Penyuluh
lapangan yaitu penyuluh pertanian. Tidak ada dikenal siapa penyuluh perikanan,
tanaman pangan atau penyuluh peternakan. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa petani akan dibuat bingung jika kehadapan mereka berdatangan para
petugas penyuluh, yang sebenarnya satu bidang garap yaitu pertanian (Samsudin.
1987).
suatu masalah yang dihadapi oleh petani/peternak melalui indera mata atau media
indera yang lain, dan memiliki kredibilitas tinggi, maka penyuluh lapangan
mempunyai pengetahuan, keterampilan, disiplin yang tinggi dan sikap rendah hati
2) Materi penyuluhan
komunikasi yang menyangkut ilmu dan dan teknologi pertanian atau isi yang
pelaksana, atau dari petani lainnya. Materi tersebut kemudian diolah penyuluh,
serta budidaya yang dikelola petani, juga yang tidak boleh dilupakan adalah iklim
3) Metode penyuluhan
Menurut Rines dan Dagobert (1989), yang dikutip oleh Belli (1981), dikenal
dengan adanya metode mengajar (teaching method). Metode mengajar adalah cara
memungkinkan orang yang mengajar bertemu dengan orang yang idajar.
kunjungan ketempat kerja perorangan (anjang karya), hubungan telepon, dan lain-
karya, kursus tani, demonstrasi cara atau hasil, karyawisata atau widyawisata, dan
Alat bantu atau alat peraga dalam penyuluhan dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
a. Alat ilustratif, (illustrative device and visual device) contoh, film, gambar dari
pameran.
b. Alat yang sifatnya untuk memperluas (extension device) contoh : radio dan
pengeras suara
d. Alat manipulasi ( manipulative device), alat yang sifatnya dapat diatur seperti
5) Sasaran penyuluhan
dipedesaan, yang terdiri dari bapak tani, ibu tani, dan pemuda-pemudi tani atau
16
ditujukan untuk masyarakat tani dipedesaan, yang merupakan kesatuan petani dan
dan waktu pelaksanaan, sehingga materi penyuluhan dapat diterima oleh sasaran
dengan baik (Samsudin, 1987). Maka diperhitungkan waktu dan lamanya serta
lokasi yang akan dilaksanakan, agar informasi/ pesan yang disampaikan dapat
masyarakat terhadap gizi seimbang akan sumber protein hewani. Dilain pihak
harus diakui bahwa produksi susu dalam negeri masih rendah jika dibandingkan
keterampilan yang diperoleh dari lingkungan di sekitarnya seperti orang tua atau
dengan menerapkan inovasi dalam memelihara sapi perah agar dapat berproduksi
dengan optimal.
17
Lebih dari 95% susu yang diproduksi di Indonesia berasal dari sapi perah.
Hanya sebagian kecil saja yang diproduksi oleh ternak lain, seperti kerbau dan
sapi perah dengan produksi susu tinggi. Namun, terdapat beberapa faktor yang
diantaranya genetik, pakan (kuantitas dan kualitas) , tata laksana pemeliharan dan
Seleksi adalah memilih ternak atau sekelompok ternak yang unggul secara
genetik untuk menjadi tetua bagi generasi berikutnya dan mengeluarkan ternak
yang kurang baik. Semakin besar keragaman suatu populasi, semakin efektif
seleksi dapat dilakukan ke arah target seleksi yang ingin dicapai. Pada sapi perah,
target utama yang ingin dicapai melalui seleksi adalah peningkatan produksi susu,
dan dari segi manajemen adalah perbaikan efisiensi produksi secara menyeluruh
saja, tetapi juga oleh faktor lainnya, terutama ketersediaan pakan yang memadai
18
untuk menghasilkan produksi yang optimal. Biaya pakan dapat mencapai 62,5%
dari total biaya usaha sapi perah sehingga keuntungan yang diperoleh peternak
juga sangat bergantung pada besaran biaya pakan yang dikeluarkan (Yusdja,
2005). Tujuan utama pemberian pakan pada sapi perah adalah menyediakan
bagi ternak muda. Agar terpenuhi produksi yang optimal maka perlu tersedia
cukup pakan, baik kualitas maupun kuantitas. Dalam hal ini, terpenuhinya
berlebihan.
