Anda di halaman 1dari 18

STATUS PASIEN BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA

I. IDENTITAS PASIEN
A. NAMA
B. USIA  FR & Epid.
C. ALAMAT
 Kondisi tempat tinggal pasien?
 Tinggal bersama siapa?
 Apakah pasien orang asli daerah itu?
 Jarak dari rumah ke fasilitas kesehatan/rumah sakit bagaimana? 
menentukan kepatuhan pasien untuk control secara teratur
 Datang kerumah sakit dengan siapa?  jika memerlukan pemeriksaan
lanjutan atau tindakan dengan IC orang ke 3
D. PEKERJAAN
 Bekerja sebagai apa? Di bagian apa?  menentukan fungsi mata mana
yang sering digunakan dan fungsi mata apa yang mengalami gangguan
 Dimana? Bergerak di bidang apa?
 Lokasi tempat kerjanya dimana?  jarak dari rumah ke tempat kerja &
transportasi yang digunakan menentukan seberapa sering pasien terpapar
sinar matahari, debu, asap, dll.
 Berapa pendapatan perbulan?  menentukan keadaan social ekonomi
pasien
E. PENDIDIKAN TERAKHIR  Pengetahuan Penyakit, Edukasi
F. STATUS PERNIKAHAN
 Suami/istri bekerja sebagai apa? Dimana?  menentukan keadaan social
ekonomi pasien
 Berapa jumlah anak? Berapa usianya? Apakah ada yang memiliki keluhan
mata?  FR
II. ANAMNESA
A. KELUHAN UTAMA
1. MATA MERAH
a. Letaknya, unilateral atau bilateral?
b. Seluruh (merata) atau sebagian
c. Visus menurun
d. Fotofobia
e. Berair
f. Rasa mengganjal di mata
g. Benda asing di mata
h. Nyeri tekan
i. Sakit kepala (orbita menjalar ke glabella dan temporal)
j. Mual & muntah
2. MATA BURAM
a. Penglihatan ganda
b. Melihat pelangi
c. Kilatan cahaya
d. Titik-titik beterbangan
e. Rabun senja
f. Mual & muntah
g. Riwayat penggunaan obat jangka panjang (steroid)
3. MATA GATAL  blefaritis, konjungtivitis, keratitis, skleritis, trauma mata,
benda asing, mata kering , trikiasis, entropion, lagoftalmus, kalazion
4. MATA PERIH
5. MATA BERAIR
6. MATA BENGKAK
7. MATA BERKEDUT/BERKEDIP  kelelahan, kurang tidur, iritasi
kornea/konjungtiva, spasme hemifasial, kelainan elektrolit, anemia
8. MATA PANAS
9. PENGLIHATAN SILAU 
10. BERDARAH
11. SELAPUT
a. Letak
b. Bentuk & warna
c. Meluas atau tidak? Ukuran & jumlahnya?
d. Gatal?
e. Nyeri/Perih?
f. Panas?
g. Riwayat paparan panas, debu, atau benda asing
12. SEKRET MATA
a. Warna
b. Jumlah
c. Konsistensi
d. Waktu tertentu muncul
13. BENDA ASING
14. TUMOR/MASSA
a. Letak
b. Awalnya sebesar apa
c. Kemerahan
d. Nanah
e. Sulit membuka mata
15. GERAK MATA SAKIT  neuritis optic, influena, selulitis orbita, fraktur
orbita, pasca bedah tertentu
16. SULIT MEMBUKA MATA
17. SAKIT KEPALA  glaucoma akut, post herpes zoster, uveitis, selulitis
orbita, endoftalmitis, neuritis, keluhan yang menyertai fotofobia, kelainan
refraksi yang tidak dikoreksi, anisometropia, presbiopia, juling
18. MUDAH TERSANDUNG SAAT BERJALAN
DD MATA MERAH VISUS NORMAL KOTOR (DENGAN 1. Konjungtivitis
(proses infeksi atau (infeksi atau SEKRET) 2. Trakoma
inflamasi yang inflamasi tidak  warna, konsistensi, 3. Day Fever
mengenai bagian mengenai media jumlah 4. Defisiensi Vit.A
mata anterior) refraksi  jadi 5. Toksik konjungtivitis
mengenai folikular
INFEKSI  Proses conjunctiva bulbi 6. Kerato konjungtivitis
masuknya dan sklera limbus superior
mikroorganisme anterior)
pathogen ke dalam BERSIH (TANPA SEKRET) 1. Pterigium
tubuh yang 2. Pseudopterigium
mengakibatkan 3. Pinguekuola
terjadi proses 4. Subkonjungtival
inflamasi. bleeding
5. Konjungtivitis
INFLAMASI  membranosa
Suatu respon 6. Episkleritis
protektif utama 7. Skleritis
yang kompleks VISUS 1. Keratitis
untuk melindungi MENURUN 2. Abrasi kornea
tubuh kita dari (infeksi atau 3. Ulkus kornea
mikroorganisme, inflamasi 4. Perforasi kornea
benda asing, atau mengenai media 5. Corpus alienum
zat yang dapat refraksi, yaitu kornea central
merusak tubuh kornea dan 6. Uveitis anterior
dengan cara aqueous humor) 7. Iridosiklitis
mengeluarkan 8. Endophtalmitis
mediator inflamasi 9. Panoftlahmitis
yang ditandai 10. Celulitis orbita
dengan 11. Glaukoma akut
Kemerahan, Panas, sudut tertutup
Bengkak, Nyeri, dan
Fungsi yang
menurun.

