Anda di halaman 1dari 19

PAPER LANDASAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

“MANAJEMEN KURIKULUM”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah landasan manajemen pendidikan

yang dibimbing oleh:

Firdaus Su’udiyah, M. Pd

DISUSUN OLEH :

1. Indri Salsabila (PGSD A-4/188620600155)

2. Winda Paramitha (PGSD A-4/188620600156)

3. Qurrota A’yun (PGSD A-4/188620600161)

4. Fenty Rahmawati Fajri (PGSD A-4/188620600169)

5. Azzahra Salma Nabila (PGSD A-4/188620600171)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2019
1. Pengertian Manajemen Kurikulum
a.) Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu proses pengelolaan yang sangat penting untuk mencapai
tujuan, visi dan misi suatu organisasi tersebut. Manajemen menurut silalahi dalam
marthan (2007, H. 6) manajemen mengandung berbagai aspek dan karakteristik, yang
diuraikan sebagai berikut :
1) Sebagai sebuah proses, yaitu serangkaian tahapan kegiatan dalam mencapai tujuan
dengan menggunakan sumber-sumber yang ada secara optimal.
2) Sebagai fungsi, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan berdasarkan fungsi-
fungsi tertentu.
3) Sebagai kumpulan orang-orang, yaitu kerangka kerja yang tersusun atas berbagai
bidang yang saling berkaitan satu sama lain.
4) Sebagai suatu sistem, yaitu kerangka kerja yang tersusun atas berbagai bidang yang
saling berkaitan satu sama lain.
5) Sebagai ilmu, yaitu bersifat interdisipliner dalam hal konsep, teori, metode dan
analisis dengan menggunakan bantuan berbagai ilmu seperti ekonomi, sosiologi,
dan statistik
6) Sebagai profesi, yaitu bidang pekerjaan atas dasar spesialisasi tertentu.

Dari penjelasan manajemen diatas dapat kita ketahui bahwa Manajemen sangat
dibutuhkan setiap organisasi, karena dalam membentuk suatu organisasi dimulai dari
menentukan tujuan, visi dan misi. Maka kita harus memahami dan mengetahui, tanpa
adanya manajemen organisasi tidak akan bisa mencapai tujuan, visi dan misinya.

b.) Pengertian Kurikulum


Kurikulum adalah segala pengetahuan berbentuk rencana pendidikan yang
diberikan sekolah kepada seluruh muridnya, baik didalam sekolah maupun luar sekolah.
Kurikulum yang ada disekolah sebagai penentu semua kegiatan yang akan dilakukan
stiap siswa.
Kita harus bisa memahami konsep dasar manajemen kurikulum, karena itu hal yang
penting bagi kepala sekolah untuk dijadikan acuan membuat suatu keputusan bagi para
peserta didik.

