Anda di halaman 1dari 22

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Range Of Mation (ROM)

Disusun Oleh Kelompok 3

Alfri Marthinus Lulu Christal I Seu


Roswita Marcheniyati Tureng Dina Mariana Sumati
Meyke Marniyati Foeh Lifian Limehwey
Ardina Maalua Safirah S. Labatjo
Franciska Nana Retina Sherly Laimeheriwa
Erwin Janly Sitanjapessy
Yesstia Pulung Sari

Program Profesi Ners XX Page 1


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)


Range Of Mation (ROM)

Pokok Bahasan : Range Of Mation (ROM)


Sasaran : Pasien dan keluarga
Tempat : Ruang Rawat Inap Merak RSAU dr.M. Salamun
Hari/ Tanggal : Sabtu. 2 Juni 2018
waktu : 30 – 45Menit
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi
Penyuluh : Mahasiswa PPN XX STIK IMMANUEL BANDUNG

A. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai latihan room aktif diharapkan Pasien
dan keluarga memahami mengenai latihan rentang gerak
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30-45 menit pasien dan keluarga dapat:
a) Menyebutkan pengertian latihan rentang gerak atau ROM
b) Menyebutkan tujuan dan manfaat latihan rentang gerak atau ROM
c) Menyebutkan gerakan-gerakan pada latihan rentang gerak atau ROM
aktif
d) Mampu mendemonstrasikan dan menerapkan gerakan latihan rentang
gerak ROM akti pada pasien

B. Sasaran
Pasien dan keluarga di ruang rawat inap Merak RSAU. dr.M. Salamun

Program Profesi Ners XX Page 2


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

C. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian ROM
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Klasifikasi
e. Prinsip
f. Strategi pelaksanaan

D. Strategi Pengajaran
a. Demonstrasi
b. Diskusi
c. Tanya Jawab

E. Media Pengajaran
Leafeat dan Poster

F. Starategi Pelaksanaan
no Kegiatan Respon Waktu
1 Pendahuluan
 Mengucapkan salam  Membalas salam 1 menit
 Menyampaikan tujuan  mendengarkan
 Kontrak waktu
2 Isi 10 menit
 Pengertian Mendengarkan dan
 Tujuan memperhatikan dengan
 Manfaat seksama

Program Profesi Ners XX Page 3


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

 Memperagakan latihan
gerakan ROM
3 Penutup 5 menit
 Tanya jawab  Menanyakan yang
 Evaluasi belum jelas
 Menyimpulkan  Menjawab pertayaan
 Memberi salam penutup  Mempraktekan
gerakan yang di
instruksikan
 Membalas salam

G. Setting Tempat

= pasien dan keluarga

= Ci penilai mmmmmm

= penyaji

H. Kegiatan Penyuluhan
a. Persiapan Pasien
1. Memberikan salam atau memperkenalkan diri dan mengidentifikasi
pasien dengan memeriksa identitas pasien secra cermat
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan,
memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya dan menjawab
seluruh pertanyaan pasien

Program Profesi Ners XX Page 4


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

3. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, memberi privasi


pasien
4. Mengatur posisi pasien sehingga merasa aman dan nyaman

b. Prosedur Pelaksanaan
1. Tahap Pra Interaksi
- Melakukan verifikasi program terapi
- Cuci tangan
2. Tahap Orientasi
Waktu Pelaksanaan : 5 menit
Media yang digunakan leaflet
Kegiatan penyuluhan meliputi :
- Memberi salam
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Menanyakan kesipan pasien
- Jaga privasi klien
3. Tahap Kerja
Waktu Pelaksanaan: 30 menit
Tahap pelaksanaan
- Cuci Tangan
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Atur posisi sesuai tindakan yang akan dilakukan

(a) Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan


Cara:
- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku
menekuk dengan lengan
- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
memegang pergelangan tangan pasien

Program Profesi Ners XX Page 5


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

- Tekuk tangan pasien kedalam sejauh mungkin


- Catat perubahan yang terjadi

(b) Fleksi dan ekstensi siku


Cara :
- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ketubuhnya
- Letakan tangan diatas siku pasien dan pegang tanganya mendelat
bahu
- Lakukan dan kembalikan keposisi sebelumnya
- Catat perubahan yang terjadi

(c) Pronasi dan supinasi lengan bawah


Cara :
- Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku
menekuk
- Letakan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang
tangan pasien dengan tangan lainnya
- Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhi
- Kembalikan keposisi semula
- Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap
kearahnya
- Kembalikan ke posisi semula