DD MATA BURAM BURAM PERLAHAN 1. Katarak


(berhubungan dengan media 2. Glaukoma kronis sudut
refraksi) terbuka
3. Retinopati
MEDIA  Media yang a. Hipertensi
berperan dalam pembiasan Retinopathy
cahaya dalam proses refraksi b. Proliferatif Diabetic
Retinopathy
REFRAKSI  Pembiasan c. Non-proliferatif
cahaya dari 1 media ke Diabetic Retinopathy
media yang lain (dari luar – 4. Kelainan refraksi
dalam) yang berbeda media a. Miopi
kerapatannya (index b. Hipermetropi
biasnya) c. Astigmatisme
d. Presbiopi
e. Ambliop

BURAM MENDADAK 1. Neuritis optik


(berhubungan dengan 2. Ablasio retiona
system saraf dan pembuluh 3. Iskemik retina centralis
darah yang menutrisi orgam 4. Oklusi vena retina sentral
tersebut  sumbatan, 5. Oklusi arteri retina sentral
iskemik, thrombus) 6. Hifema
7. Trombosis arteri karotid
interna
8. Retinal detachment
9. Ambliopia toksik
10. Uveitis posterior
11. Trauma bola mata
12. Retina serosal sentral
13. Perdarahan Vitreous Body