2
c.) Pengertian Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah suatu proses pengelolaan rencana pendidikan oleh
lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan, visi dan misi pendidikan, yang dilakukan
didalam maupun luar sekolah.
2. Landasan Manajemen
Landasan manajemen kurikulum adalah suatu nilai yang berpengaruh terhadap cara
dan kualitas pendidikan dari lembaga pendidikan kepada peserta didik. 4 faktor yang
mengambil peran pada landasan manajemen pendidikan :
a.) Landasan Filsafat
Landasan filsafat adalah suatu dasar untuk mempelajari ilmu pengetahuan, nilai-
nilai, pandangan realitas kepada peserta didik agar mereka memperoleh hidup yang
baik.
b.) Landasan Psikologi
Landasan psikologi pendidikan memiliki keterkaitan yaitu dengan cara belajar siswa
dan memiliki pengaruh terhadap kemajuan para siswa. Karena dalam manajemen
kurikulum harus didasari oleh psikologi sebagai tolak ukur bagaimana cara
mengembangkan perilaku manusia.
c.) Landasan Sosial Budaya
Sosial budaya di manajemen kurikulum adalah bahan tinjauan manajemen
kurikulum, yang digunakan sebagai landasan pengembangan kurikulum.
d.) Landasan IPTEK
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan individu dari masa ke masa untuk
mengembangkan kemampuan intelektual, membentuk sikap dan karakter manusia
agar menjadi lebih baik. Landasan iptek diperlukan dalam perkembangan kurikulum
karena digunakan sebagai usaha untuk menyetarakan isi kurikulum dalam
perkembangan dunia pendidikan.
3. Sejarah Kurikulum Di Indonesia
Lahirnya kurikulum merupakan sebuah awal proses pembelajaran yang dijadikan
sebagai pedoman oleh para guru untuk menjalankan atau melangsungkan proses
pembelajaran di sekolah. Seiring bergantinya zaman, kurikulum di Indonesia juga
mengalami berbagai macam perubahan. Hal ini terjadi karena adanya faktor yang
melatarbelakanginya. Adapun beberapa faktor tersebut adalah perubahan dan perbedaan
paham mengenai metode atau pedoman yang digunakan dalam menjalankan proses
pendidikan, adanya model pembelajaran yang dinilai lebih efektif dan efisien dari pada
sebelumnya, dan juga berkembang pesatnya ilmu pengetahuan di berbagai bidang.
3
Alasan dari tercipta dan berkembangnya sebuah kurikulum adalah sebagai jawaban
dan suatu pencegahan terhadap perubahan yang terjadi di masa yang akan datang.
Didalam proses tersusunnya sebuah kurikulum, pengembangan kurikukum diharuskan
untuk selalu memperhatikan macam-macam faktor yang dapat dikatakan sebagai sebuah
pengaruh di dalam bidang pendidikan.
Dalam berkembangnya suatu kurikulum selalu disertai oleh berbagai tujuan
pendidikan yang tidak sama satu dengan lain, sebab didalam masing-masing perubahan
yang ada terdapat tujuan tertentu yang menjadi sebuah keinginan dari suatu pencapaian
untuk memajukan pendidikan nasional yang ada. Setelah masa kemerdekaan, kurikulum
pendidikan nasional yang ada di Indonesia telah melakukan banyak perubahan serta
perkembangan. Ada sepuluh perkembangan kurikulum yang telah dilakukan di
Indonesia, yaitu :
1) Kurikulum tahun 1947
Kurikulum pertama kali di Indonesia awalnya bernama "Rencana Pelajaran
1947". Kurikulum ini masih menganut sistem pendidikan dari negara penjajah yaitu
kolonial belanda dan jepang. Akan tetapi, kurikulum ini juga merupakan pengganti
dari sistem pendidikan yang diciptakan oleh kolonial belanda. Upaya pergantian
sistem ini juga dikarenakan tingginya semangat juang masyarakat Indonesia pada
masa kemerdekaan. Namun, tak lama kemudian kurikulum ini mulai diubah menjadi
sistem pendidikan yang lebih baik lagi.
2) Kurikulum 1952
Pergantian kurikulim rencana pelajaran 1947 merupakan sebuah transformasi
sistem pendidikan sebagai upaya penyempurnaan kurikulum pendidikan di Indonesa
pada waktu itu. Kurikulim pada tahun ini, diberi nama "Rencana Pelajaran Terurai
1952". Ciri khas dari kurikulum ini adalah adanya sebuah perhatian terhadap isi
pembelajaran yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Kurikulum 1964
Tidak hanya sampai pada kurikulum rencana pelajaran terurai 1952, pemerintah
juga ingin lebih menyempurnakan lagi mengenai sistem kurikulum pendidikan di
Indonesia yang pada akhirnya diberi nama "Rencana Pendidikan 1964". Adapun
karakteristik dari kurikulum ini adalah pemerintah berkeinginan supaya rakyat
memperoleh bebagai pengetahuan akademik pada jenjang SD agar pembelajaran
dapat terpusatkan pada sebuah program Pancawardhana. Program Pancawardhana
yaitu program yang berisikan tentang suatu pengembangan daya cipta, moral, karya,
karsa dan rasa. Penjelasan tersebut merupakan pendapat dari Hamalik tahun 2004.
4
Program pancawardhana dikelompokkan menjadi 5 pembahasan dalam bidang
studi, diantaranya yaitu perbaikan moral, tingkat kecerdasan, emosional, jasmani,
dan juga keterampilan. Pendidikan tingkat dasar lebih mengutamakan pengetahuan
dan kegiatan fungsional.
4) Kurikulum 1968
Pada Kurikulum 1968, terdapat suatu pembaharuan dari kurikulum sebelumnya
yaitu berubahnya model sistem kurikulum dari yang awalnya menggunakan
program pancawardhana kemudian berubah menjadi program Pembinaan jiwa
pancasila, kecakapan khusus, dan pengetahuan dasar. Wujud dari perubahan
terlaksananya apa yang terkandung dalam UUD 1945 yang diberlakukan secara
konsekuen dan murni merupakan hasil dari penerapan model pembelajaran yang
dikembangkan oleh kurikulum 1968. Kurikulum ini mempunyai tujuan yang sangat
bagus yaitu pendidikan dijadikan sebagai upaya pembentuk manusia yang memiliki
nilai-nilai pancasila sejati, mempunyai kesehatan jasmani, mempunyai kecerdasan
yang tinggi dan terampil, memiliki moral, etika, budi pekerti, serta keyakinan dalam
beragama.
5) Kurikulum 1974
Pedoman pembelajaran atau kurikulum 1974 ini mempunyai harapan supaya
pendidikan di Indonesia dapat terlaksana secara efektif dan se-efisien mungkin.
Adapun latar belakang dari adanya kurikulum ini adalah pada suatu bidang
manajemen yang saat itu bernama MBO ( Manajemen by Object) dinilai sangat
berpengaruh dan cukup terkenal pada saat itu. Kurikulum pada tahun ini, segala
metode, tujuan, dan materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran dianalisis dan
dirinci terlebih dahulu dalam sebuah prosedur pengembangan sistem intruksional
(PPSI).
Dikarenakan adanya rencana mengenai rancangan terhadap pembelajaran pada
setiap satuan bahasan, maka kemudian kurikulum ini dikenal dengan istilah "satuan
pelajaran". Oleh sebab itu, segala sesuatu yang berhubungan dengan satuan
pelajaran akan dirinci seperti tujuan instruksional khusus (TIK), media
pembelajaran, alat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, petunjuk
umum, kegiatan belajar mengajar, serta tahap evaluasi. Pada kurikulum ini terdapat
banyak sekali kritikan. Hal ini dikarenakan para guru terlalu sibuk terhadap
penulisan rincian yang akan dicapai dalam segala kegiatan pembelajaran.