Bahan pakan ternak sapi pada dasarnya dapat digolongkan menjadi tiga,
yakni pakan hijauan, pakan penguat dan pakan tambahan ( Grisonta, 1995). Pakan
hijauan adalah semua bahan pakan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan
berupa daun-daunan, terkadang batang, ranting, dan bunga. Kelompok jenis pakan
hijauan adalah rumput, legume dan tumbuh-tumbuhan lain, yang dapat diberikan
dalam bentuk segar dan kering (Kusnadi dkk, 1983). Hijauan segar adalah pakan
hijauan yang diberikan dalam keadaan segar, dapat berupa rumput segar, batang
jagung muda, kacang-kacangan dan lain-lain yang masih segar (Sitorus, 1983).
Hijauan kering adalah pakan yang berasal dari hijauan yang dikeringkan misalnya
Pakan hijauan dapat diberikan dalam bentuk kering (hay) maupun dalam
bentuk basah atau hijauan segar ( dalam bentuk silage). Pembuatan hay biasanya
didaerah tropis masih sulit dilakukan karena banyak hijauan yang sudah tua dan
19
sukar mengeluarkan udara dari dalam silo sehingga bersifat anaerob yang
Pakan konsentrat adalah bahan pakan yang konsentrasi gizinya tinggi tetapi
kandungan serat kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna. Bahan dapat berupa
dedak atau bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ketela pohon atau
gaplek dan lain-lain. Pada umumnya peternak menyajikan pakan konsentrat ini
masih sangat sederhana, yakni hanya membuat susunan pakan/ransum yang terdiri
dari dua bahan saja, dan bahkan ada yang hanya satu macam bahan saja (Sudono,
1983).
Pakan tambahan bagi ternak sapi biasanya berupa vitamin dan mineral. Pakan
tambahan ini dibutuhkan oleh sapi yang dipelihara secara intensif dan hidupnya
membutuhkan sejumlah serat kasar yang sebagian besar berasal dari hijauan untuk
dihasilkan ( Sutardi, 1995). Pemberian ransum sapi perah yang tumbuh maupun
yang sedang berproduksi susu sesering mungkin dilakukan, minimal dua kali
pula dengan pemerahan, yaitu dilakukan setiap 1-2 jam sebelum pemerahan
(Siregar, 1996).
20
Air minum mutlak dibutuhkan dalam usaha peternakan sapi perah hal ini
disebabkan karena susu yang dihasilkan 87% berupa air dan sisanya berupa bahan
kering. Seekor sapi perah membutuhkan 3,5-4 liter air minum untuk mendapatkan
1 liter air susu (Sudono et.al, 2003). Perbandingan antara susu yang dihasilkan
dan air yang dibutuhkan adalah 1 : 4. Jumlah air yang dibutuhkan tergantung pada
susu yang dihasilkan, suhu sekitarnya dan macam pakan yang diberikan (Sudono,
1999).
2.3.3 Pemerahan
manual, yakni dengan tangan dan jari tangan. Pemerahan dilaksanakan pada pagi
hari pukul 03.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB. Sapi yang sedang
dilakukan 2 kali sehari (Anonimous, 1995). Jadwal pemerahan yang teratur dan
seimbang akan memberikan produksi susu yang lebih baik daripada pemerahan
ember, minyak kelapa sebagai pelicin dan penyaring susu disiapkan. Menurut
bila sapi merasa sakit dan ketakutan. Selain itu tangan pemerah harus bersih, dan
kuku tidak boleh panjang, karena dapat melukai puting susu dan juga untuk
a. Whole hand, dengan cara jari memegang puting susu pada pangkal puting
diantara ibu jari dan telunjuk dengan tekanan diawali dari atas yang diikuti
jari tengah, jari manis dan kelingking seperti memeras. Pemerahan secara
whole hand membutuhkan waktu rata-rata 6,64 menit untuk memerah seekor
sapi dan cara ini digunakan untuk sapi yang putingnya panjang.