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


a. KELUHAN UTAMA
 Mata bagian kanan/kiri/keduanya?
 Sejak kapan? Sudah berapa lama?
 Penglihatannya normal/memburuk?
 Terjadinya tiba-tiba/perlahan-lahan?
 Keluhannya terus menerus/hilang timbul? Atau ada waktu-wkatu
tertentu muncul?
 Pertama kali muncul atau sudah pernah terjadi sebelumnya?
 Awal mula/penyebab/periatiwa tertentu yang memulai munculnya
keluhan?
 Dari pertama muncul sampai sekarang, apakah semakin membaik
atau semakin buruk?
 Faktor yang memberbaiki?
 Faktor yang memperburuk?
 Sudah pernah diperiksa atau diobati?
b. KELUHAN TAMBAHAN
 Mata merah?
 Penglihatan buram/ganda?
 Rasa nyeri tekan?
 Rasa gatal?  berapa lama? Apakah digaruk/digisik?
 Perih?
 Silau?
 Keluar air mata terus menerus?
 Sekret?  warna, konsistensi, jumlah
 Sulit membuka mata
 Sakit kepala?  berapa lama? bersifat tajam/tumpul?
Menjalar/tidak?
 Demam
 Pembesaran KGB preauricular
C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
a. Apakah pasien pernah mengalami keluhan pada mata/penglihatan
sebelumnya?  Apa? Kapan? Berapa lama? Penangannannya dimana dan
oleh siapa? Hasilnya bagaimana?
b. Apakah pasien pernah menggunakan kacamata/lensa kontak? Sejak
kapan?
c. Apakah pasien pernah/sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu? 
obat-obat yang mengandung steroid (asma), obat-obat KB hormonal, obat
tetes mata, jamu
d. Riwayat hospitalisasi  kenapa? Kapan? Dimana? Berapa lama?
e. Riwayat operasi/laser  Operasi apa? Organ yang bermasalah? Kapan?
Dimana? Oleh dokter siapa? Hasilnya bagaimana?
f. Riwayat Trauma  dimana? Kapan? Apa penyebabnya? Luka
terbuka/tertutup? Disertai mual/muntah? Penangannannya?
g. Riwayat Alergi  penyebab? Bagaimana bentuknya (sesak nafa?
Urtikaria? Edema?) Kapan mulai terjadi? Kapan terakhir terjadi? Seberapa
sering kambuh? Bagaimana penanganannya?
h. Riwayat Gizi  Makanan yang dikonsumsi? Sayur-sayuran dan buah-
buahan? Multivitamin?
i. Kebiasaan melihat dekat (membaca dekat, membaca sambil tidur,
menonton tv, main gadget, belajar diruang redup)? Berapa lama dalam
sehari? Apakah ada keluhan yang dirasakan (mata kering, mata perih,
mata lelah)?
j. Riwayat merokok  sejak kapan? Sehari berapa batang?
k. Riwayat alcohol & napza  jenisnya? Sejak kapan? Seberapa sering?
D. RIWAYAT PENYAKIT SISTEMIK
a. SISTEM SARAF  Stroke (kapan? Kenapa? Penangannya bagaimana?
Komplikasi?)
b. SISTEM JANTUNG DAN KARDIOVASKULAR 
 Hipertensi  Sejak kapan? Sudah pernah diperiksa? TD tertingginya
berapa? Pernah >160? Ada keluhan yang dirasakan? Ada
mual/muntah/pingsan? Apakah ada riwayat stroke? Apakah minum
obat? Nama obatnya? Kapan terakhir kali minum obat? Apakah
sudah konsul ke dokter?
c. SISTEM PERNAFASAN
d. SISTEM PENCERNAAN  Hiperlipidemia (sejak kapan? Sudah pernah
diperiksa? Kadar tertingginya berapa? Ada keluhan lain yang dirasakan?
Sudah dikonsultasikan/diobati?)
e. SISTEM ENDOKRIN
 Hypertiroidisme
 Diabetes Mellitus  sejak kapan? Sudah pernah diperiksa? Kadar
tertingginya berapa? Ada keluhan lain yang dirasakan? Sudah
dikonsultasikan/diobati?
f. THT
g. GIGI DAN MULUT
h. KULIT
E. RIWAYAT KELUARGA
a. Riwayat Kelainan pada Mata  Kelainan Refraksi
b. Riwayat Atopi  Asma, Urtikaria
c. Riwayat Sistemik  HT, DM
III. PEMERIKSAAN UMUM
A. KESADARAN
B. KEADAAN UMUM
C. TEKANAN DARAH
D. NADI
E. RESPIRASI
F. SUHU
G. SKALA NYERI
IV. STATUS OFTALMOLOGI
A. PEMERIKSAAN VISUS
a. SNELLEN CHART (N = 6/6)  perbaiki dengan PINHOLE (jika membaik
maka ada kelainan refraksi, jika tidak membaik maka bukan)
b. FINGER COUNTING (N = 5/60)
c. HAND MOVEMENT (N = 1/300)
d. LIGHT PRECEPTION (N = 1/~)  hanya 1 atau 2 arah, prognosa buruk
karena saraf sudah rusak
e. NLP
B. PEMERIKSAAN REFRAKTOMETER
C. PEMERIKSAAN POSISI BOLA MATA
a. HIERSBERG TEST
 Fungsi  untuk melihat juling yang bermanisfestasi
 Hasil:
o Ortothropia (N)  ditengah
o Esotropia (juling ke dalam)  cahaya di lateral pupil
o Eksotropia (juling ke luar)  cahaya di medial pupil
o Hipotropia (juling ke bawah)
o Hipertropia (juling ke atas)
b. COVER
 Hasil:
o Esoforia  pupil+iris bergerak ke arah dalam
o Eksoforia  pupil+iris bergerak ke arah luar
c. COVER-UNCOVER
D. PEMERIKSAAN PERGERAKAN OTOT BOLA MATA
a. DUKSI
 Menggunakan 1 mata ke 6 arah
 Fungsi: mengetahui adanya kelumpuhan otot
b. VERSI
 Menggunakan 2 mata ke 9 arah
 Fungsi: melihat otot yang dominan digunakan
E. PEMERIKSAAN TEKANAN BOLA MATA
a. PALPASI
 Hasil: N  Normal, N+1  agak tinggi, N-2  lebih rendah
b. TONOMETER SCHIOTZ
 Hasil: Normal 10-20
F. PEMERIKSAAN EKSTERNAL MATA
1. PALPEBRA SUPERIOR & INFERIOR
KONGENITAL 1) Koloboma  keadaan sebagian palpebral tidak terbentuk sejak lahir
2) Epikantus  terdapat lipatan kulit tegak lurus dari pangkal hidung ke kantus
internus
3) Ptosis  Turunnya palpebral superior melewati margo palpebral (ec.
selulitis orbita, pseudotumor, grave oftalmopati)
4) Pseudoptosis  turunnya kelopak mata akibat kelopak mata bengkak
5) Entropion  margo palpebral mengarah masuk ke bola mata
6) Ektropion  margo palpebral mengarah keluar
7) Bleparofimosis  mengecilnya fissure palpebra
8) Ankiloblefaron  melekatnya palpebral superior dan inferior
9) Lagofthalmus  Palpebra tidak dapat menutup sempurna
INFEKSI 10) Hiperemis?
11) Nyeri?
12) Panas?
13) Edema?  Hordeolum (peradangan supuratif pada palpebral)  Interior
(meiboman), eksternal (zeis & moll)
14) Massa?  Callazion (sumbatan kelenjar meiboman yang bersifat kronis)
NEOPLASMA 15) Perubahan permukaan
16) Perubahan warna
17) Benjolan (ukuran? batas? Konsistensi? Mobilitas? Nyeri?)  kista dermoid
(tumor jinak kulit), nevus pigmentosa (tahi lalat)