5
6) Kurikulum 1984
Alasan dari dikembangkannya program kurikulum 1984 ialah, kurikulum
adalah saran utama yang dimanfaatkan sebagai contoh dalam pelaksanaan
pendidikan guna meraih tujuan dari Pendidikan Nasional. Kurikulum 1984
merupakan deretan aktivitas evaluasi mengenai kurikulum pada pendidikan dasar
dan menengah yang berlaku, serta selaras dengan arah kebijakan yang telah tertera
di GBHN 1983 (garis-garis besar haluan negara 1983). Pada tahun 1981 diadakan
sebuah kegiatan pengevaluasian guna menemukan keunggulan serta kelemahan
dalam problem yang nyata di sekolah oleh pusbangkuradih atau pusat
pengembangan kurikulum dan sarana pendidikan. Dari hasil temuan dapat
dinyatakan bahwa kurikulum segala jenis maupun jenjang yang sudah dilaksanakan,
perlu mengalami proses penyesuaian serta proses penyempurnaan. Untuk
menguraikan rancangan program kurikulum 1984, dibutuhkan ketetapan MPR No.
II/MPR/1983 mengenai GBHN . selain itu dibutuhkan pula PPSP sebagai landasan
untuk mengembangkan kurikulum tahun 1984.
7) Kurikulum 1994
Kurikulum ini dijalankan sesuai dengan undang-undang nomor 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional. Pada kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum
1984, pembelajaran dilakukan dengan lebih mengacu pada pola pengajaran yang
kemudian diorientasikan pada teori pembelajaran, namun kurikulum ini kurang
memperhatikan isi yang termuat dalam pelajaran tersebut. Oleh sebab itu, materi
pembelajaran haruslah diberikan lebih banyak kepada para siswa agar setelahnya
para siswa mendapatkan materi yang cukup banyak. Sistem ini dimaksudkan
sebagai upaya mengefisiensikan isi kurikulum . Untuk mempermudah kurikulum ini
dibentuklah kelompok kerja pengembangan kurikulum dan panitia pengarah.

Adapun tujuan dibentuknya panitia pengarah adalah untuk memberikan arahan


dan kebijakan mengenai perkembangan kurikulum, sedangkan kelompok kerja
pengembangan kurikulum dibentuk agar mempermudah pengelompokan
pembagian tugas di setiap bidang keahliannya. Adapun ciri-ciri dari kurikulum 1994
ini adalah lebih mengorientasikan pada isi pembelajaran yang cukup banyak kepada
para siswa, materi yang dianggap susah oleh para siswa dilakukan secara berulang-
ulang untuk memantapkan pemahaman siswa.

6
Kurikulum ini juga memiliki beberapa permasalahan seperti, siswa merasa
beban belajarnya terlalu berat karena banyaknya materi yang diberikan, materi
pembelajaran nya dianggap cukup susah karena kurang sejalan dengan tingkat
perkembangan cara berpikir siswa.

8) Kurikulum 2004 (kurikulum berbasis kompetensi)


Pada kurikulum sebelumnya lebih berorientasi pada kemampuan kognitif,
namun kurang dalam pengaplikasian Atau keterampilan nya. Akibatnya, lulusan
dari kurikulum sebelumnya tidak cukup memiliki kemampuan yang memadai.

Latar belakang adanya kurikulum ini adalah mengacu pada undang-undang


nomor 20. Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menjelaskan
mengenai strategi pembangunan pendidikan nasional. Kurikulum ini dikenal dengan
sebutan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). KBK lebih mengacu pada dampak
dan hasil yang diharapkan Ada pada diri peserta Didik melalui pembelajaran Yang
bermakna.

