Artikel Ina S - AK PDF
Artikel Ina S - AK PDF
Abstract
The purpose of the research is to find out employees’ English competence in Jabodetabek
area. The research is quantitative descriptive using the Common European Framework
Scales. The questionnaire is used to obtain data from respondent. The average result of
language quality and strategy is dominated by vocabulary mastery, that is 3.10 in strategy
competence and 3.25 in language quality. The vocabulary mastery is well applied in simple
writing (writing a letter to acquaintance and writing chronological narration), with average
3.15 and writing simple CV with average 3.15. On the other hand, there is lower
competence with average 2.70 in writing a certain topic or writing a letter to an editor. The
lower competence remains the same in the vocabulary application through spoken
production withy the average 2.96. The lowest average is revealed in the competence of
comprehending and summarizing news content, interview and documentary (2.80). The
other competences are listening with average 3.20 and reading with average 3.17. The
overall competence of employees is not bad, with average 3.05. The overall average covers
competencies in listening, reading, spoken interaction, spoken production, strategy,
language strategy and writing.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti kompetensi bahasa Inggris para karyawan
Industri di Jabodetabek. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan Skala Umum Kerangka Kerja Eropa. Kuestioner digunakan untuk menggali
data dari respondent. Hasil rerata pada kualitas bahasa dan kemampuan strategi didominasi
oleh kemampuan penguasaan kosa kata yaitu rerata 3.10 (pada kemampuan strategi) dan
3.25 (pada rerata kualitas bahasa). Penguasaan kosa kata tersebut berhasil digunakan dalam
kemampuan menulis ringan (menulis surat pada kenalan dan menulis narasi kejadian), yaitu
dengan rerata 3.15, dan menulis CV secara ringkas,yaitu dengan rerata 3.15. Namun
kemampuan menulis dalam level yang lebih tinggi, yaitu menulis karangan topik tertentu
atau menulis surat kepada editor menunjukkan hasil yang rendah, yaitu 2,70. Kemampuan
rendah inipun ditunjukkan dalam penggunaan kosa kata melalui kemampuan produksi lisan
dengan rerata 2,96. Rerata terendah adalah kemampuan memahami dan meringkas intisari
berita, wawancara dan dokumenter (2,80). Kemampuan lainnya, yaitu kemampuan
mendengar menunjukkan angka rerata 3,20 dan kemampuan membaca menunjukkan angka
rerata 3,17. Kemampuan keseluruhan karyawan di Jabodetabek menunjukkan angka cukup,
yaitu dengan angka rerata 3.05. Angka rerata ini meliputi kemampuan umum dalam
mendengar, membaca, interaksi lisan, produksi lisan, strategi, kualitas bahasa dan menulis.
Kata kunci: kerangka kerja Eropah, skala umum, kemampuan Bahasa Inggris
PENDAHULUAN
Mutu Pendidikan
Latar Belakang
UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas
Visi PNJ “Menjadi Politeknik menyebutkakn beberapa misi pendidikan,
Unggul Bertaraf Internasional dalam diantaranya:
Bidang Rekayasa dan Tata Niaga” harus 1. Meningkatkan mutu pendidikan
diwujudkan melalui peningkatan mutu yang memiliki daya saing di
yang terus menerus (sustainable quality tingkat nasional, regional dan
programs). Salah satunya melalui internasional.
peningkatan mutu kemampuan bahasa 2. Meningkatkan relevansi
Inggris. Untuk mengetahui kemampuan pendidikan dengan kebutuhan
dalam berkomunikasi pasif dan aktif masyarakat dan tantangan global.
dibutuhkan alat pengukur yang sesuai.
Salah satu alat ukur untuk Untuk memenuhi visi di atas,
kemampuan berbahasa adalah the diperlukan aplikasi manajemen mutu
Common European Framework Scales. terpadu dalam pendidikan (Total Quality
Skala ini mencakup understanding Management in Education), sehingga
(listening dan reading), strategy, speaking strategi yang dikembangkan adalah
(spoken interaction dan spoken memposisikan institusi pendidikan
production) dan writing. Dengan sebagai institusi jasa, yakni institusi yang
demikian, penelitian pengukuran memberikan pelayanan (service) sesuai
kemampuan bahasa Inggris di industri dengan apa yang diinginkan pelanggan
layanan dengan menggunakan skala (customer).
kerangka kerja umum Eropa penting Institusi pendidikan dapat disebut
dilakukan untuk mengetahui relevansi bermutu apabila memenuhi spesifikasi
kebutuhan industri dan kesesuaian bahasa yang telah ditetapkan. Secara operasional,
Inggris yang diajarkan sehingga konsep mutu ditentukan oleh dua faktor. Pertama,
link-and-match tetap terpelihara. institusi pendidikan harus memenuhi
mutu sesungguhnya (quality in fact), yaitu
Perumusan Masalah spesifikasi yang telah ditentukan
sebelumnya. Kedua, institusi pendidikan
Masalah-masalah yang dapat harus memenuhi mutu persepsi (quality in
dirumuskan dalam penelitian ini adalah: perception), yaitu spesifikasi yang
1. Apakah pelaku bisnis dalam diharapkan menurut tuntutan dan
industri layanan Indonesia sudah kebutuhan pengguna jasa.