(d) Pronasi fleksi bahu


Cara:
- Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya
- Letakan satu tangan perawat diatas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya

Program Profesi Ners XX Page 6


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

- Angkat lengan pasien pada posisi semula

(e) Abduksi dan adduksi bahu


Cara:
- Atur posisi lengan pasien di samping badannya
- Letakan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya
- Gerakan lengan pasien menjauh dari tubuhnya ke arah perawat
(abduksi)
- Gerakan lengan pasien mendekati tubuhnya (adduksi)
- Kembalikan ke posisi semula

(f) Rotasi bahu


Cara:
- Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk
- Letakan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan
pegang tangan pasien dengan tangan yang lain
- Gerakan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap kebawah
- Kembalikan lengan ke posisi semula
- Gerakan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke atas
- Kembalikan ke posisi semula

(g) Fleksi dan ekstensi jari-jari


Cara:
- Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan sementara tagan yang
lain memegang kaki
- Bengkokkan (tekuk) jari jari kaki ke bawah

Program Profesi Ners XX Page 7


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

- Luruskan jari jari kemudian dorong ke belakang


- Kembalikan ke posisi semula

(h) Infersi dan efersi kaki


Cara:
- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya
- Putar kaki kedalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya
- Kembalikan ke posisi semula
- Putar kaki ke luar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang
lain
- Kembalikan ke posisi semula

(i) Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki


Cara:
- Letakan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan
yang lain diatas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rileks
- Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari jari kaki kea rah dada pasien
- Kembalikan ke posisi semula
- Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien

(j) Fleksi dan ekstensi lutut


Cara:
- Letakan satu tangan di bawah luttut pasien dan pegang tumit pasien
dengan tangan yang lain
- Angkat kaki,tekuk pada lutut dan pangkal paha
- Lanjutkan menekuk lutut kea rah dada sejauh mungkin
- Kebawahkan kakidan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas
- Kembalikan ke posisi semula

Program Profesi Ners XX Page 8


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

(k) Rotasi pangkal paha


Cara:
- Letakan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan
yang lain di atas lutut
- Putar kaki menjauhi perawat
- Putar kaki kearah perawat
- Kembalikan ke posisi semula

(l) Abduksi dan adduksi pangkal paha


Cara:
- Letakan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan
pada tumit
- Jaga posisi kaki, pasien lurus, angkat kaki krang lebih 8 cm dari
tempat tidur, gerakan kaki menjauhi badan pasien
- Gerakan kaki mendekati badan pasien
- Kembalikan ke posisi semula
Pada setiap gerakan ROM pada ekstermitas atas maupun bawah, catat
setiap perubahan yang terjadi

D) Tahap terminasi
Meliputi
- Mengevaluasi hasil tindakan
- Berpamitan dengan pasien

Program Profesi Ners XX Page 9


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

KRITERIA PEMANTAUAN

a. Input
 Kegiatan penyuluhan dihadiri pasien dan keluarga.
 Media penyuluhan yang digunakan adalah Leaflet
 Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
 Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30-45 menit
 Tempat penyuluhan adalah diruang yang telah disepakati
 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
b. Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
 Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan pasien dan keluarga mengerti dan
memahami materi penyuluhan
d. Evaluasi
Mengevaluasi setiap tindakan yang diberikan dan tanyakan kepada pasien
perubahan yang dirasakan

Program Profesi Ners XX Page 10


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

Materi Penyuluhan

A. Pengertian
Rentang Gerak/ Range Of Mation (ROM) adalah tindakan atau latihan otot,
persendian yang di berikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas
karena penyakit, diablitas, atau trauma ( Dewi dan Sawija, 2017). Menurut
(Yurida, dkk 2013). ROM merupakan latihan yang digunakan untuk
mempertahakan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan untuk
mengerakan persendian secara normal dan lengkap sehingga dapat
meningkatkna massa otot dan tonus otot. Jadi pada prinsipnya ROM adalah
latihan yang digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
otot dan sendi yang terbatas sehingga dapat mencegah kekakuan otot dan
sendi serta memperlancar peredaran darah.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari ROM sebagai berikut,
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekauan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
C. Manfaat
Menurut Nurhidayah, dkk (2014) manfaat ROM adalah
1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
2. Mengakaji tulang, sendi dan otot
3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
4. Memperlancar sirkulasi darah
5. Memperbaiki Tonus otot
6. Meningkatkan mobilitasi sendi
7. Memperbaiki toleransi ototuntuk latihan