Kurikulum yang didasarkan pada kompetensi ini dilakukan untuk memenuhi


harapan agar pendidikan bisa menggembangkan potensi para siswa agar lebih
berkompoten dalam menjalani kehidupannya. Kompetensi dalam kurikulum ini bisa
dilihat dari hasil belajar Yang harus dikuasai para siswa melalui pengalaman belajar
yang menyeluruh, berkelanjutan, dan berkesinambungan.

9) Kurikulum 2006
Ujicoba KBK dihentikan pada awal tahun 2006 lalu digantikan dengan
munculnya KTSP. Perbedaan antara kurikulum 2004 dengan KTSP tidaklah banyak,
Hal ini dapat terlihat pada pencapaian target suatu kompetensi pelajaran oleh peserta
didik. Perbedaan atau diskrepansi yang paling terlihat adalah guru yang lebih leluasa
dalam merancang konsep pembelajaran sesuai dengan situasi dan juga kondisi serta
lingkungan dari peserta didik.

10) Kurikulum 2013


Inti dari dilaksanakannya kurikulum pada tahun 2013 adalah sebagai upaya
penyederhanaan serta tematik integratif. Kurikulum 2013 disiapkan guna mencetak
generasi-generasi yang siap untuk menghadapi masa yang akan datang.

7
Perubahan kurikulum yang ada tersebut adalah suatu akibat logis oleh terjadinya
perubahan-perubahan pada sistem politik, ekonomi, iptek, dan sosial budaya di
dalam masyarakat yang berbangsa serta bernegara. Karena, kurikulum merupakan
suatu perangkat dalam perencanaan pendidikan memerlukan pengembangan yang
bersifat dinamis atau terus melakukan suatu perubahan secara aktif sesuai dengan
kondisi serta perubahan yang terjadi di masyarakat. Landasan yang digunakan
dalam merancang segala kurikulum nasional adalah pancasila dan undang-undang
dasar 1945.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana (1993:37) umumnya suatu


transformasi sistemis kurikulum berhubungan dengan komponen-komponen
kurikulum ada lima, yakni :

1) Transformasi dalam suatu tujuan. Yang bermakna pandangan hidup masyarakat


serta falsafah bangsa adalah dasar sebagai perubahan ini.
2) Transformasi yang ada pada kandungan dan struktur. Transformasi mengkaji
dari struktur subjek pelajaran yang telah diberikan kepada siswa tergolong pula
semua yang terkandung pada setiap subjek pelajaran.
3) Transformasi pada program kurikulum. Perubahan program kurikulum ini
berkaitan dengan penyelenggaraan suatu kurikulum itu yang terdiri dari
transformasi suatu teori belajar mengajar, transformasi sistem administrasi,
edukasi dan konseling, serta transformasi dari suatu prosedur penilaian evaluasi
pembelajaran.
4) Transformasi pada sarana kurikulum. Transformasi seperti ini mengikat
ketenagaan dari hal kuantitas ataupun kualitas, pula sarana untuk perlengkapan
sekolah semacam fasilitas perpustakaan, media alat peraga, serta tersedianya
laboratorium.
5) Transformasi dalam prosedur penilaian kurikulum. Transformasi ini melekat
akan metode atau struktur yang paling akurat untuk mengukur sejauh manakah
suatu kurikulum dapat berlangsung efektif, praktis, relevan, serta bermanfaat
terhadap berbagai rancangan pembelajaran sebagai suatu prosedur dari
kurikulum.

8
4. Kedudukan Kurikulum Di Indonesia
Kurikulum adalah sebuah rencana untuk dapat melaksanakan suatu pendidikan
yang dimulai dari jenjang terkecil hingga terbesar meliputi, kelas, sekolah, daerah,
wilayah, hingga sampai ke Nasional(Sukmadinata,2006). Kunci dalam sebuah
pendidikan sendiri ialah terdapat pada bagian kurikulumnya. Karena pada bagian
kurikulum terdapat penentu arah pendidikan, isi pendidikan, dan proses pendidikan
dimana itu semua merupakan syarat untuk dapat menentukan macam dan kualifikasi
kelulusan pada sebuah lembaga(Knezevich, 1961:388).

Rencana pembelajaran ialah suatu rancangan program pembelajaran yang dibuat


oleh seorang guru untuk dapat berinteraksi dengan para siswanya pada saat
pembelajaran di kelas. Interaksi antara guru dengan siswanya merupakan hal yang
sangat penting, karena dengan berinteraksi seorang guru dapat membantu para siswanya
dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Hal-
hal yang termasuk di dalam rencana pembelajaran guru ialah meliputi, rencana
pembelajaran yang tertulis, tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran yang sistematis,
alat-alat pembelajaran dan cara pembelajaran yang baik.