b. Strippen, dengan cara puting dijepit antara ibu jari dan jari telunjuk yang
strippen rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memerah seekor sapi adalah
7,72 menit dan cara ini digunakan untuk sapi yang ukuran putingnya pendek
(1985) yang menyatakan bahwa whole hand merupakan cara terbaik untuk sapi
yang memiliki puting panjang dan produksi susu tinggi sedangkan cara strippen
2.3.4 Perkandangan
masuk kedalam kandang. Sebab sinar matahari pagi tidak begitu panas dan
penduduk sehingga tidak menganggu masyarakat baik dari limbah ternak maupun
pencemaran udara ( Grisonta, 1980).
sapi perah. Kandang bagi sapi sapi perah bukan hanya berfungsi sebagai tempat
tinggal saja, akan tetapiharus dapat memberikan perlindungan dari segaa aspek
yang mengganggu (Siregar, 1993), seperti untuk menghindari ternak dari terik
matahari, hujan, angin, gangguan binatang buas dan pencuri (Sugeng, 2001)
22
Ukuran kandang induk laktasi yaitu lebar 1,75 m dan panjang 1, 25 m serta
yang kuat dan tidak licin, dengan kemiringan 5 derajat dan kemiringan atap 30
ternak akan merasa nyaman berada di dalam kandang serta letak selokan dibuat
yaitu kandang tunggal yang terdiri satu baris dan kandang ganda yang terdiri dari
dua baris yang saling berhadapan (head to head) atau berlawanan (tail to tail).
Tipe kandang head to head dirancang dengan satu gang bertujuan agar
mempermudah saat memberi pakan dan efisien waktu sedangkan kandang tail to
tail terdapat dua gang dengan tujuan untuk mempermudah saat membersihkan
pertimbangan yakni genting dapat meyerap panas, mudah didapat, tahan lama,
antara genting yang satu dengan yang lain terdapat celah sehingga sirkulasi udara
cukup baik.
produksi susu adalah mastitis, brucellosis, dan milk fever. Upaya pencegahan
susu. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri streptococcus cocci dan saphylococcus
cocci yang masuk melalui puting dan kemudian berkembang biak dalam kelenjar
susu. Hal ini terjadi karena puting yang habis diperah terbuka kemudian kontak
1982).
disebabkan oleh brucella abortus yang menyerang sapi, domba, kambing, babi
dan hewan ternak lainnya. Brucellosis bersifat zoonosa artinya penyakit tersebut
dapat menular dari hewan ke manusia. Pada sapi, penyakit ini dikenal pula
demam yang bersifat undulasi yang disebut demam malta. Sumber penularan
brucellosis dari ternak penderita brucellosis, bahan makanan asal hewan dan
bahan asal hewan yang mengandung bakteri brucella. Penularan kepada manusia
melalui saluran pencernaan, misalnya minum susu yang tidak dimasak yang
berasal dari ternak sapi perah, oleh karena itu ternak sapi perah menjadi objek
Penyakit milk fever disebabkan karena kekuarangan kalsium (Ca) atau zat
kapur dalam darah (hypocalmia) (Sudono et.al, 2003). Milk fever menyerang sapi
bergoyang kanan kiri saat berjalan (sempoyongan), bila tidak cepat diobati sapi
Jika dalam 8-12 jam tidak berdiri maka penyuntikan dapat dilakukan lagi. Untuk
kalsium dan fosfor dalam ransum 2:1 dapat pula dengan pemberian kapur