Program Profesi Ners XX Page 11


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

D. Klasifikasi ROM
Menurut Irma (2016) ROM dapat diklasifikasikan
1. Latihan ROM pasif, Yaitu latihan ROM yang dilakukan pasien dengan
bantuan dari orang lain, perawat, ataupun alat bantu setiap kali melakukan
pergerakan.
Indikasi: Pasien Usia Lanjut dengan mobilitas terbatas, pasien tirah baring
total, kekuatan otot 50%.
2. Latihan ROM aktif yaitu latihan ROM yang dilakukan mandiri oleh
pasien tanpa bantuan perawat pada setiap melakukan gerakan.
Indikasi : mampu melakukan rom sendiri dan kooperatif, kekuatan otot
75%.
E. Prinsip dasar latihan ROM (Suratun, dkk 2008) yaitu
1. ROM harus diulang sekitar 8x dan dikejarkan minimal 2x sehari
2. ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien
3. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan room adalah leher, Jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
4. ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit.
5. Melakukan ROM harus sesuai waktunya, misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah dilakukan.

F. Indikasi dilakukan ROM


1. Stroke Atau Penurunan Tingkat Kesadaran
Stroke merupakan penyakit pada otak berupa gangguan fungsi saraf,
gangguan fungsi saraf pada stroke disebakan oleh gangguan peredaran
darah otak nontromatik. Gangguan sensori dan motorik mengakibatkan
gangguan keseimbangan termasuk kelemahan otot, penurunan fleksibilitas
jaringan lunak, serta gangguan kontrol motorik pada pasien stroke
mengakibatkan hilangya koordinasi, hilangnya kemampuan keseimbangan

Program Profesi Ners XX Page 12


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

tubuh dan menimbulkan cacat fisik yang permanen. Cacat fisik


menyebabkan seseorang kurang produktif . oleh karena itu pasien stroke
memerlukan rehabilitasi untuk meminimalkan cacat fisik agar dapat
menjalani aktifitas fisik secara normal. Salah satu rehabilitasi yang dapat
diberikan pada pasien stroke adalah latihan gerak atau yang sering disebut
range of mation untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan untuk mengerakan persendian untuk
meningkatkan masa otot dan tonus otot.

2. Klien Dengan Tirah Baring Lama


Pasien dengan tirah baring lama mengalami gangguan mobilitas seperti
(Pasien stroke, fraktur tulang belakang. Penyakt degenerative). Imobilisasi
atau tirah baring adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak
secara aktif atau bebas karena kondisi yang menganggu pergerakan.
Penyebab lain terjadiya imobilisasi yaitu gangguan sendi dan tulang,
penyakit rheumatik (pengakuran tulang atau patah tulang yang
menghambat pergerakan) penyakit saraf adanya stroke, penyakit
perkinson, penyakit jantung, penyakit pernapasan dan sebagainya. Pasien-
pasien tersebut memerlukan tindakan rehabilitas( intervensi keperawata )
berupa pelatihan gerak sendi dan otot (ROM) untuk dapat meningkatkan
dan mempertahankan kekuatan otot.

G. Gerakan dalam pelaksanaan latihan ROM


Menurut Hidayat (2011) terdapat berbagai macam gerakan ROM meliputi;
1. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
2. Estensi, yaitu bertambahnya sudut persendian
3. Hiperekstensi, yaitu estensi yang lebih lanjut
4. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi tubuh
5. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tenggah tubuh

Program Profesi Ners XX Page 13


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

6. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang


7. fersi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian luar bergerak
membentuk sudut persendian
8. Infersi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak
membentuk sudut persendian
9. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permuakaan tangan
bergerak ke bawah
10. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permuakaan tangan
bergerak ke atas
11. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari jari tangan
pada tangan yang sama.