Sebelum menyelenggarakan pendidikan di suatu sekolah, syarat pertama yang


harus dipenuhi ialah terdapat pada bagian kurikulumnya. Dengan begitu maka,
pendidikan pendidikan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kurikulum. Di
dalam kurikulum juga terdapat beberapa rencana meliputi desain kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Ketiga rencana tersebut mempunyai
masing-masing fungsi yang mendasarinya. Pelaksanaan kurikulum yang sesungguhnya
ialah ketika seorang guru berinteraksi dengan semua siswa dan juga lingkungan. Tidak
hanya itu, guru juga harus mengaplikasikan kurikulum itu dalam bentuk interaksi yang
hidup antara guru dan siswanya. Unsur-unsur terlibat dalam suatu kurikulum yaitu
kepala sekolah, guru, siswa, dan supervisior.

Sebuah pelaksanaan pendidikan selalu diarahkan pada suatu tujuan dan


pencapaian-pencapaian tertentu. Tujuan dan pencapaian-pencapaian tersebut meliputi
kemampuan pengetahuan, kemampuan sosial, kemampuan bekerja, dan kemampuan
dalam mengembangkan kepribadian.

9
Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut para guru harus memiliki metode
penyampaian pembelajaran yang baik dengan menggunakan alat-alat bantu yang
menarik pula. Dengan begitu, para siswa dapat dengan mudah memahami apa yang
disampaikan oleh guru.

Setelah guru memiliki dan mengaplikasikan metode-metode pembelajaran yang


ia punya, maka selanjutnya guru tersebut harus dapat menilai proses dan hasil dari
pembelajarannya. Cara guru untuk dapat menilai proses dan hasil pembelajarannya ialah
dengan menggunakan beberapa hal meliputi tujuan pembelajaran, bahan ajar, alat ajar,
dan yang terakhir ialah penilaian. Pada pendidikan kurikulum memiliki kedudukan yang
sangat esensial, karena kurikulum banyak membantu dan mengarahkan seluruh bentuk
kegiatan pendidikan agar dapat tercapai semua tujuan dari pendidikan.

5. Pengembangan Kurikulum
a.) Pengertian Kurikulum
Pengertian kurikulum yang paling sederhana adalah, suatu pengalaman yang
diberikan pada peserta didik agar bisa menjadi pribadi yang unggul dan mandiri, maka
kurikulum tidak boleh terlepas dari masyarakat dimana para lulusan akan menjalani
kehidupannya. Supaya lulusan itu dapat hidup bermasyarakat dengan tenang dan
nyaman, maka itu diperlukannya kurikulum yang dinamis dan selalu mengikuti
perkembangan masyarakat, separti cobtoh: bila dimasyarakat tumbuh dengan pesat
perkembangan IPTEK, maka seharusnya kurikulum disekolah juga harus mengikuti
perkembangan IPTEK tersebut. Maka dari itu pengembangan kurikulum menjadi
sesuatu yang diharuskan. Istilah pengembangan sendiri dapat diartikan dalam beberapa
makna antara lain: penyusunan awal dalam arti (pembuatan), perbaikan, perubahan,
perluasan, pembaruan dan penyempurnaan. Namun yang paling penting dari hal ini
adalah hasil dari pengembangan adalah adanya perubahan.

b.) Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum


Pengembangan bahan kurikulum adalah salah satu bagian dari usaha pengembangan
kurikulum secara keseluruhan. Maka pengembangan kurikulum sekolah dinyatakan
belum selesai apabila bahan kurikulum belum ditentukan.

10
Pemilihan bahan kurikulum harus melalui tahapan-tahapan tertentu, seperti
sembilan tahapan yang dikemukakan oleh gall yaitu:

1) Identifikasi kebutuhan
2) Merukuskan misi kurikulum
3) Menentukan anggaran pembiayaan
4) Membentuk tim penyeleksi
5) Mendapatkan susunan bahan
6) Menganalisis bahan
7) Menilai bahan
8) Membuat kelutusan adopsi
9) Menyebarkan dan memonitor penggunaan bahan

Sedangkan tahapan-tahapan dalam mengembangkan kurikulum adalah :

a.) Identifikasi kebutuhan

Akhir-akhir ini akibat dari perkembangan zaman yang begitu pesat, beberapa
sebagian buku-buku teks cepat menjadi ketinggalan. Dan buku yang ada pada masa
kini dianggap sudah memadai padahal buku -buku itu juga akan ketinggalan dan
tidak lagi memenuhi kebutuhan pengajaran pada beberapa tahun yang akan datang.
Untuk menutupi kesenjangan waktu maka diperlukan bahan-bahan yang baru dan
sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal seperti ini, orang-orang sering berpikir tentang
perlunya perubahan kurikulum. Tapi untuk mengadopsi (memasukkan) bahan baru
perlu adanya penyeleksian. Maka dari itu tim pemyeleksi biasanya melakukan
pemilihan dengan :

1. Mendaftar bahan pengajar yang digunakan dan yang dirasa kurang memadai

2. Menilai dan menyeleksi bahan baru melalui metode penelitian.

b.) Mendapatkan bahan kurikulum

Proses mencari dan mendapatkan bahan baru akan menuntut dan memerlukan
kerja yang sistematis, yaitu secara aktif dan terus-menerus mencari dan menemukan
bahan baru. Sumber utama yang dibutuhkan untuk keperluan tersebut yaitu, buku-
buku teks (literature) yang baru, jurnal profesional yang memuat hasil dari
penelitian, dan sebaginya.