memiliki kemampuan bahasa Standar mutu produksi dan
Inggris yang dibutuhkan? pelayanan diukur dengan kriteria sesuai
2. Apakah industri layanan memiliki dengan spesifikasi, cocok dengan tujuan
acuan kemampuan bahasa Inggris pembuatan dan penggunaan, tanpa cacat
yang seharusnya dimiliki pelaku (zero defect) dan selalu baik sejak awal
bisnisnya? (right first time and every time). Quality
3. Apakah Politeknik Negeri Jakarta in fact merupakan spesifikasi yang telah
sebagai perguruan tinggi yang ditentukan sebelumnya. Adapun quality in
menghasilkan lulusan siap kerja perception merupakan tuntutan dan
telah memenuhi tuntutan industri kebutuhan yang selalu baik (excellent)
dalam hal kemampuan bahasa yang diharapkan oleh pengguna jasa.
Inggris lulusannya? Mutu dalam persepsi diukur dari
kepuasan pelanggan dan meningkatnya
KAJIAN TEORI minat, harapan dan kepuasan pelanggan.
dalam spoken English dan written Dari segi kualitas bahasa, kemampuan
English. Sementara itu, bahasa lisan dan karyawan di industri layanan tersebut
tulisan merupakan funsi nyata dari sebuah tidak buruk/lumayan, namun kemampuan
bahasa. Ketidakmampuan dalam menulis mereka masih dibawah kualitas
mempraktekkan bahasa lisan dan tulisan kemampuan pasif, yaitu 2.98. Uraian
tersebut menggambarkan kelemahan detail masing-masing variable akan
berbahasa. Kelemahan ini diperparah dijelaskan sebagai berikut:
dengan rendahnya kemampuan responden
dalam kemampuan strategi berbahasa. PEMBAHASAN TIAP VARIABEL
Padahal strategi berbahasa merupakan
bagian penting dari teknik pragmatik HASIL RERATA KEMAMPUAN
berbahasa. Stategi merupakan trik nyata MENDENGAR (LISTENING
dalam praktek berbahasa. Kelemahan COMPREHENSION)
stategi ditunjukkan oleh 18 responden
dalam penelitian ini. Sub variabel listening
comprehension berjumlah 12. Total rata-
TABEL HASIL KUESIONER rata dari keseluruhan sub variable
SECARA UMUM listening adalah sebesar 3.20 yang berarti
cukup. Namun dari dua belas pertanyaan
HASIL RERATA KEMAMPUAN di atas, ada lima kemampuan mendengar
BAHASA INGGRIS DI INDUSTRI yang menunjukkan kemampuan di bawah
LAYANAN INDONESIA rata-rata, yaitu pertanyaan nomor 2,
5,6,10,12.
Kemampuan bahasa Inggris Sub variabel yang paling bagus
karyawan/karyawati di industri layanan di dalam kemampuan mendengarkan adalah
Jabodetabek bisa dilihat dalam tabel 2 di kemampuan mengikuti diskusi panjang
bawah ini. dengan bahasa yang jelas dan standar
Tabel 2 (3,55) sedangkan yang paling lemah
dalam kemampuan memahami paparan
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran pendek dan membuat hipotesis tentang
umum bahwa kemampuan karyawan di apa yang akan terjadi kemudian (2,78).
industri layanan di Jabodetabek tidak
buruk/lumayan, yaitu 3.05. Namun HASIL RERATA KEMAMPUAN
demikian data dalam tabel di atas MEMBACA (READING
memberikan gambaran bahwa COMPREHENSION)
kemampuan bahasa pasif yaitu
kemampuan mendengar (3,20) dan Variabel Rata- Tota
kemampuan membaca (3,17) rata l
menunjukkan angka lumayan/tidak buruk. Variab Rata
Sedangkan bahasa lisan (spoken el -
language) menunjukkan kelemahan rata
dalam segi produksi lisan, yaitu di bawah Vari
rata-rata dengan angka 2.91. Strategi abel
berbicara di dalam menggunakan bahasa Kemampuan Mendengar 3.20
Inggris menunjukkan angka yang paling
Kemampuan Membaca 3,17
memprihatinkan, yaitu 2.89. Artinya
Kemampuan Interaksi Lisan 3.05
kemampuan karyawan tersebut di dalam
Kemampuan Produksi Lisan 2,96 3,05
mengaplikasikan kemampuan bahasa
Strategi 2,93
sebagai peran media berkomunikasi tidak
ditunjang dengan upaya yang maksimal. Kualitas Bahasa 3,00
Kemampuan Menulis 2,98