2. SILIA (BULU MATA)


1) Trikiasis  bulu mata masuk ke arah bola mata
2) Distrikiasis  bulu mata tidak dalam 1 garis
3) Madarosis  bulu mata rontok/botak
4) Poliosis  pigmen menurun sehinnga bulu mata menjadi putih
3. APPARATUS LAKRIMALIS
 SISTEM SEKRESI
1) Alakrimasi  tidak menghasilkan air mata
2) Lakrimasi  peningkatan sekresi air mata yang dapat disebabkan
oleh stimulus neurologis maupun dari eksternal
 SISTEM EKSKRESI
1) Inversi  punctum lakrimalis ke arah dalam
2) Eversi  punctum lakrimalis ke arah luar
3) Mukokel  nasolacrimal duct dilatasi dan distensi yang terisi
mukopurulent
4) Fistula  celah/lubang yang menyambung
5) Epifora  penyumbatan nasolacrimal duct dikarenakan adanya
bendungan tetapi air mata tetap keluar
4. KONJUNGTIVA TARSAL SUPERIOR & INFERIOR
1) Anemi/Hiperemi
2) Papil  benjolan berbentuk bulat lancip berwarna merah yang terbentuk
akibat dilatasi pembuluh darah (ec. K. alergi, K. Bakterial)
3) Nodul
4) Folikel  benjolan berbentuk bulat, berwarna bening/putih yang berasal
dari hyperplasia limfoid (ec. K. fungi, K. virus)
5) Granula  ukuran besar dari folikel
6) Cobblestone Appearance  giant papil yang saling menempel (ec. K. vernal)
7) Flikten  tonjolan berupa sebukan sel-sel radang kronik di bawah epitel
konjungtiva/ kornea
8) Massa
5. KONJUNGTIVA BULBI
1) Injeksi Konjungtiva  pelebaran pembuluh darah arteri konjungtiva
posterior dari arah lateral (fornix) ke medial (lymbus)
2) Injeksi Silier  pelebaran pembuluh darah arteri silier anterior dari lymbus
ke fornix
3) Massa/Selaput
a. Pterigium  jaringan fibroblast berbentuk segitiga berwarna merah
yang tumbuh dari konjungtiva bulbi ke arah kornea
b. Pseudopterigium  perlekatan konjungtiva bulbi pada kornea yang
cacat
c. Pinguekuola  degenerasi jaringan hyaline jaringan submukosa,
berbentuk bulat, berwarna kekuningan
4) Membran/Pseudomembran  ec. Konjungtivitis GO
5) Kemosis  sembab pada konjungtiva bulbi yang meradang
6) Benda Asing/Corpus Alienum
7) Lipodermoid  tumor
6. KORNEA
KONGENITAL 1) Mikrokornea  d<10mm
2) Megalokornea  d>13mm
3) Buftalmous  pembesaran bola mata, ec. Glaucoma kongenital
4) Keratokonus  penipisan kornea yang terjadi secara bertahap, sering
terjadi pada pengguna kontak lensa
5) Keratoglobus  menggembung kornea dan penipisan di daerah margin
sehingga membentuk mata bulat dan besar
INFEKSI 6) Trantas Dot  degenerasi epitel kornea/eosinophil di epitel limbus
korneaEdema
7) Infiltrat  kekeruhan pada kornea
a. Pungtata  titik-titik bulat kecil (ec. Keratitis HSV
b. Dendritika  seperti akar (ec. Keratitis HSV
c. Numular  seperti koin
d. Geografika  seperti pulau
8) Sikatrik  jaringan fibrosa yang menonjol
a. Nebula  kornea sedikit buram dang sangat kecil hanya dapat
dilihat pakai slit lamp
b. Makula  kornea keruh dan bisa memakai senter
c. Leukoma  kornea sangat putih dan dapat terlihat langsung,
komplikasi menjadi leukoma adheren
9) Abrasi  defek sampai lapisan epitel
10) Ulkus  defek sampai lapisan stroma
11) Perforasi  defek sampai lapisan belakang
12) Keratic Precipitat (halus/kasar)  sel-sel radang yang jatuh ke endotel
13) Muttan Fat  besar, kelabu di permukaan post kornea (makrofag)
14) Arcus senilis