11
Bahan-bahan yang baru ditemukan langsung di daftar, dicatat, kemudian
dikelompokkan menjadi satu sebagai pengganti dari bahan yang lama dan yang
dirasa tidak sesuai lagi.

c.) Analisis bahan

Proses analisis bahan ini adalah proses awal yang dilakukan sebelum melakukan
penelitian terhadap bahan yang bersangkutan. Dalam proses ini bahan materi akan
dipisahkan dan dikelompokkan menjadi bagian atau komponen yang kemudian diuji
tiap bagian tersebut. Sehingga mengetahui kaitan bahan yang satu dengan yang
lainnya. Daftar analisis bahan biasanya dikelompokkan dalam empat kategori yaitu
sebagai berikut :

1) Publikasi dan informasi


Dalam publikasi akan ada sejumlah informasi yang akan dianalisis, melakukan
analisis ada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terhadap sub- kategori yang
dimaksud adalah :
a. Pengarang
b. Sejarah dan proses pengembangan produksi bahan
c. Edisi
d. Tanggal dan tahun publikasi
e. Penerbit
2) Kelayakan fisik material
Dalam hal ini perlu dipertimbangkan sebelum membuat keputusan adopsi
bahan, Karena buku yang tidak menguntungkan dari segi fisik tidak akan dibeli
orang. Kelayakan fisik meliputi: komponen, daya tahan, format media dan
kualitas.
3) Isi bahan
Isi adalah hal yang paling penting. Biasanya isi kurikulum dianalisis dalam
pengertian bahan ajaran atau tingkah laku, dan ada juga yang memandang isi
dalam pengertian cakupan dan urutan. Untuk menentukan keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang dikandung dalam materi kita harus berhati-hati.
Berikut ini sub-bagian isi tersebut :
a. Pendekatan
b. Bentuk, tujuan dan pengajaran
c. Jenis-jenis tujuan dan pengajaran

12
d. Orientasi masalah
e. Multikulturalisme
f. Cakupan dan urutan
4) Kelayakan bahan untuk pengajaran
Analisis dalam kategori ini termasuk analisis yang paling kompleks dan tidak
mudah untuk dilakukan. Komponennya pun cukup banyak meliputi :
a. Alat penilaian
b. Keterpahaman : seperti isi bahan yang disajikan mudah dipahami seluruh
siswa. Bahan yang disajikan dengan pengorganisasian yang jelek dan kosa-
kata yang terbelit-belit akan menyulitkan pelajar dalam memahaminya.
c. Hubungannya bahan kurikulum yang satu dengan yang lainnya.
d. Efektivitas metode pengajaran
e. Langkah-langkah pengajaran : langkah-langkah ini adalah sebuah langkah
yang harus diikuti guru dan murid mempelajari bahan.
f. Sistem pengelolaan
g. Prerekuisit : merupakan yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari
bahan tingkat tertentu, biasanya berupa kemampuan atau keterampilan yang
menjadi prasyarat sebelum siswa mempelajari bahan selanjutnya.
h. Kegiatan murid
i. Peran guru
5) Penilaian bahan kurikulum
Penilaian terhadap bahan kurikulum dapat dialakukan melalui tiga strategi yaitu
: memeriksa bahan itu sendiri, membaca ulang review kritik/laporan teknis dari
studi evaluasi yang dilakukan oleh evaluator, dan yang terakhir tes lapangan
terhadap bahan tersebut.

6) Pembuatan keputusan
Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam proses penyeleksian bahan.
Ketika keputusan adopsi sudah ditetapkan, langkah selanjutnya yaitu
penyebaran semua bahan itu kesekolah-sekolah dan kemudian memonitor
bagaimana pelaksanaan dan bagaimana hasilnya.

13
7) Penentuan tindak hasil pengembangan.
Tindakan lanjut dalam pengembangan kurikulum kemungkinan dapat terdiri
dari dua pertanyaan :

1. Apakah kurikulum baru tersebut dapat tersebarkuaskan?

2. Dengan kondisi dan cara yang bagaimanakah kurikulum tersebut akan


tersebarluaskan pada sistem yang ada?