Leher, spina, servikal

Tipe Otot-otot
Gerakan Penjelasan Rentang
Sendi Utama
Mengerakan dagu menempel
Fleksi 450 Sternocleidomastoid
ke dada
Mengembalikan kepala ke
Ekstensi 450 Trapezius
posisi tegak
Menekuk kepala ke
Hiperekstensi Pivotal 40-450 Trapezius
bellakang sejauh mungkin
(Putar)
Memiringkan kepala sejauh
Fleksi lateral 40-450 Sternocleidomastoid
mengkin kearah setiap bahu
Memutaar kepala sejauh
Sternocleidomastoid
Rotasi mmungkin dalam gerakan 1800
Trapezius
sirkuler

Program Profesi Ners XX Page 14


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

Bahu

Tipe
Gerakan Penjelasan Rentang Otot-otot Utama
Sendi
Menaikan lengan dari
Korakobrakhialis,
posisi di samping tubuh
Fleksi 1800 bisepbrakhii, deltoid,
ke dapan ke posisi di
pektoralismayor.
atas kepala
Mengembalikan lengan
Latissimus dorsl,
Ekstensi ke posisi d samping 1800
teresmayor, trisepbrakhii
tubuh
Menggerakan lengan ke
Latissimus dorsl,
Hiperekstensi belakang tubuh, siku 45-60
teresmayor,deltoid.
tetap lurus
Menaiikan lengan ke
posisi di atas kepala
Abduksi 1800 Deltoid, supraspinatus
dengan telapak tangan
jauh dari kepala
Menurunkan lengan ke
Adduksi Ball samping dan menyilang 3200 Fektoralismayor
and tubuh sejauh mungkin
socket Dengan siku fleksi
dengan memutar bahu
Fektoralismayor,
dan menggerakan lengan
Rotasi dalam 900 latisimussdorsi,
sampai ibu jari
teresmayorsubscapularis
mengghadap ke dalam
dan belakang
Dengan siku fleksi
menggerakan lengan Infraspinatus,
Rotasi luar 900
sampai ibu jari ke atas teresmayor, deltoid.
dan samping kepala
Deltoid,
Menggerakan lengan korakobrakhialis,
Sirkumduksi 3600
dengan lingkaran penuh latisimus, dorsi,
teresmayor

Program Profesi Ners XX Page 15


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

Siku

Gerakan Tipe sendi Penjelasan Rentang Otot Utama


Menggerakkan siku sehingga
lengan bahu bergerak
Fleksi 1500 Bisepbrachil,
kedepan dan tangan sejajar
Hinge brakhialis,
bahu
brakhioradialis
Meluruskan siku dengan
Ekstensi 1500
menurunkan tangan

Lengan bawah

Gerakan Tipe Sendi Penjelasan Rentang Otot-otot Utama


Memutar lengan bawah dan
Supinator,
Supinasi tangan sehingga telapak 70-900
bisepbrakhil
Pifotal tangan menghadap ke atas
(Putar) Memutar lengan bawah
Pronatorteres,
Pronasi sehingga telapak tangan 70-900
pronatorquadratus
menghadap ke bawah

Program Profesi Ners XX Page 16


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

Pergelagan tangan

Tipe
Gerakan Penjelasan Rentang Otot Utama
Sendi
Fleksor karpis
Menggerakkan telapak tangan
0 ulnaris, flektor
Fleksi ke sisi bagian dalam lengan 80-90
carphi radialis
bawah
Ekstensor
Menggerakkan jari-jari tangan karpiulnaris,
sehingga jari-jari, tangan ekstensor
Ekstensi 80-900
lengan bawah berada dalam karpiradialisbrevi,
arah yang sama ekstensor karpi
radialis longus
Ekstensorkarpirad
ialisbrevi,
Membawa permukaan tanggan
Hipereksten ekstensorkarpiradi
kondiloid dorsal ke belakang sejauh 80-900
si alislongus,
mungkin
ekstensor
karpiulnaris
Fleksorkarpiradial
is, ekstensor
Menekuk pergelangan tangan karpiradialis
Abduksi 300
miring ke ibu jari brevis,
ekstensorkarpi
radialislongus
Fleksorkarpi
Menekuk pergelangan tangan unalis,
Adduksi 30-500
miring ke arah 5 jari ekstensorkarpi
urnaris

Program Profesi Ners XX Page 17


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

Jari-jari tangan

Gerakan Tipe sendi Penjelasan Rentang Otot Utama


Lumbrikales,
interosseus
Fleksi Membuat genggaman 900
volaris, interoseus
dorsalis
interoseus
Meluruskan jari-jari dorsalis,
Ekstensi 900
Condyloid tangan ekstensor digiting
hinge quinti
Propirus,
ekstensor
Menggerakkan jari-jari
digitorum
Hiperekstensi tangan ke belakang sejauh 30-600
kommunis,
mungkin
ekstensor indicis
propirus
Merenggangkan jari-jari
Abduksi tangan yang satu dengan 300 Interseus dorsalis
yang lain
Merapatkan jari-jari
Adduksi 300 Interseus volaris
tangan

