LAPORAN PRAKTIKUM X- XI
Kelompok: 2
Nama: Adita Novianti B04140056 (aditnovianti@gmail.com)
Irfan Prasetia B04140059 (prasetiaramond@yahoo.co.id)
Alif Nur Muhamad Muria B04140055 (ryanrocket16@gmail.com)
1. Pewarnaan Gram
1.1. Hasil Pengamatan
1.1.1. Eschericia coli
wirasanthipremaandri.blogspot.com
http://rafayzah.blogspot.co.id
Bentuk sel : batang
Susunan sel : tunggal
Sifat Gram : Gram negatif
1.1.4. Pseudomonas aeroginosa
https://id.wikipedia.org
Proteus sp.
-/A/+/- -/A/+/-
Pseudomonas aeroginosa
A/K/-/- A/K/-/-
2.2.3. Pembahasan
Hasil yang didapatkan, Salmonella Typhimurium dapat
memfermentasikan glukosa karena warna permukaannya adalah
merah dan dasarnya berwarna kuning serta menghasilkan H2S
(warna hitam). Escherichia coli dapat melakukan fermentasi
glukosa dan laktosa dan atau sukrosa pada media ini karena dilihat
dari warna medianya baik lereng maupun dasarnya adalah kuning,
serta menimbulkan gas pada media. Pseudomonas aeruginosa
mefermentasikan glukosa. Hal ini ditunjukan dengan warna merah
pada slan dan kuning pada butt/ dasar media. Proteus sp
melakukan feremtasi pada laktosa dan sukrosa karena warna but
adalah kuning. Proteus sp juga menghasilkan H2S (warna hitam).
Hasil Pengamatan
2.6.3. Pembahasan
3. Media Selektif dan Diferensial
3.1. Eosin Methylene Blue Agar (EMB)
3.1.1. Uraian Teori
Secara umum media EMB agar adalah media isolasi untuk
membedakan bakteri Enterobacteriaceae. EMB agar adalah media
yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri
coliform di dalam suatu sample. Media Eosin Methylene Blue Agar
ini mempunyai keistimewaan, mengandung laktosa dan berfungsi
untuk membedakan mikroba yang memfermentasikan laktosa
seperti S. Aureus, P. aeruginosa, dan Salmonella. Mikroba yang
memfermentasikan laktosa menghasilkan koloni dengan inti
berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang
dapat tumbuh koloninya tidak berwarna.
E.Coli adalah bakteri coliform yang sering ditemukan pada
feces manusia dan hewan berdara panas. Organisme ini tersebar
luas di alam biasanya lazim terdapat dalam sel pencernaan manusia
dan hewan. Dalam Bopp et al (2003) disebutkan bakteri E. coli
tidak dapat mengurangi asam sitrat sebagai sumber kabon tunggal
dan tidak menghasilkan pigmen, tetapi kadang-kadang
menghasilkan pigmen berwarna kuning.
Proteus sp.termasuk dalam bakteri gram negatif, tidak
berspora, tidak berkapsul, flagel peritrik. Bakteri ini termasuk juga
dalam bakteri non fruktosa fermenter, bersifat fakultatif
aerobe/anaerobe. Salmonella sp. adalah bakteri berbentuk batang,
pada pengecetan gram berwarna merah (bakteri gram negatif
berflagel). Salmonella bersifat aerobe dan anaerob fakultatif Miller
(2000).
Pseudomonas aeruginosa ialah bakteri berbentuk batang
bergerak aktif dengan satu atau lebih flagel dan falagel terdapat di
kedua ujungnya, ia juga dapat menghasilkan pigmen yang mudah
larut dalam air dan berdifusi di dalam medium pertumbuhan.
Bakteri ini juga bersifat patogen pada manusia dan hewan. Sedillet
(1850) seorang ahli bedah Perancis sudah melihat adanya eksudat
yang berwarna biru kehijauan pada pakaian-pakaian operasi.
Bakteri ini bersifat aerob obligat yang tumbuh dengan cepat pada
berbagai tipe media, kadang memproduksi bau manis seperti
anggur atau jagung.