Melihat proses dari kurikulum yang sudah berjalan, pertanyaan pertama


dianggap kurang tepat untuk diajukan pada akhir fase pengembangan, karena
kemungkinan dari jawaban hanya ya/tidak. Sedangkan pertanyaan kedua
dianggap lebih tepat, karena pertanyaan ini mengimplikasi kurang lebih tiga
anak pertanyaa :

1. Tentang Aspek kurikulum yang perlu diperbaiki?

2. Tentang Strategi penyebaran yang ditempuh? Dan,

3. Tentang syarat apa saja yang perlu disiapkan ?

Pertanyaan-pertanyaan ini dirasa lebih konstruktif, ditinjau dari segi sosial,


ekonomi, moral, teknis untuk menghasilkan informasi yang perlu. dan
menjawab pertanyaan kedua diperlukan adanya kegiatan evaluasi.

6. Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaannya kurikulum memiliki beberapa tahapan, yaitu:

a.) Tahap perencanaan

Garis-garis besar program pengajaran gbpp adalah sebuah hasil dari upaya
perencanaan kurikulum yang akan dijadikan pedoman bagi setiap penyelenggara
dalam dunia pendidikan di tingkat sekolah. Pada tingkatannya, kajian mengenai
gbpp merupakan an langkah awal dari perencanaan kurikulum yang kemudian akan
dirinci Pada tahap perencanaan sebuah proses pembelajaran.

Kurikulum pada tahap ini akan dipaparkan hingga menjadi rencana pengajaran
(RP). Oleh karenanya harus dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Pemaparan GBPP menjadi AMP ( analisis mata pelajaran) hal ini merupakan
pembahasan pokok yang biasanya sulit dimengerti oleh siswa.
14
Pembahasan seperti ini lebih diutamakan sebagai pembahasan yang dilakukan
secara tatap muka atau laboratorium. Sedangkan, pembahasan yang mudah
dimengerti oleh siswa biasanya dijadikan sebagai pekerjaan rumah.
2. Dinas pendidikan telah memberikan kalender pendidikan di mana pada setiap
sekolah diharuskan menghitung Berapa hari kerja yang efektif dan jam
pembelajaran yang efektif dalam setiap pelajaran, perhitungan hari untuk ujian,
hari-hari tidak efektif, dan hari libur.
3. Penyusunan prota ( program tahunan) merupakan hal yang paling penting ketika
mengisi program tahunan dimana program ini membandingkan perhitungan
jumlah jam efektif dan waktu bertatap muka ke dalam format AMP. Apabila jam
efektif lebih sedikit daripada waktu ketika bertatap muka, maka perlu adanya
rancangan tambahan jam dalam suatu pembelajaran atau pokok pembahasan
yang akan dijadikan pekerjaan rumah atau tugas siswa. Oleh sebab itu,
sebenarnya telah diketahui sejak awal tentang adanya pokok bahasan esensial
atau jam pelajaran tambahan, tetapi hal itu diberikan sebagai pekerjaan rumah
atau tugas siswa.
4. Penyusunan proca ( program catur Wulan) merupakan suatu program yang perlu
diperhatikan. Program ini haruslah lebih jelas daripada program sebelumnya
mengenai bagaimana pokok pembahasan dalam satu Catur wulan harus
terselesaikan. Hal ini mencakup waktu yang tepat untuk diajarkan, melalui tugas
siswa/pekerjaan rumah maupun melalui tatap muka.
5. PSP ( program satuan pelajaran) ialah suatu program dimana guru sudah
seharusnya
memasukkan kegiatan dalam setiap sub pokok pembahasan secara jelas, seperti
mengenai pelaksanaan tes formatif yang dilakukan guna untuk mengetahui
tercapainya tujuan pembelajaran.
6. RP ( rencana pengajaran) merupakan hal yang paling penting yang harus
diperhatikan pada rencana pengajaran adalah adanya sebuah catatan tentang Apa
saja kemajuan yang dicapai oleh para siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Kemudian catatan tersebut digunakan sebagai landasan dalam
menjalankan RP berikutnya. Rencana pengajaran adalah rincian dari program
satuan pelajaran (PSP) yang dilakukan untuk satu kali tatap muka.

15
Mengingat AMP, Prota, PSP, dan RP sangat penting sebagai pedoman KBM, Oleh
sebab itu kepala sekolah perlu memperhatikan, membantu, dan memeriksa hasilnya
ketika melakukan proses penyusunan program-program tersebut.

Agar hasil dari AMP, Prota, Proca, PSP, dan RP Sesuai yang diharapkan, maka
kepala sekolah harus benar-benar memantau, memberi bantuan, dan membetulkan
kekeliruan dalam proses penyusunannya. Ketika telah dilakukan cara seperti itu,
diharapkan hasil dari program-program tersebut benar-benar menjadi pedoman
pelaksanaan pembelajaran.