7. ANTERIOR CHAMBER
1) Jernih/Tidak
2) Kedalaman (N = sedang)
 Dalam  miopi graviar, hipermetrop berat, glaucoma terbuka
 Dangkal  glaucoma yang tertutup
3) Flare (partikel kecil)  sel radang eksudat keruh hasil dari kebocoran
pembuluh darah
4) Sel  hasil dari kebocoran protein, seperti debu, bisa dihitung, tampak
berkabut
5) Hipopion  akumulasi sel darah putih (nanah) di ruang anterior mata,
ec. Ulkus Kornea
6) Hifema  Terkumpulnya sel darah merah di COA
7) Koagulum  deposit sel darah merah yang sudah membeku
8. IRIS
1) Jernih?
2) Warna  coklat kehitaman (Indonesia)
3) Heterochromia  warna iris berbeda dari mata yang satu lagi
4) Kripta? Gyrus?
5) Nodul
6) Sinekia  anterior (iris menempel dengan kornea), posterior (iris
menempel dengan lensa)
7) Iris bombe  iris terdorong ke depan sehingga coa menyempit
8) Iris tremulans  kondisi tremor atau bergerak bebasnya iris ketika mata
digerakkan
9) Atrofi (pada glaucoma)? Iskemi? Nodul (ukuran)?
9. PUPIL
1) Reflex Spinchter Pupil  miosis (mengecil ketika terang), midriasis
(membesar ketika gelap)
2) Direct/Indirect
3) Ukuran  Normal terang = 2-4cm, Normal gelap = 4-8cm
4) Bentuk  bulat/lonjong/irregular (pada sinekia)
5) Isokor/Anisokor  sama bentuk dan ukuran
6) Leukokoria  (ec. Katarak, retinoblastoma, endoftalmitis (endogen),
fibroplasi retrolental)
10. LENSA
1) Jernih/keruh?
2) Subdukasi/Sublikasi lensa?
3) Shadow Test  menentukan kematangan katarak
11. SLIT LAMP
1) SILIA (BULU MATA)