Program Profesi Ners XX Page 18


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

Pinggul

Tipe
Gerakan Penjelasan Rentang Otot Utama
sendi
Mmenggerakkan tungkai Psoas mayor, iliakus,
Fleksi 90-1200
ke depan dan atas iliopsoas, Sartorius.
Gluteus, maksimus,
Meggerakkan kembali ke
Ekstensi 90-1200 semitendinosus,
samping tungkai yang lain
semimembranonsus
Gluteus, maksimus,
Menggerakkan tungkai ke
Hiperekstensi 30-500 semitendinosus,
belakang tubuh
semimembranonsus
Menggerakkan tngkai ke Gluteus medius,
Abduksi 30-500
samping menjauhi tubuh gluteus minimus
Tungkai kembali ke posisi Adductor longus,
Adduksi medial dan melebihi jika 30-500 adductor brevis,
mungkin aduktor magnus
Ball Gluteus medius,
Memutar kaki dan tungkai
Rotasi dalam dan 90 gluteus minimus,
menjauhi tungkai lain
socket tensor Fasclaelatae
Memutar kaki dan tungkai Obturatoriusintermus,
Rotasi luar 90
menjauhi tungkai lain obturatorius eksternus.
Psoas mayor, gluteus
Menggerakkan tungkai maksimus, gluteus
Sirkumduksi -
melingkar medius, aduktor
magnus

Program Profesi Ners XX Page 19


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

Lutut

Gerakan Tipe sendi Penjelasan Rentang Otot Utama


Bisep vemoralis,
Menggerakkan tmit ke arah semitendonosus,
Fleksi 120-1300
belakang paha semimembranosus,
Hinge Sartorius.
Rektoris femoris,
Mengembalikan tungkai ke
Ekstensi 120-1300 vestus lateralis
lantai
vestus intemedius.

Program Profesi Ners XX Page 20


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

Kaki

Gerakan Tipe sendi Penjelasan Rentang Otot utama


Memutar telapak kaki ke Tibialis anterior,
Inversi 100
samping dalam posterior
Memutar telapak kaki ke Perenous
Eversi 100
samping luar longus, brevis
Fleksor
digitorum
Melengkungkan jari-jari kaki longus,
Fleksi kebawah 30-60 ekstensor,
digiterum
brevis, ekstensor
Gliding dan hallusis.
condyloid ekstensor
digitorum
longus,
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki 30-60 ekstensor,
digiterum
brevis, ekstensor
hallusis.
Merengangkan jari-jari kaki Abductor
Abduksi 15
satu dengan yang lain. halluis,
Merapatkan jari-jari kaki intereseus
Adduksi 15
dengan yang lain. dorsalis

Program Profesi Ners XX Page 21


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2018

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Asis. A, Hidayat dan Musrifatul, Uliah. (2011). Praktik kebutuhan dasar
manusia (KDM). Surabaya; health books publising
Dewi(2017).Pemberian latihan ROM mrningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke
di RSUD dr Seodrimna kebumian. Karya tulis ilmiah program DII
keperawata stikes muhammadiyah Gombong

Irma putri ananda.2016. pengaruh range of mation (ROM) terhadap kekuatan otot
pada lansia bedrest di PTSW budi mulia 3 margaguna Jakarta selatan.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULA. Program
studi ilmu keperawatan: diakses pada tanggal 31 Mei 2018

Nurhidayah, R. E. Tarigan, R dan Nurbaitih. (2014). Latihan range of mation (ROM).


Medan: fakultas keperawatan USU
Perry dan Potter (2011). Fundamental Of Nursing. Jakarta: EGC
Suratun, Heriati.dkk (2008). Klien dengan gangguan system musculoskeletal: seri
asuhan keperawatan. Jakarta EGC.
Yurida, Ovian, Mahdalena, Indah rahmawati (2017). Pengaruh latihan range of
mation (ROM) aktif-asistif (SPRIKAL DRIP) terhadap penerapan
kekuatan otot ekstermiats atas pada pasien stroke di ruanga rawat inap
penyakit syaraf (Seruni) RSUD Ulin Banjarmasin. Dinamika kesehatan.
Vol. 8. No.1. Diperoleh pada tanggal 30 Mei 2018

Program Profesi Ners XX Page 22

Anda mungkin juga menyukai