Dalam penyusunan AMP hingga Rp bisa disusun secara bersama-sama oleh para
guru yang sejenis dalam bidang studi atau biasa disebut MGMP agar mempermudah
proses penyusunannya sehingga tidak harus dikerjakan oleh guru seorang diri.

b.) Tahapan Pengorganisasian Dan KoKoordinasi


Di tahap ini, adanya pembagian tugas dalam mengajar, susunan jadwal pelajaran,
dan jadwal ekstrakulikuler yang diatur oleh kepala sekolah seperti hal berikut.
1) Pemerataan dalam pembagian tugas baik tugas mengajar maupun tugas lainnya yang
sesuai dengan minat guru dan keahlian di bidangnya. Setiap guru diupayakan
mendapat jam tugasnya sesuai dengan beban tugas minimal yang didapatkannya.
Hal ini membuat para guru merasa aman dan bisa naik pangkat tepat waktu.
Pemerataan ini juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan.

2) Pengupayaan penyusunan jadwal pembelajaran agar para guru dapatengajar dengan


waktu maksimal 5 hari per minggu, sehingga satu hari digunakan untuk pertemuan
MGMP dan tidak dalam kegiatan mengajar.

3) Penyusunan jadwal kegiatan pengayaan dan perbaikan di setiap mata pelajaran


dimana hal ini diperlukan suatu perbaikan dan pengayaan bagi penugasan yang
dilakukan oleh para siswa yang belum tuntas atas tugas bahan ajarnya. Oleh sebab
itu, harus ada pengalokasian waktu terhadap kegiatan perbaikan untuk siswa yang
belum tuntas dan bagi yang sudah tuntas dilakukan sebuah pengayaan.

16
4) Penyusunan jadwal ekstrakulikuler perlu disusun untuk mendukung kegiatan
kulikuler dan kegiatan lainnya yang mengorientasikan pembentukan iman dan
taqwa, kepemimpinan, kepribadian dengan ketrampilan tertentu. Waktu penyusunan
jadwal ini disusun bersamaan dengan penyusunan jadwal pembelajaran.

5) Penyusunan jadwal penyegaran guru perlu disusun agar guru dapat memperoleh
penyegaran mengenai perkembangan IPTEK ataupun metode dalam mengajar
waktu-waktu libur sekolah merupakan waktu yang efisien untuk melakukan
penyusunan jadwal penyegaran.

7. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum


a.) Tujuan evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum bertujuan untuk memeriksa kinerja kurikulum secarah
menyeluruh. Indikator yang akan dievaluasi meliputi : efektivitas, relevansi,
efisiensi, dan kelayakan program.

1) Perbaikan program
Dalam tujuan ini, peran evaluasi lebih konstruktif karena hasil dari evaluasi akan
dijadikan input bagi perbaikan dalam program kurikulum yang sedang
dikembangkan. Dalam sistem ini evaluasi dianggap sebagai faktor yang paling
berpengaruh dalam tercapainya hasil yang optimal dalam pengembangan
program.
2) Pertanggung jawaban
Bagi pihak pengembangan kurikulum tujuan pertanggung jawaban initidak
dianggap sebagai suatukebutuhan dari dalam saja melainkan keharusan dari luar.
Persoalan ini tidak bisa dihindari karena mencakup pertanggung jawaban sosial,
ekonomi, dan moral yang termasuk konsekuensi logis dari kegiatan pembaruan.

b.) Pelaporan hasil evaluasi


Hasil yang perlu dipertimbangkan saat menulis laporan hasil evaluasi :
a. Menggunakan format yang visual, termasuk tabel dan diagram
b. Menuliskan suara yang aktif
c. Menghindari penggunaan istilah atau jargon teknis
d. Bersikap objektif dalam melaporkan temuannya
e. Mengorganisasi temuan sekitar pertanyaan tujuan atau evaluasi
17
f. Menunjukkan seluruh poin yang khusus dalam pedoman pemberi dana
g. Menulis laporan yang akan memenuhi kebutuhan berbagai audiens
h. Berspekulasi atas temuan dilakukan saat data atau argumen yang masuk akal
dapat menjustifikasi hal tertentu
i. Mengidentifikasi kelemahan yang ada
j. Meminta komentar tentang draf laporan dari berbagai audiens
k. Menyediakan penjelasan yang masuk akal jika memungkinkan.

18
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/197607312001121
ADE_SUTISNA/SEJARAH_PERKEMB.KURIKULUM.pdf.
Gunawan Imam & Djum Djum Noor Benty. 2018. Manajemen Pendidikan. Bandung:
ALFABETA.

Mustari Mohammad. 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Latif Mukhtar & Latief suryawahyuni. 2018. Teori Manajemen Pendidikan. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.

19

Anda mungkin juga menyukai