a. Trikiasis → bulu mata masuk ke arah bola mata

b. Distrikiasis → bulu mata tidak dalam 1 garis

c. Madarosis → bulu mata rontok/botak

2) KONJUNGTIVA TARSAL SUPERIOR & INFERIOR


a. Anemi/Hiperemi
b. Papil  benjolan berbentuk bulat lancip berwarna merah yang
terbentuk akibat dilatasi pembuluh darah (ec. K. alergi, K.
Bakterial)
c. Nodul
d. Folikel  benjolan berbentuk bulat, berwarna bening/putih yang
berasal dari hyperplasia limfoid (ec. K. fungi, K. virus)
e. Cobblestone Appearance  giant papil yang saling menempel
(ec. K. vernal)
f. Flikten  tonjolan berupa sebukan sel-sel radang kronik di
bawah epitel konjungtiva/ kornea
g. Massa
3) KONJUNGTIVA BULBI
a. Injeksi Konjungtiva  pelebaran pembuluh darah arteri
konjungtiva posterior dari arah lateral (fornix) ke medial (lymbus)
b. Injeksi Silier  pelebaran pembuluh darah arteri silier anterior
dari lymbus ke fornix
c. Massa/Selaput
d. Pterigium  jaringan fibroblast berbentuk segitiga berwarna
merah yang tumbuh dari konjungtiva bulbi ke arah kornea
e. Pseudopterigium  perlekatan konjungtiva bulbi pada kornea
yang cacat
f. Pinguekuola  degenerasi jaringan hyaline jaringan submukosa,
berbentuk bulat, berwarna kekuningan
g. Membran/Pseudomembran  ec. Konjungtivitis
h. Benda Asing/Corpus Alienum
i. Lipodermoid  tumor
4) KORNEA
a. Mikrokornea  d<10mm
b. Megalokornea  d>13mm
c. Trantas Dot
d. Edema
e. Infiltrat  kekeruhan pada kornea
 Pungtata  titik-titik bulat kecil (ec. Keratitis HSV
 Dendritika  seperti akar (ec. Keratitis HSV
 Numular  seperti koin
 Geografika  seperti pulau
f. Sikatrik  jaringan fibrosa yang menonjol
 Nebula  kornea sedikit buram dang sangat kecil hanya
dapat dilihat pakai slit lamp
 Makula  kornea keruh dan bisa memakai senter
 Leukoma  kornea sangat putih dan dapat terlihat
langsung, komplikasi menjadi leukoma adheren
g. Abrasi  defek sampai lapisan epitel
h. Ulkus  defek sampai lapisan stroma
i. Perforasi  defek sampai lapisan belakang
j. Keratic Precipitat (halus/kasar)  sel-sel radang yang jatuh ke
endotel
k. Muttan Fat  besar, kelabu di permukaan post kornea
(makrofag)
5) AQUOEUS HUMOUR
a. Jernih/Tidak
b. Kedalaman (N = sedang)
c. Dalam  miopi graviar, hipermetrop berat, glaucoma terbuka
d. Dangkal  glaucoma yang tertutup
e. Flare (partikel kecil)  sel radang eksudat keruh hasil dari
kebocoran pembuluh darah
f. Sel  hasil dari kebocoran protein, seperti debu, bisa dihitung,
tampak berkabut
g. Hipopion  akumulasi sel darah putih (nanah) di ruang anterior
mata, ec. Ulkus Kornea
h. Hifema  Terkumpulnya sel darah merah di COA
i. Koagulum  deposit sel darah merah yang sudah membeku
6) IRIS
a. Jernih?

b. Warna → coklat kehitaman (Indonesia)

c. Heterochromia → warna iris berbeda dari mata yang satu lagi

d. Kripta? Gyrus?
e. Nodul
f. Sinekia → anterior (iris menempel dengan kornea), posterior (iris

menempel dengan lensa)

g. Iris bombe → iris terdorong ke depan sehingga coa menyempit

h. Iris tremulans → kondisi tremor atau bergerak bebasnya iris

ketika mata digerakkan


i. Atrofi (pada glaucoma)? Iskemi? Nodul (ukuran)?
7) LENSA
a. Jernih/keruh?
b. Subdukasi/Sublikasi lensa?
E. FUNDUSKOPI
1. Fundus Reflex dari jarak 30 cm dengan lensa 10 + 10 Dioptri  melihat medi
refraksi jernih/tidAK
2. Funduskopi
a. Media jernih/keruh
b. Papil (dekat area nasal, dilihat dari arah temporal)
 Bentuk  bulat/oval
 Batas  tegas/kabur
 Warna  pucat/fisiologis (gading/kuning pucat)
 Cup & Disc ratio  0,3 – 0,4
c. Pembuluh Darah
 Arteri centralis retina yang keluar dari papil memiliki 4 cabang:
Temporal superior, temporal inferior, nasal superior, nasal inferior
 Rasio Arteri dan Vena 2:3
d. Retina Sekitar
 Perdarahan
 Eksudat
 Permukaan flat/ballooning (ec. Ablasio retina)
e. Makula  Reflex Povea Centralis + warna bening bercahaya
V. PEMERIKSAAN LAIN
A. RETINOSKOP
B. KERATOMETER
C. SKIASKOPI
D. ANEL TEST  patensi duktus lakrimalis dengan NaCl ke saccus lakrimalis, + jika asin
di tenggorokan
E. TEST LAPANG PANDANG
VI. RESUME
VII. DIAGNOSIS BANDING
VIII. DIAGNOSIS KERJA
IX. RENCANA PEMERIKSAAN
X. RENCANA TERAPI
XI. RENCANA OPERASI
XII. KOMPLIKASI
XIII. PROGNOSIS

Anda mungkin juga menyukai