3.1.2. Hasil Pengamatan
Biakan Escherichia coli Salmonella Typhimurium
3.1.3. Pembahasan
Mikroba yang memfermentasikan laktosa menghasilkan
koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam, sedangkan
mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya
eosin dan methylene blue membantu mempertajam perbedaan
tersebut. Bagaimanapun media ini sangat baik untuk
mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli. Pada
EMB jika E.coli tumbuh, ini akan memberikan kemilau hijau
metalik khas (karena sifat metachromatic pewarna, E.coli gerakan
menggunakan flagella, dan asam kuat produk akhir fermentasi).
E.coli jenis koloni sangat gelap, hampir hitam, jika diamati secara
langsung terhadap cahaya. Oleh pantulan cahaya kemilau hijau
dapat dilihat yang disebabkan oleh pengendapan methylene blue.
3.2. SS
3.2.1. Uraian Teori
Salmonella Shigella (SS) agar merupakan media agar
diferensial yang digunakan untuk mengisolasi bakteri famili
Enterobacteriaceae, khususnya Salmonella sp. dan Shigella sp.
Media SS per liter air destilat terdiri dari beef extract 5.0 g,
pancreatic digest of casein 2.5 g, peptic digest of animal tissue 2.5
g, lactose 10.0 g, bile salt 8.5 g, sodium citrate 8.5 g, sodium
thiosulfate 8.5 g, ferric citrat 1.0 g, neutral red 0.025 g, agar 13.5 g,
Brilliant Green 0.00033 g, dan pH 7.0 ± 0.2 pada suhu 25C.
Beef extract, pancreatic digest of casein, dan peptic digest
of animal tissue sebagai penyedia nitrogen, karbon, dan vitamin
yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri. Laktosa sebagai
sumber karbohidrat pada SS agar. Garam empedu, sodium sitrat,
dan brilliant green menghambat pertumbuhan bakteri gram positif,
beberapa bakteri koliform, dan menghambat Proteus sp. ketika
Salmonella akan tumbuh. Sodium thiosulfate dan ferric citrat
mendeteksi adanya hidrogen sulfida (H2S) pada bulatan hitam
(presipitat ferri sulfat) di tengah koloni. Neutral red merupakan pH
indikator bagi bakteri yang memfermentasi laktosa yang akan
menghasilkan koloni berwarna merah jambu (Neogen 2011).
3.2.2. Hasil Pengamatan
Kiri E. coli; Tengah kontol; Sumber:http://iws2.collin.edu
Kuning kecoklatan,
Warna koloni Sedikit kehijauan
transparan
3.3.3. Pembahasan
Media Mac Conkey Agar mempunyai keistimewaan
memilih bakteri enterik gram negatif yang memfermentasikan
laktosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet, dan
netral red bile salt. Kemampuan E.coli memfermentasikan laktosa
menyebabkan penurunan pH, sehingga mempermudah absorbsi
netral red untuk mengubah koloni menjadi merah bata dan
bile/empedu diendapkan. Koloni lain (Proteus sp., P.aeruginosa,
dan Salmonella), bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak
mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain yang dapat tumbuh
pada media ini antara lain Enterobacter, Proteus, Salmonella,
Shigella, Aerobacter, dan Enterococcus.
Proteus sp. jika dilakukan tes akan didapatkan hasil positif
untuk motility, phenilalanine, atau trypthopan deaminase, dan
methyl red tes. Sedangkan pada hasil tes negatif untuk fermentasi
laktosa, lysin, dekarboxilase, arginine, dihidrolisi, dan malonate
broth. Salmonella sp. pada MCA tidak memfermentasikan laktosa
atau disebut non lactose fermentasi, tapi ia dapat memfermentasi
glukosa, manitol, dan maltosa disertai pembentukan asam dan gas
kecuali Salmonella thyphi yang tidak menghasilkan gas.
3.4. MHA
3.4.1. Uraian Teori
Mueller Hinton Agar digunakan untuk pengujian makanan
dan prosedur umum yang dilakukan pada bakteri aerob dan
fakultatif anaerob (Wood 1995). Formula MHA per liter air destilat
terdiri dari beef extract 2 g, acid hydrolysate of casei 17.5 g,
Starch1.5 g, Agar 17 g, dan pH 7.3 ± 0.1 pada suhu 25°C.
Beef extract dan acid hydrolysate of casei menyediakan
nitrogen, vitamin, karbon, dan asam amino. Pati ditambahkan
untuk menyerap metabolit beracun yang dihasilkan dan agar
sebagai pemadat (Neogen 2011).
3.4.2. Hasil Pengamatan